Kemukus obat gonorrhoea, keputihan lemah syahwat, pria mandul dan asma
oleh Tarmizi, B.Sc., S.Pd
Kemukus telah berjasa di masa lampau, sebelum adanya antibiotika
modern, yakni digunakan untuk mengobati gonorrhoea. Setelah ada obat antibiotika, kemukus dilupakan untuk beberapa waktu. Belakangang ia dicari‑cari lagi karena sifat antiseptiknya yang tidak mempunyai efek samping seperti antibiotika lainnya, Harganya juga lebih murah.
modern, yakni digunakan untuk mengobati gonorrhoea. Setelah ada obat antibiotika, kemukus dilupakan untuk beberapa waktu. Belakangang ia dicari‑cari lagi karena sifat antiseptiknya yang tidak mempunyai efek samping seperti antibiotika lainnya, Harganya juga lebih murah.
Kemukus (Piper cubeba L.f) termasuk familia Piperaceae. Sosok tanamanny seperti lada/merica, Piper ningrum yang merambat itu. Ia memang tanaman perambat juga, sehinga sepintas lalu hampir tak ada beda dengan lada. Buah kemukus mempunyai; tangkai sedangkan buah merica tidak bertangkaj.
Kandungan zat dan khasiatnya.
Kemukus di Sumatera dikenal juga dengan temukus dan kemekuh, sedangkan di Jawa sebagai rinuo kemukus dan kamokoe, dan di Sulawesi disebut pamukusu, Buah kemukus punya nama simplisia Cubebae Fructue.
Buah ini mengandung sat borkhasiat antara lain minyak atsirit harsag kubobing piperin, piperiding minyak lemak. Khasiat buah kemukus antara lain untuk peluruh air seni (diuretik)g, peluruh kentut (pembasmi kembung), peluruh liur, dan pencegah mual.
Tanaman kemukus.
Selain banyak tumbuh liar di hutan-hutan di Palau Jawa, kemukus juga ditanam di pekarangan rumah, atau di batas pagar. Di perkebunan kopi yang tanamanya masih nuda, kemukus dulu juga sering ditanam sebagai tanaman sela di antara barisan kopi dengan batang kapuk sebagai tiang rambatan. Kapuk randu sebenarnya ditanam untuk menaungi kopi, tapi daripada menganggur tidak menghasilkan uang,, batangnya dipakai sebagai tempat merambat kemukus. Biasanya setelah berumur 4 tahun, barulah dapat dipetik buah kemukusnya.
Batang kemukus alias rinu ini berbuku-buku dan dari tiap, keluar daunnya yang bulat telur dengan ujung runcing, mirip daun sirih. Bisa juga keluar tunas cabangnya yang baru, atau bunganya, yang kelak menjadi buah.
Bungenya berbentuk bulir, ywig biasanya Iduduk' berhadap‑hadapan den,gan daun yang muncul pada buku dekat pucuk-pucuk cabang. Buah yang kelak tumbuh dari bulir itu berupa buah buni yang bertangkai.
Bagian yang dimanfaatkan.
Buah kemukus berbiji tunggal ini dimanfaatkan sebagai jamu anti septik. Kita bisa mendapatkannya di pasar sebagai biji keringi, juga dijual oleh para pedagang jamu. IBagian kemukus yang dimanfaatkan juga sebagai obat ialah daunnya.
Karena termasuk kerabat sirih, daunnya pun mirip daun sirih yang hijau gelap. Buahnya mirip merica, tapi mempunyai ekor dan biasa juga dijuluki merica buntut atau lada buntut.
Antigonorrhoea.
Biji kemukus yang mengandung minyak atsiri ini tersusun atas bermacam senyawa alkena seperti dipenten dan kadinent tapi yang terpenting ialah kamfen (yang menyebabkan bou kapur barus), asam kubabat dan kubebin (sejenis furanol) yang menimbulkan rasa pahit. Lamfen dan kumpulan alkena dalam minyak atsiri itulah yang berkhasiat antiseptik.
Sebelum ditemukan obat antikuman yang lebih cespleng. Biji kemukus banyak dipakai sebagai obat gonorhoea, sejenis penyakit kelamin akibat baktari Weieseria Conorrhoea. Luka yang timbul mengeluarkan nanah, sehingga penyakit itu juga terkenal sebagai penyakit kencing nanah. Bakteri Nisseria bisa ditumpas oleh minyak atsiri dalam biji kemukus. Dalam bentuk serbuk halus, biji yang sudah digiling dipakai untuk mengobati gonorrhoea pada kaum pria.
Jamu keputihan.
Karena khasiatnya yang antiseptik itu pulat biji kemukus dipakai melawan keputihan yang disebabkan oleh peradangan. Resep tradionalnya adalah sebagai berikut. Biji kemukus 12 butir ditumbuk halus bersama 5 butir cengkeh, 2 rimpang kunci kuning,, 2 potong kayu kembang lawang dan 2 potong kayu mesoyi sepanjang 2,5 cm selebar 2 cm. Semuanya dicampur dengan keadaan kering dan ditumbuk, sampai halus. Jumlah yang diperoleh cukup untuk pemakaian 3 kali.
Sebelum dimakan, serbuk hasil tumbukan itu terlebih dahulu dicampur dengan air perasan daun tapak gajah 3 batang berikut akarnya, sari 2 buah jeruk nipis dan I gelas air. Semuanya diseduh dalam keadaan segar. Jamu mentah ini lebih berkhasiat daripada yang sudah direbus.
Peradangan sampai keputihan itu akan cepat sembuh, kalau penderitanya betul-betul mau beristirahat di tempat tidur selam 2-3 hari
Lemah sahwat
· Sediakan 5 biji kemukus, ½ jari rimpang jahe, 1 jari batang serai, 5 butir cengkeh, ½ butir buah pala, ½ jari kayu manis, 4 lembar daun jeruk purut, gula enau secukupnya. Semua bahan dipotong-potong dan drebus dengan 5 gelas air dan biarkan mendidih hingga tinggal airnya 3 gelas. Setelah disaring, airnya diminum selagi hangat. lakukan secara teratur 3 kali sehari.
Pria mandul
· Daun kemumuks 10 gram, daun empedu tanah 10 gram, daun pegagan 10 gram, batang akar ali-ali 1 jari. Semua bahan direbus dengan 2 gelas air dan biarkan mendidih hingga tinggal 1 gelas. Setelah suam-suam kuku disaring dan diminum tiap pagi
Mengobati asma
Asma atau sesak nafas itu hamper setiap hari menyerang penderitanya, sering menjelang malam hingga pagi hari. Pada waktu lain juga ada. Bebrapa resep tradisional dengan bahan yang mudah didapat adalah sebagai berikut:
· Sediakan 7 biji kemukus, 9 batang serai, 7 buah cengkeh, ½ jari kayu manis, dan 1,5 ons gula enau (gula merah). Satu lapis kulit luar serai dikupas, memarkan dengan cara memukul-mukul batangnya. Setelah itu diiris kecil-kecil. Tambahkan bahan yang lain tadi dan direbus dengan 4 gelas air. Menjelang mendidih tambahkan gula merah. Biarkan terus mendidih hingga airnya tinggal 2 gelas. Saring dan dibagi 4, lalu diminum setelah dingin ½ gelas. Minumlah 4 kali sehari.
Meminumnya ½ gelas pukul 6.00, pukul 12.00, pukul 16.00 dan pukul 19.00 setiap hari. Lakukan selama sepekan. Bila nafas mulia melonggar, kurangi frekuensinya menjadi 3 kali, dengan takaran yang sama, minggu berikutnya 2 kali sehari, dan minggu berikutnya lagi 1 kali sehari sampai sembuh benar. (Tarmizi)
Sumber: Djoko, Hargonov "Tanaman Obat Indonesia Jilid 1 & 2j," Depkes R19 1985. Slamet Soeseno, "Kemukus yong Antiseptikv" (majalah Trubus No.266 Januari 1992),, Tayasan Sosial Tani Membpnguno Jakarta. Hembing Kamus Tanaman Obat, 2002
No comments:
Post a Comment