Automatic translation of this blog page
Monday, July 5, 2010
Latuik-latuik alias Ciplukan
Latuik-latuik alias Ciplukan obat sakit kuning, ayan, susah kencing, panas demam, dan pengontrol tekanan darah,
Ciplukan Pysalis angulata tumbuh liar pada tanah becek di ladang, halaman rumah dan tempat lain sampai ketinggian 1.800 di atas permukaan laut . tumbuhan ini berupa perdu dengan tinggi mencapai 75 cm atau lebih. Daunnya tunggal berlekuk. Bunganya putih kekuningan, muncul di ketiak daun. Buahnya berbentuk lonceng berisi lima dan rasanya manis masam. Buah ciplukan berbentuk lonceng ini sering dinikmati anak gembala di desa.
Berbagai sebutan
Ceplukan yang punya sinonim nama ilmiah Physalis minima L, di Sumatera diebut: daun boda, daun kapo-kapo, daun Lato-lato; daun latuik-latuik (Minangkabau). di Jawa dinamakan: cecendet, cecendet kunir, cecenet (Sunda) ceplukan, cecendet sapi, cecendet cina (Jawa), yor-yoran (Madura), keceplokan (Kangean); Nusa Tenggara: angket, keceplokan, (Bali), dedes (Sasak); Sulawesi: Ieletokan (Minahasa); Maluku: lopunorat (Tanimbar & Seram), dagameme (Ternate); Melayu: ceplukan.
Nama asingnya: Morel berry (Inggris)
Kandungan kimianya
Daun latuik-latuik (Minangkabau) itu mengandung saponin, flavonoida, polifenol, asam sitrat, dan fisalin. Kandungan ini didapat dari Hasil penelitian sekelompok mahasiswa Kimia di Universitas Negeri Padang dalam matakuliah Kimia organik bahan alam pada tahun 1999.
Kandungan flavonoid berperan menurunkan tekanan darah. Hancuran daun ciplukan diborehkan pada luka, bisul atau borok. Remasan daun ciplukan bersama adas pulasari, sirih, garam, dan minyak dipakai mengobati tangan atau kaki terkilir. Air seduhan daunnya dipakai untuk obat kencing nanah. (Nyuwan SB & Evy Syariefa, 2002).
Penderita sakit kuning, ayan, dan sulit buang air kecil diobati dengan buah ciplukan. Ciplukan memang bersifat diuretik, namun bila dipakai berlebihan menyebabkan mabuk. Seduhan akarnya bermanfaat menurunkan panas demam. (R Broto Sudibyo, 2002).
Pengontrol tekanan darah
Tiga pohon tumbuhan lengkap ciplukan dicuci bersih dan direbus dengan 3 gelas air. Biarkan mendidih dan airnya tersisa 1 gelas. Air rebusan yang kental dan pahit ini diminum 2 kali sehari.
Satu pohon tumbuhan lengkap ciplukan dicuci bersih dan direbus dengan 3 gelas air. Biarkan mendidih dan airnya tersisa ½ gelas. Air rebusan ini diminum sekaligus atau 2 kali sehari. Selain itu juga rutin makan buah ciplukan yang rasanya manis.
Ramuan di atas diperoleh dari pengalaman Ny.Kinem di Wonogiri. Setelah 2 bulan mengkonsumsi obat tersebut, sakit kepala dan pegal di belakang lehernya lenyap. Tekanan darahnya yang semula 240, ketika dicek di Puskesmas setempat, ternyata turun menjadi normal 130/80 mm Hg. Walau sudah sembuh, ia tetap saja mengkonsumsi rebusan ceplukan.
Obat sakit kuning
Pada bulan April 2005, penulis bertemu seorang Ibu (Ida, 45 tahun) di Kantor Pos Siteba Padang. Waktu itu ia mengirimkan sekardus kecil tumbuhan obat kering untuk anaknya di Batam. Setelah penulis tanya, ternyata obat itu berisi daun latuik-latuik bersama bunga mutiara kering.
“Kedua tumbuhan kering itu (daun latuik-latuik dan bunga mutiara)diperlukan masing-masing segenggam, direbus dengan 5 gelas air hingga terisa 2 gelas. Diminum 2 kali sehari. Ramuan itu dipakai untuk obat anak saya (umur 15 tahun) yang mulai menampakkan hasil penyembuhan dengan ramuan ini,” Jelas Bu Ida. (Tarmizi, B.Sc, S.Pd/ Universitas Negeri Padang)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer Pekan Ini
Link dalam Blog ini
Buku & Artikel | Riset/Penelitian | Labor | Galery Foto |
Buku Praktik Kimia | | Foto Kegiatan laboratorium Video dan Slide |
No comments:
Post a Comment