Automatic translation of this blog page

Thursday, April 8, 2010

ASAM JAWA


ASAM JAWA UNTUK PEMBERSIH DARAH, RADANG SUSU, DAN ALERGI
oleh Tarmizi, BSc, S.Pd


Ibu-ibu di dapur selalu menyimpan asam diantara rempah-rempah lainnya, karena banyak digunakan dalam masakan. Asam di Sumatera dikenal sebagai bakme, acamlagi, acam jawa, kayu asam, mencelaki, cumalagi. Di Jawa disebut tangkal asam, wit asam dan acem. Di Nusatengara dinamakan celagi, bage, mengga, kamaru, make, tobi, kenefo dan di Kalimantan sebagai asam jawa, di sula-wesi sebagai asang jawi, camba, cempa, sedangkan di Maluku disebut tobelaki dan asam jawaka. Masakan yang memakai asam sebagai bumbunya terasa segar dan lezat.
Sosok tanaman
Pohon asam (Tamarindus indica) yang sudah tua bisa mencapai tinggi 25 m dengan diameter 1 m dengan tajuk daun berbentuk kubah yang rindang. Walaupun berdaun kecil-kecil, tapi banyak ditanam sebagai peneduh jalan raya daerah pantai. Jumlah daunnya sangat banyak dan teranyam seperti renda, mengisi celah-celah untuk bisa menghadapkan permukaannya ke arah datangnya sinar matahari, maka rindanglah bagian bawah yang dinaunginya. Sayang setiap musim kemarau daun itu luruh sampai pohonnya hampir gundul dan bersemi lagi awal musim hujan sebagai daun muda.
Daun muda pohon asam di Jawa dikenal sebagai sing enom yang oleh para peracik wedang kaki lima disebut sinom. Minuman dari sinom ini sama segarnya dengan wedang jeruk atau sirup asam, untuk mengiringi sarasehan bersama juadah bakar.
Buahnya buah polong bertangkai panjang. Diantara biji ada sekat. Bijinya keras, mengkilap dan bewarna cokelat dengan dinding luar kulit buah yang rapuh. kandungan kimianya adalah asam tartrat, gula invert dan pektin. Di kalangan peracik jamu, buah asam memegang peranan penting sebagai pembersih "darah kotor".
Menyembuhkan alergi
Menjelang musim kemarau, pohon asam mulai berbuah. satu polong biasanya berisi empat butir biji hitam agak gepeng, yang diliputi daging buah. Mulanya bewarna hijau dan keras, tapi kemudian jadi cokelat dan lembek. Buah asam muda dikenal dengan caluk dan kalau sudah tua disebut asem.
Oleh para peracik jamu, daun muda (sinom) dipakai membua ramuan kunir asam, seperti jamu pelancar air seni. Tujuannya mem-berantas gatal-gatal pada kulit gara-gara alergi dan sekaligus juga mencahar ringaan. Kalau pada pembuatan kunir asem ini, yang dipakai daunnya. Daun sinom satu genggam direbus dengan air satu gelas, bersama irisan umbi induk kunyit satu jari, didihkan 5 menit. Setelah disaring ampasnya, sari kunir asam ini diminum sekaligus. Lakukan beberapa kali hingga alergi sembuh.
Zat yang berkhasiat dalam sinom itu adalah asam tartrat, yang dalam keadaan agak pekat merangsang selaput lendir dinding organ tubuh yang dilewatinya, seperti tenggorokan, lambung dan usus. Akibatnya gatal-gatal alergi "diledakan" lebih cepat, sehingga cepat pula selesai. Penderita merasa lega dan sembuh dari alergi.
Usus yang dirangsang oleh asam tartrat itu juga lebih giat ber-peristaltik (bergerak secara bergelombang memeras), mendesak isinya ke arah "pintu belakang", semacam pencahar ringan. Dengan diurus-urus ini, zat makanan yang menyebabkan alergi dibuang ke luar badan.
Buah asam punya nama simplisia tamarindi fructus, sedangkan asam kawak adalah tamarindi pulpa cudum. Asam kawak ialah sebutan untuk daging buah asam yang sudah diperam berbulan-bulan dalam stoples tertutup, sampai keluar cairannya seperti sirup. sebenarnya itu adalah ester-ester asam tartrat dan sitrat yang berbentuk minyak, namun para pakar jamu menyebutnya "madu" asam.
Pembersih darah
Asam-asam dalam buah asam jawa (asam tartrat, asam sitrat dan asam malat) memberi rasa istimewa pada buahnya. Ternyata zat-zat itu mampu membersihkan "darah kotor". sebenarnya tidak kotor, hanya mengandung lemak saja, sampai menggangu sifat darah sebagai penukar zat, terutama oksigen baru dari luar (melalui paru-paru) dengan karbondioksida lama, hasil pemecahan dalam tubuh.
Dalam pandangan para pakar jamu, "darah kotor" itu menggangu metabolisme tubuh, sampai timbul jerawat (di muka) dan bisul (di bagian belakang). Kalau tidak mangkus dengan antibiotika, pastilah disebabkan oleh "darah kotor" yang mengangkut kebanyakan lemak itu. Jadi harus ditangani dari dalam dengan asam kawak dan temulawak.
Jamu darah kotor
Asam kawak sebesar ibu jari dan temulawak 5 iris, direbus dengan 1,5 cangkir air. Biarkan terus mendidih hingga airnya tinggal separoh. Selesai disaring diberi sedikit gula merah supaya pahit temulawak agak berkurang lalu diminum sekaligus.
Dengan minum temulawak, lever dirangsang untuk menghasilkan asam empedu lebih lancar, hingga mampu melarutkan lemak yang berlebihan tadi. sementara itu asam kawak akan memacu jantung agar berdenyut lebih giat, sehingga peredaran darah lebih lancar. Kerja sama dua zat tadi menghasilkan karya pembersihan "darah kotor" dan cara ini sudah sejak lama dimanfaatkan nenek moyang kita.
obat muntah-muntah
Asam jawa yang sudah lama tanpa biji sebanyak tiga potong, tiga buah kapulaga alias gardamunggu, tigaperempat sendok tehjintan hitam, dua tangkai daun inggu, tiga potong gula enau masing-masing 8 cm. Semua bahan dicuci dan dipotong-potong lalu direbus dengan tiga gelas air minum. Biarkan mendidih hingga tinggal tigaperempat bagian, dinginkan dan saring. Jamu ini diminum satau atau dua kali sehari, tiap kali tigaperempat gelas minum.
Radang susu bagi ibu yang menyusui
Giling 15 potong asam jawa tanpa biji hingga halus. tempelkan pada susu yang sakit, dua kali sehari.
Referensi:
Drs. Djoko Hargono et al, "Tanaman Obat Indonesia Jilid I & II," 1985, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan - Depkes RI. Jakarta.
Dra. H.Cir," Obat-obat Peninggalan Nenek Moyang," 1982, Ikhwan Jakarta.
Dra. Balkiah S & Anawati," Aneka Resep Obat Kuno Warisan Nenek Moyang," Anugerah Surabaya.
Marah Maradjo & Ir.Saleh Widodo," Flora Indonesia, Tanaman Rempah-rempah," 1985, PT Gita Citra, Jakarta.


ASAM JAWA UNTUK BADAN KURUS, SARIAWAN, DAN OBESITAS
oleh Tarmizi, BSc


Dalam kehidupah sehari-hari asam jawa cukup banyak membantu, terutama membuat masakan menjadi nikmat. Sayur asam yang segar dan bergizi mutlak memerlukan asam jawa sebagai bumbunya. Selain itu asam juga memberikan aroma tersendiri bagi suatu masakan.
Dalam pengobatah tradisional, asam jawa sering digunakan sebagai obat penurun panas, yaitu dengan jalan asam direndam dengan air matang, kemudian, airnya diminum. Asam dapat membantu pencernaan makanan di dalam perut, sehingga makrian akan lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Asam juga dapat digunakan sebagai obat memperlancar buang air besar "Laxative", karena mengandung ".kalium bitartrat".

Sariawan
Sariawan adalah tukak kecil, dengan dasar berwarna keputihputihan, yang terjadi pada lidah, bibir, atau gusi dan menimbulkan rasa nyeri.
Penyebab:
Sariawan disebabkan oleh kekurangan zat besi, vitamin B12, vitamin C, tetapi dapat juga timbul karena stres.
Pengobatan:
• 3 jari asam jawa (dibuang bijinya) dan gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya. Setelah disaring, airnya diminum selagi hangat.
Catatan: Pilih salah satu resep tersebut dan lakukan secara teratur 2 x sehari.
Kekurangan Berat Badan/ Kurus
Orang yang disebut kurus biasanya mempunyai berat badan di bawah berat ideal.
Penyebab:
Pada umumnya" badan kurus terjadi karena kurangnya masukan energi dibanding energi yang digunakan oleh tubuh.
Berapa faktor yang menyebabkan seseorang kekurangan berat badan antara lain: keturunan, kelainan metabolisme, penyakit, melakukan diet lemak secara berlebihan, dan lain lain.
Pengobatan:
• 15 gram temu. giring, 15 gram lempuyang,.15 gram temu hitam, 15 gram temu kunci, dan asam jawa secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Tunggu sampai air rebusannya hangat, lalu diminum.
• Buah asam jawa masak dibuang kulitnya, kemudian daging buahnya dimakan.
• Asam jawa, gula merah, dan susu'masing-masing secukupnya serta 1 buah pisang direbus. Selagi hangat, airnya diminum dan pisangnya dimakan.
Lakukan secara teratur 2 kali sehari. Jika telah sampai 10 12 hari, pengobatan dihentikan selama 3hari. Sefelah itu, pengobatan dapat ditanjulkan kembali.
Kelebihan Berat Badan (Obesitas)
Kelebihan berat badan merupakan kondisi berat badan di atas berat badan normal. Hal ini lebih sering terjadi pada seseorang dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Selain mengganggti mobilitas gerak, obesitas juga mengurangi daya tarik dan penampilan seseorang. Selain itu, obesitas juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai penyakit, seperti: hipertensi, jantung koroner, stroke, dan diabetes.
Penyebab:
Faktor utama yang menyebabkan obesitas adalah pemasukan energi yang jauh melebihi pengeluaran sehingga terjadi penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal.
Beberapa faktor yang saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan obesitas adalah kelebihan masukan (intake) makanan, kurangnya aktivitas fisik, faktor psikologis, dan faktor ketu runan. Selain itu, obesitas dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti: kelainan hormon, enzim, metabolisme, dan pengaruh obat obatan.
Pengobatan:
• Daun muda atau buah muda asem kawak secukupnya dikon sumsi setiap hari.
Pilih satu resep tersedia dan lakukan secara teratur 2 kali sehari. Setelah dilakukan 1 kiur (10 12 hari), pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu, Pengobatan dapat dilanjutkan kembali.
go to http://kimia.unp.ac.id

ASPARAGUS


REBUNG ASPARAGUS ANTI KANKER?
Oleh Tarmizi, B.Sc, S.Pd

Asparagus dikenal sebagai sayuran yang lezat. Ternyata sayuran dalam bentuk rebung ini berkhasiat obat. Kandungan kimia zat berkhasiatnya dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan dan yang terpenting untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.
Asparagus ada beberapa macam. Yang biasa disayur adalah asparagus dengan nama ilmiah Asparagus officinalis varitas altitis dan varitas miritinus. Ada lagi asparagus spengeri. Sedangkan yang dimanfaatkan untuk obat adalah Asparagus cleriilus untuk obat pelancar air seni dan obat mencret serta impotent. Sedangkan Asparagus racemosus untuk penyakit paru-paru dan tenggorokan.
Kita memang tidak tahu pasti apakah asparagus khusus untuk obat seperti yang ditulis di atas sudah ada di Indonesia. Namun yang pasti, rebung asparagus sebagai sayuran (dijual di pasar sayur dan supermarket) banyak mengandung zat berkhasiat. Misalnya tiamin, riboflavin, niasin, dan asparagin.
Zat berkhasiat
Tiamin yang juga dikenal sebagai vitamin B1, merupakan kandungan yang bermanfaat untuk pencegahan penyakit beri-beri. Gejala penyakit ini, pada tahap dini menimbulkan rasa lemah dan berat pada tungkai, rasa nyeri, cepat tersinggung, cepat lelah, depresi, dan juga mengurangi konsentrasi serta daya ingat. Tahap selanjutnya bisa sesak napas setelah kerja jasmani, ganggua ritme dan pembesaran jantung. Untuk selanjutnya bisa menyebabkan beri-beri basah.
Riboflavin yang dikenal juga sebagai viamin B2, merupakan zat yang dapat mencegah sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut. Selain itu juga berguna untuk penyembuhan radang pada lidah. Gejala kekurangan riboflavin sering ditandai dengan timbulnya dermatitis soboroik di wajah, anggota gerak, dan seluruh badan. Gejala pada mata adalah fotobia, lakrimasi, gatal dan panas. Malah dapat pula menimbulkan katarak pada kornea mata.
Niasin, atau asam nikotinat dikenal sebagai pencegah penyakit pellagra. Gejala penyakit ini atau kekurangan niasin ditandai dengan kelainan pada kulit, saluran cerna, dan kelainan pada system syaraf pusat. Pada kulit tampak adanya pembengkakan disertai lidah, mual, muntah, stomatis serta enteritis. Gangguan pada syaraf pusat ditandai dengan gejala sakit kepala, insomnia (susah tidur), bingung dan kelainan psikis seperti halusinasi, delusi dan demensia pada keadaan lanjut.
Asparagin adalah zat yang paling menarik daripada yang telah diuraikan di atas. Asparagin merupakan asam amino non-esensial, yakni bisa dihasilkan oleh tubuh. Lalu apa kaitanya dengan antikanker? Mestinya dijelaskan oleh para farmakolog atau dokter. Namun begitu, akan kita ulas secara ringkas.
antikanker
Mungkin asparagin yang datang dari luar (dari rebung asparagus misalnya), bersifat sebagai pengurai asparagin yang diproduksi tubuh. Hasil uraiannya menjadi asam aspartat dan ammoniak. Sifat seperti ini adalah sifat asparaginase, suatu enzim yang aktif melawan tumor/kanker. Semantara itu sel kanker memanfaatkan asparagin sebagai makanannya. Karena adanya penguraian, akibatnya sel kanker berhenti tumbuh, atau kehilangan kapasitas untuk mensintesis asparagin. Akhirnya sel kanker akan mati cepat atau lambat.
Fungsi lain dari asparagin adalah memperlancar keluarnya air seni atau bersifat diuretic. Karena sifat ini, semua zat buangan dari dalam tubuh dapat ikut hanyut keluar melalui air seni. Karena diuretic dan proses pengeluaran tersebut terjadi pada ginjal, maka otomatis asparagin juga dapat merawat ginjal dan sekaligus mencegah timbulnya gangguan ginjal. Andaikan zat buangan terus menumpuk di injal, bukan tidak mungkin akan mengganggu organ lain dalam tubuh.
Di Pittsburgh seorang dokter gizi bernama Richard Vensel telah berhasil menyembuhkan kanker pasiennya pada kelenjar getah bening dengan terapi asparagus. Vensel bekerjasama dengan seorang ahli kimia, Karl Lutz. Menurut Lutz, asparagus mengandung histon, dan kaya akan asam folat dan asam nukleat. Kemungkinan kandungan itulah yang berkhasiat. Lutz menganjurka pada pasien kanker untuk makan puree asparagus empat sendok makan, dua kali sehari, pagi dan sore. Puree dari sekaleng asparagus dilumatkan sampai halus. Lalu puree asparagus tersebut dimasak di atas api sebentar, baru boleh dimakan (Tarmizi, multi sumber).

Tumbuhan Obat

Followers