Automatic translation of this blog page

Friday, March 18, 2011

Sehat dengan Kedelai


Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine Ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara).
 
Biji kedelai (Glycine max (L) Merril)

Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecaptahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalahAmerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910. 
Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke - 17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria : Jepang (Asia Timur) dan ke negara - negara lain di Amerika dan Afrika.
Manfaat Kedelai
Kacang kedelai dianggap sebagai salah satu bahan makanan sumber protein nabati yang paling baik. Selain kandungan proteinnya yang cukup tinggi (35%), mutu protein kedelai juga cukup baik karena mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan tubuh.
Hasil olahan kacang kedelai berupa tempe, tahu, tauco dan kecap, mendapat kedudukan penting dalam menu makanan Indonesia. Hasil olahan kacang kedelai itu dapat terutama bagi mereka yang kandungan kolesterolnya tinggi (Susanto, 1994. Teknologi pengolahan hasil pertanian. PT BINA ILMU, Surabaya).
Berat biji kedelai berbeda - beda, ada yang bisa mencapai berat 50 - 500 gr per 1000 butir biji (AAK, 1991. Kedelai. Yogyakarta Kanisius). Di Indonesia besar biji sering diukur dengan bobot per 100 biji kering. Kedelai berbiji besar bila bobot 100 bijinya lebih dari 13 gr, kedelai berbiji sedang bila bobot 100 bijinya antara 11 - 13 gr, kedelai berbiji kecil bila bobot 100 bijinya antara 7 - 11 gr (Santoso, 1993. Pembuatan tempe dan tahu kedelai, Kanisius. Yogyakarta).
Biji kedelai terdiri dari dua bagian, yakni kulit biji (testa) dan janin (embrio). Kulit biji beragam warna, ada yang kuning, hijau cokelat, hitam atau campuran diantara warna - warna tersebut. Jenis kedelai dapat dipilah menjadi 4 macam, yaitu :
1.     Kedelai kuning adalah kedelai yang kulitnya berwarna kuning, putih atau hijau. Apabila dipotong melintang memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. Kedelai kuning inilah yang biasanya dijadikan tempe.
2.      Kedelai hitam adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna hitam.
3.      Kedelai hijau adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna hijau, apabila dipotong melintang memperlihatkan warna hijau  pada irisan keping bijinya.
4.      Kedelai cokelat adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna cokelat.
Kacang kedelai yang diolah menjadi tepung kedelai secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 kelompok manfaat utama, yaitu : olahan dalam bentuk protein kedelai dan minyak kedelai. Dalam bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang diolah menjadi : susu, vitsin, kue - kue, permen dan daging nabati serta sebagai bahan industri bukan makanan seperti : kertas, cat cair, tinta cetak dan tekstil.
Sedangkan olahan dalam bentuk minyak kedelai digunakan sebagai bahan industri makanan dan non makanan. Industri makanan dari minyak kedelai yang digunakan sebagai bahan industri makanan berbentuk gliserida sebagai bahan untuk pembuatan minyak goreng, margarin dan bahan lemak lainnya. Sedangkan dalam bentuk lecithin dibuat antara lain : margarin, kue, tinta, kosmetika, insektisida dan farmasi.
Sebagai makanan kedelai sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga kondisi sel - sel tubuh serta dapat dikonsumsi tanpa efek samping. Untuk lebih jelasnya zat - zat makanan yang penting pada kedelai dapat dilihat table dibawah ini :
Menurut Prof. Dr.Ir. Tien R. Muchtadi, MS, ahli pangan dan gizi dari IPB, kebiasaan mengkonsumsi kedelai dapat membantu mencegah dan mengobati beragam penyakit seperti :
·                     Kanker (payudara, usus besar, prostat, paru - paru, perut, rectal, rahim) dan penyakit jantung koroner : karena adanya senyawa phytoestrogen dan isoflavon.
·                     Diabetes (kencing manis) : karena adanya serat makanan yang bersifat larut sehingga dapat menurunkan kolestrol, dan gula darah.
·                     Osteoporosis (kerapuhan tulang) : karena adanya sejumlah peptida hasil pencernaan kacang kedelai yang dapat meningkatkan penyerapan kalsium oleh usus.
·                     Terapi pergantian hormon : karena adanya senyawa asam fitrat yang dapat mengendalikan zat besi, juga senyawa - senyawa yang bersifat antioksidan (menangkal pengaruh dari radikal bebas).
Kedelai Membantu Menjaga Kesehatan
Protein kedelai berkhasiat menyehatkan tubuh dan meningkatkan stamina serta perkembangan sel tubuh. Selain itu, lemak kedelai yang mengandung asam lemak essensial diperlukan tubuh sebagai sumber energi dan bebas kolestrol, dan terutama bagi perkembangan sel otak (bagi anak - anak / balita).
Sementara kandungan karbohidrat dalam kedelai berupa serat kasar terdiri dari jenis - jenis zat yang dapat membakar timbunan lemak dalam tubuh, di usus, atau pembuluh darah sehingga dapat mencegah timbulnya atherosclerosis.
Manfaat Protein dan Isoflavon Bagi Tubuh
Protein bagi tubuh adalah sebagai zat pembangun, misalnya pada anak - anak sangat berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Sedangkan pada orang dewasa, apabila terjadi luka, memar dan sebagainya, maka protein dapat membangun kembali sel - sel yang rusak. Isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai adalah senyawa glikosida yang larut dalam air dan bersifat anti aging (anti penuaan dini). Dan anti oxidant (anti radikal bebas).
Benarkah Kedelai Dapat Membersihkan Racun ?
Kedelai mengandung sejumlah serat kasar dan beberapa senyawa bioaktif yang dapat bereaksi atau menetralisir bahan yang bersifat toxic (toxic akibat bakteri seperti sakit perut atau diare dapat disembuhkan dengan kedelai yang dibuat tempe). (Sumber : leafleat Hari Kesehatan Nasional ke 40 - Indonesia Sehat 2010, Depkes 2004)

No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers