Maaf para pembaca, zaitun bukan tumbuhan asli Indonesia, tapi baik juga untuk pembaca ketahui tetntang zaitun dan khasiatnya.
Meskipun cita rasanya telah menjadi daya tarik zaitun selama ribuan tahun, penelitian modern menyajikan alasan lain untuk mengonsumsinya: minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh berantai tunggal, vitamin E dan polifenol. Dua senyawa terakhir itu berkhasiat menurunkan risiko kanker.
Sejak lama para ahli telah mengetahui pola makan seseorang terkait dengan risiko terjadinya kanker payudara. Selain anjuran untuk menghindari makanan tinggi lemak, para ilmuwan kini menyarankan para wanita untuk melakukan diet Mediterania yang berbasis buah, sayur, biji-bijian, serta minyak zaitun, sebagai jalan terbaik untuk sehat dan terhindar dari kanker payudara.
Riset yang dilakukan ilmuwan dari Spanyol terhadap mencit di laboratorium menunjukkan, senyawa dalam minyak zaitun akan menghalangi gen-gen yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan sel tumor pada payudara. Minyak ini juga bekerja dengan mematikan protein yang menjadi "sumber makanan" sel kanker.
Dr.Eduard Escrich, ketua peneliti, menyarankan kita untuk mengonsumsi minyak zaitun 50 ml, atau setara 10 sendok teh minyak zaitun murni setiap hari. Namun, ia mengatakan bahwa khasiat dari minyak zaitun sebagai penangkal kanker ini baru bisa dipetik bila gaya hidup ini diterapkan dalam jangka panjang.
Diet ala Mediterania sudah diakui para pakar terhadap perlindungannya untuk berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, Parkinson, dan juga untuk melangsingkan tubuh.
Yunani merupakan negara konsumen minyak zaitun terbesar di dunia. Orang-orang di negara itu mengonsumsi 20 kali minyak zaitun lebih banyak dibanding orang Inggris dan Italia, yang juga termasuk sebagai produsen utama minyak zaitun.
(Sumber : Kompas.com)
No comments:
Post a Comment