Automatic translation of this blog page

Friday, August 3, 2012

Minyak Serai


Serai  (Andropon nardus)

Serai pengiri sebenarnya bukan asli dari pulau Jawa melainkan dibawa dari Srilangka dan ditanam dalam kebun percobaan di Bogor. Tanaman serai pengiri (Andropon nardus Java de Yong) berdaun lebar. Rumpun serai yang tumbuh dengan subur mencapai ketinggian 1 m dengan ujung daun merendah sehingga rumput menjadi lebar. Minyak Serai/serai/sere wangi (Citronella Oil) digunakan sebagai pewangi alami, bersifat anti serangga sehingga dapat mencegah gigitan nyamuk atau gigitan lintah, mampu mengurangi gatal pada kulit, sebagai peluruh keringat, penghangat badan, dan apabila digunakan untuk mandi dapat mengurangi rasa pegal atau lelah, Menghilangkan nyeri otot, relaksasi, mengatasi Jet Lag, menghangatkan tubuh. Banyaknya manfaat dari sere dikarenakan sere memang merupakan minyak esensial aromaterapi yang mengandung anti bakteri alami.


Serai (Andropon nardus Java de Yong)
Tanaman ini dapat tumbuh diketinggian 200 – 700 m diatas permukaan laut di daerah-daerah dengan ketinggian 200 – 230 meter, kelembaban yang tinggi dan curah hujan yang teratur adalah sangat baik untuk pertumbuhan tanaman serai ini. Baik ditinjau dari hasil dan kualitas minyaknyapun maupun umur tanaman itu sendiri. Pada tanah berpasir meskipun tanaman serai tidak dapat tumbuh dengan ketinggian seperti biasa, tapi menghasilkan minyak yang berkualitas baik dan hasil minyak dibandingkan berat biasanya tinggi. Serai bila ditanam bulan September atau Oktober (berumur 10 bulan) ataupun dapat dibiarkan sampai berumur 1 tahun. Jangan dipanen sampai berbunga karena akan merusak mutu minyak. Hasil minyak 1 – 1,5% bahan kering. Disamping minyak serai ini kita mengenal minyak Citronella yang berasal dari Srilangka yang berasal ari tanaman yang dikenal dengan nama Lenabatu (Andropogon nardus Ceylon de Young). Tanaman ini mempunyai daun yang lebih kecil dan panjang sedangkan rumpunnya dapat 1,5 m. Tanaman tersebut lebih keras dan mempunyai umur lebih panjang dibandingkan dengan serai dati tipe maha pengiri (yang ada di pulau Jawa).
Serai atau serai adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.
Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya. Dalam penyulingan minyak serai maha pengiri ini diperlukan bahan dan alat-alat sebagaimana juga dengan penyulingan minyak yang lainnya yaitu:
1.      Daun serai maha pengiri (sampel)
2.      Ketel tempat bahan
3.      Ketel uap
4.      Alat pendingin

Cara kerja:
1.      Pertama disiapkan daun serai maha pengiri yang akan kita suling dimana daun serai yang masih segar ini terlebih dahulu kita bersihkan dari kotoran-kotoran maupun tanah-tanah yang melekat pada daun tadi, seterusnya daun ini kita keringkan dengan udara terbuka beberapa hari setelah kering daun ini dipotong-potong menjadi ± 5 cm panjangnya, baru siap untuk didestilasi.
2.      Ketel tempat bahan sebagaimana juga destilasi sebelumnya ketel ini merupakan tempat sampel yang mau didestilasi atau diambil minyaknya. Ketel ini dibuat dari logam yang tidak akan mempengaruhi hasil destilasi atau stenless tell.
3.      Ketel uap adalah untuk menghasilkan uap air yang akan digunaan untuk menarik minyak atsiri yang terkandung dlam daun (bahan). Ketel ini dibuat dari besi plat ukuran 2 mm. Dalam proses destilasi biasanya yang dilakukan oleh rakyat tekanan uap dalam ketel ini biasanya 1 atm sedang bila proses dipabrik-pabrik besar tekanan lebih dari 1 atm.
4.      Alat pendingin yang berfungsi untuk mengembunkan uap yang keluar dari ketel bahan dan uap dengan menggunakan alat berbentuk spiral yang dicelupkan ke dalam air dingin atau juga adaa yanag dipakai pipa pendingin yang berbentuk panjang dan dimasukan ke dalam selokan, bila penyediaan air ditempat penyulingan cukup banyak.

No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers