Automatic translation of this blog page

Tuesday, March 13, 2012

MANFAAT PEMERIKSAAN PENDENGARAN



Oleh Tarmizi, B.Sc, S.Pd


     Pendengaran kita mungkin punya ketajaman yang berbeda antara

telinga kiri dan kanan, atau antara seseorang dengan orang  lain.

Disamping  itu, faktor psikologis juga memegang  peranan  penting

terhadap  ketajamn  pendengaran, seperti  perhatian,  konsentasi,

situasi  kejiwaan,  sedih,  senang, punya masalah  dan  hal  lain

(Ripto, 1987).

     Perbedaan  derajad pendengaran dapat diukur dengan tes  atau

pemeriksaan  pendengaran.  Fungsi  tes  adalah  untuk  mengetahui

apakah derajad pendengaran seseorang normal, sukar mendengar atau

tuli  total pada tiap frekwensi. Seseorang dikatakan normal  pen-

dengarannya bila mampu mendengar kekerasan suara 10 dB (desi Bel)
sampai 30 dB pada semua frekwensi mulai dari 125 Hz, 250 Hz,  500
Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, 4000 Hz, 6000 Hz sampai 8000 Hz. Dikatakan
sukar mendengar bila seseorang hanya mendengar kekerasan suara 35
dB  sampai 90 dB pada semua frekwensi. Dikatakan tuli total  bila
seseorang tidak mendengar suara di atas 90 dB.
Tes  pendengaran bermanfaat untuk beberapa bidang, antara lain  :
1. Pendidikan. Anak sekolah seyogyanya menjalani tes pendengaran,
   yang  bermanfaat  untuk kelancaran  proses  belajar  mengajar.
   Pemeriksaan  anak  sekolah merupakan bagian  dari  pemeriksaan
   kesehatan  sekolah,  seperti halnya penimbangan  berat  badan,
   pengukuran tinggi badan, pemeriksaan mata. Pemeriksaan  pende-
   garan pada anak dilakukan sekali setahun, paling tidak  sekali
   tiga  tahun.  Pada anak yang normal pendengarannya  tidak  ada
   kesulitan menerima pelajaran.
  Pada  anak yang kurang pendengarannya, dapat  diberikan
   cara yang tepat dan sesuai dengan kelainanya. Dari sini  dapat
   ditemukan  anak  tuna rungu dengan  tingkatnya.  Sudah  barang
   tentu mereka akan mendapat sistem pendidikan khusus bagi  anak
   tuna rungu di Sekolah Luar Biasa bagian B. Bila anak menunjuk-
   kan  tuli pada nada tinggi (High pitch hearing loss), maka  ia
   akan cocok menerima pelajaran dengan baik secara auditif  pada
   guru  pria,  yang  umumnya bersuara lebih  rendah.  Bila  anak
   mengalami  tuli nada rendah (Low pitch hearing loss), ia  akan
   dapat menerima pelajaran dangan baik secara auditif dari  guru
   wanita.
2. Industri.  Mereka  yang bekerja di  paberik  yang  menggunakan
   mesin  dengan suara yang sangat gaduh, bising,  dapat  terkena
   trauma  akustik, sehingga mengalami tuli. Keadaan inilah  yang
   menjadikan perhatian bagi Medical examination, untuk  mengada-
   kan tes pendengaran bagi karyawan secara berkala.
3. Penelitian.  Tes pendengaran juga bermanfaat bagi penelitian,  
   yaitu  merupakan  tes untuk menyiapkan  sejumlah  sampel  yang
   ditentukan  tanpa  kelainan  pendengaran.  Fungsi  pendengaran
   sangat mempengaruhi validitas hasil penelitian.
4. Diagnosa. Untuk menentukan apakah anak atau seseorang mengala-
   mi  tuna rungu, mentally retarded, autistic child atau menimal
   braindysfunction,  maka tes pendengaran merupakan  salah  satu
   bentuk pemeriksaan disamping pemeriksaan lain. Itulah sebabnya
   tes  pendengaran  bermanfaat untuk menegakkan  diagnosa  suatu
   kelainan.
5. Pekerjaan.  Banyak pekerjaan membutuhkan  pendengaran,  antara
   lain  seperti  kemiliteran, kepolisian,  pegawai  telefon  dan
   bidang lain. Untuk menentukan apakah seseorang dapat  diterima
   pada bidang tersebut, haruslah dilakukan tes pendengaran.
6. Deteksi dini kecacatan tuna rungu. Dengan adanya deteksi  dini 
   kecacatan,  orangtua  anak atau  masyarakat  dapat  mengetahui
   lebih  awal. Maka tindak lanjut yang positif  dapat  dilakukan
   segera,  baik bersifat preventif, kuratif maupun  rehabilatif.
   Tes pendengaran anak balita 0-3 bulan dapat diketahui  melalui
   :  a. Perhatian kita terhadap tangis anak. b.  Memperdengarkan
   bunyi  mainan  atau benda di samping anak jarak 30-50  cm.  c.
   pada waktu ditimang-timang/disayang ibunya.
7. Deteksi  dini  kecacatan balita (Drs. Med.  Poedjangga).  Anak 
   yang baik pendengrannya, akan menangis dengan keras,  berirama
   dan mengandung bunyi bahasa -O-; -OE-; -K-; -NG-; kadang -S-.
   Anak yang tidak baik pendengrannya akan menangis dengan  suara
   lemah,  parau  atau melengking, bunyi bahasa hanya  -E-.  Anak
   yang baik pendengarannya akan menoleh, terkejut, bila  menden-
   gar  suara di sampingnya, namun bila tidak menoleh atau  tidak
   terkejut,  maka  pendengarannya tidak berfungsi  dengan  baik.
   Demikian pula halnya, anak yang ditimang-timang akan kelihatan
   senang bila pendengarannya baik.
     Selain  hal di atas, pemeriksaan terhadap bentuk  dan  besar
telinga kanan dan kiri, lubang telinga yang cukup besar dan tidak
mengeluarkan cairan. Hal semacam itu dpat dilakukan oleh  petugas
Puskesmas,  PKK, ataupun petugas sosial. Pemeriksaan  dini  dapat
dilakukan  oleh  Poliklinik  Audiometri  Anak-anak  dengan  lebih
teliti. Pemeriksaan dilakukan dengan peralatan dan dengan  pemer-
iksaan Free Field Test.
Alat bantu dengar
     Mengingat  pentingnya fungsi pendengaran, kita bisa  berkon-
sultasi dengan para ahli di bawah ini.
   1. Dokter, yang terdekat dengan keluarga saudara dalam  banyak
   hal  adalah  penting.  anda dapat  mengeluarkan  keluhan  atau
   masalah  yang  Anda derita, dan dokter  ini  akan  menunjukkan
   dokter spesialis mana yang paling tepat.
2. Ahli  THT, ahli telinga hidung dan tenggorokan akan  memeriksa 
   lebih  teliti  organ yang berhubungan dengan alat  dan  fungsi
   pendengaran, sehingga akan memberi pengobatan yang tepat.
3. Ahli  audiologi, yang akan mengukur sifat dan  besarnya  kemam
   puan mendengar dengan memakai alat ukur pendengaran  (Audiome-
   ter), dan akan menunjukkan alat pendengar tambahan yang diper-
   lukan.
4. Ahli  pembuat alat bantu dengar (hearing Aid). Ahli  ini  akan 
   memilihkan  alat  bantu dengar yang diinginkan  sesuai  dengan
   selera  pemakai. Ada alat bantu dengar yang dipasang di  bela-
   kang daun telinga, ada yang dimasukkan di dalam lubang telinga
   luar dan ada yang dipasang langsung sebagai tangkai kaca mata.
   Yang  terakhir adalah alat bantu dengar yang dimasukkan  dalam
   saku.  Tulisan  ini dikemukakan dengan  harapan  penulis  agar
   dapat membantu Anda yang bermasalah dengan pendengaran.
Tarmizi, B.Sc, S.Pd /Universitas Negeri Padang.
Referensi:
Ripto,  "Fungsi  dan Manfaat Pemeriksaan  Pendengaran,"  (Majalah 
   Rumah Tangga & Kesehatan, 1987).
Tarmizi, "Pendengaran yang baik, Merupakan sarana komunikasi yang 
   penting," (Majalah  Rumah Tangga & Kesehatan, 1987).
Sumardi,  "bahaya sinar Elektromagnit di sekitar Kita,"  (Majalah
   Panasea No.31, 1991).
YWS, "Pengaruh Bising Pada pendengaran," (Majalah Panasea  No.68, 1993).


No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers