Automatic translation of this blog page

Thursday, March 29, 2012

FUNGSI, KOMPOSISI DAN SIRKULASI DARAH


oleh Tarmizi, B.Sc., Sp.d

           Apakah benar darah itu adalah zat kimia? Benar. Darah bukanlah larutan air yang sederhana, tapi darah terdiri dari larutan air yang di dalamnya tersuspensi sel-sel, protein-protein dan larutan nutrien-nutrien, mineral-mineral, yang keseluruhannya memberikan sifat istimewa kepada darah
           Darah terdiri dari butir-butir sel darah merah, sel darah putih dan platelet yang merupakan suspensi di dalam zat cair yang dinamakan plasma. Jika darah yang masih segar dituangkan ke dalam suatu tabung kaca yang bersih, kemudian dibiarkan, maka akan terlihat sel-sel darah memisahkan diri dari plasma darah. Darah yang didapat secara ini (tanpa butir-butir suspensinya) dinamakan serum. Sel darah merah terdiri atas hem dan globulin. Globulin adalah suatu protein hem berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida.
           Sel darah putih adalah suatu sel yang menyerupai amuba, dapat keluar masuk dinding pembuluh darah dan dapat memakan bakteri-bakteri. Plasma darah terdiri atas lebih dari 50 macam zat, tetapi kebanyak diantaranya hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Yang besar jumlahnya adalah albumin (5%) dan globulin (2%). Albumin mempunyai fungsi penting sebagai koloid untuk memperta-hankan pertukaran cairan antara jaringan sel-sel dengan kapiler darah secara normal. Alfa dan beta globulin berfungsi sebagai koloid. Sebagaimana dapat dilihat dari daftar, plasma itu mengandung sejumlah kecil zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan sel-sel yaitu glukosa, 19 macam asam amino, lipid (lemak-lemak dan gliserol-gliserol), asam lemak, ion-ion logam, vitamin, hormon dan zat lain. Selain itu darah juga mengandung hasil akhir metabolisme (perubahan zat-zat di dalam tubuh) yang menunggu untuk dibuang ke luar tubuh, yaitu ureum, asam urat, badan-badan aseton dan zat lain.
Tugas darah pada umunya:
1. untuk memindahkan oksigen dari paru-paru dan membawa karbondioksida ke paru-paru,
2. mebawa zat-zat makanan dari usus,
3. mebawa ampas-ampas hasil metabolisme menuju alat-alat sekresi,
4. mebawa hormon dari kelenjer ke alat-alat yang membutuhkannya,
5. mebawa zat kimia penangkis serta sel darah putih ke alat-alat yang membutuhkannya,
6. darah merupakan buffer untuk mempertahankan pH daripada cairan jaringan/tubuh supaya konstan.
7. pengatur serta mempertahankan osmosa antara cairan jaringan dan darah.
8. mengatur suhu tubuh.
Darah sebagai buffer dalam tubuh
           Butir-butir sel darah merah bermuatan listrik pada bagian luarnya, sedangkan plasma bermuatan yang berlawanan. Hal inilah yang menyebabkan sel-sel darah tersebut dapat melayang di dalam plasma darah. Oleh karena darah terdiri dari air dengan protein dan zat makanan serta mineral (ion sisa asam) yang terlarut di dalamnya, maka dia mestilah mempunyai suatu pH tertentu dimana darah tetap berada pada keadaanya yang setepat-tepatnya untuk dapat menjalankan segala fungsinya dengan baik. Bila pH menjadi rendah karena adanya zat makanan yang bersifat asam, mesti diimbangi oleh darah itu dengan menetralisir keasaman secara
larutan buffer, atau sebaliknya bila makanan bersifat basa, diimbangi pula oleh darah secara larutan buffer. Darah haruslah suatu larutan buffer, kalau tidak, akan terjadi perusakan sistem larutan darah oleh pengaruh keasaman atau kebasaan, seperti gejala acidosis dan alkalosis (antara lain seperti terjadi penggumpalan protein darah, hancurnya sel-sel darah merah).
Sistem buffer ini dipertahankan oleh zat kimia darah berikut:
H2CO3 dan NaHCO3 dengan pK 6,4; BH2PO4 dan BHPO4 dengan pK 6,8; HProtein dan Bprotein dengan pK 7,0; HHbO2 dan BHbO2 dengan pK 7,6; serta HHb dan BHb dengan pK 9,2. Dimana B adalah ion-ion logam Na+, K+, Ca++, Mg++ dan logam lain, Hb adalah hemoglobin.
          Keseluruhan zat tersebut mempertahankan pH darah secara normal 7,35 - 7,45. Buffer yang efisien adalah buffer yang konsentrasi asam lemah/basa lemah dengan garamnya sama.
           Dalam keadaan normal, darah kita mempunyai pH antara 7,2-7,4 Perubahan pH sedikit saja menyebabkan perubahan komposisi kimia yang ada dalam darah. Dan ini akan dapat mempengaruhi sistem pernafasan. Jumlah molekul karbondioksida yang diangkut darah ke paru-paru (akhirnya dihembuskan keluar), sangat dipengaruhi oleh perubahan pH. Bila makanan kita sebagian besar terdiri dari sayur dan bebuahan, tubuh kita akan menjadi sedikit lebih basa, karena tubuh banyak mendapat mineral-mineral Na, K, Ca, Mg logam logam membentuk basa. Bila makanan banyak mengandung protein, darah akan sedikit asam. Sulfur dan fosfor yang ada dalam protein akan membentuk asam, dengan demikian pH turun. Makanan yang kita makan juga mempengaruhi pH urin (air kencing). pH urin berkisar antara 4,8-8,2, biasanya 6,0. oleh karena perubahan pH sedikit saja dapat mempengaruhi proses-proses metabolisme dalam tubuh kita, maka dalam tubuh kita buffer dan senyawa senyawa amfoter, agar pH dapat diatur kembali ke keadaan normal. Buffer yang ada misalnya asam karbonat dan bikarbonat dari asam tersebut, sangat berperan dalam transportasi CO2. Senyawa yang bersifat amfoter ialah protein. Bila cairan tubuh bersifat lebih asam, protein bersifat basa, dan bila cairan tubuh bersifat lebih basa, protein bersifat asam. Demikian sterusnya hingga dicapai pH cairan tubuh yang normal lagi. Perubahan pH yang terjadi dalam tubuh kita dapat dipakai untuk keperluan diagnosa penyakit, seperti penyakit gula, keracunan dan beberapa penyakit lain.
Sirkulasi darah
           Sirkulasi darah berlangsung dengan adanya jantung. Dari jantung, yaitu bilik kanan jantung melakukan gerak menyusut sehingga darah terpompa menuju nadi dan terus ke seluruh tubuh, sampai pada pipa-pipa kapiler dan terjadilah pertukaran antara kapiler darah dengan jaringan sel. Kemudian jantung mengembang dan semua darah pada jaringan akan terseret/mengalir melalui vena dan terus memasuki serambi jantung kiri. Darah terus ke bilik kiri jantung menyusut lagi dan darah terpompa menuju paru-paru untuk mengambil oksigen dan membuang CO2. Jantung mengembang lagi dan darah dari paru-paru terseret lagi ke jantung pada serambi kanan terus ke bilik kanan untuk dipompakan lagi ke seluruh tubuh.
           Dari sirkulasi tersebut dapat kita lihat bahwa terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu peredaran darah besar (ke seluruh tubuh) dan peredaran darah kecil (ke paru-paru). Telah kita ketahui bahwa peredaran darah paru-paru ini bertugas mengambil oksigen dan membuang CO2 di paru-paru. Jadi peredaran darah paru-paru bertugas untuk suplai nutrien-gas dan untuk membuang gas yang tak berguna oleh tubuh (gas hasil metabolime). Pada peredaran darah besar terlihat bahwa nadinya punya 3 cabang; ke ginjal untuk mengeluarkan air, sisa-sisa metabolisme, mineral-mineral & vitamin yang berlebih, ke hati dan ke liang usus untuk mengambil zat makanan terus ke seluruh tubuh. Nadi ke liang usus setelah mengambil makanan terus ke hati, yang menjadi penyimpanan, pengubah dan distribusi makanan tersebut.
Komposisi darah:
Padatan seluruhnya 19-23%; Ergotionein 10-25 mg%; Total Nitrogen 19-23% ; Glutamin (plasma) 6-10 mg%; Protein seluruhnya 18,5-23%; Creatin 3-5 mg%; Protein plasma 6,5-7,5%; Adrenalin(serupa zat)9,1-96 mg%; Protein serum6,9-6,9% ; Citrullin (plasma) 0,3- 1 mg%; Albumin, serum 4,7-5,7%; Asam urat 1-3 mg%; Globulin 1,3-2,5%; Creatinin 1,2 -1,5 mg%; Fibrinogen 0,2-0,4%; Billirubin(plasma) 0,2 -0,8 mg%; Hemoglobin 11-17 %; Guanidin 0,3-0,5 mg%; Nonprotein (senyawa N) 28-39%; Indican (plasma) 0,025-0,085 mg%; Asam amino 30-50 mg%; Urobilin (plasma) 0,2 mg%; Glutation 25-41 mg%; moniak<0,1 mg%; Urea19-33 mg% Adrenalin 0,1 mg%.

Referensi:
Burkart & Helbing, "Chemicals Table for Laboratory and Industry," Wiley Easter Limited, New Delhi, 1979.
Church,LB, "The chemistry of wine making," J.of chem, ed (1972) V.49, No.3.
Jacob Thankamma, " A Text book of Aplied Chemistry," SG.Wasany for the Macmillon Company for India, 1974.
Rendina, " Experimental Methods in Modern Biochemistry," WB Saun-ders Company, Philadelphia 1971.
Stare & Mc Williams, "Living Nutrition", John Wiley & Sons Inc, second editions, 1977.
Tarmizi, "Air dan Biologi Manusia", Makalah, ATIP, Padang 1987.
WM Clark, "The determination of hydrogen ion", Bailliere, Tindal & Cox, London.

No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers