Automatic translation of this blog page

Tuesday, November 8, 2011

PERLUNYA MENGKONSUMSI SAYURAN HIJAU




Tarmizi, B.Sc, S.Pd

                "Silahkan makan. Aduh, malu. Soalnya, lauknya cuma sayur!" begitu sering kita dengar rikuhnya seorang Nyonya Rumah yang menjamu tamunya dengan perasaan malu-malu karena menghidangkan sayur. Apakah itu bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, sawi hijau, katuk, kacang panjang dan jenis sayuran hijau lainnya.
            Nyonya Rumah tadi tidak salah. Perasaan malu itu secara. tak sadar terbentuk oleh anggapan masyarakat yang menilai bahwa sayuran hijau itu lauk tidak bergengsi, nilai rendah. Sementara lauk yang dianggap bergengsi, adalah daging. Itu menaikkan prestise. Jelas, ini anggapan yang salah. Kita harus segera mengubah visi tentang sayuran hijau demi kesehatan keluarga, khususnya anak-anak kita yang sedang tumbuh kembang., Sebab sayuran hijau pada umumnya kaya akan sumber gizi yang penting.
Mari kita simak
            Setiap sayuran hijau yang dapat dimakan seberat 100 g kandungan gizinya terdiri dari : 2-5 g protein; 400 - 1.000 mg kalsium; 20 - 30 mg zat besi; 3.000 - 10.000 mg VIT A; 50 - 100 g VIT C; 20 - 40 mg folat dan 150 - 400 mg riboflavin (VIT B2). Sedangkan kita per harinya paling tidak mengkonsumsi 30 g sayuran hijau, untuk kesehatan kita. Dari 30 g itu berarti memberikan sekitar 150 - 300 mg kalsium; 6 ‑ 10 mg zat besi; 1.000 - 3.000 mg VIT A; 15- 40 mg folat; 50 - 150 mg VIT B, dan 15 - 30 mg VIT C - masuk ke tubuh kita.
            Bila ada seseorang mengkonsumsi sayuran hijau lebih dari itu, juga tidak ada salahnya. Berarti ia banyak memasukkan protein ke dalam tubuhnya. Tetapi jumlah kandungan gizi pada sayuran itu tidaklah selalu sama. Ada yang kandungan VIT C lebih banyak dan sayuran itu berarti kandungan kalsiumnya sedikit. Lepas dari masalah itu, pada umumnya sayuran hijau kaya akan VIT A. Ini sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak.
            Di Jawa Barat, umumnya sayuran hijau dikonsumsi mentah sebagai lalap. Istilahnya dikonsumsi secara 'segar'. Dipandang dari segi gizi, pengkonsumsian secara segar ini banyak keuntungannya. Sebab ada beberapa sayuran hijau yang nilai gizinya berubah setelah dimasak. Karena itu pengkonsumsian sayuran hijau perlu dipertimbangkan, apakah dalam bentuk segar atau harus dimasak. Dalam proses pemasakan nilai gizi kalsium dan zat besi dalam sayuran hijau itu tidak berubah. Yang berubah kandungan Vit C. Ini terjadi bila sayuran tersebut dimasak sampai matang sekali. Kandungan VIT C-nya akan hilang/rusak sekitar 50 – 70 %. Untuk menghindari hilangnya VIT C tersebut, seyogyanya sayuran itu dimasak 1/2 matang - saja atau cukup dimasukkan ke dalam air mendidih beberapa detik untuk mematikan bakteri.
            Sayang, sayuran yang kaya gizi itu jarang disukai. Maksudnya banyak orang yang tidak suka makan sayuran. Demikian juga anak-anak. Maka tak heranlah apabila banyak anak-anak yang terancam kebutaan. Agar suka makan sayuran memang perlu dididik. Pendidikannya sebetulnya tidak terlalu sulit. Pertama, sayuran itu dihidangkan dalam berbagai variasi resep yang dihidangkan selang-seling. Misalnya, bayam tidak hanya dimasak sayur bening saja tetapi juga bisa ditumis, bahkan dibuat rempeyek. Kangkung jangan hanya diurap saja, tetapi bisa dimasak bumbu mie (mie- kangkung), cah kangkung jamur, tumis, gado-gado dan sebagainya.
Dengan adanya hidangan yang penuh variasi itu, sayuran menjadi hidangan fovorit.
            Bisa jadi, meskipun sayuran itu telah dimasak dengan resep yang lezat, bisa saja anak-anak tetap tidak mau memakannya. Bila  hal itu terjadi, pendidikan makan sayur yang sistem kedua perlu dilancarkan. Anak-anak itu diberi contoh tokoh-tokoh yang suka makan sayur. Misalnya, tokoh Popeye dalam cerita Popeye the Sadorman, meskipun ia bertubuh kurus tetapi kuatnya bukan main. Karena Popeye suka makan sayuran. Lalu, tokoh Tarzan. Tubuhnya. yang kuat itu karena banyak makan sayur dan buah, karena hidup di hutan. Kita dapat juga menampilkan tokoh-tokoh nyata yang menjadi idiola anak-anak. Katakan pada anak itu, bahwa idolanya itu makan sayur.
            Langkah ketiga dalam mendidik anak agar suka, sayur, maka orang tuanya harus makan sayur, Setiap harinya menunya dilengkapi dengan sayuran, tidak hanya yang serba daging. Utamakan hidangan yang dimasak dengan resep lezat, penampilannya menarik. Dengan demikian anak-anak akan menjadi suka sayur.
Kekayaan Sayuran
            Di atas telah disebutkan bahwa sayuran hijau antara lain mengandung VIT A, VIT C, VIT B2, kalsium dan zat besi. Kandungan-kandungan tersebut mungkin saja mempunya beberapa rfungsi.
            Vitamin A - lazim juga disebut 'vitamin kecantikan'. Karena dengan VIT A masuk ke tubuh kita, kulit kita menjadi licin, halus dan lembut. Selain itu VIT A juga berguna untuk menjaga ketahanan lapisan lendir di hidung, kerongkongan, cabang tenggorokan serta seluruh saluran pencernaan, kandungan kemih, ginjal dan organ-organ dalam rongga panggul. Bagi anak-anak VIT A juga berguna untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi.
            Bila tidak ada VIT A yang masuk ke dalain tubuh, maka mata akan suram pandangannya (penglihatan rusak), kulit tebal-kasar, mudah terkena infeksi dan sulit memerangi penyakit menular.
Untuk memperoleh VIT A lebih banyak, selain makan sayur kita perlu juga makan buah-buahan (alpokat, semangka, perzik) dan sayuran seperti labu siam, wortel, ubi jalar.
            Vitamin C - lazim juga disebut asam askorbat, merupakan vitamin yang punya daya untuk menyembuhkan penyakit yang berlarut-larut atau infeksi. Bila tubuh kekurangan VIT C, akibatnya gusi berdarah, tulang nyeri, gigi gampang goyah, kulit mudah kena bintik-bintik merah.
            Perlu diketahui bahwa VIT C tidak dapat disimpan dalam tubuh. Karena itu tiap hari kita harus mengkonsumsi VIT C yang berasal dari sayuran, maupun buah-buahan (terutama jeruk, anggur, tomat).
            VIT B2 - lazim disebut riboflavin, untuk tubuh kita diperlukan sebagai enzima, sehingga tubuh kita dapat menggunakan hidrat arang. Bila kita kekurangan VIT B2 Akibatnya mulut pecah-pecah (bibir termasuk lidah). Bibir rasanya seperti terbakar dan warnanya menjadi ungu. Untuk memperoleh Vit B2 lebih banyak, selain makan sayuran perlu juga makan kacang‑kacangan, telur, susu dan biji-bijian yang masih berkulit ari.
            Kalsium - lazim juga disebut zat kapur. Ini mineral yang paling banyak di dalam tubuh kita : dalam tulang, saraf, otot dan darah. Dalam tulang berguna untuk kekuatan, dalam otot untuk kelenturan, dalam saraf untuk kepekaan dan dalam darah untuk mencegah pendarahan yang serius. Agar tubuh kita stabil dan seimbang terus menerus, maka pengkonsumsian kalsium tidak boleh kurang.
            Apabila tubuh kekurangan kalsium akibatnya, tubuh lemah, saraf tidak peka, otot kejang, kerja jantung lemah bahkan bisa jadi berhenti sama sekali. Untuk mencegah itu, kita harus mempunyai persediaan kalsium yang diperoleh dari makanan yang kita konsumsi setiap hari:
            Zat Besi ‑ atau lazim juga disebut besi. Kadar besi dalam tubuh kita tidak seberapa jumlahnya tetapi peranannya sangat penting, seperti halnya peranan besi logam itu dalam kehidupan kita.
            Besi dalam tubuh kita banyak terdapat di dalam sel darah merah yang membentuk hemoglobin (wama merah pada darah). Hemoglobin amat penting peranannya karena mengantar oksigen ke segala jaringan tubuh, sehingga kita tetap hidup.
       Tiap sel darah merah berisi 250.000.000 (sperempat milyar) molekul hemoglobin dan 1.000.000.000 (satu milyar) atom besi. Dalam beberapa detik selama sel-sel darah merah yang kecil itu melalui paru-paru, 1.000.000.000 molekul oksigen diambilnya dari udara di dalam paru-paru. Pada waktu yang sama ditinggalkannya 1.000.000.000 molekul karbon dioksida yang telah dikumpulkan dari jaringan tubuh. Karbon dioksida yang tidak diperlukan dikeluarkan dari tubuh waktu menghembuskan nafas. Karena itu kita harus selalu menghirup udara segar untuk memberikan oksigen pada set-sel darah merah dan untuk menyingkirkan karbon dioksida. Proses, ini disebut pernafasan.
            Sel darah merah itu hanya hidup empat bulan, kemudian harus dibinasakan. Karena itu perlu sel baru dan tubuh kita harus  memproduksinya untuk menggantikan darah lama maupun mengisi  darah yang hilang karena suatu sebab (teriris, luka berat dll). (NP, Medical Technology)
            Sekarang masih kita temui orang yang tidak menyukai sayur. Hal itu mungkin disebabkan tidak dibiasakannya makan sayur sejak kecil. Oleh karena itu, kita harus mebiasakan diri mengkonsumsi sayuran dan bagi anak mulai dari kecil, bahkan bagi ibu yang hamil diharuskan banyak makan sayur, agar bayi/janin dalam kandungannya tetap sehat.
            Sayuran juga kaya akan kandungan gizi, dan sayuran yang satu berbeda kandungan atau jumlahnya dengan sayuran lainnya. Kekurangan gizi menyebabkan berbagai keluhan antara lain sebagai berikut.
·         Kekurangan Vitamin A menyebabkan penglihatan kabur, kulit tebaldan kasar, mudah terkena infeksi, mudah terserang penyakit.
·         Kekurangan vitamin C berakibat gusi mudah berdarah, tulang nyeri, gigi mudah goyah.
·         Kekurangan vitamin B2 menyebabkan sariawan.
·         Kekurangan kalsium menyebabkan tulang rapuh dan mudah keropos, keseimbangan dan kestabilan tubuh berkurang.
·         Kekurangan Zat besi menyebabkan anemia atau kekurangan sel darah merah atau hemoglobin rendah.
            Karena itu, sangat perlu mengkonsumsi sayuran hijau.
Referensi:
Sardianto "Kecubung Sebagai Obat" Balai Penelitian Tanaman Obat   Tawangmangu, 1990.
S "Akar Kecubung untuk Obat Kolera" (Majalah Tumbuh No.15, Nopember 1990). PT Menara
Bangun Tanindo, Jakrta.
 Suci Puji Suryani "Kecubung" (Majalah Trubus No.278, Januari 1993). Yayanas Sosial Tani
Membangun, Jakarta.
 Uje "Dua Jenis Kecubung" (Majalah Trubus No.279, Februari 1993). Yayanas Sosial Tani
Membangun, Jakarta.
 Drs. Djoko Hargono et al, "Tanaman Obat Indonesia Jilid I & II," 1985, Dirjen Pengawasan Obat
dan Makanan - Depkes RI. Jakarta.
 Dra. H.Cir," Obat-obat Peninggalan Nenek Moyang," 1982, Ikhwan Jakarta.
C Wahyu Suryowidodo, "Kecubung Kasihan Obat Keseleo," (Trubus No.248, juli 1990) Yayasan
Sosial Tani Membangun, Jakarta.
Dra. Balkiah S & Anawati," Aneka Resep Obat Kuno  Warisan  Nenek Moyang," Anugerah
Surabaya.
Marah Maradjo & Ir.Saleh Widodo," Flora Indonesia, Tanaman Rempah-rempah," 1985, PT Gita
Citra, Jakarta.
Soeharso,"Daun saga Obat Sariawan," BPTO Tawangmangu,Maret 1990.
Sinse Usen Wijaya, "Jamu Kembang Teratai," Yayasan sosial Tani   Membangun, Jakarta, 1984.
Della, "Resep Jamu Awet Muda," Yayasan Sosial Tani Membangun Jakarta, 1984.
Slamet  Soeseno,  "Khasiat  Pisang  Kelutuk  untuk   Pencernaan," (Majalah Trubus No.285 1993)
Yayasan Sosial Tani  Membangun Jkt.
Tarmizi,  "Pisang  Obat Lambung," (Harian  Singgalang,  24,11,94) Singgalang Press, Padang.



No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers