TIPS MENGELUARKAN RACUN TUBUH
Dunia modern dan kehidupan kota besar tidak dapat dipisahkan dari tantangan dan ancaman yang berasal dari luar diri kita, diantaranya adalah yang disebut polutan yaitu zat-zat yang menyebabkan polusi dan toksin yaitu zat-zat yang sifatnya beracun bagi tubuh manusia (polutan termasuk di dalam kategori toksin). Bayangkan saja, asap knalpot kendaraan bermotor yang mengotori udara, limbah industri yang mencemari air, pupuk kimia yang menodai tanah, semuanya harus kita hadapi tiap harinya. Ditambah lagi zat pewarna, zat pengawet dan zat kimia lainnya yang ditambahkan pada makanan yang kita konsumsi. Semuanya itu betul-betul merupakan tantangan, bahkan ancaman, bagi ketahanan tubuh manusia. Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang terjadi jika toksin dan polutan tersebut masuk ke dalam tubuh kita?
Toksin dan polutan sangat sulit, bahkan ada yang mustahil, untuk dihancurkan oleh tubuh kita, sehingga pada akhirnya tubuh kita mengakumulasi zat-zat tersebut lebih cepat dari kemampuannya mengeliminasinya. Efek jangka panjang dari akumulasi zat-zat beracun inilah yang mengkhawatirkan para pakar kesehatan seperti Dr. Elson Haas, MD, direktur dari Preventive Medical Center of Marin di San Rafael, California dan penulis buku The Detox Diet (Celestial Arts, 1996),dan Andrew Weil, MD, praktisi pengobatan spiritual-alternatif dan pengarang Spontaneous Healing (Fawcett Columbine, 1995). Keluhan-keluhan kesehatan yang ditimbulkan antara lain seperti sakit kepala, gangguan pada saluran pencernaan, muntah, lemas, pusing-pusing, kelelahan, nyeri otot dan persendian, serta depresi. Reaksi lebih serius dari akumulasi jangka panjang zat-zat racun di dalam tubuh kita termasuk kanker dan penyakit jantung. Tapi jangan kecil hati, "Jika tubuh kita berada dalam keadaan sehat, dengan fungsi kekebalan tubuh dan pembuangan yang baik, paparan terhadap polutan dan toksin setiap hari adalah bukan masalah," demikian Dr. Haas.
Tubuh secara alami membuang dan menetralisir toksin melalui proses detoksifikasi (disingkat, detoks). Detoks adalah proses mengeluarkan toksin dalam tubuh melalui urin, pernapasan, tinja, dan keringat dengan menggunakan empat organ utama yaitu, hati, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit. Nah, melalui detoks inilah kita dapat mengoptimalkan proses pengeluaran racun-racun dari tubuh kita. Efek dari detoks yang optimal adalah sangat luar biasa : Tubuh Anda akan mencerna makanan secara lebih baik, kulit anda akan menjadi lebih bercahaya, sakit punggung, persendian ataupun rasa sakit kronik lainnya akan hilang dan vitalitas serta energi andapun akan meningkat.
Berikut adalah beberapa cara melakukan detoksifikasi yang paling populer dan telah diteliti secara ilmiah .
Cintailah air
Minumlah sedikitnya delapan gelas air tiap harinya. Air adalah unsur detoksifikasi yang paling penting. Air membantu mengeluarkan racun melalui kulit dan ginjal, juga keringat. Air melarutkan unsur-unsur kimia dalam darah, membersihkan darah dan membantu pertumbuhan dan perbaikan jaruingan tubuh. Kekurangan air akan mengakibatkan darah menjadi lengket dan kental, menyumbat dan meracuni sistem di dalam tubuh. Disamping air putih, air teh dan jus buah-buahan segar juga merupakan sumber air yang baik.
Gaya makan sehat
Banyak dari kita mengkonsumsi diet yang seringkali terdiri dari daging (rendang, sate, hamburger dsb), makanan berlemak (santan, gorengan), makanan yang telah diproses dan mengandung zat-zat kimia tambahan (biskuit, mie instan, coklat dll). Gaya makan seperti ini memberikan asupan toksin dan polutan dalam jumlah yang signifikan ke dalam tubuh kita, menjadikan proses detoks sangat krusial. Mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan mentah, dan mengurangi jenis makanan yang merugikan tubuh akan membantu detoks yang optimal. Buah-buahan, sayur-mayur, polong-polongan dan makanan dengan sedikit pengolahan lainnya (beras merah, roti gandum-penuh, havermouth) berkadar serat tinggi yang membantu penyerapan dan transportasi toksin dari tubuh. Jenis makanan ini juga memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, yang lebih mudah dicerna dibanding protein ataupun lemak.
Mengkonsentrasikan diet anda pada tataran rendah dalam rantai makanan memperkecil jumlah toksin dari lingkungan yang masuk ke dalam tubuh anda. Sebagai contoh : Unsur kimia beracun seperti Merkuri, yang dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas, dibuang ke danau oleh industri kertas dan diserap oleh ganggang dan plankton, yang akan menyimpan merkuri tersebut dalam jumlah kecil. Kemudian ganggang dan plankton dimakan oleh ikan kecil, dan jumlah merkuri yang tersimpan dalam tubuh ikan kecil tersebut akan meningkat. Ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar, dan ikan besar akan mengakumulasi kadar merkuri yang lebih tinggi lagi. Demikian seterusnya, hingga manusia yang menyantap ikan besar akan memperoleh asupan merkuri dalam jumlah paling tinggi. Hampir semua jenis makanan hewani berada pada jenjang yang tinggi dalam rantai makanan, sehingga memiliki kadar toksin dalam jumlah yang tinggi pula.
Melindungi diri dari radikal bebas
Radikal bebas mengakibatkan kerusakan sel yang pada ujungnya menimbulkan berbagai penyakit, seperti penuaan dini, penyakit jantung, artritis, kanker, katarak dsb. Radikal bebas adalah molekul yang tidak memiliki pasangan elektron, dan karena dalam keadaan normal elektron hadir secara berpasangan, radikal bebas memiliki tendensi untuk mencari pasangan elektronnya. Terkadang, radikal bebas ini mengambil elektron yang telah berpasangan, sehingga merobek membran sel dan merusak materi genetik, proses ini dikenal dengan nama oksidasi.
Sebagian radikal bebas terbentuk sebagai hasil dari proses metabolisme alami tubuh. Tapi sebagian lainnya terbentuk karena pengaruh faktor-faktor luar seperti polutan lingkungan, kurang olahraga, dan gaya makan yang tidak sehat. Enzim antioksidan dalam tubuh biasanya akan memerangi radikal bebas dalam jumlah normal. Jika jumlah radikal bebas melebihi jumlah yang dapat ditangani enzim tubuh, zat-zat antioksidan dari luar seperti, vitamin A, C, dan E akan turun tangan. Antioksidan mencegah pembentukan lebih lanjut radikal bebas dengan memberikan elektron untuk menstabilisasi radikal bebas. Antioksidan yang paling efeksif terdapat dalam makanan utuh dan alami. Untuk memastikan asupan antioksidan dalam jumlah cukup, konsumsilah sedikitnya lima porsi buah dan sayur tiap harinya. Sayangnya, mengingat tingginya jumlah toksin dan polutan yang telah mencemari lingkungan kita, Anda tidak selalu dapat mengandalkan perlindungan dari makanan saja. Mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral memegang peran penting dalam membantu tubuh menghancurkan dan mengeluarkan unsur-unsur kimia beracun dari dalam tubuh. Andrew Weil, MD menganjurkan komposisi dan jumlah berikut:
Pagi hari : 1000-2000 mg Vitamin C dan 25000 beta karotin alami
Siang hari : 400-600 IU vitamin E alami dan 200-300 mcgr Selenium
Malam hari : 1000-2000 mg vitamin C
Sebelum tidur : 1000-2000 mg Vitamin C
· Olahraga, pijat dan perawatan kulit dan lain-lain Metode Detoks
Aktivitas fisik secara reguler akan membantu pengeluaran toksin melalui keringat. Olahraga, selain memacu tubuh untuk berkeringat, juga meningkatkan sirkulasi darah dan menstimulir sistem limpa. Olahraga juga bermanfaat untuk menurunkan tingkat stres dan depresi, menstabilkan emosi kita.
Pijat meningkatkan sirkulasi dari dan menuju jaringan tubuh dan membantu Anda menjadi relaks dan melepaskan stres. Menyikat kulit dalam keadaan kering sebelum mandi membantu membersihkan toksin dari pori-pori, dan juga merupakan stimulasi yang baik untuk sistem limpa dan sirkulasi. Cara ini juga melepaskan sel-sel kulit mati yang membuat kulit kelihatan kusam.
Sauna juga merupakan metode detoks yang efektif. Sauna membantu proses penyembuhan, menghilangkan demam, menimbulkan keringat. Cara pemansan tubuh seperti sauna meningkatkan metabolisme, dan aktivitas organ-organ vital dan kelenjar-kelenjar tubuh, mengoptimalkan proses detoks.
Pentingnya berpuasa
Mengkonsumsi makanan berat dan berlemak memerlukan banyak energi untuk proses pencernaan dan pembuangan, itulah sebabnya banyak dari kita merasa lelah dan mengantuk setelah makan. Para ahli detoksifikasi berpendapat bahwa berpuasa dengan jus adalah cara terbaik dan teraman untuk detoks. Cara ini memberikan asupan nutrisi penting dalam jumlah cukup tanpa memberikan beban pada sistem pencernaan tubuh.
Dr. Haas menganjurkan berpuasa dengan jus dalam jangka pendek (2-3 hari), dengan langkah-langkah sebagai berikut :
· Sedikitnya tiga hari sebelum memulai puasa, makanlah hanya makanan bergizi yang mudah dicerna. Hindari alkohol, kafein, dan gula.
· Minumlah cairan dalam jumlah banyak untuk membersihkan sistem tubuh anda, 10-15 gelas air putih dan jus buah-buahan serta jus sayur-sayuran tiap harinya.
· Anda tidak perlu mengkonsumsi suplemen vitamin ataupun mineral pada saat berpuasa.
Pada saat tubuh anda mulai mengeluarkan racun-racun dalam tubuh, Anda akan merasa pusing, lelah, dan pening, tergantung dari jumlah racun yang terdapat dalam tubuh anda. Beberapa orang tidak merasakan apa-apa.
· Anda akan merasa lapar, jadi cobalah untuk tidak memikirkannya. Lakukan aktivitas lain, seperti berjalan-jalan, tidur, membaca buku, menulis diary, dll, untuk mengalihkan perhatian anda dari rasa lapar.
· Menggunakan laksatif alami seperti lidah buaya, atau serbuk Psyllium pada saat berpuasa membantu proses eliminasi racun-racun dari dalam tubuh secara lebih efektif.
Akhiri masa berpuasa anda secara perlahan. Pada hari pertama, makanlah hanya sayuran rebus. Pada hari kedua, anda boleh makan nasi merah. Anda akan merasa sangat lapar, tapi berhati-hatilah untuk tidak makan terlalu banyak.
· Biasanya, pada hari ketiga Anda menyelesaikan puasa, Anda akan merasa lebih ringan, bersih, dan segar-bernergi.
Proses detoksifikasi yang termudah dapat dimulai dengan gaya makan sehat yang banyak mengkonsumsi buah2an dan sayu2an, serta olahraga secara teratur.
8 tips harian detoks berikut dapat membantu Anda mengeluarkan zat-zat sampah dan mengurangi akumulasi racun dalam tubuh:
1. Konsumsi cairan dalam jumlah yang banyak (jus buah, sup, dsb)
2. Mulailah membiasakan diri makan berbagai macam buah dan sayur
3. Kunyahlah makanan dengan seksama
4. Minum air putih sedikitnya 8 gelas sehari
5. Mengkonsumsi vitamin (terutama antioksidan)
6. Mengkonsumsi serat dalam jumlah cukup
7. Berolahraga sedikitnya tiga kali seminggu
8. Bagian penting dari proses detoks adalah berusaha untuk hidup santai dan menjauhi stres. (Tarmizi, B.Sc, S.Pd/Universitas Negeri Padang)
Automatic translation of this blog page
Wednesday, August 18, 2010
TIPS MENGELUARKAN RACUN TUBUH
Label:buku, artikel, foto, slide
artikel kesehatan,
racun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer Pekan Ini
Link dalam Blog ini
Buku & Artikel | Riset/Penelitian | Labor | Galery Foto |
Buku Praktik Kimia | | Foto Kegiatan laboratorium Video dan Slide |
No comments:
Post a Comment