Oleh Tarmizi, B.Sc
Kembang sore Kembang merak
Kembang sore dengan nama ilmiah Abutilon indicum (L) Sweet. Sweet dengan Sinonim Sida indicum L. dan nama asing ( Mo pan cao ), termasuk FAMILIA: Malvaceae.Nama daerahnya adalah cemplok, barulan dan belalang sampa (Jawa), jeuleupa (Aceh), barulau, belalang sumpa (Palembang), kembang sore kecil (Maluku), gandera ma cupa (Ternate).
Nama asingnya Indian abulation dan
twelve’oclock flower, indian mallow,
country mallow, twelve o'clock flower.
Sosok tanaman
Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 m dpl.
Menyukai tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar,
kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias.
Kembang
sore berupa perdu tegak berumur panjang, tinggi 50-300 cm, pangkal kerap kali
berkayu dengan ranting yang keluar mulai dari bawah, berambut pendek dan rapat.
Tanaman ini dapat ditemukan dari 1-400 meter di atas permukaan laut. Menyukai
tempat terbuka seperti di hutan, semak, tanah kosong yang terlantar, kadang juga
ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias.
Daunnya bertangkai panjang seperti
jantung dengan ujung runcing, letak berseling, tepi
daun bergerigi atau bergeringgit kasar. Tulang daun menjari, panjang 3-11 cm,
lebar 2,5-7 cm. Bunga tunggal dengan 5 daun
mahkota bewarna kuning, keluar dari ketiak daun
yang mekar setelah tengah hari, diameter 2-2,5
cm, bertangkai yang panjangnya 2-6 cm, keluar dari ketiak daun dan mekar
setelah tengah hari. Buah bentuknya seperti bola tertekan dengan tinggi 1,5 cm,
penampang 2 5 cm terdiri dari 15-20 celah yang berisi 3 buah biji berbentuk
ginjal.
Herba ini merupakan tanaman yang
menghasilkan serat berwarna putih. Perbanyakan dengan biji.
Kembang sore lihat..
Kembang sore lihat..
SIFAT KIMIAW1 DAN
EFEK FARMAKOLOGIS:
Manis, tawar, netral.
Membersihkan panas dan lembab di dalam tubuh (antipiretik), melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh
dahak dan peluruh kencing (diuretik).
Daun: Manis, kelat, hangat. Akar: Manis, tawar, sejuk.
Peluruh kencing, menenangkan organ paru (pulmonary
sedative), masuk kedalam meridian ginjal. Biji: Peluruh kencing, laksans,
peluruh dahak, aphrodisiak.
KANDUNGAN KIMIA:
Asam amino, asam organik, zat gula dan flavonoid yang
terdiri dari gossypin, gossypitrin dan cyanidin-3-rutinoside. Biji mengandung
minyak raffinose (C10H32O16).
BAGIAN YANG
DIPAKAI:
Seluruh tanaman. Untuk
penyimpanan, herba setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong
seperlunya, kemudian dijemur
sampai kering,
KEGUNAAN: Daun /
seluruh tanaman:
Pembengkakan saluran telinga yang menyebabkan
rasa sakit, pendengaran menurun atau telinga berdenging (tinnitus). Demam, gondongan (epidemic
parotitis). TB paru, radang saluran napas (bronchitis), Kencing sedikit (oliguria),
kencing nanah, kencing batu,Radang kandung kencing, radang saluran kencing (urethritis). Diare. Bisul (furunkeo, kaligata (urticaria). Sakit gigi, gusi bengkak, Rematik.
Akar:
Batuk.
Kencing nanah. Diare. Radang telinga tengah (otitis
media). Wasir. Demam.
Biji:
Disentri.
Sembelit. Kencing nanah, cystitis kronis. Cacing keremi. Bisul.
PEMAKAIAN: Untuk minum: Seluruh tanaman: 15-30 g (bahan
segar: 30-60 g), rebus. Akar: 10-15 g, rebus. Pemakaian luar: Daun dilumatkan sampai halus, untuk bisul dan
koreng.
Wasir. 150 g akar direbus dengan air
secukupnya sampai kental. Diminum 100'cc, sisanya diuapkan ke lubang dubur
selagi panas.
Bisul: 1 buah biji kering digiling
menjadi bubuk, lalu diseduh dengan 1 cangkir air panas, hangat-hangat diminum.
Daunnya setelah dicuci bersih difumatkan dan tambahkan madu secukupnya,
tempelkan pada bisul.
Sakit telinga, pendengaran menurun: 60 g herba segar atau 20-30 buah
dicuci bersih lalu direbus dengan daging tanpa lemak.. Setelah dingin disaring
lalu diminum. Lakukan setiap hari.
Tuberkulose paru.(TB paru) yang masih ringan: 30 g akar kembang sore, 30 g akar
Ilex asprella, 15 g Mahonia japonica, direbus. Setelah dingin disaring, dibagi
dalam 3 bagian untuk diminum habis dalam satu hari.
Kencing batu: Herba direbus, dipakai untuk
merendam tubuh. Untuk tapainya, ambil daun secukupnya, setelah dicuci bersih
lalu digiling sampai halus dan dipakai sebagai tapal pada pinggang dan kandung
kemih, Harus sering diganti, karena. daunnya berbau busuk.
Rematik. Rebusan herba ini dipakai untuk
mabdi atau sebagai kompres pada bagian tubuh yang sakit.
Cacing keremi pada anak. Biji digiling halus lalu digulung
seperti rokok kemudian dibakar. Asapnya ditiupkan kelubang dubur.
Sakit gigi, gusi bengkak. Daun direbus, hangat-hangat dipakai untuk kumur-kumur.
Catatan: Hati-hati bila pemakai
sedang hamil. Kasinqsat (Cassia occidentalis).
Bagian yang berkhasiat
Seluruh tanaman berkhasiat. Untuk
penyimpanan, herba setela dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya
kemudian dijemur sampai kering.
Kegunaan
Herba ini berkhasiat sebagai penurun panas,
melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh dahak dan peluruh kencing.
Biji kembang sore berkhasiat melancarkan buang air besar dan aprodosiak.
Untuk pengobatan, herba ini digunakan
antara lain pada penderita tuberculosis paru, radang saluran pernapasan,
saluran kencing, rematik, demam, telinga berdengung.
Cara
pemakaian:
Untuk obat minum, 15-30 gram herba
kering atau 30-60 gram herba segar digodok. Ini dipakai sebagai obat penurun
panas, melancarkan peredaran darah, anti radang, peluruh dahak dan peluruh
kencing.
Untuk pemakaian luar: daun kembang sore
dilumatkan sampai halus, dipakai pengobat bisul dan koreng.
Kembang merak untuk stuip
Stuip
atau kejang gagau biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah 18 bulan.
Penyakit ini ditandai dengan kaki menyentak-nyentak, badan kejang, mulut
mengeluarkan lendir berbusa.
Obatnya sebagai berikut: lima kuncup
kembang merak (caesalpinia pullcherima
Sw) dan daun bunganya kira-kira seperempat genggam. Ambil pula akarnya 3
potong masing-masing 8 cm dan kulit batangnya 8 cm. semuanya dicuci bersih lalu
ditumbuk halus dan diberi sedikit garam. Obat itu digosokkan pada leher,
punggung, kaki dan terserang stuip. Lakukan 3 kali sehari.
Obat mencret
Empat batang kembang merak a’ 8 cm,
dicuci dan dipotong-potong. Setelah itu direbus dengan air 3 gelas, biarkan
mendidih hingga tinggal setengahnya. Jika telah dingin disaring dan ditambahkan
madu lalu diminum ¾ gelas, minumlah 2 kali sehari.
Radang Amandel/Tonsil
Amandel/tonsil adalah dua tonjolan
daging kecil yang terletak pada kerongkongan di kanan dan kiri tekak, di belakang
kedua ujung lipatan belakang mulut. Tonsil berfungsi Untuk membuat trombosit,
yaitu sejenis sel darah putih yanc, bertugas membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuli melalui mulut.
Penyebab:
Peradangan yang terjadi pada tonsil
disebabkan oleli kuman dan virus yang masuk melalui mulut sehingga menyebabkan
amandel membengkak dan merah serta gatal, sakit pada kerongkongan, sakit saat
menelan, demam, sakit kepala, muntah, sakit perut, lemas, dan tidak
bersemangat. Jika pembengkakan sudah terlalu besar, akan menyatu dan dapat
menghalangi jalan pernapasan.
Pengobatan:
·
30 gram akar kembang pukul empat
direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi
hangat. lakukan secara teratur 2 kah
sehari.
Sariawan
Sariawan adalah tukak kecil, dengan
dasar berwarna keputihputihan, yang terjadi pada lidah, bibir, atau gusi dan
menimbulkan rasa nyeri.
Penyebab:
Sariawan disebabkan oleh kekurangan
zat besi, vitamin B12, vitamin C, tetapi dapat juga timbul karena stres.
Pengobatan:
·
Daun kembang merak secukupnya
direbus dengan air kemudian airnya digunakan untuk berkumur-kumur. lakukan secara teratur 2 x sehari.
Batu Ginjal
Pada awalnya batu ginjal tidak menimbulkan keluhan. Sewaktu
batu sudah agak besar, batu bergeser dan menggelinding ke saluran ureter
sehingga timbul rasa nyed yang hebat di daerah pinggang. Selanjutnya, jika batu
sampai kebagian bawah saluran ureter, nyeri akan berpindah ke arah daerah
pangkal paha yang disertai keluarnya darah bersarna air seni
Penyebab:
Batu ginjal terjadi
karena ketidakseirnbangan yang menyebabkan garam-garam dalam air Seni mengendap
membentuk batu selagi lagi hangat.
Pengobatan:
·
30 gram akar kembang pukul empat
direbus dengan air secukupnya kemudian diminum selagi hangat. lakukan secara teratur 2 kah sehari
Batu Empedu
Batu empedu lazim terjadi pada usia 40 tahun ke atas,
biasanya ditandai gejala nyeri perut bagian kanan atas, psing-pusing, muntah,
dan demam.
Penyebab: batu empedu disebabkan
terjadinya endapan yang berupa kolesterol, bilirubin, dan kalsium mengeras yang
memasuki kandung empedu.
Pengobatan:
·
30 gram daun kembang pukul empat
dan 30 gram kejibeling direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc,
kemudian airnya diminum selagi hangat.
lakukan secara teratur 2 kali
sehari, jika telah sampai1 kiur (10-12 hari), pengobatan dihentikan selama 3
hari. Setelah itu pengobatan boleh dilanjutkan lagi.
Gangguan Prostat
Gangguan
pada prostat sering terjadi pada pria di atas usia 50 tahun. Gangguan Yang
umumnya terjadi pada prostat adalah radang prostat dan kanker prostat.
Gejala dari radang prostat adalah
nyeri dan terasa panas saat buang air kecil serta demam. Gejala kanker prostat
adalah susah buang air kecil. Hal ini dikarenakan saluran kandung kencing
tertekan oleh kanker.
Penyebab:
Radang prostat terjadi karena infeksi kuman Yang menyebabkan
terjadinya peradangan pada prostat, sedangkan kanker prostat diduga disebabkan
oleh pengaruh hormon seks pria.
Pengobatan:
·
30 gram daun kembang pukul empat
direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi
hangat. lakukan secara teratur 2 kali sehari
(Tarmizi, B.Sc,
S.Pd/ Universitas Negeri Padang)
Surabaya .
Padang
Tarmizi. 2007, "Petunjuk Laboratorium IPA", UNP Press, Padang
Sumber bacaan:
Drs. Djoko Hargono et al, "Tanaman Obat Indonesia Jilid
I & II," 1985, Dirjen Pengawasan Obat
dan Makanan - Depkes
RI . Jakarta .
Dra. H.Cir," Obat-obat Peninggalan Nenek
Moyang," 1982, Ikhwan Jakarta.
C
Wahyu Suryowidodo, "Kecubung Kasihan Obat Keseleo," (Trubus No.248,
juli 1990) Yayasan
Sosial Tani Membangun, Jakarta .
Dra. Balkiah S & Anawati,"
Aneka Resep Obat Kuno Warisan Nenek Moyang," Anugerah
Marah Maradjo & Ir.Saleh
Widodo," Flora Indonesia, Tanaman Rempah-rempah," 1985, PT Gita
Citra, Jakarta .
Soeharso,"Daun saga Obat
Sariawan," BPTO Tawangmangu,Maret 1990.
Sinse Usen Wijaya, "Jamu Kembang
Teratai," Yayasan sosial Tani
Membangun, Jakarta ,
1984.
Della, "Resep Jamu Awet Muda,"
Yayasan Sosial Tani Membangun Jakarta ,
1984.
Slamet Soeseno,
"Khasiat Pisang Kelutuk
untuk Pencernaan," (Majalah
Trubus No.285 1993)
Yayasan Sosial Tani
Membangun Jkt.
Tarmizi, "Pisang Obat Lambung," (Harian Singgalang,
24,11,94) Singgalang Press,
Tarmizi. 2008, "Pereaksi Kimia", UNP Press, Padang
No comments:
Post a Comment