Oleh : Tarmizi, Bsc., S.Pd
A. Tinjauan Umum
Sesuai
dengan program pemerintah
dalam usaha peningkatan gizi, serta adanya potensi
pekarangan di Indonesia
serta dilihat dari luas maupun kemampuan untuk dikelola dan ditanami
tanaman yang bermanfaat. Untuk itu, usaha pengembangan budi daya tanaman bayam perlu mendapat perhatian.
Bayam termasuk jenis sayuran daun,
meskipun bantang, tangkai daun serta
bijinya juga dapat dimakan. Dalam ilmu botani,
bayam termasuk tumbuhan terna yang tingginya dapat mencapai 2,5 meter. daunnya tipis
bewarna hijau tua sampai merah,
berbentuk bulat telur dengan
ujung agak meruncing serta urat daun
yang nampak jelas. Perbungaan
berbentuk malai yang tegak (rangkaian bunga
di ujungnya), dan dapat berbunga sepanjang tahun. Bayam adalah sayu-ran
daun Indonesia
yang masih menduduki tempat teratas; dan cocok untuk segala umur termasuk
anak-anak dan bayi.
B. Jenis bayam.
Saat ini terdapat banyak jenis bayam, baik
liar maupun yang telah dibudidayakan
secara intensif. Yang terkenal misalnya bayam putih dan bayam kakap. Kedua
jenis bayam ini mempunyai rasa yang amat
sedap bila disayur.
Tanaman bayam (Amarantus sp) di dalam
klasifikasinya terma-suk dalam genus
Amarantus, family Amaranthaceae, ordo Amaranthales dan sub klas Dicotyledons,
klas Angiospermae serta dengan divisio Spermatophyta.
Sebetulnya tanaman bayam mempunyai banyak
spesies dan genera yang tersebar di daerah tropik maupun sub tropik.
Sedangkan yang banyak dibudidayakan
hanya 2 jenis antara lain :
1. Bayam cabutan (Amaranthus tricolor L)
Bayam
ini mepunyai batang bewarna hijau, ada
yang kemerahan serta
ada yang keputih-putihan, daunnya agak
panjang dengan ujung runcing.
Cara memanennya dengan jalan
mencabut, maka dinamakan bayam cabutan.
Bayam
merah merupakan bayam cabutan yang paling lezat, namun
sudah jarang kita temukan di pasar-pasar, konon
bayam ini mengandung
unsur ekstra yang tidak dimiliki
bayam lainnya yaitu iodium, namun belum dimasukkan ke
dalam literatur. Bayam merah masih
banyak masyarakat yang tidak
mengenalnya dan kadang dianggap bunga karena semuanya
bewarna merah mulai dari akar, batang dan daunnya timbal balik.Jika bayam
ini disayur maka kuah sayuran ini akan bewarna merah
dan daun serta batang bayamnya akan
beruha menjadi merah kehijauan atau hijau.
2. Bayam tahunan (Amaranthus hybridus L)
Bayam ini biasanya disebut juga bayam kakap
atau bayam Taiwan, mepunyai batang tegap, daunnya lebar-lebar,
bergizi tinggi na- mun memiliki rasa
agak getir dan agak keras. Sedangkan bijinya
bewarna putih dan daunnya bias
dipanen terus menerus sampai
tahunan, makanya dinamakan bayam tahunan.
Mengenai bayam jenis tahunan ini, mempunyai beberapa macam varietas seperti :
a. Amaranthus hybridus var. caudatus
Bayam
varietas ini berdaun panjang dengan
ujungnya runcing, warna
hijau atau merah tua.
Bunga terangkai panjang
dan berkumpul pada ujung batang serta tidak
kompak.
b. Amaranthus hybridus var. paniculatus
Mempunyai dasar daun lebar dengan dengan
pangkal tumpul, ber- warna hijau.
Karangan bunganya panjang
dengan menyebar di
setiap ketiak daun.
Di Sumatera Barat bayam varietas
ini disebut "Bayam
landbaw".
3. Bayam yang tidak dibudidayakan
a. Amaranthus blitum (bayam tanah)
Bayam
ini berdaun kecil-kecil, batangnya berduri dan daunnya
dapat dimakan tetapi agak keras.
b. Amaranthus spinosus (bayam duri)
Bayam ini mempunyai sifat-sifat, berdaun
kecil-kecil, batang- nya berduri dan daunnya dapat dimakan tetapi
agak keras.
4. Bayam biji
Kini
juga sudah banyak dibudidayakan juga jenis bayam biji
yang lebih dikenal sebagai "bayam meksiko".
Bayam biji ini
mudah dibedakan dari
bayam sayur, terutama pada
produksi bijinya. Bayam biji menghasilkan biji jauh lebih
banyak dari pada bayam sayur.
Telah banyak negeri yang memanfaatkan
biji bayam sebagai
bahan pangan, karena biji bayam banyak mengandung protein dan
hidrat arang yang memadai. Biji bayam dapat dimanfaatkan dalam bentuk
utuh atau dibuat tepung terlebih dulu.
Bagi orang Amerika
Latin, biji bayam bukanlah merupakan
barang baru, sebab
banyak bubur di sana yang dicampur dengan rebusan biji
bayam, sedangkan tepungnya dibuat untuk campuran pembuat roti.
Di Himalaya, tepung biji bayam
sering dibuat roti
dalam bentuk pipih seperti tortilla. Di Meksiko, biji
bayam sering diolah
menjadi kembang gula dan pinole. Pinole adalah produk
tepung yang memilki
cita rasa manis, dibaut
dengan cara menggiling biji bayam hingga menghasilkan
tepung dan ditambah bubuk gula.
Orang Indian mengolah biji bayam menjadi campuran membuat
kembang gula disebut
Laddoos. Kembang gula
ini merupakan paduan tepung biji bayam, sirop, dan sedikit
madu lebah. Di
Amerika Serikat penelitian
telah dilkukan oleh
Rodale Research Center
(1981) yang antara lain bertujuan untuk
memanfaatkan biji bayam sebagai sumber pangan.
Jenis-jenis makanan yang telah dicoba dengan menggunakan bahan baku biji
bayam, antara lain Amaranth
Crepes, Hot Amaranth Cereal, dan Popped Amaranth. Ternyata setelah dilakukan
uji organoleptik, banyak orang menyukai jenis makanan
tersebut.
C. Kandungan Gizi Bayam
Yang
paling penting dari tanaman bayam
adalah kandungan gizinya yang
cukup tinggi terutama kandungan karoten (pro-vitamin A) dan zat besinya. Selain
itu kandungan kalsium, vitamin C, dan
asam folatnya dapat juga diandalkan.
Konon, jenis bayam
merah mempunyai kandungan
protein, kalsium dan fosfornya lebih
tinggi daripada bayam hijau.
Bayam
mempunyai kandungan air 85% pada
daunnya, sedangkan tiap 100 gram
pada bagian yang dapat dimakan dalam keadaan segar, terkandung protein
3,5 gram, lemak 0,5 gram,
karbohidrat 6,5 gram, kalsium 21
gram. Untuk vitamin A adalah 6090 SI, vitamin
B 0,15 miligram sedang
bagian yang dapat dimakan
sejumlah 71 persen. Bayam merah
kandungannya lebih besar dari kandungan
yang tertera di atas.
Perlu
diketahui biji bayam mempunyai
kandungan protein, lemak cukup
besar. Dalam 100 gram mengandung :
kadar air 9,6 gram,
protein 16,1 gram. lemak 8,0 gram, serat kasar 4,3
gram, kadar abu 3,0 gram, vitamin C 1,5 miligram, vitamin B1 0,8 mili-gram, kalsium 170 miligram, dan zat besi
10,6 miligram.
D. Budi daya Tanaman Bayam
Tanaman bayam banyak tumbuh di daerah
tropik dan sub tropik, di datran rendah
dengan ketinggian sampai 200
meter di atas permukaan laut serta dengan tanah cuku gembur,
mengandung bahan organik, pH tanah 8,5 maupun tanah masam, cukup
sinar matahari dan uap air. Bayam cocok
untuk tanaman rotasi karena tidak mudah
kena penyakit tanah.
Sedangkan suhu yang dikehendaki antara
35-40oC dengan curah hujan antara 1.000 - 2.000 milimeter. Keistimewaan
bayam adalah berproduksi tinggi
dan cepat panen, mudah diusahakan
sebagai tanaman pekarangan serta
tidak mudah diserang
penyakit. Di samping itu
akan lebih baik dipanen
sebelum berbunga kecuali
untuk
bayam biji.
a. Pengolahan Tanah
Sebelum
melakukan pananaman bayam, dipersiapkan dulu areal penanaman dengan
pencangkulan tanah sedalam 25-30
cm sambil menghilangkan
rumput-rumputnya serta memberi pupuk kandang. Kemu-dian membuat bedengan
selebar 1 meter dan panjang 5 meter.
b. Penanaman
Biji
bisa disemaikan terlebih dahulu atau disebarkan pada tempat penanaman tapi sebelumnya biji tersebut diaduk
dulu dengan abu dapur
kering, dengan perbandingan 1 takar biji dengan 10
takar abu.
Setelah
kurang lebih umur 10 hari akan tumbuh daun 2 helai dan
dipindahkan dari persemaian pada
umur 3 minggu, ke tempat pertanaman dengan jarak 10 x 10 cm
atau 20 x 30 cm. Sedang bayam yang ditanam secara langsung ke lapangan atau
bedeng pertanaman dilakukan pencabutan
sampai jarak tanam mencapai 50
x 50 cm, sehingga tiap bedeng hanya berisi 20 x 24
pohon saja.
Adapun
waktu penanaman dilaksanakan pada awal
musim hujan yakni bulan
Oktober/November, atau bisa juga
pada awal musim kemarau bulan April/Maret.
c. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman
bayam seperti penyiraman, dilakukan dengan menggunakan gembor agar biji
tidak terpencar-pencar. Waktu penyiraman
ialah pagi dan
sore hari. Apabila
hujan turun, penyiraman hanya
dilakukan satu kali atau tidak disiram. Pengairan yang cukup menghindari bayam
terlal cepat berbunga.
Apabila
sudah tumbuh banyak tanaman lain/gulma
di sekitar tanaman bayam maka
dilakukan penyiangan. Kemudian penyiangan
selanjutnya ialah setiap 10 hari sekali sambil dilakukan pendangiran serta dibarengi dengan pemupukan.
d. Pemupukan
Pemupukan organik sangat dibutuhkan dalam
pertumbuhan bayam, pupuk tersebut
diberikan berukuran 30-40 kg
ZA/10m2. Pemupukan susulan dengan
memberikan Urea dan
ZA 1/2 kg
per 10 m2, dilarutkan dalam 50 liter air (setengah drum) dan disiram
pada hari ke 10 serta diulangi pada hari ke 20. Kemudian
dilakukan penjarangan berupa pencabutan,
sambil menyiang dan
dipilih tanaman yang besar-besar sebagai pertumbuhan selnjutnya.
e. Penyemprotan
Hama
yang menyerang tanaman bayam (Aramaranthus sp) adalah penggerek batang
Lixus truncatulus, sedang penyakitnya
yakni Damping off yang disebabkan
oleh jamur Pythium aphanidermatium serta busuk
akar (Choanephora cucurbitarum). Pemberantasannya digunakan Diazinon 60 EC
sejumlah 2 cc/liter air. Pada kenyataan
yang sering ditemukan justru gangguan
gulma, diberantas dengan cara
mencabutnya. Bayam liar ataupun setengah
liar, mutunya tidak terlalu buruk
asal tumbuh atau di tanam di tanah subur.
f. Panen
Bayam
dipanen kira-kira berumur 25 hari dan
paling tua dipetik pada umur sekitar 60 hari, kalau tidak
diambil bijinya. Cara panen ada dua macam yaitu sistem cabut
dan sistem potong. Setelah bayam dipanen, sebaiknya dilakukan
pengamanan, sehingga kesegaran dapat
dipertahankan, sebab bayam tidakahan sinar
matahari dan udara kencang.
Bila dibiarkan di udara terbuka
yang banyak sinar mataharinya
akan lebih cepat layu.
Untuk
menjaga kesegaran bayam,
sebaiknya cara panennya dibuat secara
bertahap. Caranya pada saat tanaman bayam
yang besar dipanen, tanaman yang masih kecil dibiarkan, hindari jangan
sampai terluka. Panen berikutnya dapat diulangi selang tiga hari sekali
sampai tanaman berumur 60 hari. Jadi dalam sekali
tanam kita dapat memanen sebanyak 10 kali. Hasil yang normal sebanyak 2 kg
daun beserta pucuknya untuk tiap meter persegi.
Untuk panen biji bayam dilakukan dengan
cara mengambil bunga bayam, biasanya
dilakukan pada saat tanaman berusia tiga
bulan. umumnya pada usia tiga bulan ini, bunga bayam bewarna kuning
keemasan, bijinya sudah bertunas. Setelah dipanen, bunga bayam dijemur di atas nyiru yang dilapisi kertas.
Penjemuran dilakukan di bawah sinar
matahari sampai kering. Jika sudah kering, biji dapat dirontokkan dari tangkai
bunga, dengan cara mengosok-gosok bunga.Untuk
membersihkan biji dari
kotoran sebaiknya dilakukan
pengayakan.
E. Pemanfaatan Biji Bayam di Indonesia
Bagaimana dengan Indonesia ?
memang secara garis besarnya di negara
kita tercinta ini pemanfaatan
biji bayam belum
digali secara efektif. Walaupun demikian, namun pada tahun 1984
yang lalu sudah banyak dilakukan penelitian tentang biji bayam ini.
Mengingat
kandungan protein (zat putih telur) yang di dalam biji bayam
ini cukup potensial bila dibandingkan dengan jenis sereal lainnya, maka biji bayam dapat
dikembangkan menjadi bahan suplemen untuk
makanan tamabahan bayi, atau untuk
bahan campuran
pembuatan
ekstrudat. Mengingat makanan ekstrudat saat ini
mengalami pengembangan yang sangat pesat dan sanggup menembus
dari kota sampai ke
desa-desa, ke seluruh
pelosok Nusantara ini. Tetapi sampai saat ini masih diragukan
mutu dari makanan tersebut, terutama bagi balita dan anak sekolah.
sebagai perbandingan kandungan protein
beberapa jenis biji-bijan dapat dilihat data berikut : Dalam biji bayam
terkandung 16,1 %, Sorgun 14,4%,
Terigu 8,9%, Jagung 8,7%, Havermout
7,4%, Jali 4,0%.
Melihat potensi biji tersebut, tidaklah
berlebihan bila penulis mengatakan bahwa tanaman bayam memang tanaman harapan
masa mendatang. Siapa yang tidak menyukai sayuran ini ? Enak rasanya, murah harganya, mudah didapat,
banyak zat besi dan vitamin A nya.Tidak hanya daun, pucuk, tangkai, batang,
bahkan bijinya kinipun menjadi incaran.
Referensi
Majalah Selera 1989, Majalah Trubus 1987,
Si Hijau Yang Cantik, PT Gramedia, Tanaman Hortikultura 1
Biodata
Nama
: Tarmizi, Bsc., S.Pd
Mulai bekerja : tahun 1983 di Labor
Hewan BPPH Bukittinggi; 1984 di
Labor Pertamina Tanjung Priuk
Jkt; 1984-1985 di
Labor Air dan Makanan serta Andal Sucofindo Jkt; 1986
di Labor Pendidikan Kimia
IKIP Padang; 1990 di Labor Pendidikan
Biologi IKIP Padang sampai sekarang.
Pengalaman Menulis : Pernah menulis
Liputan di Majalah Warna Sari 1986, Novelet di Kartini 1987 ,artikel di
Majalah Teknologi 1989, artikel di Majalah Media Pendidikan IPA
1987 dan 1988, artikel di
beberapa koran lokal di
Sumbar 1989 sampai
kini, menulis buku Petunjuk Penyediaan Pereaksi
Kimia 4 Jilid di Penerbit Angkasa Raya 1993, Kamus Istilah Kimia Populer di Penerbit
Erlangga 1993.
No comments:
Post a Comment