Automatic translation of this blog page

Saturday, February 5, 2011

Teh Hijau Bisa Sembuhkan Penyakit Ginjal

Teh Hijau Bisa Sembuhkan Penyakit Ginjal


Teh hijau

Bila menyimak iklan di media massa, baik di media cetak maupun elektronika, tampaklah khasiat teh hijau masih ditonjolkan pada khasiatnya untuk melangsingkan tubuh. Meskipun ada benarnya, manfaat utama mengkonsumsi teh hijau sebenarnya mencegah beberapa penyakit degeneratif seperti kanker, proses penuaan, maupun mutagenik.
Hasil penelitian terakhir makin menunjukkan keunggulan teh yang satu ini.Teh hijau ternyat dapat mencegah dan mengobati penyakit ginjal.Sungguh harapan baru yang maat melegakan para penderita ginjal.
Hasil ini tentu saja erat hubungannya dengan kandungan senyawa golongan tanian yang dikandungnya. Dalam daun teh segar terdapat sekitar 30 persen senyawa penyamak tanin, yang sebagian besar dari golongan katekin.
Daun teh juga dilengkapi dengan enzim katekol oksidase yang siap bekerja mengubah tanian menjadi sederetan senyawa turunan melalui suatu reaksi kondensisa. Seperti diketahui, pada proses pengolahan teh, perubahan biokimiawi dengan reaksi kondensasi dapat dikendalikan. Kondisi teh bisa diubah sempurna, setengah-setengah, atau tetap.

Potongan membujur ginjal

Perubahan kimia
Perubahan biokimiawi bisa disebut sempurna bila terbentuk sepasang senyawa turunan yang dikenal sebagai theaflavin dan thearubigin. Ini yang terjadi pada proses pembuatan teh hitam (Black tea). Dalam teh hitam,hampir semua tanin mengalami reaksi kondensasi menjadi kedua senyawa turunan tadi. Itu sebabnya mengapa teh hitam juga disebut sebagai teh terfermentasi sempurna (fully fermented tea). Di pasar, jenis teh hitam mudah dikenal dengan bentuknya yang berupa bubuk dengan warna hitam.
Sementara perubahan yang berlangsung setengah-setengah atau setengah sempurna dihasilkan dengan fermentasi sebagian yang dikenal sebagai cara pengeringan "penggorengan".
Ini menghasilkan teh pouchong atau teh calong yang juga dikenal dengan teh fermentasi sedang (partially fermented tea). Teh pouchong atau teh colong masih mengandung sebagian tanin dan beberapa senyawa turunannya.
Di tingkat petani atau perkebunan rakyat, teh jenis ini banyak diproduksi dan di kenal sebagai teh gunung karena umumnya diproduksi di daerah pegunungan. Teh gunung biasanya dicampur dengan bunga melati sehingga menjadi teh wangi.
Terakhir, apabila perubahan biokimiawi selama proses pengolahan dicegah dengan cara pemanasan pendahuluan yang bertujuan untuk membuat enzim menjadi loyo (blanching), maka hasilnya adalah teh tanpa fermentasi (unfermented tea).
Meskipun teh "digoreng", teh ini tetap berwarna hijau sehingga lebih dikenal dengan sebutan teh hijau (green tea).Jenis teh terakhir ini, masih mengandung tanin relatif tinggi, belum mengalami derivatisasi menjadi theaflavin dan thearubigin.
Khasiat tanin
Dari hasil penelitian,tanin teh hijau mempunyai kemampuan yang dapat diandalkan untuk mencegah dan penyembuhan penyakit ginjal. Diketahui, senyawa tanin dalam daun teh yang juga dikenal dengan katekin, terdiri dari epikatekin, epikatekin galaf, epigalokatekin, dan epigalokatekin galaf.
Pada daun teh segar, senyawa-senyawa tadi secara berturut-turut semakin kecil konsetrasinya, sedang pada teh hijau, terdapat sebaliknya. Meskipun semua komponen tanin yang digunakan dalam percobaan diketahui mempunyai kemampuan dalam penyembuhan penyakit ginjal,namun tanin dalam bentuk epigalokatekin galat yang merupakan tanin predominan dari teh hijau paling berkhasiat.
Salah satu tolok ukur penderita penyakit ginjal adalah meningkatnya senyawa metilguanidin dalam darah maupun urin. Metilguanidin merupakan racun uremik yang potensial,indeks kesalahan metabolik dan kondisi patologis uremia.
Dengan eksperimen invitro (menggunakan hati tikus) maupun invivo (menggunakan tikus percobaan) diketahui metilguanidin di produksi dari senyawa protein kreatin melalui kreatol (5-hidroksi-kreatinin) oleh oksigen aktif atau radikal hidroksil. Rupanya, oksigen aktif dan radikal hidroksil adalah yang menjadi biang penyebab kesalahan metabolik uremia tadi. Keterlibatan oksigen aktif dan hidroksil radikal pada beberapa penyakit ginjal dan kerusakan histologis juga telah diketahui dari para pasien penderita ginjal.
Dicoba pada tikus
Kemampuan tanin menyembuhkan penyakit ginjal mula-mula dicoba pada tikus. Dari hasil percobaan,tanin tanaman rhubarb dan ekstrak ompi-to (wen-pitang), resep medis oriental atau semacam resep tradisional Cina yang diberikan pada tikus yang dirusak ginjalnya dengan induksi adenin, dapat menurunkan metil guanidin urin. Hasil yang menakjubkan ini menunjukkan tanin dapat "beraksi" menetralkan hidroksil radikal (radical scavenging action).
Yang lebih "hebat" lagi adalah kemampuan ekstrak tanin daun teh hijau, epigalokatekin galat, sebagai penetral hidroksil radikal. Bila diberikan pada jumlah yang sama dengan jumlah tanin rhubarb, ekstrak tanin teh hijau dapat menurunkan metilguanidin dalam tempo lebih cepat.
Pada percobaan selanjutnya, pemberian 2 mg ekstrak tanin campuran dari teh hijau setiap hari pada tikus menunjukkan,pada hari ketujuh terjadi penurunan nyata metilguanidin urin. Sedang hanya dengan pemberian 0,25 mg ekstrak epigalokatekin galat setiap hari dapat menurunkan metilguanidin pada hari keenam.
Ini menunjukkan yang paling berpengaruh sebagai penetral radikal hidroksil adalah komponen epigalokatekin galat (komponen tanin dominan dalam teh hijau). Berarti, tanin teh hijau mempunyai khasiat lebih baik untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit ginjal dibanding tanin dari sumber lain.
Baik utuk ginjal
Meskipun percobaan ini baru diujikan pada hewan percobaan tikus, namun hasil yang memuaskan tersebut merupakan suatu indikasi teh hijau pun dapat mencegah dan mengobati penyakit ginjal atau keadaan patologis urenina pada manusia.
Dari segi kandungan tanin, semua jenis teh maupun kemampuan menetralkan radikal hidroksil atau mencegah dan mengobati penyakit ginjal dengan urutan tingkat khasiatnya adalah teh hijau, teh pouchong kemudian teh hitam. dewi sartika sptabuf copy yellowb
 

No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers