Automatic translation of this blog page

Friday, June 22, 2012

MINYAK ATSIRI

  Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris (Aetheric Oil), Minyak Esensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak Atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar Minyak Atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak
                 Dalam bab ini akan dibicarakan beberapa tanaman yang menghasilkan minyak atsiri, diantaranya adalah nilam, cengkeh, akar wangi dan serai dimana tanaman ini dapat tumbuh di Indonesia umumnya di Sumatera khususnya. Pada buku ini akan diuraikan secara singkat mengenai tumbuh-tumbuhan tersebut dan kegunaan dari minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman tersebut diatas serta bagaimana cara proses pengolahan untuk mendapatkan minyak atsiri itu sendiri.
Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris (Aetheric Oil), Minyak Esensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan Minyak Atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap, Minyak Atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai Minyak Atsiri.
Ciri-ciri Minyak Atsiri
1.      Minyak Atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.
2.      Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat).
3.      Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda.
4.      Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu.
5.      Sebagian besar Minyak Atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lipofil.




3.    Minyak Nilam

Minyak nilam adalah minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman nilam dengan cara penyulingan. Minyak atsiri terkandung pada semua bagian tanaman, seperti akar, batang, cabang, dan daun. Namun yang lebih banyak digunakan saat ini berasal dari daun nilam karena menghasilkan mutu dan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan minyak yang dihasilkan dari bagian tanaman yang lain.Minyak nilam merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang dapat mengikat bau wangi dan sekaligus dapat membentuk bau yang harmonis dalam suatu campuran. Sifat-sifat minyak nilam antara lain sulit tercuci, sukar menguap jika dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya. Komponen utama dalam minyak nilam adalah patchouli alkohol sebanyak 30-40%, dan merupakan senyawa yang menentukan bau minyak nilam.
Minyak nilam
Nilam(Pogostemon cablin Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama (minyak nilam). Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak patchouli (dari bahasa Tamil patchai (hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya disuling dari daun). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum) dan bahan dupa atau setanggi pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.
Tumbuhan nilam
Tumbuhan nilam berupa semak yang bisa mencapai satu meter. Tumbuhan ini menyukai suasana teduh, hangat, dan lembap. Mudah layu jika terkena sinar matahari langsung atau kekurangan air. Bunganya menyebarkan bau wangi yang kuat. Bijinya kecil. Perbanyakan biasanya dilakukan secara vegetatif.
Minyak nilam tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah patchoulol. Daun dan bunga nilam mengandung minyak ini, tetapi orang biasanya mendapatkan minyak nilam dari penyulingan uap terhadap daun keringnya (seperti pada minyak cengkeh). Di Indonesia minyak nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari Indonesia, nilam Jawa (Pogostemon heyneani), yang memiliki kualitas lebih rendah.
Minyak nilam yang baik umumnya memiliki kadar PA di atas 30%, berwarna kuning jernih, dan memiliki wangi yang khas dan sulit dihilangkan. Minyak nilam jenis ini didapat dengan menggunakan teknik penyulingan uap kering yang dihasilkan mesin penghasil uap (boiler) yang diteruskan ke dalam tangki reaksi (autoklaf) selanjutnya uap akan menembus bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan diteruskan ke bagian pemisahan untuk dilakukan pemisahan uap air dengan uap minyak nilam dengan sistem penyulingan. Minyak nilam yang baik dihasilkan dari tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja (tidak boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).
Karena sifat aromanya yang kuat, minyak ini banyak digunakan dalam industri parfum. Sepertiga dari produk parfum dunia memakai minyak ini, termasuk lebih dari separuh parfum untuk pria. Minyak ini juga digunakan sebagai pewangi kertas tisu, campuran deterjen pencuci pakaian, dan pewangi ruangan. Fungsi yang lebih tradisional adalah sebagai bahan utama setanggi dan pengusir serangga perusak pakaian.
Aroma minyak nilam dianggap 'mewah' menurut persepsi orang Eropa, tetapi orang sepakat bahwa aromanya bersifat menenangkan.
Nilam  Pogosteron Cablin Benth
Nilam banyak tumbuh di Sumatera dan Semenanjung Malaysia, hampir 90 % kebutuhan minyak nilam di dunia dipenuhi oleh Indonesia, minyak nilam ini diperoleh dari penyulingan tanaman Pogosteron Cablin Benth, disamping Indonesia negara lain yang juga menghasilkan minyak nilam ialah Madagaskar, Reunion Island, Brasil dan Paraguay. Tanaman ini terdapat dengan stek yang mulanya disemaikan kemudian dipindahkan kepembenilan dengan memberi pelidung terhadap cahaya matahari. Panen dilakukan setelah penanaman berumur 6 bulan dan selanjutnya dilakukan 2 sampai 3 kali dalam setahun tergantung pada kesuburan tanah tempat penanamannya. Waktu memanen daunnya diusahakan jangan sampai terbawa gagangnya dan kemudian dibersihkan dari daun yang kuning ataupun daun yang busuk. Lalu dikeringkan diudara baru siap untuk disuling. Bahan alat-alat yang dibutuhkan untuk penyulingan adalah sebagai berikut.
Bahan alat-alat:
a.              Daun nilam (sampel)
b.             Ketel tempat bahan (daun)
c.              Alat pendingin
d.             Air

Cara kerja:
1.             Daun yang dipersiapkan dipotong-potong sepanjang ± 5  cm, kemudian masukan ke dalam ketel tempat bahan, sebelumnya daun harus dibersihkan terlebih dahulu dari daun yang kuning dan busuk demikian juga dengan gagang-gagang kalau ada yang terbawa waktu memetiknya. Ketel tempat bahan ini biasanya terbuat dari logam-logam yang tidak akan mempengaruhi hasil destilasi malah baik dibuat darin Stenless tell.
2.             Untuk menghasilkan uap air yang akan digunakan untuk menarik minyak atsiri yang terkandung dalam daun nilam digunakan ketel uap, dimana ketel uap ini dihubungkan dengan uap ini dihubungkan dengan ketel tempat bahan dengan memakai saluran yang kecil. Biasanya ketel ini mempunyai tekanan 1 atm untuk proses destilasi yang digunakan oleh masyarakat akan tetapi penyulingan atau destilasi pada pabrik-pabrik menggunakan tekanan lebih dari 1 atm. Ketel uap ini biasanya dibuat dari plat besi ukuran 2 mm (2,3 mm).
3.             Molekul minyak yang dibawah uap air air dari ketel bahan yang masih berbentuk uap dialirkan ke dalam alat pendingin. Alat pendingin ini ada yang berbentuk spiral dan ada yang berbentuk pipa pnjang yang dimasukkan ke dalam solokan, bila penyediaan air didaerah tersebut cukup banyak tersedia. Sebaiknya pipa terbuat dari logam yang bersalut dengan AL, timah putih, atau tembaga dan nikel.
4.             Setelah melalui pita pendingin ini baru nanti di dapatkan tetesan-tetesan air yang bercampur dengan minyak yang mempunyai warna bermacam-macam ada yang kuning dan ada yang seperti air susu seperti minyak kulit manis (Casia vera).
5.             Selanjutnya minyak yang didapatkan masih bercampur dengan air ini dipishkan apakah dengan menggunakan corong pemisah ataukah dengan destilasi kembali ini tergantung kepada sifat ada keadaan minyak itu sendiri disamping besar kecilnya kadar dari minyak itu.
Alat destilasi minyak atsiri.


6.              

No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers