Automatic translation of this blog page

Monday, November 5, 2012

Minyak Cengkeh dan khasiatnya


Minyak daun cengkeh merupakan salah satu minyak atsiri yang cukup banyak dihasilkan di Indonesia dengan cara penyulingan air dan uap. Minyak daun cengkeh berupa cairan berwarna bening sampai kekuning-kuningan, mempunyai rasa yang pedas, keras, dan berbau aroma cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi coklat atau berwarna ungu jika terjadi kontak dengan besi atau akibat penyimpanan.

Dalam perdagangan internasional, minyak cengkeh dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan sumbernya, yaitu minyak daun cengkeh (clove leaf oil), minyak tangkai cengkeh (clove stem oil), minyak bunga cengkeh (clove bud oil). Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.
Minyak daun cengkeh
Cengkeh Syzygium aromaticum dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanaman Myrtaceae pada ordo Myrtales. Sampai saat ini, sebagian besar kebutuhan cengkeh dunia (80%) masih dipasok oleh Indonesia, disusul oleh Madagaskar dan Tanzania.
Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn.Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bungakering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Tumbuhan Cengkeh adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.
Tangkai,daun dan bunga cengkeh

Cengkeh digunakan sebagai bahan campuran rokok kretek, dan juga penyedap masakan . Aroma cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol, yang merupakan senyawa utama (72-90%) penyusun minyak atsiri cengkeh. Eugenol memiliki sifat antiseptik dan anestetik (bius). Selain eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol, beta-caryophyllene, dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat, metil salisilat (suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa flavonoid (yaitu eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai senyawa triterpenoid (yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol), serta mengandung berbagai senyawa seskuiterpen.
Minyak atsiri cengkeh dimanfaatkan untuk mengobati rasa nyeri pada gigi. Cengkeh memiliki sifat mampu meningkatkan produksi asam lambung, menggiatkan gerakan peristaltik saluran pencernaan, juga dikatakan sebagai obat cacing alami. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan campuran rokok kretek, dan juga penyedap masakan . Aroma cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol, yang merupakan senyawa utama (72-90%) penyusun minyak atsiri cengkeh. Eugenol memiliki sifat antiseptik dan anestetik (bius). Selain eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol, beta-caryophyllene, dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat, metil salisilat (suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa flavonoid (yaitu eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai senyawa triterpenoid (yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol), serta mengandung berbagai senyawa seskuiterpen. http://bisnisukm.com/meraih-peluang-usaha-dari-manfaat-minyak-cengkeh.html

Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakitgigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional chōjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.
Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyaw fenol. Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak . Sumber alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut.
Metil eugenol
Eugenol
Senyawa eugenol dipakai dalam industri parfum, penyedap, minyak atsiri, dan farmasi sebagai penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga mengjadi komponen utama dalam rokok kretek. Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk membuat vanilin. Campuran eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalam kedokteran gigi untuk aplikasi restorasi (prostodontika).
Turunan-turunan eugenol dimanfaatkan dalam industri parfum dan penyedap pula. Metil eugenol digunakan sebagaiatraktan. Lalat buah jantan terpikat oleh metil eugenol karena senyawa ini adalah feromon seks yang dikeluarkan oleh betina. Selain itu, beberapa bunga juga melepaskan metil eugenol ke udara untuk memikat lalat buah menghampirinya dan membantu penyerbukan. Turunan lainnya dipakai sebagai penyerap UV, analgesika, biosida, dan antiseptika. Pemanfaatan lainnya adalah sebagai stabilisator dan antioksidan  dalam pembuatan  plastik  dan  karet.
Overdosis eugenol menyebabkan gangguan yang disebabkan oleh darah seperti diare, nausea, ketidaksadaran, pusing, atau meningkatnya denyut jantung. Terdapat alergi  yang disebabkan oleh eugenol.
Untuk mendapatkan minyak cengkeh biasanya dapat dihasilkan dari bunga atau daun maupun gagang cengkeh itu sendiri, namun kadar minyak yang dihasilkan paling tinggi adalah dari bunga cengkeh. Bila kita ingin mengisolasi atau mengambil minyak dari daun cengkeh  maka kita perlu memperhatikan beberapa hal dalam pengambilan daun cengkeh tersebut, daun yang akan kita gunakan dapat diambil dari daun yang baru gugur atau masih segar. Daun nin harus bersih dari kotoran-kotoran dan tanah-tanah yang melekat pada daun tersebut. Janganlah membiasakan mengambil daun cengkeh ini dengan jalan menyapu sebab bila hal ini dilakukan akibatnya tanah akan menjadi kurus disekitar itu. Setelah daun diambil dan dikumpulkan lalu dikeringkan diudara terbuka baru siap untuk di suling, bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam penyulingan ini adalah sebagai berikut.
Bahan dan alat-alat
1.      Daun cengkeh atau bunga cengkeh
2.      Ketel tempat bahan
3.      Ketel tempat menghasilkan uap air
4.      Alat pendingin.
Cara kerja:
1.      Sebagaimana penyulingan minyak nilam diatas daun cengkeh yang ingin kita suling setelah dibersihkan dan dikeringkan di udara terbuka dimasukkan ke dalam ketel tempat bahan (sampel), dimana daun tadi terlebih dahulu dipotong-potong sampai lebih kurang sepanjang 5 cm – 2,5 cm. Ketel tempat bahan ini juga terbuat dari logam-logam yang tidak akan mempengaruhi hasil penyulingan/ destilasi bahkan sedapatnya ketal ini terbuat dari bahan Stenless tell.
2.      Untuk menghasilkan uap air digunakan ketel tersendiri yang berfungsi khusus menghasilkan uap air. Uap air ini akan dialirkan ketempat ketel bahan dengan menggunakan saluran kecil. Biasanya ketel ini mempunyai tekanan 1 atm itu yang biasanya digunakan oleh masyarakat, akan tetapi pada pabrik-pabrik tekanan yang digunakan lebih dari 1 atm. Ketel terbuat dari logam yang disalurkan logam AL, timah putih dan nikel.
3.      Molekul minyak yang terbawa keluar bersama uap tadi dialirkan ke dalam alat pendingin yang berbentuk spiral ataupun pipa panjang yang dimasukkan ke dalam selokan bila dilakukan pada daerah yang airnya banyak.
4.      Setelah melalui pipa pendingin ini baru didapatkan nanti tetesan molekul air yang bercampur dengan minyak atsiri tadi yang terdiri dari berbagai macam warna.
5.      Lalu minyak yang didapatkan tadi masih bercampur dengan minyak lain atau senyawa lain dipisahkan dari air apakah dengan menggunakan corong pemisah ataukah menggunakan detilasi kembali ini sesuai dengan keinginan kita atau pembuat minyak itu sendiri.


Cengkeh, yang hanya tumbuh di daerah lintang rendah / tropis, ternyata memiliki beberapa keajaiban. Cengkeh yang mayoritas mengandung minyak atsiri bernama eugenol (turunannya ada banyak macam, teman-teman Kimia lebih paham), ternyata memiliki keunggulan khasiat yang tidak dipunyai oleh sembarang tumbuhan. Cengkeh yang merupakan komoditas ekonomi bernilai tinggi, memiliki beberapa produk yang dapat dipanen, yaitu bunga cengkeh yang biasa disebut clove bud, gagang cengkeh (clove stem), dan daun cengkeh (clove leaf).

Bunga cengkeh, biasanya jarang diolah menjadi minyak atsiri karena harganya sudah cukup mahal, sedangkan harga minyaknya dan usaha yang diperlukan untuk mendapatkan minyak juga cukup besar. Sehingga minyak dari bunga cengkeh tidak terlalu banyak beredar.
Jenis minyak berikutnya, adalah minyak gagang cengkeh. Gagang kering yang diperoleh dari pemetikan bunga cengkeh di atas pucuk daun. Gagang ini dipetik dipisahkan dari bunga cengkeh dalam proses pemisahan dengan bunga. Istilah jawa-nya, adalah prithil cengkeh dan dilakukan beberapa saat setelah cengkeh dipetik sebelum dijemur. Bila sudah kadung layu, proses prithil jadi lebih alot dan akan gampang lagi dilakukan setelah kering. Namun, pekerjaan memilah gagang dan bunga menjadi sulit karena warnanya sama-sama coklat tua. Minyak gagang diperoleh dengan distilasi gagang kering ke dalam ketel. Karena harga bahan baku gagang kering yang juga sudah di atas Rp.2ribu per kilogramnya, serta populasi gagang yang tidak terlalu banyak, menjadikan minyak gagang cengkeh jarang terdapat di pasaran.
Minyak Daun Cengkeh
Daun cengkeh, sebagai bahan baku utama pembuatan minyak ini kebanyakan diperoleh dengan mudah. Terlebih di musim kemarau, banyak guguran daun yang berjatuhan di sekitar pohon yang jumlahnya semakin banyak di daerah perkebunan cengkeh. Keberadaan distilasi minyak daun ini membuka lapangan penghasilan baru bagi masyarakat sekita kebun cengkeh. Pasalnya, tentu dibutuhkan banyak tenaga untuk mengumpulan daun kering ini. Dulu, nilai ekonomis daun tidak ada sama sekali. Namun, begitu penyulingan daun marak, masyarakat pengumpul daun menjual daun kering seharga sekitar 100-500 rupiah/kg. Memang bila ditilik tidak terlalu besar. Namun, dalam sehari, per orang dapat mengumpulkan hingga dua karung besar berbobot hingga 30 kg. Sebuah tambahan penghasilan yang bisa memberdayakan masyakarat di tengah minimnya lapangan penghasilan yang diusahakan oleh negara.
Dalam sekali proses yang memakan waktu hingga delapan jam, rendemen minyak daun yang dihasilkan berada di kisaran 2 hingga 2.5 persen berat. Artinya, dari 100 kg daun kering, dapat dihasilkan 2 hingga 2.5 kg minyak daun cengkeh dengan harga jual di kisaran Rp.50 ribu/kg. Ukuran boiler / dandang pengukus daun supaya lebih ekonomis dirancang mampu memuat 900 – 1200 kg daun kering. Kebutuhan utama untuk proses distilasi ini adalah air bersih dan bahan bakar. Sementara tenaga kerja juga termasuk satu faktor yang diperhitungkan biayanya. Air bersih digunakan untuk mengukus dan mendinginkan pipa distilasi sehingga berubah fasa menjadi cair, bisa diperoleh dari sekitar. Adapun bahan bakar, untuk ketel yang konvensional menggunakan bahan bakar kayu. Namun, bila sudah melewati satu siklus distilasi, tidak selamanya memerlukan kayu. Daun kering sisa distilasi yang sudah minim kandungan minyaknya, dijadikan bahan bakar yang mampu menghemat pengeluaran.
Selama ada pasokan bahan baku daun kering, proses distilasi bisa dijalankan terus-menerus. Namun, seringkali kendala yang menghadang adalah datangnya musim penghujan yang hampir setengah tahun lamanya. Kalaupun dipaksakan untuk memproses, rendemen yang didapat juga rendah, begitu pula dengan bahan baku daun kering yang juga menjadi sedikit. Seringnya, pada musim ini penyulingan diliburkan.
Khasiat Minyak daun Cengkeh
1. Obat sakit gigi yang mujarab : oleh dokter gigi, eugenol yang diencerkan dengan alkohol (kadar di kisaran 10-20%) dijadikan obat standar untuk sakit gigi. Bila anda membaca indeks komposisi obat gigi, bahan aktifnya adalah eugenol. Bila langsung menggunakan minyak cengkeh, efek penyembuhannya juga sama, tetapi sangat pahit dan panas, terlebih masuk ke dalam rongga mulut, terkena lidah dan gusi. Kalaupun terpaksa menggunakan minyak cengkeh murni, sebaiknya menggunakan secuil kapas yg dibasahi sedikit saja dengan minyak cengkeh. Meski pahit dan pedas, masih bisa ditahan.
2. Obat Luka Berdarah
Luka berdarah yang masih baru atau sudah lama, sangat cocok diberi minyak cengkeh. 15 menit pertama, memang rasanya sangat panas, hampir 5 kali dibandingkan Rheumason. Namun, bila diolesi minyak cengkeh, efek penyucihamaan (desinfektan), perangsangan penutupan luka dan pembentukan jaringan baru sangat-sangat cepat dibandingkan dengan obat lain. Saya berkali-kali membuktikan hal ini. Dari luka yang saya sengaja (kutil/caplak), hingga yang tidak sengaja. Pernah ketika naik kereta api Gumarang Jakarta-Surabaya, di Bekasi Timur kereta dilempar batu dari luar. Kaca pun hancur berantakan, dan pecahannya beberapa mengenai leher saya. Alhamdulillah karena saat itu saya membawa minyak, langsung saya olesi ke luka tersebut. Dalam 10 menit luka sudah berhenti mengalirkan darah, dan dalam sehari Alhamdulillah sudah hampir pulih. Orang lain juga demikian halnya. Di daerah Fatmawati, ketika ada insiden kecil, yakni spion bus pecah dan mengenai salah satu penumpang hingga terluka. Penumpang tersebut segera saya olesi minyak, dan Alhamdulillah pendarahan berhenti dan luka mengering.
3. Obat Luka Bernanah
Pertama kali saya membuktikan, adalah seorang famili yang sudah tiga hari luka bernanah di bagian jari tangan. Luka ini disebabkan bacokan arit / parang manakala sedang membelah kayu. Kondisinya cukup memprihatinkan, selain bernanah, selama tiga malam juga tidak bisa tidur nyenyak karena nyeri dan nyut-nyutan di jarinya. Sore hari ketika bertemu saya, langsung saya celupkan jarinya ke minyak cengkeh, sehingga seluruh luka terbasahi minyak. Ybs langsung menjerit kepanasan dan perih :) . Maklum, baru pertama. Tapi ini tidak berlangsung lama. 15 menit saja sudah berangsur hilang panas nyerinya. Paginya, ketika bertemu, famili ini mengatakan bahwa malamnya sudah bisa tidur nyenyak, nanahnya sudah mengempis dan tidak lagi bengkak. Dan saya celupkan lagi ke dalam minyak. Besoknya, luka sudah mengering, dan berangsur sembuh.
Kasus ke-dua, Ibu saya di pertengahan 2010 ini. Manakala terjatuh dan bibir bawah sobek, karena sudah sore tidak segera saya bawa ke Rumah Sakit untuk dijahit. Melainkan dicuci dan dibasuh dengan minyak cengkeh. Entah bagaimana panas dan perihnya waktu itu. Ketika di UGD RS keesokan harinya (sudah lewat 12 jam lebih), dokter mengatakan bahwa luka untuk bisa dijahit dan pulih dengan bagus sebaiknya dilakukan pada masa Golden Period. Periode emas luka ini adalah maksimal enam jam setelah luka. Tapi bagaimana lagi, toh sudah terlanjur. Akhirnya pagi itu dijahit dengan 13 jahitan. Cukup banyak karena bentuknya seperti huruf T dan tidak rata.
Di masa penyembuhan luka ini, setiap habis mandi, Bapak saya selalu rutin menetesi minyak daun cengkeh ke bekas jahitan. Efeknya memang dahsyat. Nanah semakin cepat keluar dan terhitung banyak. Dan harus tega mengingat khasiat yang sudah diyakini selama ini. Tiga hari setelah dijahit, kontrol ke dokter. Dikatakan penyembuhan lukanya sangat bagus dan cepat. Begitu pula pada hari ke-lima, dikatakan luka sudah menutup sempurna, tetapi masih diperlukan satu kali lagi kontrol. Alhamdulillah, meski masih meninggalkan bekas luka robek yang minor, bibir Ibu saya sudah pulih, dan bagi orang awam, sekilas tidak nampak adanya bekas luka tersebut.
4. Obat Luka Bakar
Ini yang mengalami saya sendiri. Ketika lengan ini terkena knalpot motor, tentu rasa panas membakar. Dan bila tidak diobati, kulit melepuh berair. Begitu pula rambut tangan tidak tumbuh lagi dan meninggalkan bekas putih. Namun, karena waktu itu saya sedia selalu minyak cengkeh, langsung saya olesi. Alhamdulillah tidak sampai ada yang namanya lepuhan apalagi berair. Juga kulit cepat pulih, sementara bekasnya yang biasanya berwarna mengkilap atau putih, tidak lagi terlihat dalam 2-3 bulan. Bahkan rambut di daerah lukapun sudah tumbuh di waktu 2-3 bulan itu.
5. Minyak Urut
Karena sifatnya yang panas, minyak cengkeh sangat cocok digunakan untuk memijat dan mengurut urat yang capek maupun keseleo. Namun perlu diingat, panasnya 5 kali lebih kuat dibanding Rheumason. Apalagi minyak yang baru keluar dari penyulingan. Hati-hati untuk penderita lemah jantung / darah tinggi karena bisa sontak kaget.
6. Obat Nyamuk
Yang membuktikan pertama kali kawan saya. Semasa masih di Lapan Rumpin, nyamuk adalah teman kami setiap malam. Karena sudah menyerah, dan kebetulan stok obat nyamuk sedang menipis, minyak cengkehpun jadilah. Minyak dioleskan ke bagian kulit yang terbuka. Alhamdulillah nyamuk tidak berani hinggap. Cara yang lain, yakni diteteskan ke atas Mat / kertas obat nyamuk elektrik yang menggunakan pemanas model keramik. Seiring panasnya keramik, minyak juga menguap, menyebarkan eugenol melalui asapnya. Alhasil, nyamuk tidak berani mendekat.
7. Obat Bius
Di beberapa literatur yang pernah saya baca, di luar negeri eugenol ini digunakan sebagai bahan anestesi. Dan yang sudah diuji coba pada hewan.
8. Obat kedinginan
Karena efek hangat dan panasnya ke kulit dan tubuh, bila kedinginan cocok juga untuk dioleskan. Tetapi sekali lagi, terasa panas, dan bagi yang belum terbiasa, dicoba dahulu pada daerah yang tidak terlalu sensitif.
Populasi Cengkeh, bila di daerah Jawa banyak terdapat di Garut, Trenggalek, Pacitan, Malang, dan di lereng Gunung Lawu. Sementara di luar jawa, Sulawesi Selatan kabarnya juga daerah dengan populasi yang cukup banyak, namun belum termanfaatkan minyak daunnya. Dan yang sudah terkenal dari dahulu kala, Maluku dan Maluku Utara, sebagai daerah tujuan pencarian rempah-rempah, termasuk cengkeh. Di Aceh juga banyak dijumpai tanaman ini. Adapun di negara lain, Zanzibar adalah salah satu ikon cengkeh dunia. Adapun tujuan pemasaran, daerah yang banyak membutuhkan ditilik dari permintaan melalui situs Alibaba.com, India adalah konsumen yang senantiasa memerlukan dalam jumlah besar dan kontinyu.
Produk akhir berupa minyak cengkeh, di apotek, saya lihat juga sudah mulai ada yang memasarkan produk ini, termasuk salah satu produsen minyak-minyakan yang biasanya menjadi ikon minyak angin dan minyak telon.
Mengingat begitu banyaknya manfaat minyak cengkeh, maka hampir selalu ke manapun saya pergi minyak ini setia menemani.

Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional chōjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chōji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orangJepang untuk merawat permukaan pedang mereka.

[sunting]Referensi

  1. ^ Sudarmo, S: "Pestisida Nabati, Pembuatan dan Pemanfaatannya", halaman 28. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. 2005
  2. ^ Duh, Pohon Cengkih Tertua di Dunia Kondisinya Merana. Kompas daring. Edisi 4-12-2009.

Khasiat minyak cengkeh memang tidak sepopuler minyak zaitun atau minyak kayu putih. Tapi minyak cengkeh juga tak kalah mujarabnya bagi kesehatan.

Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Banyak zat terkandung dalam minyak cengkeh yaitu antibiotik, anti-virus, anti-jamur dan memiliki khasiat sebagai antiseptik. Selain itu ditemukan pula sekitar 60-90 persen eugenol dalam minyak cengkeh.

Kandungan lain yang tedapat di dalamnya adalah zat mangan, asam lemak omega 3, magnesium, serat, zat besi, potasium dan juga kalsium. Vitamin yang diperlukan oleh tubuh juga ada di dalamnya terutama vitamin C dan vitamin K.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa minyak cengkeh dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami, memperlancar sirkulasi darah, meningkatkan metabolisme serta membantu mengatasi stres dan depresi.

Beberapa cara penggunaan minyak cengkeh agar bermanfaat bagi kesehatan, seperti dikutip dari eHow, Rabu (20/1/2010) yaitu:

1. Minyak cengkeh bermanfaat untuk memperbaiki kondisi pernapasan. bagi orang yang menderita pilek, hidung tersumbat, infeksi virus, asma, TBC atau bronchitis bisa menggunakan minyak cengkeh. Minumlah campuran 10-15 tetes minyak cengkeh dalam segelas air matang. Ini juga efektif untuk mengatasi gejala sakit tenggorokan.

2. Minyak cengkeh bisa mengobati sakit gigi. Zat eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh bisa menjadi pembunuh rasa sakit sekaligus bakteri dan jamur secara alami. Teteskan minyak cengkeh dan minyak zaitun ke bola kapas, lalu tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Teknik ini juga bisa mengurangi peradangan.

3. Minyak cengkeh untuk mengurangi nyeri otot dan sendi. Di dalam minyak cengkeh terdapat kalsium, minyak omega 3 dan zat besi yang semuanya dapat berkontribusi dalam menguatkan sendi dan tulang di tubuh.

4. Minyak cengkeh untuk merawat kondisi kulit. Minyak cengkeh bisa digunakan secara alami untuk menyembuhkan kulit, mengobati bekas gigitan serangga dan mengurangi kemungkinan infeksi.

Seperti dikutip dari AOLHealth, meskipun minyak cengkeh merupakan obat alami, tapi sebaiknya tetap memperhatikan cara penggunaannya. Karena belum banyak penelitian yang menunjukkan efektifitas dari minyak cengkeh ini pada manusia.

Bagi orang yang memiliki sensitifitas tinggi (hipersensitif), sebaiknya berhati-hati dalam penggunaannya untuk menghindari reaksi alergi. Selain itu, bagi orang yang sedang mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) atau obat antiplatelet sebaiknya mempertimbangkan kembali untuk menggunakannya dan berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter.



No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers