Oleh
: Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma
Ada
berbagai macam penyakit jantung, namun yang paling sering dijumpai adalah
penyempitan dan penyumbatan dari pembuluh nadi koroner. Penyakit jantung
merupakan penyebab kematian utama di dunia, tercatat 15 juta orang meninggal
akibat penyakit ini atau 30% dari total kematian di seluruh dunia. Lebih dari
15 juta orang di dunia meninggal karena penyakit sirkulasi, yaitu 7,2 juta
karena penyakit jantung koroner, 4,6 juta karena stroke, 500 ribu karena
demam rematik dan penyakit jantung rematik dan 3 juta karena penyakit jantung
lainnya (sumber: World Health Report 1997, WHO). Di Indonesia penyakit
jantung koroner juga merupakan penyakit kematian utama.
Penyakit
jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri
koroner, yaitu terjadinya penebalan dari dinding dalam pembuluh darah
disertai adanya plak yang akan mempersempit liang (lumen) arteri koroner dan
akhirnya akan mengganggu aliran darah ke otot jantung. Gangguan aliran darah
ke otot jantung ini dapat menyebabkan kerusakan otot jantung yang akibatnya
dapat mengganggu fungsi jantung. Efek dominan dari penyakit jantung koroner
adalah kehilangan oksigen dan nutrient ke jantung karena aliran darah ke
jantung berkurang.
Penyakit
jantung koroner disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penyempitan dan
pengerasan dinding pembuluh darah arteri koroner. Penyempitan ini disebabkan
oleh penumpukan zat-zat lemak (lipid dan kolesterol) di bawah lapisan
terdalam (endotelium) dinding pembuluh darah arteri koroner, yang disebut
ateroma. Tumpukan zat-zat lemak ini akan mengalami oksidasi yang lama
kelamaan akan membentuk plak yang dapat menyebabkan pengerasan arteri.
Penyakit
jantung koroner dapat ditandai dengan gejala awal berupa nyeri dada yang
terjadi pada kira-kira sepertiga orang. Nyeri dada tersebut dapat berupa
angina pektoris yang meliputi rasa seperti terbakar, tertekan, dan tekanan
beban berat di dada kiri, dapat meluas ke lengan kiri, leher, dagu, dan bahu
yang biasanya terjadi saat melakukan aktifitas berlebih dari biasanya. Rasa
itu akan hilang dengan menghentikan aktivitas. Nyeri dada dapat juga terasa
di bagian tengah dada selama beberapa menit yang kadang-kadang hilang.
Apabila serangan sedang terjadi, biasanya diikuti rasa mual, muntah, pusing,
keringat dingin, tungkai serta lengan menjadi dingin, napas terengah-engah
dan sesak napas. Angina dengan rasa sakit sekali serta berkepanjangan akan
menjurus menjadi serangan jantung. Namun seringkali penyakit jantung koroner
berlangsung tanpa adanya gejala, ia tidak menimbulkan masalah sampai
keadaannya sudah parah. Terdapat sekitar 10% penderita jantung koroner yang
meninggal tanpa mengalami gejala awal.
Terserangnya
penyakit jantung koroner dapat dipengaruhi oleh faktor risiko yang dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu faktor risiko mayor (utama) dan faktor risiko
pelengkap. Faktor risiko mayor/utama merupakan faktor risiko yang telah
dibuktikan dengan pasti adanya hubungan dengan peningkatan risiko penyakit
jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Sedangkan faktor risiko
pelengkap yaitu faktor risiko yang dihubungkan dengan peningkatan risiko
penyakit kardiovaskuler tetapi prevalensinya belum diketahui dengan pasti.
Beberapa faktor risiko tersebut ada yang dapat diubah dan ada yang tidak
dapat diubah. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki seseorang, semakin
besar pula kemungkinan orang tersebut mendapat penyakit jantung.
Faktor
risiko mayor yang tidak dapat diubah yaitu : hereditas/keturunan, (seorang
anak yang mempunyai orang tua menderita penyakit kardiovaskuler mempunyai
kemungkinan lebih besar terkena penyakit tersebut); jenis kelamin, (pria
mempunyai resiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner); usia,
(semakin bertambah usia seseorang semakin besar risiko terkena penyakit ini
sebab sekitar 80% kematian akibat penyakit jantung koroner terjadi pada usia
65 tahun atau lebih). Faktor risiko mayor yang dapat diubah meliputi
kebiasaan merokok, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, tekanan darah
tinggi, kurangnya aktivitas, dan sebagainya. Faktor risiko pelengkap meliputi
penyakit diabetes mellitus, kelebihan berat badan/obesitas, stres, dan
sebagainya.
Pencegahan
terhadap penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2 macam, yaitu pencegahan
pada orang yang belum terkena penyakit jantung koroner atau disebut pencegahan
primer dan pencegahan pada orang yang telah atau sedang terkena penyakit
jantung koroner atau disebut pencegahan sekunder.
Pencegahan
primer yang dapat dilakukan antara lain :
|
Hindari
kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol
|
|
Hindari
stres berkepanjangan
|
|
Kontrol
selalu tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah supaya tetap normal
|
|
Kontrol
berat badan supaya tidak berkelebihan
|
|
Lakukan
olahraga secara teratur dan terukur sesuai dengan kondisi tubuh
|
|
Terapkan
pola hidup sehat alami
|
|
Perbanyak
pengkonsumsian makanan yang mengandung serat
alami.
|
|
Kurangi
makanan yang berlemak tinggi seperti daging berlemak, jeroan, kuning telur,
dan lain-lain
|
|
Kurangi
pengkonsumsian garam
|
|
Dan
lain-lain
|
Beberapa
sumber makanan yang dianjurkan :
|
Sumber
asam lemak omega-3, seperti: ikan tuna, makarel, dan sarden
|
|
Sumber
asam folat, seperti: brokoli, kacang merah segar, bayam, dan sari jeruk
|
|
Sumber
beta karoten, seperti: wortel dan sayuran hijau
|
|
Sumber
vitamin B6, seperti: pisang, alpukat, beras merah, dan lain-lain
|
|
Sumber
flavonoid, seperti: anggur, apel, bawang, dan teh.
|
Cara
tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi penyakit jantung koroner, yaitu :
|
5
gram bubuk umbi daun dewa diseduh dengan 200 cc air panas, diminum
hangat-hangat. Lakukan sehari 2 kali.
|
|
30
gram temu hitam segar + 25 gram daun dewa segar direbus dengan 500 cc air
hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat. Lakukan
sehari 2 kali.
|
|
2
kuntum bunga mawar merah + 15 gram bunga siantan/soka direbus dengan 500 cc
air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat. Lakukan
sehari 2 kali.
|
|
15
gram jamur lin ce/ling zhi direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc,
airnya disaring, diminum hangat-hangat. Lakukan sehari 2 kali.
|
|
1
buah mengkudu yang telah matang + 1 buah alpukat matang + 1 sdt madu,
dijus, diminum. Lakukan sehari sekali.
|
|
Konsumsi
terung ungu panjang, bawang putih, bawang bombay, jamur putih kering, jamur
kuping hitam, jamur hioko, dan rumput laut che chai.
|
Catatan
:
|
Anda
dapat menggunakan salah satu cara tradisional di atas, lakukan secara
teratur.
|
|
Umbi
daun dewa, jamur lin ce/ling zhi, rumput laut che chai, dapat dibeli di
toko obat Tionghoa, sedangkan jamur putih kering, jamur hioko, dan jamur
kuping hitam dapat di beli di pasar swalayan atau toko obat tionghoa.
|
|
Dalam
melakukan perebusan gunakan panci enamel atau periuk tanah.
|
|
No comments:
Post a Comment