Mengenal Vaksinasi Hepatitis dan Ramuan Tradisional
Beberapa tahun belakangan ini banyak media massa yang memberitakan tentang banyaknya peradangan hati yang bersifat akut yang menyerang masyarakat dunia umumnya dan Indonesia umumnya.
Hepatitis
Hepatitis yaitu peradangan pada hati. Gejalanya adalah lemah, otot dan sendi sakit, sakit kepala, nafsu makan berkurang, sariawan, pusing, muntah-muntah, demam, air kencing keruh, kulit dan putih mata bewarna kuning, serta kelenjar getah bening bengkak. Hepatitis disebabkan oleh virus.
Hati merupakan salah satu alat tubuh yang paling besar adalah pusat dari metabolisme tubuh. Dalam hati terjadi proses sintesa, modifikasi, penyimpanan, pemecahan serta berbagai ekskresi dari berbagai zat yang dibutuhkan untuk hidup. Secara garis besarnya, fungsi hati dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. Fungsi vaskuler, yaitu menimbun dan melakukan filtrasi (penyaringan) darah.
2. Fungsi ekskretorik, yaitu membentuk empedu dan mengekskresi kannya ke dalam usus. Hati mengekskresikan zat-zat yang berasal dari dalam sel hati misalnya bilirubin, kolesterol, garam empedu dan zat lain ke dalam empedu. Disamping itu ke dalam empedu juga diekskresikan zat-zat yang berasal dari luar tubuh, misalnya logam-logam berat, zat-zat tertentu dan sebagainya.
3. Fungsi metabolik, yaitu melakukan metabolisme karbohidrat, protein, lemak,vitamin dan juga untuk produksi tenaga.
4. Fungsi pertahanan tubuh, dimana hati dapat melakukan detoksifikasi (penawar racun) dari bahan-bahan yang mengandung racun dengan jalan konyugasi, reduksi, oksidasi, hidroksilasi dan lain-lain.
Peradangan hati bisa terjadi karena berjenis-jenis infeksi dari virus, parasit, gangguan peredaran darah, terbentuknya batu dalam saluran empedu, kerusakan karena zat beracun dan bermacam-macam tumor. Peradangan hati yang bersifat akut dikenal dengan istilah hepatitis. Penyebab hepatitis ada beberapa macam seperti adanya infeksi pada sel hati yang disebabkan oleh virus. atau keracunan hati akibat zat-zat racun, seperti karbon tetra klorida (CCl4), klorpromozin dan dan zat lain yang biasa digunakan sebagai campuran obat atau dipakai dalam suatu industri.
Salah satu jenis hepatitis yang paling berat adalah hepatitis B yang disebabkan oleh virus hepatitis b (HBV).
VAKSIN HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama berhubungan erat dengan adanya kerusakan jaringan hati. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh virus yaitu virus hepatitis A, B, C dan virus-virus lain. Seseorang bila sudah pernah terkena penyakit hepatitis, tubuhnya alkan melakukan perlawanan dengan menghasilkan antibodi. Ada juga pada kondisi tertentu tubuh tidak dapat membentuk antibodi.
Jadi apabila Anda dari hasil laboratorium dan dokter mengatakan tidak perlu vaksinasi, berati liter antibodi Anda cukup saat ini. Biasanya antibodi tersebut bertahan 3-5 tahun. Jadi, tidak semua orang yang pernah terkena hepatitis tidak perlu vaksinasi, hal tersebut tergantung tinggi rendahnya liter antibodi yang diperoleh.
Hepatitis A atau Hepatitis Infectiosa dengan Hepatitis B atau Hepatitis serum jelas ada perbedaan, antara lain:
1. Gejala: Pada hepatitis A gejala pada umumnya adalah mendadak demam tinggi. Sedangkan pada hepatitis B, demam perlahan-lahan.
2. Cara Penularan: Hepatitis A ditularkan melalui mulut dan darah. Sedangkan hepatitis B melalul darah.
3. Virus: Pada hepatitis A virus ditemukan dalam darah dan kotoran, sedangkan pada hepatitis B selain dalam darah virus juga ditemukan pada cairan tubuh seperti ludah dan keringat. Dengan demikian penularan melalui alat makan penderita kalau sudah bersih tentu saja tidak menular.
4. Masa Inkubasi: Membedakan keduanya bila hanya dari gejala saja memang agak sulit dibedakan, tetapi bisa dibedakan juga dari masa inkubasinya. Hepatitis A adalah 4 minggu, sedangkan hepatitis B 9 minggu.
Perbedaan lain adalah pencegahan dengan imunoglobulin pada hepatitis A memberi pengaruh yang baik sedangkan hepatitis B masih diragukan kegunaannya. (Dr Tati Hermes Kiemas, 2004)
Gejala
Untuk mengenal gejalanya kita lihat contoh kasus berikut. Dwi Cahyono berusia 23 tahun di Tulungagung dan telah menderita hepatilis B selama 3 tahun. Akhir-akhir ini staminanya menurun, mengantuk, dan sakit pinggang saat jongkok atau duduk.
Obat tradisional
Penyakit hepatitis B untuk sembuh harus berobat teratur dan telili, serta berpantangan makan ikan, makanan berlemak (jeroan, goregan). Hindari minuman beralkohol, kopi, dan teh kental. Berikut kombinasi resep yang dapat digunakan.
Pengobatan secara tradisional
Sebagai pengobatan alternatif, dapat dicoba ramuan tradisional berikut ini.
• 60 gram daun serut (mirten) segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian diminum selagi hangat.
• 30 gram akar sawi tanah dan 30 gram temu lawak yang sudah diiris-iris direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat. (Hembing, 2003)
• 25 gram temu lawak, 25 gram kunyit, dan 30 gram empedu tanah (papaitan/sambiloto) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian air rebusannya diminum selagi hangat.
• 25 gram bangle dan 15 gram temu lawak (diiris-iris) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum selagi hangat.
• 60 gram akar bunga tasbih segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
• 15 gram batang bugenvil direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian diminum selagi hangat. (Tarmizi, 1997)
• Temulawak tua sebesar telur itik 1 rimpang, sidukung anak (meniran) 3 batang dengan akarnya. Temulawak dikupas, diris tipis dan meniran dicuci bersih. dicampur keduanya dan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Ramuan diminum ¾ gelas, lakukan 3 kali sehari (pagi, siang dan sore).(R. Broto Sudibyo, 2002)
• Daun kaki kuda (pegagan) 1 genggam, daun empedu tanah segar (sambiloto) 11 lembar, daun sendok 7 lembar. Semua bahan dicuci bersih dan direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 ½ gelas. Ramuan diminum ¾ gelas, lakukan 1 kali sehari sebelum tidur malam.
Pilih satu resep dan lakukan secara teratur 2 kali sehari, jika telah sampai1 kiur (10-12 hari), pengobatan dihentikan selama 3 hari. Setelah itu pengobatan boleh dilanjutkan lagi. Untuk sembuh perlu berobat rutin dan berpantangan makan ikan, makanan berlemak (jeroan, gorengan). Hindari minuman beralkohol, kopi dan teh kental. Selamat mencoba semoga sembuh! (Tarmizi, BSc, SPd/ Universitas Negeri Padang)
Referensi: 1) Drs. Djoko Hargono, "Tanaman Obat Indonesia Jilid I & II," 1985, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan - Depkes RI. Jakarta.; 2) Dra. H.Cir," Obat-obat Peninggalan Nenek Moyang," 1982, Ikhwan Jakarta.; 3) Dra. Balkiah S & Anawati," Aneka Resep Obat Kuno Warisan Nenek Moyang," Anugerah Surabaya.; 4) DJoko Hargono"Khasiat Daun Kelor," (Majalah Trubus No. 242,1990. Yayasan sosial Tani Membangun, jakarta.; 5) Prof. Hembing WK, Penyembuhan dengan Tanaman Obat, Komputindo, Jakarta, 2003.; 6) Marah Maradjo & Ir.Saleh Widodo," Flora Indonesia, Tanaman Rempah-rempah," 1985, PT Gita Citra, Jakarta.7) R. Broto Sudibyo, Trubus No 392, 2002). 8) Dr Tati Hermes Kiemas, Sartika no. 018, Mei 2004)
Automatic translation of this blog page
Monday, October 18, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer Pekan Ini
Link dalam Blog ini
Buku & Artikel | Riset/Penelitian | Labor | Galery Foto |
Buku Praktik Kimia | | Foto Kegiatan laboratorium Video dan Slide |
No comments:
Post a Comment