oleh Tarmzi, B.Sc, S.Pd
Periode bayi merupakan masa tumbuh kembang yang sangat pesat. Selama itu bayi sepenuhnya tergantung pada perawatan ibunya yang sekaligus memberi
makannya. Pada sebagian negara berkembang, masa itu merupakan masa yang paling
kritis, karena adanya bahaya kekurangan gizi dan penyakit infeksi.
Beberapa tahun belakangan, WHO sebagai
badan kesehatan dunia dan UNICEP menekankan perlunya penyusunan dan pemberian makanan
tambahan yang tepat, baik waktu, macam serta jumlahnya. Cukupkah dengan memberikan
pisang?
Jenis makanan tambahan
Makanan tambahan menurut Codex Alimentarius
Commision adalah makanan yang diberikan pada bayi jika usianya sudah lebih dari
12 minggu. Sejalan dengan bertambahnya usia dan berat badan bayi maupun tinggi
badannya, maka kebutuhan akan energi dan zat gizi lainnya bertambah pula. Ada beberapa
Istilah yang digunakan untuk makanan
tambahan.
1.
PASI, singkatan dari pengganti
air susu Ibu.
Makanan ini diberikan kepada bayi sebagai pengganti ASI, karena ASI kurang atau karena sesuatu ASI tak bisa diberikas kepada bayi. Misalnya susu bubuk yang dilarutkan dalam air.
Makanan ini diberikan kepada bayi sebagai pengganti ASI, karena ASI kurang atau karena sesuatu ASI tak bisa diberikas kepada bayi. Misalnya susu bubuk yang dilarutkan dalam air.
2.
MAKANAN PELENGKAP.
Makanan yang secara berangsur diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi menjelang dan sesudah disapih, sebelum bayi makanan anak. Misalnya produk Promina, Sun, dan produk merek Iain.
Makanan yang secara berangsur diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi menjelang dan sesudah disapih, sebelum bayi makanan anak. Misalnya produk Promina, Sun, dan produk merek Iain.
3.
MAKANAN LUMAT.
Makanan yang diberikan kepada bayi dalam bentuk halus atau lumat seagai peralihan dari pemberian ASI/PASI ke makanan padat. Contohnya adalah bubur susu.
Makanan yang diberikan kepada bayi dalam bentuk halus atau lumat seagai peralihan dari pemberian ASI/PASI ke makanan padat. Contohnya adalah bubur susu.
4.
MAKANAN LEMBEK.
Makanan yang diberikan kepada bayi dalan bentuk lebih padat daripada mkanan lumat, sebagai peralihan dari makanan lumat ke makanan padat. Contohnya adalah nasi tim.
Makanan yang diberikan kepada bayi dalan bentuk lebih padat daripada mkanan lumat, sebagai peralihan dari makanan lumat ke makanan padat. Contohnya adalah nasi tim.
Penyapihan
Usia bayi saat pertama kali mendapat makanan tambahan dipengaruhioleh keadaan biologik, sosial dan ekonomi. Kebiasaan dalam masyarakat kita
memberikan makanan tambahan bayi pada minggu pertama dan sampai selambat-lambatnya
umur satu tahun. Kebutuhan gizi bayi relatif besar daripada mereka yang lebih tua.
Sedangkan kemampuan alat pencernaanya belum sempuma dan kemampuan lambung menerima
makanan pun terbatas. Makanya diper1ukan makanan tambahan yang disesuaikan dengan
kemampua alat pencernaan. Mulailah dari bentuk cair, lumat, lembek dan akhirnya padat.
hendaknya makanan yang diberikansedikit demi sedikit dengan frekuensi yang lebih
sering.
Manfaat Makanan tambahan
Setelah bayi berumur 3-4 bulan perlu diberikan makanan tambahan
berupa saribuah atau bebuahan segat, makanan lumat dan akhirnya makanan lembek.
Makanan
tambahan berguna sebagai berikut.
1. Melengkapi
zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI atau PASI.
2. untuk melatih cecap lidah bayi, karena pada usia 3-4 bulan, saraf perasa dan fungsi lidah mulai berkembang.
3. Pengembangam
kemampuan bayi Untuk menerima bermacam
makanan dengan berbagai tekstur.
4. Membiasakan bayi Untuk
mengunyah dan menelan. Dengan kata lain melatih alat-alat pencernaan bayi.
5. Melakukan
adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Cara pemberian makanan pelengkap.
Dalam memberikan
makanan pelengkap hendaknya diperhatikan hal-hal berikut.
1. Berikan makanan secarea
berhati-hati, berdikit-dikit dari bentuk cair ke bentuk Yang lebih kental.
2. Makan baru hendaknya diperkenalkan satu per satu,
dengan memperhatikan bahhwa makanan itu benar-benar dapat diterima bayi dengan
baik.
3. Makanan Yang mudah menimbulkan alergi, yang umumnya berupa sumber protein hewani sebaiknya diberikan terakhir.
Urutan pemberian makanan pelengkap biasanya
buah-buahan, tepung-tepungan, sayur, dan
telur biasanya diberikan setelah usia bayi 6 bulan.
4. Cara memberikan makanan
bayi bisa mempengaruhi perkembangan emosiaonalnya.
Makanya jangan dengan
cara paksaan, sebaiknya diberikan ketika bayi lapar.
Bebuahan untuk bayi.
Buah dipilih yang masak, segar dan dicuci terlebih dahulu. Jika
yang diberikan adalah berikan adalah pepaya, pisang atau alpokat, setelah dikupas dikorek
halus menggunakan sendok kecil. Apabila hendak
memberikan tomat, maka tomat harus direndam dengan air panas, dibuang kulitnya
kemudian dihaluskan dan disaaring. Selanjutnya diencerkan dengan air masak dengan
perbandingan yang sama.
Buah-buahan
dapat diberikan kepada bayi setelah berumur 2-3 bulan dan umumnya bayi menyukainya.
Hal ini membantu bayi untuk menerima makanan selain AS1. Yang perlu
diperhatikan dalam hal ini pemberian dimulai sedikit demi sedikit dan encer,
makin lama semakin banyak dan kian kental.
Bubur
susu
Makanan ini dapat dibuat dari tepung (tepung beras, tepung jagung
atau maizena, tepung kacang hijau, beras merah, havermout), dicampur dengan susu
dan ditambah dengan gula kemudian dimasak sampai matang.
Bahanya: tepung 15 gram, susu cair 200 gram, dan gula 10 gram.
Tepung dipilih salah satu seperti. Beras,
jagung/maiuzena, kacang hijau atau havermout.
Campurkan ketiga bahan dan masak di atas api sedang sambil
diaduk hingga matang. Adapun zat gizi dari komposisi bubur suau tersebut adalah:
energi 21 kalori, protein 7 gram, lemak 7 gram, karbobidrat 30 gram, kalsium 0,2
gram, zat besi 0,3 miligram, dan vitamin-A 339
satuan Internasional.
Nasi
tim atau bubur Campur
Untuk
membuat satu porsi nasi tim diperlukan beras 20 gram, ikan 25 gram, tempe/tahu 10 gram, sayuran 25 gram, air 800 gram (ml).
Untuk sayur dapat dipilih satu atau dua saja seperti bayam, kangkung, wortel
atau yang lain.
Bahan
dicuci bersih, ikan/daging dan tempe/tahu dipotong pendek-pendek. Semua bahan
dimasukkan ke panci dan diberi air dan ditutup. Lalu dimasak dengan api sedang.
Setelah mendidih diaduk dan dimasak terus hingga kental dan matang. Bila diperlukan
dalam bentuk halus, dapat disaring atau diblender setelah masak. Adapun kandungan
gizi nasi tim tersebut: energi 155 kalori, protein 8 gram, lemak 4 gram, kalsium
47,7 gram, karbohidrat 22 gram, zat besi 2,2 miligram, dan vitamin-A 1895 Satuan
Internasional.
Penulis punya pengalaman menyediakan nasi tim yang praktis. Caranya
cukup ketika bertanak saja. Sediakan sayur (cukup daunnya saja), lauk dan kalau
perlu juga kentang seumbi. saat nasi telah mendidih, ambil nasi tersebut
setengah atau tigaperempat cangkirdan sediakan lobang ditengah nasi mendidih
untuk menempatkan cangkir. Masukkan sayur dan lauk ke cangkir, tambahkan air nasi
(air tajin) atau air masak ke dalam cangkir. Boleh saja menambahkan gula atau
garam secukupnya. Nah, tunggulah sambil
bertanak, nasi tim pun masak.
Jika Anda menukar variasi sayur dan lauknya, maka insya ALLAH
nantinya anak tidak berpantangan atau tidak pemilih makanan.
Pemberian bahan pangan pada bayi.
1 Serelia.
Serelia
(biji-bijian) banyak diberikan untuk makanan anak dan bayi. Di luar negeri
serelia banyak diberikan pada bayi mulai ketika berumur 2 Bulan.
2. Buah-buahan
Saat
dapat diberikan pada usia 2-3 bulan. Bahan ini kaya akan vitamin dan mineral,
dan umumnya bayi menyukainya. Buah yang dapat diberikan, antara lain pisang, pepaya,
a1pukat, Jeruk dan Jenis buah lain. Pemberian dimulai berdikit-dikit dan kian
lama kian banyak dan kental.
Sayuran
Sayuran
dapat diberikan pada usia 3-4 bulan. Sebaiknya sayur yang diberikan harus dimasak hingga matang. Jenis
sayuran yang dapat diberikan antara lain bayam, wortel, kacang-kacangan,
katu, labu kuning, kentang, labu siam (labu Japan), tomat.
Kuning telur
Telur
merupakan sumber protein dan zat besi. terlu sering menyebabkan alergi, terutama putih telur. Untuk itu pemberiannya
ditunda sampai bayi berumur 6 bulan.
5. Daging
Daging
mempunyai mutu protein yang baik, dapat diberikan pada bayi usia 3-4 bulan, atau selambat-lambatnya pada, umur 6 bulan. Adapun jenis daging
yang dapat dapat diberikan antara lain daging sapi, daging ayam dan daging dan
daging yang lain.
6. Ikan.
Selain
ada protein, ikan Juga mengandung asam lemak omega tiga. Bisa diberikan pada
usia 3-4 bulan. Pilihlah ikan yang kurang
tulangnya.
Tarmizi,
B.Sc, S.Pd
No comments:
Post a Comment