oleh Tarmizi, B.Sc., Sp.d
Apakah benar darah itu adalah zat kimia? Benar.
Darah bukanlah larutan air yang sederhana, tapi darah terdiri dari larutan air
yang di dalamnya tersuspensi sel-sel, protein-protein dan larutan nutrien-nutrien,
mineral-mineral, yang keseluruhannya memberikan sifat istimewa kepada darah
Darah terdiri dari butir-butir sel darah
merah, sel darah putih dan platelet yang merupakan suspensi di dalam zat cair
yang dinamakan plasma. Jika darah yang masih segar dituangkan ke dalam suatu tabung
kaca yang bersih, kemudian dibiarkan, maka akan terlihat sel-sel darah
memisahkan diri dari plasma darah. Darah yang didapat secara ini (tanpa
butir-butir suspensinya) dinamakan serum. Sel darah merah terdiri atas hem dan globulin.
Globulin adalah suatu protein hem berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida.
Sel darah putih adalah suatu sel yang menyerupai
amuba, dapat keluar masuk dinding pembuluh darah dan dapat memakan
bakteri-bakteri. Plasma darah terdiri atas lebih dari 50 macam zat, tetapi
kebanyak diantaranya hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Yang besar jumlahnya
adalah albumin (5%) dan globulin (2%). Albumin mempunyai fungsi penting sebagai
koloid untuk memperta-hankan pertukaran cairan antara jaringan sel-sel dengan kapiler
darah secara normal. Alfa dan beta globulin berfungsi sebagai koloid.
Sebagaimana dapat dilihat dari daftar, plasma itu mengandung sejumlah kecil
zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk kehidupan sel-sel yaitu glukosa, 19 macam
asam amino, lipid (lemak-lemak dan gliserol-gliserol), asam lemak, ion-ion
logam, vitamin, hormon dan zat lain. Selain itu darah juga mengandung hasil
akhir metabolisme (perubahan zat-zat di dalam tubuh) yang menunggu untuk
dibuang ke luar tubuh, yaitu ureum, asam urat, badan-badan aseton dan zat lain.
Tugas darah pada
umunya:
1. untuk memindahkan oksigen
dari paru-paru dan membawa karbondioksida ke paru-paru,
2. mebawa zat-zat
makanan dari usus,
3. mebawa ampas-ampas
hasil metabolisme menuju alat-alat sekresi,
4. mebawa hormon dari
kelenjer ke alat-alat yang membutuhkannya,
5. mebawa zat kimia
penangkis serta sel darah putih ke alat-alat yang membutuhkannya,
6. darah merupakan
buffer untuk mempertahankan pH daripada cairan jaringan/tubuh supaya konstan.
7. pengatur serta
mempertahankan osmosa antara cairan jaringan dan darah.
8. mengatur suhu
tubuh.
Darah sebagai buffer
dalam tubuh
Butir-butir sel darah merah bermuatan listrik pada
bagian luarnya, sedangkan plasma bermuatan yang berlawanan. Hal inilah yang menyebabkan
sel-sel darah tersebut dapat melayang di dalam plasma darah. Oleh karena darah
terdiri dari air dengan protein dan zat makanan serta mineral (ion sisa asam)
yang terlarut di dalamnya, maka dia mestilah mempunyai suatu pH tertentu dimana
darah tetap berada pada keadaanya yang setepat-tepatnya untuk dapat menjalankan
segala fungsinya dengan baik. Bila pH menjadi rendah karena adanya zat makanan yang
bersifat asam, mesti diimbangi oleh darah itu dengan menetralisir keasaman secara
larutan buffer, atau
sebaliknya bila makanan bersifat basa, diimbangi pula oleh darah secara larutan
buffer. Darah haruslah suatu larutan buffer, kalau tidak, akan terjadi
perusakan sistem larutan darah oleh pengaruh keasaman atau kebasaan, seperti
gejala acidosis dan alkalosis (antara lain seperti terjadi penggumpalan protein
darah, hancurnya sel-sel darah merah).
Sistem buffer ini
dipertahankan oleh zat kimia darah berikut:
H2CO3
dan NaHCO3 dengan pK 6,4; BH2PO4 dan BHPO4
dengan pK 6,8; HProtein dan Bprotein dengan pK 7,0; HHbO2 dan BHbO2
dengan pK 7,6; serta HHb dan BHb dengan pK 9,2. Dimana B adalah ion-ion logam
Na+, K+, Ca++, Mg++ dan logam lain,
Hb adalah hemoglobin.
Keseluruhan zat tersebut
mempertahankan pH darah secara normal 7,35 - 7,45. Buffer yang efisien adalah
buffer yang konsentrasi asam lemah/basa lemah dengan garamnya sama.
Dalam keadaan normal, darah kita mempunyai pH
antara 7,2-7,4 Perubahan pH sedikit saja menyebabkan perubahan komposisi kimia
yang ada dalam darah. Dan ini akan dapat mempengaruhi sistem pernafasan. Jumlah
molekul karbondioksida yang diangkut darah ke paru-paru (akhirnya dihembuskan
keluar), sangat dipengaruhi oleh perubahan pH. Bila makanan kita sebagian besar
terdiri dari sayur dan bebuahan, tubuh kita akan menjadi sedikit lebih basa, karena
tubuh banyak mendapat mineral-mineral Na, K, Ca, Mg logam logam membentuk basa.
Bila makanan banyak mengandung protein, darah akan sedikit asam. Sulfur dan
fosfor yang ada dalam protein akan membentuk asam, dengan demikian pH turun.
Makanan yang kita makan juga mempengaruhi pH urin (air kencing). pH urin
berkisar antara 4,8-8,2, biasanya 6,0. oleh karena perubahan pH sedikit saja
dapat mempengaruhi proses-proses metabolisme dalam tubuh kita, maka dalam tubuh
kita buffer dan senyawa senyawa amfoter, agar pH dapat diatur kembali ke
keadaan normal. Buffer yang ada misalnya asam karbonat dan bikarbonat dari asam
tersebut, sangat berperan dalam transportasi CO2. Senyawa yang bersifat
amfoter ialah protein. Bila cairan tubuh bersifat lebih asam, protein bersifat
basa, dan bila cairan tubuh bersifat lebih basa, protein bersifat asam. Demikian
sterusnya hingga dicapai pH cairan tubuh yang normal lagi. Perubahan pH yang
terjadi dalam tubuh kita dapat dipakai untuk keperluan diagnosa penyakit,
seperti penyakit gula, keracunan dan beberapa penyakit lain.
Sirkulasi darah
Sirkulasi darah berlangsung dengan adanya jantung.
Dari jantung, yaitu bilik kanan jantung melakukan gerak menyusut sehingga darah
terpompa menuju nadi dan terus ke seluruh tubuh, sampai pada pipa-pipa kapiler
dan terjadilah pertukaran antara kapiler darah dengan jaringan sel. Kemudian jantung
mengembang dan semua darah pada jaringan akan terseret/mengalir melalui vena
dan terus memasuki serambi jantung kiri. Darah terus ke bilik kiri jantung menyusut
lagi dan darah terpompa menuju paru-paru untuk mengambil oksigen dan membuang
CO2. Jantung mengembang lagi dan darah dari paru-paru terseret lagi
ke jantung pada serambi kanan terus ke bilik kanan untuk dipompakan lagi ke
seluruh tubuh.
Dari sirkulasi tersebut dapat kita lihat bahwa
terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu peredaran darah besar (ke seluruh
tubuh) dan peredaran darah kecil (ke paru-paru). Telah kita ketahui bahwa
peredaran darah paru-paru ini bertugas mengambil oksigen dan membuang CO2
di paru-paru. Jadi peredaran darah paru-paru bertugas untuk suplai nutrien-gas
dan untuk membuang gas yang tak berguna oleh tubuh (gas hasil metabolime). Pada
peredaran darah besar terlihat bahwa nadinya punya 3 cabang; ke ginjal untuk
mengeluarkan air, sisa-sisa metabolisme, mineral-mineral & vitamin yang
berlebih, ke hati dan ke liang usus untuk mengambil zat makanan terus ke
seluruh tubuh. Nadi ke liang usus setelah mengambil makanan terus ke hati, yang
menjadi penyimpanan, pengubah dan distribusi makanan tersebut.
Komposisi darah:
Padatan seluruhnya 19-23%;
Ergotionein 10-25 mg%; Total Nitrogen 19-23% ; Glutamin (plasma) 6-10 mg%; Protein
seluruhnya 18,5-23%; Creatin 3-5 mg%; Protein plasma 6,5-7,5%; Adrenalin(serupa
zat)9,1-96 mg%; Protein serum6,9-6,9% ; Citrullin (plasma) 0,3- 1 mg%; Albumin,
serum 4,7-5,7%; Asam urat 1-3 mg%; Globulin 1,3-2,5%; Creatinin 1,2 -1,5 mg%; Fibrinogen
0,2-0,4%; Billirubin(plasma) 0,2 -0,8 mg%; Hemoglobin 11-17 %; Guanidin 0,3-0,5
mg%; Nonprotein (senyawa N) 28-39%; Indican (plasma) 0,025-0,085 mg%; Asam
amino 30-50 mg%; Urobilin (plasma) 0,2 mg%; Glutation 25-41 mg%; moniak<0,1
mg%; Urea19-33 mg% Adrenalin 0,1 mg%.
Referensi:
Burkart & Helbing, "Chemicals Table for
Laboratory and Industry," Wiley Easter Limited, New Delhi, 1979.
Church,LB, "The chemistry of wine making,"
J.of chem, ed (1972) V.49, No.3.
Jacob Thankamma, " A Text book of Aplied Chemistry,"
SG.Wasany for the Macmillon Company for India, 1974.
Rendina, " Experimental Methods in Modern
Biochemistry," WB Saun-ders Company, Philadelphia 1971.
Stare & Mc Williams, "Living Nutrition",
John Wiley & Sons Inc, second editions, 1977.
Tarmizi, "Air dan Biologi Manusia",
Makalah, ATIP, Padang 1987.
WM Clark, "The determination of hydrogen ion",
Bailliere, Tindal & Cox, London.
No comments:
Post a Comment