oleh
Tarmizi, B.Sc, S.Pd
Syafril seorang anak lelaki usia 10 tahun merintih-rintih kesakitan. Rupanya ia
sedang sakit gigi, karena dua gerahamnya berlubang, satu geraham kiri dan satu
lagi di kanan. Tidak jarang pula ia merasakan ngilu kalau sedang berkumur. Ia
juga tidak bisa mengunyah makanan yang agak keras seperti jagung rebus. Menurut
kakanya, Andi punya hobi makan fermen sejak usia 4 tahun.
Penambalan
Setelah dibawa dan tiba di Puskesmas, petugas menolak untuk mencabut gigi Andi.
"Sayang kalau dicabut, sebab giginya masih bagus dan sebaiknya ditambal
saja," saran petugas itu. Nah, sekarang yang menjadi persoalan apakah
penambalan gigi menimbulkan rasa sakit dan tidak menyebabkan terganggunya
syaraf?
Penambalan gigi tidak menimbulkan rasa sakit bila dilakukan dengan cara yang
benar pakai alat yang baik. Menurut Dr. Iswari Setianingsih, Spesialis Anak
FKUI/RSCM, lubang gigi dapat disebabkan karena kebersihan mulut yang kurang
baik disamping adanya faktor kekurangan gizi atau mineral yang mengakibatkan
gigi lebih mudah rusak. Selain memelihara kebersihan mulut dan makan yang
bergizi, pemberian fluorida juga dapat mencegah karies atau gigi keropos. Semua
kuman yang secara alami terdapat dalam rongga mulut dapat menyebabkan infeksi,
bila lingkungan dalam mulut dapat menyediakan sarana untuk kuman tersebut
tumbuh pesat.
Pembusukan Gigi dan Bau mulut
Salah satu penyebab bau mulut adalah karena adanya gigi yang membusuk.
Pembusukan pada akar gigi, menyebabkan abses di dalam gusi dengan nanah yang
menyebabkan bau pernafasan. Makanan juga merupakan faktor yang mempengaruhi bau
mulut dan bau badan. Selesai makan jengkol atau petai pasti mulut Anda berbau.
Begitu juga sehabis menelan bawang putih. Malah kebanyakan bawang putih akan
menimbulkan bau badan, yaitu aroma bawang putih.
Lubang kecil di gigi merupakan tempat yang aman bagi kuman-kuman untuk
berkembang biak. Ini juga menyebabkan bau yang tak sedap. Hal ini lebih sering
terjadi pada orang muda. Penyebabnya tak lain karena adanya gigi yang tidak
teratur susunannya dan tidak dibersihkan dengan baik. Tonsil yang sakit dan
infeksi tonsil pada hulu kerongkongan dan sinus-sinus, kemungkinan juga
memegang peranan dalam hal ini. Juga dapat disebabkan karena adanya radang
lambung, atau dari makanan yang dicerna dengan cara yang serampangan.
Makanan yang sederhana dan terpilih yang terdiri dari buah-buahan adalah jalan
terbaik untuk mencegah bau mulut (bisa juga untuk bau badan).
Mencegah penyakit gigi dan gusi
Budaya hidup bersih perlu ditanamkan sedini mungkin mulai usia prasekolah, TK,
usia sekolah dan remaja. Dengan budaya hidup bersih ini, maka kesadaran untuk
memelihara kesehatan gigi dapat tercapai. Selain makanan yang manis dan
lengket, makanan atau minuman yang terlalu asam (misalnya cuka), panas (seperti
miso, kopi panas) dan dingin seperti es, juga dapat merusak gigi.
Menurut drg. Nurdin Taim, Ketua Persatuab Dokter Gigi Indonesia, gigi bersih
adalah gigi yang bebas dari plaque, calculus dan stains. Mengingat tingkat
kepenyakitan gigi di Indonesia adalah 70%, maka upaya mewujudkan gigi bersih
perlu dilakukan, yaitu dengan cara : mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin dan mineral, batasi makanan yang manis dan lengket di antara makanan.
Menyikat gigi sehabis makan, memakai dental aids yang terpercaya dan
memeriksakan gigi secara teratur.
Sakit Gigi
Jika sakit gigi tidak segera diatasi, dapat mengganggu aktivitas, karena sakit
gigi juga akan menimbulkan gangguan-gangguan yang lain, seperti: sakit kepala,
tidak nafsu makan, tidak bisa tidur, emosi meningkat, dan lain-lain.
Penyebab:
Sakit gigi disebabkan oleh lapisan email, terkikis. Menipisnya lapisan email
menyebabkan gigi menjadi rentan terhadap perubahan suhu makanan atau minuman
sesuai dengan suhu tubuh. Rasa sakit dapat juga terasa karena adanya lubang
pada gigi, sehingga saraf gigi menjadi rusak yang kemudian menimbulkan rasa
sakit yang terus menerus.
Pengobatan keluarga:
Bawang putih secukupnya ditumbuk
hingga halus kemudian ditempelkan pada gigi yang sakit.
Beberapa tetes getah kamboja
diteteskan pada kapas, kemudian digunakan untuk menyumbat gigi yang berlubang.
Hati-hati jangan sampai terkena gigi yang sehat.
Cengkeh secukupnya disangrai hingga
hangus kemudian digiling halus. Masukkan pada gigi yang berlubang lalu ditutup
dengan kapas.
Cabai hijau dipotong ujungnya
sedikit kemudian dibakar. Setelah panas, cabai ditempelkan pada bagian gigi
yang sakit.
Pilih satu resep tersedia dan
lakukan secara teratur 2 kali sehari.
(Tarmizi, B.Sc, S.Pd/ Universitas
Negeri Padang)
No comments:
Post a Comment