oleh Tarmizi, B.Sc. S.Pd
Tubuh kita mengandung kalsium lebih banyak daripada unsur
mineral lainnya. Diperkirakan 1200 gram kalsium terdapat
dalam tubuh orang dewasa dengan berat badan sekitar 70 kilogram
(Adji 1984). Sebagian besar kalsium terdapat pada tulang rangka berupa
endapan hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2, yang menyebabkan tulang
menjadi keras seperti baja.
Selebihnya dalam jumlah sedikit kalsium terdapat dalam plasma. Kalsium plasma ini sebagian besar (1,34 mmol/liter) terdifusi sebagai ion kalsium dan selebihnya 1,16 mmol/liter) terikat dengan protein.
Selebihnya dalam jumlah sedikit kalsium terdapat dalam plasma. Kalsium plasma ini sebagian besar (1,34 mmol/liter) terdifusi sebagai ion kalsium dan selebihnya 1,16 mmol/liter) terikat dengan protein.
Kalsium dalam plasma berperan dalam berbagai kegiatan tubuh, diantaranya
untuk mentransmisi impuls syaraf, kontraksi otot, penggumpalan
darah, pengatur permiabilitas membran sel serta
keaktifan enzim. Kadar kalsium dalam plasma dipertahankan
oleh tubuh tetap seimbang, yaitu antara 9-11 mg kalsium/100 ml (2,5 mmol/liter)
walaupun terdapat kalsium dalam makanan dalam jumlah yang bervariasi.
Ada tiga hormon yang berperan dalam mengatur agar kalsium
dalam plasma tetap seimbang, diantaranya adalah hormon paratiroid, hormon
kalsitonin dan vitamin D-3. Hormon paratiroid berperan menaikkan
penyerapan kalsium pada usus bila terdapat kadar kalsium yang rendah dalam
plasma atau bila terdapat peningkatan kebutuhan tubuh akan kalsium. Hormon
kalsitonin berperan untuk menunrunkan kadar kalsium bila kadarnya tinggi
dalam plasma. Ketiga hormon ini bekerja agar mempertahankan kadar
kalsium dalam plasma tetap seimbang.
DEFISIENSI
KALSIUM
Kekurangan kalsium dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa
penyakit, diantaranya adalah; tetani, penyakit
rakhitis pada anak-anak, dan osteomalasia pada orang dewasa. Bagi manusia
kalsium dibutuhkan sekali pada pembentukan membran sel. Jika kalsium tidak ada
menyebabkan membran sel menipis dan akhirnya robek. Hal ini bisa terjadi dengan
sangat cepat, menyebabkan kekejangan pada rangka otot, keadaan begini disebut
tetani.
Rakhitis atau riket adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh kekurangan vitamin D, akibatnya penyerapan kalsium pada usus
berkurang, atau kekurangan kalsium dalam makanan, sehingga
kalsium dalam plasma berkurang. Efeknya pembentukan
tulang pada anak-anak terhenti, dan matrik tulang kekurangan
garam kalsium. Pada keadaan begini tulang menjadi lunak. gejala yang
tampak pada penyakit ini adalah kaki berbentuk huruf O atau X, karena
tulang
lunak,
sedangkan berat badan bertambah. Selain rakhitis dan kejang otot, pada
anak-anak masih ada ganguan lain seperti kariesdentis, dan darah sukar membeku
jika terluka.
Oestomalasia adalah suatu penyakit rakhitis untuk
orang dewasa. Oestomalasia disebabkan kekurangan vitamin D, atau
oleh kekurangan kalsium dalam makanan, akibatnya kalsium dalam plasma
akan berkurang, untuk plasma kalsium diserap dari tulang.
Jika hal ini berlangsung lama, maka seluruh kalsium dalam tulang akan
diserap kembali. Keadaan begini mungkin disebabkan orang tua-tua sedang
sakit, sehingga tidak bisa keluar rumah dalam jangka waktu yang lama
untuk mendapatkan cahaya matahari, atau mungkin juga karena
gangguan metabolisme. Dua pengaruh yang utama yaitu ;
pertama, kekurangan garam kalsium pada tulang, akibatnya tulang
menjadi
lunak dan yang kedua adalah tetani, menyebabkan konsentrasi ion kalsium
dalam plasma berkurang.
Umumnya anak-anak yang tinggal di daerah
yang kurang mendapat cahaya matahari selama musim
dingin, sejumlah besar vitamin D (400 UI) dibutuhkan untuk
menyerap kalsium dari usus. Karena itu penyakit rakhitis berjangkit
pada musim dingin yang kurang mendapat cahaya surya. Sedangkan di
negara-negara tropik, penyakit rakhitis jarang terjadi, sebab tubuh
menyediakan cukup provitamin D dalam kulit yang akan
dirubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar ultraungu.
Sekalipun unsur kalsium banyak terdapat dimana-mana (buah
dan sayur, lauk pauk serta susu), namun tak
jarang kebutuhan untuk tubuh tetap saja kurang. Hal ini disebabkan
pengaruh saling tindak dan faktor lain yang ikut mempersulit
penyerapan kalsium oleh tubuh.
Menurut dra.Kartiningsih, Apt, bahwa penyerapan kalsium oleh tubuh antara lain
dipengaruhi oleh perbandingan antara unsur kalsium dan fosfor serta
beberapa macam obat yang saling tindak, sehingga
kalsium dan obat tidak dapat diserap. Hal ini sering
terjadi dan sering tidak disadari. Sekalipun konsumsi
makanan cukup baik dan sehat, terkadang vitamin pelengkap yang kaya
kalsium ini masih diperlukan bagi mereka yang aktif
sekali, anak yang tumbuh kembang, serta wanita hamil dan menyusui. Sebab
tidak mudah bagi mereka menaksir berpa banyaknya kalsium
yang telah dikonsumsi dari makanan.
Pernah mendengar ibu hamil yang giginya merapuh atau mudah
patah? Kejadian seperti ini cukup sering dialami ibu-ibu
hamil yang konsumsi kalsiumnya kurang. Memang kalsium dibutuhkan tubuh
sejak janin dalam kandungan, yang pada saat itu diperoleh
dari ibu.
JUMLAH
KECUKUPAN YANG DIANJURKAN
Perkiraan kebutuhan kalsium untuk orang dewasa dengan mempergunakan
metode keseimbangan, suatu cara yang sering digunakan untuk menetukan
kebutuhan kalsium manusia, sangatlah bervariasi. Telah dilaporkan adanya kebutuhan
yang sangat rendah, sekitar 300 hingga 400 mg setiap hari pada
pria-pria Peru dan sebaliknya kebutuhan yang tinggi, sekitar
1500 mg stiap hari dilaporkan pada wanita pascamenopause yang
tidak mendapat terapi pengganti estrogen. Masukan
yang rendah pada individu-individu di negara yang sedang
berkembang dapat menerangkan mengapa mereka tetap memiliki
keseimbangan kalsium dengan masukan kalsium 400 - 500 mg setiap hari.
Kebuthan kalsium bagi wanita oascamenopause dapat berkisar
antara 1200-1500 mg setiap hari yang sebagian dapat
disebabkan oleh menurunnya absorpsi (penyerapan) kalsium secara
bertahap akibat usia lanjut.
Berdasarkan penelitian dengan keseimbangan kalsium pada kelompok
individu yang biasa mendapat cukup
masukan makanan berkadar kalsium tinggi, jumlah kecukupan
yang dianjurkan untuk kalsium adalah 800 mg per hari bagi mereka
yang berusia 18 tahun atau lebih. Sedangkan Winarno (1986)
mengatakan bahwa kebutuhan orang dewasa 700 mg. Walau absorpsi
kalsium cenderung meningkat pada saat kebutuhan
fisiologis meningkat, dianjurkan masukan kalsium
ditingkatkan menjadi 1200 mg setiap hari
pada usia remaja, kehamilan, dan saat-saat menyusui.
Pemberian kalsium bagi anak-anak berusia satu sampai sepuluh
tahun ditetapkan 800 mg, dan mencerminkan kebutuhan yang jauh
lebih besar daripada orang dewasa. Pemberian kalsium
bagi bayi berusia kurang dari satu tahun didasarkan pada
kadar kalsium air susu ibu (300 mg per liter air susu)
dan ditetapkan 60 mg untuk tiap kilogram berat tubuh. Menurut
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (1978), konsumsi yang
dianjurkan untuk anak di bawah 10 tahun sebanyak 500 mg perhari dan
dewasa 500-700 mg.
Untuk makanan orang-orang Amerika yang kadar protein dan
fosfornya tinggi, maka masukan kalsium 800 mg setiap hari dapat
dianggap mencukupi kebanyakan orang dewasa. Mereka yang masukan
proteinnya rendah, membutuhkan kurang dari 800 mg
kalsium per hari dan yang masukan proteinnya sangat tinggi, mungkin
membutuhkan lebih dari 800 mg tiap hari. Wanita-wanita pasca
menopause dan pria berusia lebih dari enam puluh tahun, mungkin membutuhkan
kalsium lebih dari 800 mg per hari. Harus
diperhatikan bahwa banyak individu, terutama wanita-wanita, yang mengkonsumsi
kalsium sangat kurang dari 800 mg per hari. Kurang lebih 25 persen
remaja putri dan 50 persen wanita yang berusia lebih
dari 35 tahun mengkonsumsi kurang dari 500 mg kalsium setiap hari.
SUMBER KALSIUM
Kalsium, unsur terbanyak kelima dan kation
terbanyak di dalam tubuh manusia, terdapat dalam jumlah
1,5-2 persen dari keseluruhan berat tubuh. Kalsium banyak
terdapat dalam bebuahan dan sayur-mayur.
Pada bebuahan kalsium terbanyak dalam bonteng suri, yaitu
193 mg tiap 100 gram, salak 28 mg, pepaya masak 23 mg,
nangka masak 20 mg, langsat 17 mg, jambu monyet 15, 8 mg, jambu bol
29 mg, sirsak 14 mg.
Pada sayur-mayur kalsium tiap 100 gram bahan dalam kacang
kedelai 227 mg, sawi 220 mg, daun katuk 204 mg, kacang hijau 125 mg,
paria 45 mg, wortel 39 mg, lobak 35 mg, nenas 16 mg.
Selain dalam makanan dan sediaan vitamin,
kalsium juga taerdapat pada obat untuk gangguanlambung atau obat
mag. Saling tindak kalsium dalam makanan, susu, vitamin dengan
obat antara lain yang mengandung senyawa tetrasiklin dan obat
yang berasal dari tetrasiklin. Jika hal ini terjadi, kalsium
dan obat tidak dapat terserap hingga menibulkan
resistensi. Selain itu kedua bahan membantuk
kalsium tetrasiklinat, akan mengendap dalam tulang dan
gigi sehingga berubah warna dan merapuh.
Tanda yang paling mudah dikenal bila hal ini terjadi pada
anak tumbuh kembang, giginya akan tampak coklat kehitaman
atau kuning kotor. dari itu sedapat mungkin pisahkan pemakaian
kedua obat tersebt dengan selang waktu minimal satu jam,
dan jangan sekali-kali makan obat yang mengandung tetrasiklin
bersama susu atau makanan yang mengandung keju (Panasea Maret 1992).
RINGKASAN
KALSIUM dibutuhkan untuk proses perawatan dan pembentukan
jaringan rangka tubuh serta beberpa kegiatan penting dalam tubuh. Namun jumlah
yang dibutuhkan tidak dapat ditetapkan dengan pasti karena faktor-faktor
yang sangat beragam- seperti makanan, faktor hormonal, usia, dan
jenis kelamin- mempengaruhi kebutuhan dan metabolisme kalsium.
Karena adanya hubungan saling mempengaruhi antara kalsium, fosfor
dan protein, sangatlah sulit, bahkan tidak mungkin, untuk menetapkan
suatu kebutuhan kalsium untuk setiap kelompok umur. Tak ada
cukup data untuk memperkirakan kebutuhan kalsium pada
tingkat masukan protein yang berbeda-beda atau
perubahan kebutuhan kalsium dalam urin dan retensi kalsium, yang
berlawanan dengan efek peningkatan masukan fosfor.
Kekurangan kalsium jelas mempengaruhi kesehatan terutama pada
tulang dan membran sel.
Referensi :
Dhama, Adji,
"Biokimia," (terjemahan dari Harper's review of
Biochemistry), edisi 19, EGC Jakarta, 1984.
Kartiningsih,
"Mencukupi Kebutuhan Kalsium tubuh", (Panasea Maret 1992), PT
Media Harapan Muda. 1992.
Olson, RE et all,
"Pengetahuan Gizi mutakhir, Mineral", PT.Gramedia Jakarta, 1988.
Utama, Sedia,
"Ilmu Gizi dan Diet di Daerah Tropik," PN Balai
Pustaka Jakarta, 1976.
Winarno. FG,"Kimia
Pangan dan Gizi", PT.Gramedia Jakarta, 1986.
No comments:
Post a Comment