oleh Tarmizi, B.Sc, S.Pd
Secara turun
temurun, nenek moyang kita
memberikan bekal
ilmu kesehatan dan perawatan kecantikan secara
tradisional dari
bahan alami.
Kini telah digandrungi
kembali obat tradisional
seperti jamu,
make up dan kosmetika dari bahan
alam, terutama
dari bahan
sayur, buah dan bagian lain dari
tanaman. Misalnya
saja dari
daun katuk, wortel,
kentang, mentimun, jagung,
asparagus
dan banyak lagi.
MASKER DARI DAUN KATUK
Tanaman
katuk (Sauvagus androgynus) lebih dikenal sebagai
sayur dengan
daun berasa agak manis. Kini
daun katuk telah
dimanfaatkan pula
dalam dunia kosmetika.
Daun katuk yang
Daun katuk yang
dihancurkan
dijadikan masker wajah yang dapat menjaga kelembaban
kulit. Hasilnya
tidak kalah dengan
"lotion" produksi pabrik
yang
banyak beredar di pasaran. Hanya saja masker wajah dari daun
katuk
belum diproduksi seperti masker keluaran pabrik.
Caranya : Pisahkan dari
pelepahnya dan bersihkan dengan air
masak.
Setelah bersih, dditumbuk halus dan dipakai sebagai masker
wajah.
SENAYWA OBAT DALAM KENTANG
Kentang termasuk dalam
keluarga Solanaceae. Dalam keluarga
ini, Selain kentang adalah terung dan
kecubung. Umumnya, semua
keluarga Solanaceae mengandung zat alkaloid aktif yang
disebut
atropin.
Sedangkan dalam Medicinal Plants of the Philippines oleh
Eduardo Quisumbing,
kekhasan kandungan kentang adalah solanin.
Zat ini terdapat pada semua bagian tanaman: daun, bunga, buah,
umbi muda dan umbi yang sudah bertunas,
berikut tunasnya. Kan-
dungan ini
dapat digunakan untuk obat,
namum harus hati-hati
karena
merupakan racun yang sangat kuat.
ATROPIN PELEGA NAFAS
Atropin
bisa menekan produksi lendir
pada tenggorokan.
Itulah sebabnya kerap kali digunakan untuk pengabatan sesak nafas
atau
pelega nafas. Bila penggunaan takaranya berlebihan,akibatnya
malah
dapat menimbulkan halusinasi.
SOLANIN ANTIPASMODIC
Zat yang
tergolong racun kuat itu bisa
memberikan efek
samping
semacam "narkotik". Walau begitu, bila penggunaanya tidak
berlebihan, zat
itu bersifat pasmodic (anti kejang
pada batuk
kronis. selain
itu juga sebagai pencahar,
bersifat diuretic
(pelancar
buang air seni), serta dapat mengurangi rasa sakit pada
encok.
Penggunaannya: Rebusan
daunnyadigunakan untuk pencahar,
diuretik,
encok, pelega nafas dan antipasmodic pada batuk kronis.
umbinya dapat
dijadikan tapal untuk luka
bakar dan sekaligus
bersifat emolien (penghalus kulit). Khusus mengenai
perebusan,
hendaknya harus hti-hati. Jangan menggunakan daun yang
direbus
dalam
jumlah yang berlebihan.
ASPARAGUS DAN WORTEL ANTI KANKER
Asparagus termasuk keluarga Liliaceae. Menurut kegunaannya
ada tiga
kelompok asparagus. ada jenis asparagus
untuk sayur,
untuk
taaman hias dan untuk obat. Di Indonesia orang biasa mena-
nam asparagus
hias, yang berdaun lembut dan
ditaruh di depan
rumah dengan
diberi junjungan (rambatan).
Sedangkan asparagus
sayur,
sementara ni lebih banyak ditanam petani. rebung asparagus
sayur
dimanfaatkan untuk bahan sayur sup atau menu masakan lain.
Sebagai bahan sayur, kandungan asparagus sangat bervariasi.
Biasanya orang memasak asparagus tidak matang sekali
untuk men-
jaga kandungannya tidak hilang menguap.
Kandungan rebung segar
asparagus
antara lain : air, kalori, protein, lemak, karbohidrat,
kalsium,
fosfor, besi, tiamin (vitamin B-1), riboflavin
(vitamin
B-2), niasin dan serat. Di samping zat di atas,
yang mungkin
belum banyak
diungkap adalah kandungan
asparagin. Asparagin
merupakan
asam amino non-esensial. maksudnya, asam amino ini bisa
diproduksi oleh
tubuh. Kandungan ini konon
dapat menghambat
pertumbuhan
tumor ganas alias kanker.
Tiamin atau Vitamin B-1
merupakan kandungan yang berkhasiat
pencegah
penyakit beri-beri. Gejala penyakit ini, pada pda tahap
dini menimbulkan rasa berat dan lemah pada
tungkai, rasa nyeri,
cepat
tersinggung, cepat lelah, depresi dan juga mengurangi daya
ingat. Tahap selanjutnya dapat menyebabkan
sesak nafas setelah
kerja, gangguan ritme dan pembesaran jantung.
Untuk selanjutnya
bisa
menyebabkan beri-beri basah.
Riboflavin atau
vitamin B-2, merupakan
zat yang dapat
mencegah
sakit tenggorokan dan radang di sudut mulut. selain itu
juga
bermanfaat menyembuhkan radang pada lidah. Gejala kekurangan
riboflavin, kerap
kali ditandai dengan
timbulnya dermatitis
sorboik di muka/wajah, anggota gerak dan seluruh badan.
Gejala
pada
mata adalah fotobia, lakrimasi, gatal-gatal dan panas. Malah
bisa
timbul katarak pada kornea mata.
Niasin atau asam
nikotinat dikenal sebagai pencegah penyakit
pelagra. Gejala penyakit ini, atau kekurangan niasin,
ditandai
dengan
kelainan pada kulit, saluran verna dan kelainan pada sis-
tem syaraf pusat. Pada kulit tampak adanya pembengkakan,
mual,
muntah,
stomatis serta enteritis.
Gangguan pada
sistem syaraf pusat ditandai
dengan gejala
sakit kepala,
insomnia, bingung dan kelainan
psikis seperti
halusinasi,
delusi dan demensia pada keadaan lanjut.
Asparagin yang
berasal dari luar tubuh,
bersifat sebagai
pengurai asparagin
yang diproduksi dalam tubuh.
Dalam wortel,
selain
caroten juga terkandung asparagin. Zat tersebut
diuraikan
menjadi
asam aspartat dan amoniak. Sifat seperti ini adalah sifat
asparaginase. Enzim ini sangat aktif melawan sel
tumor/kanker.
asparagin
dimanfaatkan oleh tumor sebagai makanan. Karena
adanya
penguraian asparagin, sel tumor berhenti tumbuh
atau kehilangan
kapasitas
untuk mensintesa asparagin. akhirnya sel
tumor/kanker,
cepat
atau lambat akan mati.
Selain penghambat tumor, asparagin juga bersifat
diuretik
(pelancar
buang air seni). akibatnya zat-zat buangan dalam tubuh
dapat hanyut
keluar bersama air seni. Otomatis
asparagin juga
merawat ginjal.
Krena proses tersebut
terjadi pada ginjal.
Andaikata zat
buangan menumpuk di
ginjal, asparagin dapat
membuangnya
keluar sehingga ginjal dan organ tubuh dalam
lainnya
tak
tergangu.
DAUN SIRSAK PENGUAT GINJAL
Sirsak dikenal dengan
nangka belanda, nangka buris (Madura),
deureyeun
belanda (Aceh), durian balando (Minangkabau).
Buahnya
mengandung vitamin A, B dan C, sukrosa 2,54%, dekstrosa
5,05%.
levulosa 0,04%, kalium, fosfor dan zat lain.
Buahnya berkhasiat
antiskorbutik.
Daunnya mengandung kalium klorida, alkaloid,
damar/resin.
Dari kandungan tersebut
yang terpenting adalah Kalium klorida.
Zat ini adalah suatu kandungan yang merupakan
komponen dalam
darah. Bila drah kekurangan kalium, akibat
diare, muntah-muntah
dan tidak
berfungsinya ginjal, bisa
memberikan efek pada
kemunduran fungsi otot dan hati. Kelanjutan dari efek ini bisa
mempengaruhi, bahkan
menghentikan "irama" kerja
jantung. Jadi
daun
sirsak dapat mengatasi hal ini.
caranya
: Rebuslah 7 lembar daun sirsak dengan 2 gelas air
dan biarkan
hingga tinggal airnya separoh.
Jangan menggunakan
daun terlalu
banyak atau air terlelu sedikit. Minumlah 2 kali
sehari,
pagi dan sore.
JAMU DARI KULIT MANUA
Pohon manua (Anona
reticulata) berkhasiat untuk obat kulit.
Bunganya tertletak pada gerombolan yang terdiri dari 2-5 kuntum.
bentuknya mirip
bunga kenanga. Bunga
manua bisa memabukkan
(pening), bila
dicium. Buahnya sedikit berpupur
dan rasanya
semanis
srikaya. Banyak pula yang menyebutnya dengan buah nona.
Kulit pohon
manua mengandung zat samak. Kulit
itu bisa
menyembuhkan disentri.
Cara membuat jamu kulit
manua : kulit
dipotong selebar 2 jari lalu direbus dengan 400 cc
air (segelas
setengah). Peebusan dihentikan setelah airnya tinggal
separoh.
Air rebusan ini dibagi tiga. Setelah dingin diminum tiga
kali
sehari.
Selain untuk
jamu, kulit batang manua juga
dimanfaatkan
untuk
obat kompres demam dan mematangkan bisul. cara
penggunaan-
nya mudah
sekali. kulit batang
manua digiling halus
lalu
ditempelkan
pada kening atau pada bisul.
Daun manua bermanfaat untuk membinasakan kutu
busuk maupun
kutu pada
hewan peliharaan seperti
anjing. daun ini
cukup
digiling
halus dan ditambah air secukupnya.
SALAP DARI MANUA
Ambil bahan
kering (kulit batang manua)
kira-kira 4 ons
dalam bentuk
bubuk. Siapkan pula minyak kelapa/mentega 4 ons,
vaselin
1 ons.
Mentega dicairkan dulu dengan pemanasan. Masukkan
vaselin
dan aduk
hingga tercampur rata.
Selanjutnya dimasukkan bubuk
kulit
maua . aduk
kira-kira 15 menit. Setelah adukam merata, bahan
ini
langsung diangkat. Maka jadilah salap. Sebelum dingin, salap
ini dimasukkan ke dalam botol atau wadah penyimpan. Salap
yang
kita bikin
ini dapat disimpan sampai 2
tahun. Asalkan saja
penyimpanannya
di tempat bersih dan salap dijaga kebersihannya.
Tarmizi, B.Sc/Universitas Negeri Padang
Referensi:
Tarmizi,
" Sirsak antiskorbutik dan antikejang," (Majalah Tumbuh No. 29, 1992), PT Bangun Tanindo, Jakarta .
Tarmizi, "
Membuat salap dan Tapel," (Majalah
Tumbuh No. 30, 1992), PT Bangun Tanindo, Jakarta .
Tungkani,
" Daun Katuk untuk Masker Wajah," (Majalah Tumbuh No. 31, 1992), PT Bangun Tanindo, Jakarta .
Tarmizi,
" Kentang untuk Encok hingga Batuk Kronis," (Majalah Tumbuh No. 32, 1992), PT Bangun Tanindo, Jakarta .
Tarmizi,
" Asparagus Enak dan Bergizi," (Majalah Tumbuh No.33, 1992), PT Bangun Tanindo, Jakarta .
SR,
" Wortel dan Asparagus Anti Kanker," (Majalah Tumbuh No. 34, 1992), PT Bangun Tanindo, Jakarta .
No comments:
Post a Comment