Oleh Tarmizi, B.Sc, S.Pd
Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
- defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.[2]
- defisiensi transporter glukosa.
- atau keduanya.
Jumlah pengidap diabetes
di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2009 mencapai 8 juta jiwa dan
diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa pada tahun
2025. Itu yang membuat Indonesia menempati peringkat empat negara dengan
jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Survey terhadap pengidap
diabetes di Jakarta menunjukkan bahwa 1 dari 8 orang mengidap diabetes.
Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota maupun desa,
memiliki risiko diabetes yang sama. Apa itu diabetes? Bagaimana gejala diabetes? Apa bahaya diabetes sehingga sering dijuluki "Sillent Killer" atau "Pembunuh yang Senyap"? Dapatkah diabetes disembuhkan? http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/271-diabetes-penyakit-gula.html
Penderita Diabetes golongan ekonomi lemah tak perlu khawatir akan naiknya harga obat-obatan di pasaran. Disekitar kita banyak nian tumbuhan yang berkhasiat obat antidiabetes. Menurut data dari berbagai sumber, di Asia Tenggara sedikitnya ada 45 jenis tanaman, di luar daun salam penghasil antidiabetes.
Penderita Diabetes golongan ekonomi lemah tak perlu khawatir akan naiknya harga obat-obatan di pasaran. Disekitar kita banyak nian tumbuhan yang berkhasiat obat antidiabetes. Menurut data dari berbagai sumber, di Asia Tenggara sedikitnya ada 45 jenis tanaman, di luar daun salam penghasil antidiabetes.
Diantara tumbuhan penghasil antidiabetes yang sangat akrab
dengan kita adalah bawang merah, daun belimbing wuluh, kankung serta kumis
kucing. Selain itu juga semangka, buah bligo, daun tapak dara, jambu batu.
Semua jenis obat alternatf itu dapat dengan mudah kita peroleh. Pemanfaatannya
bisa dilakukan dengan ditumbuk, dimakan langsung, atau dengan cara yang lain.
Dari sekian banyak tanaman, Pusat penelitian Antar Universitas
Ilmu Hayati ITB telah melakukan penelitian terhadap 6 jenis tanaman.
Masing-masing adalah sambiloto (Andrographis
paniculata), tapak dara (Chataranthus
roseus), belimbing wuluh (Averhoa
bilimbi), dan biji kelabed (Trigonella
foenum-graecum). Secara terpisah, sambiloto dan tapak dara juga telah
diteliti di laboratorium penelitian Universitas Negeri Padang.
Satu jenis tanaman yang diteliti memerlukan tiga dosis untuk
diuji coba. Masing-masing dosis memerlukan lima tikus untuk dicoba. Setiap
tikus memerlukan lima kali percobaan.
Pada penelitian
lain, setelah berbulan-bulan diteliti, ternyata daun salam memiliki nilai yang
paling bagus sebagai penghasil zat antidiabetes. Akhirnya peneliti terfokus
pada daun salam yang bisa dengan mudah didapat.
Sementara itu
menurut Dr. Sukrasno, peneliti pada PPAU Ilmu Hayati ITB, daun stevia memiliki
rasa manis 200-300 kali lipat gula sukrosa (gual pasir) yang kita konsumsi
sehari-hari. Beliau ingin mengembangkan penelitian stevia, karena sangat enak mengobati
Diabetes dengan zat manis yang bisa dicampur minum teh.
Berdasarkan
penelitian juga, ternyata tidak semua jenis Diabetes bisa dilawan dengan zat antidiabetes
dari tumbuhan. Menurut Sukrasno, Diabetes insipidus tidak bisa diobati dengan
zat antidiabetes dari tumbuhan. Ini karena Diabetes Insipidus adalah Diabetes
yang disebabkan kelebihan volume urin.
Diabetes Mellitus
bisa diobati dengan tetumbuhan tersebut. Penyakit ini disebabkan kebanyakan
kadar gula dalam darah. Menurut Sukrasno, Diabetes Mellitus ini sedikitnya
memilki tiga tipe yang berbeda dan ketiganya memerlukan pengobatan yang
berbeda.
Tipe pertama
adalah Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau sering juga disebut Diabetes
remaja. Diabetes jenis ini disebabkan rusaknya sel-sel penghasil insulin.
Gejalanya ditandai dengan kekurangan insulin yang absolut, sehingga
satu-satunya pengobatan hanya bisa dilakukan dengan dengan penyuntikan insulin tiap hari. Tidak
dapat mengandalka anti diabetes dari tumbuhan.
Tipe kedua adalah
non-insulin dependent Diabetes Mellitus. Biasanya tipe ini dialami oleh orang
lanjut usia. Diabetes ini disebabkan tidak maksimalnya produksi hormon insulin,
sehingga diperlukan zat anti diabetes untuk membantu insulin mengimbangi kadar
gula dalam darah. Jenis inilah yang bisa diobati dengan tetumbuhan.
Tipe ketiga
adalah Malnutrition Diabetes Mellitus. Diabetes tipe ini disebabkan pemenuhan
nutrisi yang tidak tepat. Ini bisa jadi karena pola konsumsi makanan yang tidak
tepat, atau bisa juga disebabkan tekanan darah terlampau tinggi. Pengobatanya
dilakukan dengan memperbaiki konsumsi nutrisi tubuh.
Walau belum dapat
bekerja untuk semua Diabetes, hasil penelitian di atas tetap bermanfaat. Selain
memberi alternatif pengobatan yang lebih murah, temuan tersebut juga menjaga
kelestarian hayati di negeri ini. Setidaknya dari penderita Diabetes yang turut
terangsang untuk melestarikan tumbuhan obat tersebut.
Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein,
tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit
kencing gula adalah kelainan
metabolis yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein, sebagai akibat dari:
- defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.[2]
- defisiensi transporter glukosa.
- atau keduanya.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus,
antara lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington,
kelainan mitokondria, distrofi
miotonis, penyakit Parkinson,
sindrom
Prader-Willi, sindrom
Werner, sindrom
Wolfram,[3] leukoaraiosis, demensia,[4] hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme,[5] dan lain-lain. http://id.wikipedia.org/wiki/Diabetes_mellitus
Tanda dan
Gejala Diabetes Mellitus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit. http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit. http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-diabetes-mellitus-dm.html
Juwet
lebih terkenal sebagai jamu antidiabetes daripada anti ngompol dan mencret.
Diabetes atau kencing manis disebabkan oleh kelebihan kadar
glukosa darah, karena tubuh tidak
mampu menghasilkan hormon insulin yang cukup.
Insulin ini bertugas mengubah kelebihan gula dalam
darah menjadi glikogen yang dapat disimpan dalam hati.
Tugas darah yang kelebihan beban ini
terganggu. Tugasnya ialah mengangkut oksigen baru dari luar
ke bagian tubuh yang mebutuhkannya, dan mengeluarkan sisa metabolisme
berupa karbondioksida. Badan terasa letih, tenaga kurang dan kalau luka
lama sekali sembuhnya. Keringat dan kencing berbau amis,
karena kelebihan glukosa.
Biji buah juwet mampu mampu menyembuhkan
gejala "lama sekali sembuhnya luka" itu. Ini adalah berkat kerja
glukosida Phytomelin‚ dalam biji juwet, yang mampu
mengurangi kerapuhan pembuluh-pembuluh darah kapiler. Dengan
mengkonsumsi phytomelin‚ dari biji juwet, kerapuhan itu dicegah, dan
luka-luka yang ada dapat cepat sembuh.
Kadar glukosa yang
tinggi dalam penderita diabetes menyebabkan
kadar kolesterol yang masih rendah dalam
darah. Seolah-olah darah sudah kebanyakan kolesterol,
padahal belum banyak. Akibatnya tugas darah terganggu,
sehingga pembangkitan tenaga hasil oksidasi (pembakaran) zat
makanan menjadi energi, macet. Berkuranglah tenaga kita dan lekas letih.
Membuat jamu kencing manis adalah : 7 biji juwet
bawang (atau 15 biji juwet biasa) ditumbuk halus, lalu direbus
dalam 2 gelas air. Air rebusan ini diminum sedikit-sedikit.
Jumlah yang ada harus dihabiskan sepanjang hari. Boleh diangsur dengan
minum 3 kali sehari. Mungkin diperlukan 2-3 hari pemberian
jamu ini, dan dihentikan kalau badan sudah segar (Slamet
Soeseno, Trububus 252, Nov. 1990).
Dengan jamu ini yang diredakan hanya
gejala penyakit saja, sedangkan kekurangan insulin tidak dipulihkannya.
Maka disamping jamu juwet ini, penderita harus mengurangi
makanan berglukosa banyak, seperti gula, nasi dan makanan
karbohidrat lainnya.
Sebanyak 30 gram umbi daun dewa (thein chi) dijadikan bubuk
kemuda diseduh denga air secukupnya dan diminum 3 x sehari. Tiap kali minum 10
gram. Thein chi dapat dibelidi took obat Thionghoa (Hembing, Citra 383 Juli
1997).
Ayah dari saudara
Andi di Rumah Susun Pulomas Jakarta pernah mencoba obat alternatif setelah hampir
frustasi dengan cara modern. Caranya cukup dengan melalap mentah lendir daun
lidah buaya (Aloe vera) yang didapat
dengan mengupasnya.
Alpokad juga kaya karbohidrat. Dalam home page avoinvo disebutkan, makan buah alpokad sangat membantu
penderita Diabetes, karena kebutuhan kalori dapat dipenuhi tanpa harus kawatir
terkena serangan jantung. (Tarmizi, B.Sc, S.Pd/
Universitas Negeri Padang)
Referensi:
Sardianto
"Kecubung Sebagai Obat" Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu, 1990.
S
"Akar Kecubung untuk Obat Kolera" (Majalah Tumbuh No.15, Nopember
1990). PT Menara Bangun Tanindo, Jakrta.
Suci
Puji Suryani "Kecubung" (Majalah Trubus No.278, Januari 1993).
Yayanas Sosial Tani Membangun, Jakarta.
Uje
"Dua Jenis Kecubung" (Majalah Trubus No.279, Februari 1993). Yayanas
Sosial Tani Membangun, Jakarta.
Drs.
Djoko Hargono et al, "Tanaman Obat Indonesia Jilid I & II,"
1985, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan - Depkes RI. Jakarta.
Dra.
H.Cir," Obat-obat Peninggalan Nenek Moyang," 1982, Ikhwan Jakarta.
C
Wahyu Suryowidodo, "Kecubung Kasihan Obat Keseleo," (Trubus No.248,
juli 1990) Yayasan Sosial Tani Membangun, Jakarta.
Dra. Balkiah S & Anawati,"
Aneka Resep Obat Kuno Warisan Nenek Moyang," Anugerah
Surabaya.
Marah Maradjo & Ir.Saleh
Widodo," Flora Indonesia, Tanaman Rempah-rempah," 1985, PT Gita
Citra, Jakarta.
Soeharso,"Daun saga Obat
Sariawan," BPTO Tawangmangu,Maret 1990.
Prof.Hembing WK,”Penyembuhan dengan
Tanaman Obat,” 2003, Komputindo, Jakarta.
No comments:
Post a Comment