Kerupuk
udang adalah kerupuk yang terbuat dari adonan tepung
tapioka dan udang yang ditumbuk halus yang diberi bumbu rempah dan penambah
rasa. Biasanya udang yang digunakan adalah udang-udang kecil atau udang rebon
yang ditumbuk hingga halus. Adonan mentah ini kemudian dikukus dan setelah
matang dan kenyal diiris tipis-tipis, setelah itu dijemur hingga kering.
Pengeringan dengan terik matahari biasanya sekitar 2-3 hari. Kerupuk mentah
yang kering ini siap digoreng kapan saja agar bisa menjadi kerupuk yang siap
dihidangkan.
1. Udang yang
masih segar beberapa ekor
2. Tepung kanji
1 kg
3. Garam
secukupnya
4. Gincu sedikit
5. Vetsin
sedikit
Cara
kerja:
1. Udang
dibersihkan dan dibuang semua tulang-tulangnya, lalu ditumbuk sampai halus.
2. Air dimasak
lalu dimasukkan kanji ditambah garam dan gincu sera vetsin secukupnya
3. Kanji
didinginkan lalu dimasukkan udang yang sudah halus ke dalamnya kemudian diaduk
sampai rata
4. Dibungkus
berbentuk selinder dengan daun pisang atau plastik
5. Lalu dikukus
sampai masak
6. Biarkan
dingin selama 3 – 4 hari
7. Kemudian
diiris tipis-tipis dan dijemur sampai kering
8. Kerupuk udang
ini siap untuk digoreng.
Kerupuk Udang atau Ikan
Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat
selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan
dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan
mati menyebabkan pembusukan. Mutu
olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Tanda ikan yang sudah busuk:
1.
mata suram dan tenggelam;
2.
sisik suram dan mudah lepas;
3.
warna kulit suram dengan lendir tebal;
4.
insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
5.
dinding perut lembek;
6.
warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
Tanda ikan yang masih segar:
1.
daging kenyal;
2.
mata jernih menonjol;
3.
sisik kuat dan mengkilat;
4.
sirip kuat;
5.
warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
6.
insang berwarna merah;
7.
dinding perut kuat;
8.
bau ikan segar.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak
dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat
mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui
semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk
mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan
bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu
tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti:
menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih
segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain
dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan
pendinginan ikan.
Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
KOMPONEN KADAR (%)
Kandungan air 76,00
·
Protein 17,00
·
Lemak 4,50
·
Mineral dan vitamin 2,52-4,50
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai
protein tinggi, dan kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan
manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara
Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang
memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya.
Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi
ikan lebih banyak.
Kerupuk udang atau ikan adalah produk makanan kering yang berasal
dari udang atau ikan yang dicampur dengan tepung tapioka atau tepung terigu.
Limbah Kulit dan kepala udang dapat digunakan untuk bahan pembuat petis dan
terasi.
BAHAN
1)
Udang segar ¾ kg
2)
Tepung terigu 3 kg
3)
Tepung tapioka ¾ kg
4)
Bawang putih 60 gram (12 siung)
5)
Garam dapur 3 sendok makan
Bleng 3 sendok makan
ALAT
ALAT
1)
Baskom
2)
Dandang
3)
Alat penghancur bumbu (cobek)
4)
Pisau
5)
Tampah (Nyiru)
6)
Kompor
7)
Laoyang
8)
Sendok Kayu
9)
Sendok Makan
CARA
PEMBUATAN
1)
Kupas udang, kemudian buang kepala dan kulitnya. Selanjutnya cuci
dengan air bersih;
2)
Tumbuk udang sampai halus;
3)
Haluskan bawang putih dan garam, kemudian campurkan dengan udang
yang telah dihaluskan. Aduk-aduk dan remas-remas sampai adonan bercampur
menjadi satu;
4)
Larutkan bleng dengan air panas, kemudian campurkan dengan adonan
tadi;
5)
Setelah tercampur rata, tambahkan tepung terigu, tepung tapioka,
dan air. Aduk-aduk adonan sampai kental;
6)
Tuangkan adonan ke dalam loyang, kemudian kukus sampai matang lalu
dinginkan;
Iris-iris adonan dengan tebal ± 0,1 ~ 0,2 mm,
kemudian jemur sampai kering. http://www.ristek.go.id
No comments:
Post a Comment