PRATIWI YUDA 66978/2005 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2007
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan
kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “ Identifikasi Senyawa Organik Bahan
Alam”.Tugas ini merupakan salah satu tuntutan dalam mengikuti perkuliahan
Praktikum Kimia Organik 2. Hal ini dirasa penting dalam meningkatkan hasil
belajar mahasiswa umumnya dan penulis khususnya .
Penyelesaian karya ilmiah
ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1) Dra.Hj.Nurhasnah Aliunir M.Si dan
Dra.Yustini Ma’aruf M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Praktikum Kimia
Organik yang telah memberikan arahan
kepada penulis, sehingga karya ilmiah ini dapat tersusun dengan baik.
2) Etika Adellina dan Rahmi Desrita selaku
asisten.
3) Teman-teman yang telah membantu penulis
dalam penulisan karya ilmiah ini .
Penulis menyadari bahwa penulisan karya
ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan.oleh karena itu, penulis
mengharapkan ktitik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan penulisan di masa
yang akan datang. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Padang , Desember 2007
PENDAHULUAN
I. 1 Latar
Belakang
Senyawa organik bahan alam adalah senyawa
organik yang merupakan hasil metabolisme suatu organisme hidup ( tumbuhan,
hewan, sel ) berupa metabolit primer dan sekunder. Peranan senyawa bahan alam
bagi manusia tidak terlepas dan tinjauan sejarah kajian riset kimia bahan alam
itu sendiri, yan telah sejak lama dilakukan oleh manusia. Karl Wilhelm Schile
(1742-1786) merupakan ahli kimia pertama yang berhasil melakukan pemisahan
(isolasi) senyawa kimia dan bahan alam seperti gliserol, asam-asam oksalat,
laktat, tartarat,dan sitrat. Selanjutnya diikuti Frederich W. Sertumer
(1783-1841) yang memisahkan morfina dari opium dan Pelletier serta Caventon
yang berhasil memisahkan strihina, brusina, kuinin, sinkonins, dsn kafein lima
belas tahun kemudian.
Senyawa metabolit sekunder merupakan sumber
bahan kimia yang tidak akan pernah habis sebagai sumber inovasi dalam penemuan
dan pengembangan obat-obat baru. Hal ini terkait karena keberadaannya di alam
yang tidak terbatas jumlahnya. Keberadaan tumbuh-tumbuhan tersebut digunakan
untuk bidang kesehatan ssesbagai obat, seperti tumbuhan kacang tujuh helai
daun.
Penggunaan tumbuhan kacang tujuh helai daun
berkaitan dengan kandungan kimia yang terdapat di dalamnya terutama zat
bioaktif. Tanpa adanya suatu senyawa bioaktif dalam tumbuhan, secara umum
tumbuhan itu tidak dapat digunakan sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat
dalam tumbuhan biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti :alkaloid,
terpenoid, flavonoid, steroid, saponin, golongan fenol, feramon dan
sebagainya.
I. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
- Mahasiswa
dan Masyarakat kurang mengetahui tentang metabolit sekunder apa yang
terkandung di dalam daun kacang tujuh helai daun.
- Jarang
sekali daun kacang tujuh helai daun di pergunakan sebagai obat dalam
kehidupan sehari-hari.
I. 3 Perumusan Masalah
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis
akan merumuskan suatu masalah mengenai apa saja zat bioaktif yang terdapat
dalam senyawa organik bahan alam seperti: daun kacang tujuh helai daun. Bagaimana
prosedur kerja untuk mengidentifikasi zat bioaktif tersebut, hasil mengamatan
yang didapatkan serta zat apa saja yang terkandung dalam daun dari tumbuhan
kacang tujuh helai daun.
I. 4 Pembatasan Masalah
Agar penulisan karya ilmiah ini lebih
terarah maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut: mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat
dalam tumbuhan kacang tujuh helai daun,
pengidentifikasian ini difokuskan pada daun kacang tujuh helai daun.
I. 5 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Kimia Organik 2. Selain itu, penulisan karya ilmiah ini juga bertujuan untuk
mengetahui bahwa tumbuhan kacang tujuh helai daun mengandung senyawa metabollit
sekunder yang dapat digunakan sebagai tanaman obat.
I. 6 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya ilmiah ini
adalah mengetahui senyawa apa saja yang terkandung di dalam daun kacang tujuh
helai daun sehingga dapat dijadikan sebagai bahan obat dalam kehidupan
sehari-hari.
TINJAUAN
PUSTAKA
II. 1 Senyawa metabolit sekunder
1. Alkaloid
Alkaloid termasuk senyawa
organik bahan alam yang terbesar jumlahnya, baik dari segi jumlah senyawa
maupun sebarannya dalam dunia tumbuhan . Alkaloid menurut Winterstein dan Trier
didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa. Mengandung atom nitrogen
berasal dari tumbuhan dan hewan. Harborner dan Turner (1984) mengungkapkan
bahwa tidak satu pun definisi alkaloid yang memuaskan . tetapi umumnya alkaloid
adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa, yang mengandung satu atau
lebih atom nitrogen biasanya dalam cincin heterosiklik dan bersifat aktif
biologis menonjol.
Struktur alkaloid beraneka
ragam dari yang sederhana sampai rumit dan efek biologisnya yang menyegarkan
tubuh sampai toksik. Contoh nyan nikotin, nikotin dapat menyebabkan penyakit
jantung, kanker paru-paru, kanker mulut ,tekanan darah tinggi, dan ganggyan
terhadap kehamilan dan janin.
Secara umum golongan senyawa alkaloid mempunyai sifat:
v
Kristal
tak berwarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik seperti : etanol, eter. Pengecualian terhadap konini dan
nikotin yang merupakan alkaloid berwujud cair dan larut dalam air
v
Bersifat
basa .
Pada umumnya berasa pahit, bersifat racun dan mempunyai efek fisiologis
serta oktis aktif.
v
Dapat
membentuk endapan dengan larutan asam fosfowolframat, asam fosforodibdat,asam
pikrat, kalium merkuriodida.
Klasifikasi senyawa alkaloid berdasarkan gugus fungsi:
ü
Alkaloid
feniletamin, contoh: efedrin
ü
Alkaloid
pirolidin, contoh: higrin dan koka
ü
Alkaloid
piridin, contoh: asam nikotnal
ü
Alkaloid
perpaduan pirolidin dan piridin, contohnya nikotin
ü
Alkaloid
kuindin, contoh : kurinin
ü
Alkaloid
isokuindin, contoh: papaverin]Alkaloid ferantren, contoh : emetin
ü
Alkaloid
indole, dapat digolongkan :
a.
Alkaloid
sederhana , misalnya triptamin
b.
Alkaloid
ergat, misalnya serotonin
c.
Alkaloid
hormala , misalnya B- karbolin
d.
Alkaloid
yohimbe, misalnya reserpin
e.
Alkaloid
struchncs, misalnya brusin dan strinkin.
2.
Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat
di alam. Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah , ungu,
biru,dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan . Seyawa flavonoid menurut
strukturnya merupakan turunan senyawa induk “lavon” yakni nama sejenis
flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim sitemukan yang terdapat berupa
tepung putih pada tumbuhan primula.
Sebagian besar flabonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada
molekul gula sebagai glikosida, dan dalam bentuk campuran ,jarang sekali
dijumpai berupa senyawa tunggal.di samping itu, sering ditemukan campuran yang
terdiri dari flavonoid yang berbeda klas contohnya antosianin dalam mahkota
bunga yang berwarna merah, hamper selalu didertai oleh flavon atau flavonol
yang tak berwarna. Dewasa ini diperkirakan telah berhasildiisolasi sekitar 3000
senyawa flavonoid .
Flavonoid dalam tumbuhan menpunyai empat fungsi,yaitu:
a)
Fungsi
fisiologi dan paldogi
b)
Sebagai
pignem warna
c)
Aktivitas
farmakologi
d)
Flavonoid
dalm makanan
Aktivitas farmakologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonol)
yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas
dan fragilitas pembuluh darah ,dll.
Gabor, et al menyatakan bahwa flavonoid dapat digunakan sebagai obat karena
mempunyai bermacam-macam bioaktivitas seperti antiinflamasi, antikanker, antifertilitas , antiviral, antidiabetes ,
antidepressant, diuretic,dll.
3.
Steroid / Terpenoid
Steroid adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar
siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu. Senyawa-senyawa
ini mempunyai efek fisiologis tertentu.
Beberapa steroid penting adalah
kolesterol, yaitu steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai pada
hampir semua jaringan hewan. Batu kandungan kemih dan kuning telur merupakan
sumber yang kaya akan senyawa ini. Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama
testes dan indung telur adalah suatu steroid. Hormon jantan disebut androgen
dan hormone betina disebut estrogen dan hormone kehamilan disebut progestin.
Banyak tumbuhan ( bunga, daun,
buah, kulit dan akar ) yang berbau harum. Bau harum itu berasal dari senyawa
yang terdiri dari 10 atau 15 karbon yang disebut terpen. Golongan senyawa ini
dapat dipisahkan dari tumbuhan sumbernya melalui destilasi uap atau secara
ekstraksi yang di kenal dengan nama minyak atsiri. Beberapa contoh minyak
atsiri , misalnya minyak yang diperoleh dari cengkeh, bunga mawar, serai,
kamfer dan terpentin. Senyawa organic bahan alam golongan minyak atsiri sangat
banyak di gunakan dalam industri wangi- wangian , makanan , obat-obatan.
Senyawa terpen pada awalnya
merupakan suatu golongan senyawa yang hanya terdiri dari atom C dan H ,dengan
perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris
C5H8 ( unit
isoprene ) , yang bergabung secara head to tail (kepala –ekor ). Oleh sebab
itu, senyawa terpen lazim disebut isoprenoid. Terpenoid sama halnya dengan
senyawa terpen tetapi mengandung gugus fungsi lain seperti gugus hidroksil,
aldehid dan keton. Dewasa ini baik terpen maupun terpenoid di kelompokkan
sebagai senyawa terpenoid ( isoprenoid )
Berdasarkan jumlah unit isoprena
yang dikandungnya senyawa terpenoid di bagi atas:
a.
Monoterpen
( dua unit isoprena )
b.
Seskiterpen
( tiga unit isoprena )
c.
Diterpen
( empat unit isoprena )
d.
Triterpen
( enam unit isoprena )
e.
Tetraterpen
( delapan unit isoprena )
f.
Politerpen
( banyak unit isoprena )
Monoterpen dan seskiterpen adalah komponen utama minyak esensial (
minyak atsiri ) yang dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin A adalah suatu
diterpenoid, skualen tergolong triterpenoid yang di jumpai dalam minyak hati
ikan , karoten – karoten, pigmen merah dan kuning tergolong tetraterpen,lateks
atau karet alam adalah politerpen.
4. Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil
kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila
dihidrolisis akan menghasilkan gula dan non-gula .
Saponin terdiri dari 2 kelompok :
o
Saponin
triterpenoid
o
Saponin
steroid
Saponin banyak digunakan dalam kehidupan manusia,
salah satunya digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampoo.
Saponin dapat diperoleh dari tumbuhan melalui metoda ekstraksi.
II.2 Kacang
Tujuh Helai Daun
1.
Nama
KACANG
TUJUH HELAI DAUN
Klasifikasi :
Kerajaan :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Kelas :
Mgnoliopsida
Ordo :
Fabales
Familia :
Fabaceae
Sub Famili : Faboideae
Genus : Vigna
Spesies :
V. unguiculata
Sub Spesies : V.U. Sesquipedalas
2.
Ciri Fisik
Daun: Warna daun hijau,
dalam satu tangkai daun terdapat tujuh helai daun, daun menyirip ,panjang daun
berkisar 4 – 11 cm, lebarnya sekitar 3 -6,5 cm ,ujung daun meruncing.
Buah : berupa sejenis
kacang-kacangan, panjang buah sekitar 8-10 cm ,lebar 2-2,5 cm.warna buah hijau
dan bila sudah masak berwarna kuning kecoklatan setiap buah berisi 3 -5 biji.
Batang: batangnya berwarna hijau dan melilit,
biasanya di pagar, batangnya lunak seperti jenis kacang-kacang yang lain.
3.
Tempat tumbuh .
Kacang tujuh helai daun banyak tumbuh subur
di tempat –tempat yang lembab,yang umumnya tumbuh pada dataran rendah sampai
ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut.
4.
Bagian tanaman yang digunakan
Untuk
pengobatn tradisional, bagian yang digunakan yaitu daun.
5.
Kandungan kimia
Kacang tujuh helai daun, daunnya mengandung
zat bioaktif senyawa metabolit sekunder yaitu: saponin.
6.
Khasiat untuk obat
Yang secata tradisional kacang tujuh helai
daun, daunnya digunakan untuk panas dalam, daunnya direbus sampai mendidih,
kemudian airnya di minum.
METODOLOGI PENELITIAN
III. 1 Waktu Pelaksanaan
Identifikasi senyawa organik bahan alam ini dilakukan pada:
Hari / Tanggal :Jum’at / 23 November
2007
Waktu :
07.00- 09.40
Tempat :
Laboratorium Kimia Organik Unibersitas Negeri Padang
III. 2 Sampel
Penelitian
Tumbuhan yang digunakan sebagai sampel
dalam mengidentifikasi senyawa organic bahan alami adalah tumbuhan kacang tujuh
helai daun yaitu bagian daun.
III. 3 Alat dan
Bahan
Alat-alat yang digunakan untuk melakukan
pengidentifikasian ini adalah:
- Lumpang
- Pisau ./ gunting
- Plat tetes
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Corong
- Pemanas
- Pasir halus bersih
- Kapas
Bahan – bahan antara lain:
o
Simplisia
tumbuhan
o
Amoniak,kloroforn
0,05 N
o
H2SO4
2N
o
Pereaksi
Myer, Wgner, dan Dragendorf
o
Methanol
o
H2SO4
p.a
o
Anhidrida
asetat
o
HCl
p.a
o
Serbuk
Magnesium
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1
Hasil
No
|
Senyawa yang diidentifikasi
|
Metoda
|
Hasil
|
1.
2.
3.
4.
|
Alkaloid
Flavanoid
Steroid/ Terpenoid
Saponin
|
Culvenor –Fitzgerald
Shinoda test / sianidin test
Metode Lieberman-Burchard
Uji busa
|
-
-
-
+
( adanya busa stabil setelah 5 menit )
|
- Identifikasi Alkaloid
Pada percobaan identifikasi senyawa organik
bahan alam yang telah
Dilakukan, sampel yang digunakan yaitu
tumbuhan kacang tujuh helai daun ,pada bagian daunnya. Daun dirajang halus
sebanyak 4 gram dan di gerus menggunakan bantuan pasir halus. Tujuannya yaitu
untuk mempercepat penggerusan sehingga sampel dapat dengan cepat menjadi lumat
, laur tambahkan sedikit kloroform, sigerus lagi sampai membentuk
pasta.tambahkan lagi 10 ml larutan amoniak-kloroform 0,05 N, kemudian di gerus
.
Campuran tersebut disaring dengan bantuan
kapas agar ampas daun tidak ikut terbawa ke dalam tabung reaksi. Tabung reaksi
dikocok dengan kuat setelah penambahan 5 ml larutanH2SO4
2N, dehingga akan terbentuk dua lapisan, yakni lapisan asam sulfat pada bagian
atas dengan lapisan kloroform pada bagian bawahnya. Pada identifikasi alkaloid
ini, hanya menggunakan lapisan asam sulfat saja,filtrate tersebut diuji dengan
masing-masing pereaksi yaitu pereaksi Mayer, pereaksi Wagner, dan pereaksi
Dragendorf. Hasil yang diberikan oleh masing-masing pereaksi juga berbeda-beda.
Endapan putih atau keruh dengan pereaksi Mayer, endapan coklat dengan pereaksi
Wagner,atau endapan orange dengan
pereaksi Dragendorf.. metoda pengidentifikasian seperti ini disebut dengan
Metoda Culvenor-filzgerald. Untuk sampel kacang tujuh helai daun yang digunakan
ini tidak memberikan hasil yang positif untuk pereaksi apapun. Menandakan kacang
tujuh helai daun tidak mengandung senyawa alkaloid.
- Identifikasi Flavanoid
Metoda yang digunakan untuk identifikasi
flavonoid ini adalah shianoda tes atau sianidin tes.sampel yang digunakan sama
dengan sampel pada identifikasi senyawa alkaloid. Sampel yang telah dirajang
halus diekstrak dengan penambahan 5 ml methanol. Lalu dipanaskan selama 5 menit
. ekstrak yang telah di dapatkan , ditambah beberapa tetes HClp.a dan sedikit
serbuk magnesium . untuk hasil yang positif mengandung flavanoid. Akan
memberikan warna merah atau pink atau
kuning untuk sampel kacang tujuh helai daun ini, tidak memberikan
perubahan warna menjadi warna merah, pink atau orange,hal ini menandakan bahwa
tanaman kacang tujuh helai daun tidak mengandung senyawa flavanoid yang dapat
digunakan sebagai obat karena mempunyai bermacam-macam bioaktibitas seperti antiinflamasi,
antikanker, antifertilitas, antiviral, antidiabetes , antidepressant,
diuretic,dan ain-lain.
- Identifikasi Steroid / Terpenoid
Pada identifikasi steroid / terpenoid
dimana metoda yang dilakukan sama yaitu metoda Lieberman –Burchard. lapisan
kloroform yang telah dihasilkan pada identifikasi alkaloid sebelumnya
ditempatkan pada plat tetes dan dibiarkan mengering. .lalu ditambahkan 5 tetes
anhidrida asetat dan 3 tetes H2SO 4 pekat. Pada sampel kacang
tujuh helai daun yang diuji ini, tidak timbul warna biru.hal ini menandakan bahwa
tumbuhan kacang tujuh helai daun tidak mengandung senyawa steroid, Tidak
mengandung senyawa terpenoid. yang ditandai dengan tidak timbulnya warna merah
jingga atau ungu. Sehingga kacang tujuh helai daun memberikan hasil negative
terhadap identifikasi steroid atau terpenoid.
- Identifikasi Saponin
Untuk identifikasi saponin ini,sebaiknya digunakan sampel yang telah
dikeringkan , karena test yang akan diujikan adalah tes pembentukan busa. Bila
sampel segar (dalam keadaan basah ) di didihkan dengan air suling , kemungkinan
cairan sel akan membentuk busa bila dikocok,adanya busa yang stabil selama 5
menit berarti sampel mengandung saponin.
Setelah sampel kacang tujuh helai daun di uji dengan metoda uji busa
ini, terlihat bahwa adanya busa yang stabil selama 5 menit setelah pengocokan .
hal ini menandakan bahwa tumbuhan kacang tujuh helai daun mengandung senyawa
saponin memberikan hasil yang positif
KESIMPULAN
DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah
dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya:
- Tidak semua tumbuhan obat yang
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid ,steroid atau terpenoid dan saponin
secara bersamaan .
Contohnya
: tumbuhan kacang tujuh helai daun hanya
mengandung senyawa saponin.
- Tumbuhan kacang tujuh helai daun dapat
dijadikan sebagai bahan obat seperti
- Untuk mengatasi panas dalam.yang
merupakan salah satu contoh obat tradisional.
- Tumbuhan yang mengandung zat bioaktif
umumnya tumbuh secara liar di daerah yang subur yang selama ini di jadikan
sebagai obat tradisional oleh masyarakat awam.
V. 2 Saran
Untuk karya ilmiah ini, disarankan dalam pengidentifikasian senyawa
–senyawa pada tumbuhan kacang tujuh helai daun seharusnya mengunakan tumbuhan
yang segar, karena jika di biarkan berhari –hari senyawa yang sebenarnya dalam
tumbuhan tersebut tidak teridentifikasi karena senyawanya sudah rusak. Selain
itu, dalam penambahan zat-zat kimia ke dalam ekstrak tumbuhan bioaktif ini harus
berhati-hati, karena perhitungan harus bersifat kuantitatif dan banyaknya zat
yang berbahaya ,serta mencegah terjadinya kesalahan hasil.
Penulis menyadari karya
ilmiah ini masih memiliki banyak kesalahan ,sehingga penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pembaca sehingga dapat bermanfaat
di masa yang akan dating
DAFTAR
PUSTAKA
Fessenden ,Fessenden .1982. Kimia Organik Jilid 2 . Jakarta: Penerbit Erlangga.
L.Tobing.M.Sc,Rangke . 1989.Kimia Bahan Alam .Jakarta: Depdikbud Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Muhlisah,Ir.Fauziah .1996 .Tanaman Obat Keluarga.Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya
Tim Kimia Organik .2007 . Penuntun Praktikum Kimia Organik 2 .FMIPA: UNP Padang
Wijayakusuma,Prof .M. Hembing .1992. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia . Jakarta:
Pustaka Kartini.
No comments:
Post a Comment