IDENTIFIKASI
SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TUMBUHAN MELATI
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM -UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2007
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat Nya. Dengan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan paper yang merupakan tugas akhir dari praktikum kimia organic 2 ini, tepat pada waktunya.
Paper ini diberi judul Identifikasi Senyawa Organik Bahan Alam Tanaman Melati. Penelitiannya dilakukan di laboratorium kimia organic jurusan kimia FMIPA UNP yang mana dipandu oleh beberapa orang dosen dan asisten serta didukung dengan teori-teori yang didapat dari berbagai sumber atau literature.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibuk Dra. Hj. Nurhasnah A. MSi dan ibuk Dra. Yustini Ma’ruf, MSi sebagai dosen praktikum kimia organic
2. Etika Adelina dan Rahmi Desrita sebagai asisten praktikum kimia organic
3. Rekan-rekan penulis yang turut membantu dalam penyelesaian penelitian dan pembuatan paper ini
Penulis mendoakan semoga diberikan imbalan yang berlipat ganda bagi atas bantuan yang diberikan. Dan penulis berharap paper ini bermanfaat bagi yang membacanya.
A
LATAR BELAKANG
Dalam
kehidupan sehari-hari,dimanapun kita berada tidak sedikit kita temui
tumbuh-tumbuhan. Berbgai macam tumbuh-tumbuhan yang terlihat. Ada yang berbunga
dan ada yang tidak. Tidak itu saja,tempat tumbuhnapun berbeda-beda seperti di
air,menempel di pohon ,di tanah yang lembab dan juga ada di tanah yang kering.
Melati (jasminum
sambac) merupakan tumbuhan yang berasal dari India khususnya, Asia pada umunya.
Di Italia, melati Casablanca (jasminum offcinalle) yang disebut Spanish Jasmine
ditanam tahun 1662 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan
melatih putih (J. sambac ) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di
seluruh nusantara.
Tumbuhan bunga melati umunya dijadikan tanaman hias.
Siapa sangka kalau bunga berwarna putih ini mengandung banyak khasiat obat.
Bunga dan daun untuk influenza, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata
merah, air susu ibu (ASI) berlebih, jerawat, biduran,bengkak karena gigitan
binatang, dan sesak asma. Akarnya untuk mengatasi insomnia (sulit tidur), lika
terpukul, keseleo,menghilangkan sakit pada tulang patah, sakit gigi, sakit
kepala dan cacingan.
Dengan demikian melati merupakan tumbuhan yang banyak
manfaatnya bagi kehidupan,selain
dimanfaatkan untuk tanaman hias.
Bertitik tolak dari ini maka penulis tertarik dan ingin
mengetahui kandungan yang terdapat dalam melati. Penulis memberi judul paper
ini adalah IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TUMBUHAN MELATI.
B
PERUMUSAN MASALAH
Bertitik tolak dari latar belakang di atas maka yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah apa saja kandungan biologi akatif yang
terdapat pada tumbuhan melati (Jasminum Sambac) dan apa saja khasiat dan
manfaatnyabagi kehidupan manusia.
C
BATASAN MASALAH
Untuk
mengarahkan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada hal berikut:
a.
Botani tumbuhan melati
b.
Metabolit sekunder
D
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
untuk menentukan senyawa – senyawa
kimia yang terkandung didalam tumbuhan melati
2.
Untuk mengetahui manfaat dan khasiat
dari tumbuhan melati
3.
Untuk memenuhi tugas praktikum kimia
organic 2
E
MANFAAT PENULISAN
Penelitian ini
diharapkan bermanfaat untuk:
1.
Memberikan informasi tentang kandungan
kimia yang terdapat pada tumbuhan melati
2.
Memberikan
infornasi tentang kasiat dari tumbuhan melati
3.
Sebagai bahan
informasi untuk penelitian lebih lanjut
A
BOTANI TUMBUHAN
Melati merupakan tanaman bunga hias
berupa berbatang tegak yang hidup menahun. Tanaman jenis belukar renek dan ia
juga dikatakan pokok yang jenis merayap dan menjalar. Pokok mellur ini
mempunyai kira – kira 200 jenis dan boleh didapati di kawasan tropika dan
beriklim panas.pokok ini hidup membesar dalam keadaan menjalarpada pokok –
pokok lain atau pada sesuatu bahan yang ia boleh berpaut.
Sebagian besar jenis melati tumbuh
liar di hutan – hutan karena belum terungkap patensi ekonomis dan sosialnya.
Melati dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang
gembur dengan ketinggian 600 atau 800 meter di atas permukaan laut, asalkan
mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakan dengan cara stek. Tunas – tunasu akan tampak
setelah berusia sekitar 6 minggu.
Klasifikasi
Ilmiah
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Spesies : Jasminum Sambac (L) W. Ai
Gambar tanaman melati
Sifat dan manfaat
Melati merupakan tanaman
hias,bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum. Bentuk daunnya nampak
ringkas dan mudah,bercabang tiga, sedikit berlilin dan warna hijau tua.
Manakala warna bunganya putih. Satu bunga ada dijumpai 5 atau 6 kelopak.
Tanaman melati mengandung banyak
khasiat obat, melati bias dimanfaatkan bunga, daun dan akarnya. Bunga dan daun
dimanfaatkan untuk influenza, sakit kepala, diare, cacingan, radang mata merah,
Air Susu Ibu (ASI) berlebih, bisul, jerawat, biduran, bengkak karena gigtan
binatang , dan sesak asma. Akarnya untuk mengatasi insomnia (sulit tidur), lika
terpukul, keseleo,menghilangkan sakit pada tulang patah, sakit gigi, sakit
kepala dan cacingan.
Selain itu bunga melati juga bermanfaat sebagai bunga tabor, bahan industri
minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan
campur atau pengharum the.
Kandungan
Melati mengandung senyawa- senyawa unsure kimia yang
besar manfaatnya untuk pengobatan. Kandungan kimia yang ada tersebut antara
lain indol, benzyl, livalylacetaat.
Pemanfaatan
1.
Menghentikan ASI yang berlebih
Bahan
: 1 genggam daun melati
Cara
membuat : bahan tersebut dipipis halus
Cara menggunakan : ditempel diseputar buah dada,setiap
pagi sebelum mandi
2.
Sakit mata (mata merah)
Bahan
: 1 genggam daun melati
Cara
membuat : bahan tersebut dipipis halus
Cara menggunakan : ditempel pada dahi, apabila sudah
kering diganti baru, ulangi sampai sembuh
3.
Bengkak karena
serangan daun lebah
Bahan
: 1 genggam daun melati
Cara membuat : bahan tersebut diremas-remas sampai halus
Cara menggunakan : ditempel pada bagian yang sangat lebah
4.
Demam dan sakit kepala
Bahan : 1 genggam daun melati,10 bunga melati
Cara membuat : bahan tersebut
diremas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang
Cara menggunakan : air rendaman ini digunakan untuk
kompres dahi
5.
Sesak napas
Bahan
: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya
Cara membuat : bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
Cara menggunakan : ditempel diseputar buah dada,setiap pagi
sebelum mandi
B
METABOLIT SEKUNDER
Salah satu cirri organisme adalah
tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang
dari satu sel zigot menjadi embrio kemudian menjadi satu individu yang
mempunyai akar, daun, dan daun.
Yang dimaksud senyawa organic bahan alam adalah terbatas
pada senyawa-senyawa yang dikenal sebagai metabolit sekunder. Senyaw metabolit
adalah senyaw-senyawa hasil metabolit sekunder,yang tidak terdapat secara
merata dalam makhluk hidup dan ditemukan pada semua organ tumbuhan pada akar, kulit batang, bunga, buah dan biji
dan sedikit pada hewan.
Penggunaan tanaman sebagai obat berkaitan dengan
kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman tersebut terutama zat bioaktif.
Tanpa adanya senyawa bioaktif dalam
tumbuhan, secara umum tumbuhan tersebut tidak dapat digunakan sebagai obat.
Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan biasanya merupakan senyawa
metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin dan
lain-lain.
1.
Alkaloid
Alkaloid merupakan senyawa organic bahan alam yang terbesar
jumlahnya baik dari segi jumlah senyawa sebenarnya dalam dunia tumbuhan.
Alkaloid menurut winterstein dan trier didefinisikan sebagai senyawa yang
bersifat basa mengandung atom Nitrogen berasal dari tumbuhan dan hewan Harborne
dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkaloid yang
memuaskan, tetapi umumnya alkaloid adalah senyawa metabolitsekunder yang bersifat basa yang mengandung satu atua
lebih atom Nitrogen biasanya dalam cincin heterosiklik dan bersifat aktif
biologos menonjol.
Struktur alkaloid beraneka ragam dari yang sederhana sampai yang
rumit, ari efek biologisnya yang menyegarkan tubuh sampai toxic. Satu contoh
yang sederhana, tetapi yang efek falinya tidak sederhana adalah nikotin.
Nikotin dapat menyebabkan penyakit jantung , kanker paru-paru, kanker mulut,
tekanan darah tinggi, dan gangguan terhadap kehamilan dan janin.
2.
Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang banyak
terdapat di alam. Senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu,
biru dan sebagai zat warna kuning dalam tumbuhan. Semua flafonoid menurut
strukturnya merupakan turunan senyawa induk “Flavon” yang namanya sejanisnya
flavonoid yang terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan yang terdapat berupa
tepung putih pada tumbuhan primula
Sebagian flvonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada
molekul gula sebagai glikosida dan dalam bentuk campuran. Jarang sekali
dijumpai dalam bentuk ssenyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran
yang terdiri dari flavonoid yang khas. Misalnya antosianin dalam mahkota bunga
yang berwarna merah, hamper disertai oleh flavon atau flavonol yang tidak
berwarna. Dewasa ini, diperkirakan telah berhasil diisolasi sekitar 3000senyawa
flavonoid.
Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi :
1)
Sebagai pigmen warna
2)
Fungsi fisiologi
3)
Aktivitas farmakologi
4)
Flavonoid dalam makanan
Aktivitas
marfologi dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonoid) yang digunakan untuk
menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan fragilitas pembuluh
darah dan lain-lain.
3.
Terpenoid
Pada awalnya senyawa terpen merupakan suatu golongan senyawa
yang hanya terdiri dari atom C dan H dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris
C5H8 (unit isoprena)
yang bergabung secara heat to tail (kepala ekor). Oleh sebab itu senyawa terpen
lazim disebut isoprenoid. Terpen dapat mengandung dua, tiga atau lebih suatu
isoprene. Molekul-molekulnya dapat berupa rantai terbuka atau siklik. Mereka
dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil atau gugus
fungsional lain. Struktur mirip yang mengandung unsure-unsur lain disamping C
dan H disebut terpenoid. Dewasa ini baik terpen maupun terpenoid dikelompokkan
sebagai senyawa terpenoid (isoprenoid).
Berdasarkan
jumlah unit isoterpena yang dikandungnya, senyawa terpenoid dibagi atas :
1.
Monoterpen ( dua unit isoprene )
2.
Seskiterpen ( tiga unit isoprene )
3.
Diterpen (empat unit isoprene )
4.
Triterpena (lima unit isoprene )
5.
Tetraterpen ( delapan unit isoprene )
6.
Politerpena ( banyak unit isoprene )
Monoterpen
dan seskiterpen adalah komponen utama minyak esensial (minyak atsiri) yang
dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin A adalah suatu diterpenoid,
skualena (terdapat dalam ragi, kecambah gandum dan minyak hati hiu) tergolong
triterpenoid dan lanosterol (suatu komponen lanolin yang diperoleh dari lemak
wol). Kedua senyawa ini merupakan zat antara dalam biosintesis steroid. Karet
alam merupakan suatu politerpena.
Biosintesis
terpen adalah kondensasi ester secara enzimatik dari porsi-porsi asetil dari
asetilkoenzime A. zat antara dalam pembentukan terpen adalah porofosfat
(difosfat) dari asam mevalonat dan sepasang isopentenil alcohol.
Steroid
Steroid
adalah suatu kelompok senyawa yang mempunyai kerangka dasar
siklopentanaperhidrofenantrena, mempunyai empat cincin terpadu.senyawa-senyawa
ini mempunyai efek fisiologi tertentu.
Beberapa
steroid penting adalah kolesterol dimana steroid hewan yang terdapat paling
meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu kandung kemih dan
kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Kolesterol merupakan
zat antara yang diperlukan dalam biosintesis hormone steroid, namun merupakan
tak keharusan dalam makanan karena dapat disintesis dari aselkoenzime A. kadar
kolesterol yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan arterioksklerosis
(pengerasan pembuluh darah). Suatu keadaan dalam mana kolesterol dan
lipid-lipid lain melapisi dinding dalam pembuluh darah. Suatu steroid yang
berkaitan dengan kolesterol yaitu 7-dehidrokolesterol yang dijumpai dalam kulit
diubah menjadi vitamin D bila disinari dengan cahaya ultraviolet.
Hormone-hormon
seks yang dihasilkan terutama pada tested an indung telur adalah suatu steroid.
Hormon jantan disebut androgen dan hormone
betina estrogen dan hormone kehamilan progesterone.
Senyawa glikolida kompleks adalah suatu saponin yang
merupakan senyawa hasilkondensasi suatu gula dengan suatu senyawahidroksil
organic yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non gula
(aglikon). Saponin ini terdiri dari dua
kelompok : saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan
dalam kehidupan manusia, salah satunya banyak terdapat dalam lerak yanhg dapat
digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan sebagai shampoo. Saponin
dapat diperoleh dari tumbuhan melalui metoda ekstraksi.
4.
Saponin
Saponin
merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi suatu gula
dengan suatu senyawa hidroksil organic yang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon). Saponin ini terdiri dari dua kelompok : saponon triterpenoid dan saponi
steroid. Saponin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, salah satunya
terdapat dalam lerak yang digunakan untuk bahan pencuci kain (batik) dan
sebagai shampo. Saponin dapat diperoleh dari tembuhan melalui ekstraksi
A
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian
ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Kimia Fakultas Matemtika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Padang tanggal 23 November 2007.
B
SAMPEL PENELITIAN
Sampel yang digunakan adalah melati (Jasminum sambac)
C
ALAT DAN BAHAN
Alat –alat : lumping, pisau/gunting, plat tetes, tabung reaksi,
pipet tetes, corong, pemanas, pasir halus bersih dan kapas.
Bahan :
Contoh/simplisia tumbuhan (akar, kulit, batang, daun, bunga, buah atau
biki) amoniak kloroform 0,005N (1 ML amoniak dalam 250 ML kloroform), H2SO4 2N,
pereaksi mayer, pereaksi Wagner dan Dragendorf, methanol, asam sulfat pekat,
serbuk Magnesium.
D. PROSEDUR KERJA
1.
Identifikasi Alkaloid
4 gram sample
dirajang halus dan digerus
+ kloroform sedikit
Digerus
lagi
Membentuk pasta
+10 ml larutan amoniak-kloroform 0.05N
Dan digerus lagi
Disaring ke dalam
tabung reaksi
Filtrat
5ml H2SO4,dikocok
kuat
Diamkan
larutan
Terbentuk 2 lapisan
Dengan pipet yang diberi kapas untuk menyaring
Diambil asam sulfat
dimasukkan ke tabung reaksi
Filtrate
+ pereaksi Mayer putih
+pereaksi Wagner coklat
+ pereaksi Dragendorf oren
2.
Identifikasi
Flavonoid
0.5 gram dirajang halus
Diekstrak
dengan 5ml methanol
Dipanaskan selama 5 menit
Ekstrak
+beberapa tetes HCl p.a
+ sedikit serbuk magnesium
Merah/pink atau kuning
(sample mengandung flavonoid)
3.
Identifikasi
Steroid/Terpenoid
Lapisan kloroform pada uji Alkaloid
Ditempatkan pada plat tetes
+ 5tetes anhidrad (biarkan mongering)
+ 3 tetes H2SO4
Warna merah / jingga
(mengandung truterpenoid)
Warna biru
(mengandung steroid)
4.
Identifikasi Saponin
Sample kering dirajang halus
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
+ air suling
Didihkan sampai 2-3menit
Didinginkan
Dikocok kuat-kuat
Adanya busa yang
stabil selama 5 menit
(sample mengandung saponin )
A
HASIL
UJI
|
PEREAKSI
|
HASIL
|
ALKALOID
|
Mayer
Wagner
dragendorf
|
Tidak
terjadi perubahan warna.
Tidak
mengandung alkaloid
|
FLAVONOID
|
Methanol,
asam klorida pekat dan serbuk magnesium
|
Tidak
terjadi perubahan wara
Tidak
mengandung flavonoid
|
STEROID/TERPENOID
|
Kloroform,
anhidrat asetat dan asam sulfat pekat
|
Terjadi
perubahan warna menjadi biru
Sample
mengandung steroid, tetpa tidak mengandung terpenoid
|
SAPONIN
|
Air suling
|
Tidak
menimbulkan busa
Sample
tidak mengandung saponin
|
B
PEMBAHASAN
Percobaan ini memberikan hasil bahwa :
Identifikasi Alkaloid
Pada test ini menggunakan metode Culvenol-Fitzgerald yang mana akan terjadi
perubahan warna berdasarkan pereaksi-pereaksinya. Berdasarkan data yang
diperoleh dengan menggunakan bahan alam melati, tidak terjadi perubahan warna
pada sample. Baik dengan pereaksi Mayer, Wagner dan Dragendorf sehingga
menunjukkan bhwa tumbuhan melati tidak
mengandung alkaloid. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan literratur karena
daun melati mengandung senyawa alkaloid. Kesalahan ini terjadi mungkin saja
disebabkan penambahan kloroform yang berlebih atau larutan lainnya yang dapat
mempengaruhi hasil yang dlihat.
Identifikasi Flavonoid
Identifikasi flavonoid menggunakan metode shinoda test/sianidin test. Yang
mana akan dihasilkan perubahan warna sample menjadi pink atau kuning. Pada
melati memberikan hasil yang negative dimana tidak terjadi perubahan wana.
Dari hasil penelitian ini melati tidak
mengandung flavonoid. Hasil ini juga tidak sesuai dengan literature bahwa
melati mengandung senyawa flavonoid. Hal ini disebabkan kesalahan peneliti
dalam percobaan seperti dalam penambahan serbuk magnesium yang berlebihan.
Identifikasi steroid/Terpenoid
Identifikasi steroid/terpenoid menggunakan metoda
Lieberman-Burchard, yang mana akan menghasilkan perubahan warna menjadi
ungu/jingga yang menandakan test positif untuk tripenoid dan warna biru menandakan uji positik untuk steroid. Dari
hasil percobaan menunjukkan bahwa melati mengalami perubahan warna biru setelah
ditetesi H2SO4 pekat. Ini menandakan bahwa daun melati
terkandung steroid. Hal ini sesuai dengan literature yang ada yaitu pada daun
melati terkandung senyawa steroid
Identifikasi saponin
Identifikasi saponin dilakukan dengan uji busa,dimna hasil yang positif adlah setelah sample ditambah air lalu
dipanaskan dan dikocok kuat akan menunjukkan busa yang stabil. Hasil penelitian
menunjuikan hasil yang negative, dimana tidak terlihat busa. Sehingga
ditunjukan bahwa melati tidak mengandung senyawa saponin. Hasil penelieian ini
sesuai dengan literature bahwa daun melati tidak mengandung senyawa saponin.
A
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1.
Tumbuhan melati (Jasminum sambac)
mengandung alkaloid, walaupun dalam percobaanya tidak didapatkan tes yang
positif karena dapat digunakan sebagai obat.
2.
Tumbuhan melati (Jasminum sambac)
mengandung flavonoid, walaupun didalam percobaan juga menghasilkan tes yang
negative. Melati mengandung pigmen warna.
3.
Tumbuhan melati
(Jasminum sambac) mengandung steroid
4.
Tumbuhan melati
(Jasminum sambac) tidak mengandung saponin
B
SARAN
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan-kekurangan dalam pembuatan paper ini. Sehingga penulis tidak
menutup saran dan kritikan untuk masukan dan penyempurnaan paper ini.
REFERENSI
Fessenden
& fessenden. 1982. KIMIA ORGANIK JILID II. Jakarta: Erlangga
Hart,
Harold. 1990. KIMIA ORGANIK. Jakarta: Erlangga
Tim Kimia
Organik. 2007. PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA
ORGANIK II. Padang: FMIPA UNP
Tarmizi.2008.Pereaksi Kimia. Padang: UNP Press
Tarmizi.2008.Pereaksi Kimia. Padang: UNP Press
http//google.com.
14 Desember 2007. KANDUNGAN MELATI
http//wikipedia.com.
14 Desember 2007. MELATI
No comments:
Post a Comment