Automatic translation of this blog page

Tuesday, April 3, 2012

TEMUHITAM PERANGSANG NAFSU MAKAN DAN OBAT CACING KREMI

Oleh Tarmizi, B.Sc, S.Pd


          Kalau   anak  sering mogok makan, berilah cekokan  sari  temu hitam. Biasanya nafsu makannya akan timbul kembali.Anak  yang  sering tak mau makan, memang bikin  repot.  Para  ibu sering bingung, karena anak-anak memang sangat perlu  mendapatkan makanan  bergizi  setiap hari untuk pertumbuhannya.  Biasanya  ia lantas  dibuatkan campuran perasan temu hitam dengan tempe  bosok (yang sudah basi) yang dihaluskan, diberi sedikit air masak. Campuran itu lalu dibungkus dengan kain dan dicekokan ke mulut anak (dipaksa minum).
Rasa pahit
          karena rasanya yang pahit, maka sari temuhitam itu harus dicekokan. Dengan begitu, anak jdi terpaksa harus menelannya. Biasanya kalau sari temuhitam itu sudah tertelan, nafsu makan anak kembali pulih. Ia jadi suka lagi makan.
Temuhitam
          Temuhitam tidak seperti kerabatnya yang disebut temulawak, temukunci dan lengkuas. Temuhitam jarang sekali dijual di pasar. Kalau ada yang memerlukannya, harus memesannya terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya.
          Temuhitam (Curcuma aeroginosa) pada mulanya tumbuh di Birma, kemudian menyebar ke Indocina sampai juga ke Indonesia. Di negara kita, banyak dikenal orang dengan berbagai sebutan. Di Sumatera disebut temu erang, temuhitam (di Sumatera Barat), di Jawa Barat disebut koneng hideung. Sementara di Jawa Tengah orang menyebutnya temo ereng, di Jawa Timur dan Bali sebagai temu ireng, orang Makasar menamainya temu lotong, di Sulawesi disebut temu leteng, dan di Nusatenggara disebut temu ireng (Depkes RI, 1985).
Temuhitam ini belum banyak dibudidayakan. Akan tetapi, ia di tanam sebagai tanaman sela pekarangan di antara tanaman lain. Di alam, tanaman ini banyak tumbuh liar di ladang yang dekat dengan air atau di parit jalan air dan di hutan jati. Daerah pertumbuhannya mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 750 meter di atas permukaan laut.
Sosok tanaman
          Sama halnya dengan keluarga Zingiberaceae (jahe-jahean) lainnya, temuhitam merupakan terna dengan batang semu. Tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya hijau, dengan garis agak kecoklatan di sepanjang tulang daun. Daunnya berbentuk lanset, dengan panjang sekitar 80 cm dan lebarnya bisa mencapai 20 cm. Tangkai bunganya keluar dari ketiak daun. Kelopak bunganyanya bewarna putih dengan mahkota berbentuk tabung.
          seperti pada lengkuas, rimpang temuhitam bercabang-cabang, berbentuk silindris dengan diameter sampai 2,5 cm. Kalau rimpang temuhitam diiris melintang, akan terlihat warna kuning kecoklatan dengan lingkaran bewarna abu-abu. Baunya khas aromatik dan rasanya pahit (Trubus 248, 1990).
Ramuan pemacu nafsu makan
          Untuk memacu nafsu makan anak yang mogok makan, diperlukan 10 gram temuhitam segar, daun pepaya sekitar 10 gram, daging buah pala 1 gram, madu atau gula aren secukupnya. Temuhitam, daun pepaya dan daging buah pala dihaluskan, kemudian diseduh dengan air mendidih. Setelah dingin ditambahkan madu atau gula aren. Kalau tidak dicekokan, ramuan ini bisa langsung diberikan pada anak setelah disaring (Della, 1990).
          Hanya saja kalau dicekokan, ramuan ini diberi air sedikit saja, supaya tidak susah mencekokannya. Sari temuhitam ini diberikan pada pagi hari sebelum sarapan.
Untuk cacing kremi
·          25 gram temu hitam, 25 gram bangle, 10 gram biji ketumbar, dan 5 buah tangkai  daun sirih (diiris-iris tipis) direbus de­ngan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian diminum selagi hangat, untuk 2 kali minum.(Hembing, 2002)






No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers