ALAT BANTU DENGAR
oleh Tarmizi, B.Sc., S.Pd
Fungsi pendengaran
Mengingat pentingnya fungsi pendengaran, kita bisa .berkonsultasi dengan para ahli di bawah ini.
1. Dokter, yang terdekat dengan keluarga saudara dalam banyak hal adalah penting. Anda dapat mengeluarkan keluhan atau masalah yang Anda derita, dan dokter ini akan menunjukkan dokter spesialis mana yang paling tepat.
2. Ahli THT, ahli telinga hidung dan tenggorokan akan memeriksa lebih teliti organ yang berhubungan dengan alat dan fungsi pende-garan, sehingga akan memberi pengobatan yang tepat.
3. Ahli audiologi, yang akan mengukur sifat dan besarnya kemam-puan mendengar dengan memakai alat ukur pendengaran (Audiometer), dan akan menunjukkan alat pendengar tambahan yang diperlukan.
4. Ahli pembuat alat bantu dengar (hearing Aid). Ahli ini akan memilihkan alat bantu dengar yang diinginkan sesuai dengan selera pemakai. Ada alat bantu dengar yang dipasang di belakang daun telinga, ada yang dimasukkan di dalam lubang telinga luar dan ada yang dipasang langsung sebagai tangkai kaca mata. Yang terakhir adalah alat bantu dengar yang dimasukkan dalam saku. Tulisan ini dikemukakan dengan harapan penulis agar dapat membantu Anda yang bermasalah dengan pendengaran.
Pendengaran yang baik
pendengaran yang baik merupakan kebutuhan kita yang sangat pokok, yang selalu kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan dunia sekitar kita. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat mendasar, yang membuat satu dengan lainnya saling mengerti. Kebanyakan kita tiyang bervariasi dalam jangka waktu tertentu. Ada tiga hal yang memberi pengaruh pada telinga : adaptasi, perubahan ambang sementara, dan perubahan ambang tetap.
Menurut dr.Thaufiq Boesoerie di R.S. Hasan Sadikin bandung, adaptasi itu sendiri merupakan frekuensi yang terjadi beberapa peningkatan ambang dengar Kesulitan mendengar Ketidakberesan atau kekacauan dalam percakapan adalah tanda awal dari kesulitan mendengar. Meskipun kebanyakan orang tak mau
Referensi: Ripto, Fungsi dan Manfaat Pemeriksaan Pendengaran," (Majalah Rumah Tangga & Kesehatan, 1987).; Tarmizi, "Pendengaran yang baik, Merupakan sarana komunikasi yang penting," (Majalah Rumah Tangga & Kesehatan, 1987).; Sumardi, "Bahaya sinar Elektromagnit di sekitar Kita," (Majalah Panasea No.31, 1991).YWS, "Pengaruh Bising Pada pendengaran," (Majalah Panasea No.68, 1993).
Monday , 23 November 2009-05:22:12
Kontributor : Teks : Reza Adi Surya/Foto2 : Istimewa
Jakarta, Kabarindo - Dunia medis kembali mengembangkan perangkat baru untuk membantu pasien yang tuli atau mengalami gangguan pendengaran. Berbeda dengan alat bantu pendengaran biasa yang harus dipakai di telinga, terobosan baru ini bisa mengantar suara melalui gigi. Gadget teknologi tinggi ini dijepitkan di gigi dan bekerja dengan mengirim suara melalui tulang di muka ke pusat telinga.
Penemuan baru yang diberi nama Sound-Bite ini dinyatakan bisa membantu orang-orang yang tidak bisa menggunakan alat bantu dengar konvensional, termasuk pasien dengan eksem atau mereka dengan saluran telinga yang terlalu sempit untuk alat bantu dengar. Peralatan ini tidak memerlukan operasi, tersembunyi dan bisa dilepas kapan saja.
Alat bantu dengar tradisional bekerja dengan cara menguatkan suara-suara di udara sebelum dialirkan ke liang telinga dan mencapai gendang telinga. Saat menyentuh gendang telinga, suara-suara ini akan menimbulkan getaran yang disalurkan melalui tulang kecil ke bagian dalam telinga/cochlea (rumah siput).
Cairan di dalam rumah siput selanjutnya mulai bergerak dan menstimulasi sel-sel rambut kecil. Sel-sel ini, kemudian memberi sinyal-sinyal ke saraf pendengaran yang bergerak ke otak. Semua proses ini berlangsung dalam hitungan detik. Sayangnya, tidak bisa digunakan oleh semua orang.
Dan Sound-Bite yang dikembangkan oleh perusahaan Sonitus Medical yang berbasis di California ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa atau tidak ingin menggunakan alat bantu dengar konvensional. Peralatan ini didisain dengan 2 kunci utama.
Satu perangkat berupa miniatur alat bantu dengar dalam bentuk klip kecil yang ditempelkan di bagian belakang telinga. Alat ini akan mengolah suara-suara dan mengirimkan sinyal ke alat kedua yang dipasang di mulut. Alat yang dipasang di mulut berupa kawat yang bisa dipindahkan. Perangkat ini disisipkan ke gigi bagian kiri atas atau gigi bagian kanan belakang. Perangkat ini dilengkapi dengan baterai yang bisa diisi ulang. Saat mendapatkan sinyal dari perangkat di telinga, kawat di gigi akan mengubahnya menjadi getaran-getaran lembut, sehingga pengguna tidak akan merasakannya.
Getaran ini selanjutnya akan bergerak ke gigi, ke dalam tulang pipi dan ke dalam rumah siput di telinga. Getaran ini akan diterjemahkan oleh saraf pendengaran dan selanjutnya mengirimnya ke otak.
Peralatan ini sedang menunggu persetujuan dari badan pengawas makanan dan obat Amerika (FDA) dan diharapkan bisa dipasarkan di Inggris dalam 2 tahun mendatang. http://www.kabarindo.com/print.php?no=3092
Kontributor : Teks : Reza Adi Surya/Foto2 : Istimewa
Gadget Baru untuk Penderita Tuli ; Mengantar Suara Melalui Gigi
Gadget yang sangat membantu
Penyandang Tuna Rungu akan bersiap menggunakan alat baru untuk mendengar. Kali ini, akan hadir sebuah alat bantu dengar melalui gigiJakarta, Kabarindo - Dunia medis kembali mengembangkan perangkat baru untuk membantu pasien yang tuli atau mengalami gangguan pendengaran. Berbeda dengan alat bantu pendengaran biasa yang harus dipakai di telinga, terobosan baru ini bisa mengantar suara melalui gigi. Gadget teknologi tinggi ini dijepitkan di gigi dan bekerja dengan mengirim suara melalui tulang di muka ke pusat telinga.
Penemuan baru yang diberi nama Sound-Bite ini dinyatakan bisa membantu orang-orang yang tidak bisa menggunakan alat bantu dengar konvensional, termasuk pasien dengan eksem atau mereka dengan saluran telinga yang terlalu sempit untuk alat bantu dengar. Peralatan ini tidak memerlukan operasi, tersembunyi dan bisa dilepas kapan saja.
Alat bantu dengar tradisional bekerja dengan cara menguatkan suara-suara di udara sebelum dialirkan ke liang telinga dan mencapai gendang telinga. Saat menyentuh gendang telinga, suara-suara ini akan menimbulkan getaran yang disalurkan melalui tulang kecil ke bagian dalam telinga/cochlea (rumah siput).
Cairan di dalam rumah siput selanjutnya mulai bergerak dan menstimulasi sel-sel rambut kecil. Sel-sel ini, kemudian memberi sinyal-sinyal ke saraf pendengaran yang bergerak ke otak. Semua proses ini berlangsung dalam hitungan detik. Sayangnya, tidak bisa digunakan oleh semua orang.
Dan Sound-Bite yang dikembangkan oleh perusahaan Sonitus Medical yang berbasis di California ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa atau tidak ingin menggunakan alat bantu dengar konvensional. Peralatan ini didisain dengan 2 kunci utama.
Satu perangkat berupa miniatur alat bantu dengar dalam bentuk klip kecil yang ditempelkan di bagian belakang telinga. Alat ini akan mengolah suara-suara dan mengirimkan sinyal ke alat kedua yang dipasang di mulut. Alat yang dipasang di mulut berupa kawat yang bisa dipindahkan. Perangkat ini disisipkan ke gigi bagian kiri atas atau gigi bagian kanan belakang. Perangkat ini dilengkapi dengan baterai yang bisa diisi ulang. Saat mendapatkan sinyal dari perangkat di telinga, kawat di gigi akan mengubahnya menjadi getaran-getaran lembut, sehingga pengguna tidak akan merasakannya.
Getaran ini selanjutnya akan bergerak ke gigi, ke dalam tulang pipi dan ke dalam rumah siput di telinga. Getaran ini akan diterjemahkan oleh saraf pendengaran dan selanjutnya mengirimnya ke otak.
Peralatan ini sedang menunggu persetujuan dari badan pengawas makanan dan obat Amerika (FDA) dan diharapkan bisa dipasarkan di Inggris dalam 2 tahun mendatang. http://www.kabarindo.com/print.php?no=3092
alat bantu panca indera
Ini Alat bantu untuk melihat. bersyukurlah yang memilki penglohatan yang baik.Ini alat bantu untuk mendengar. bersyukurlah kalian yang mempunyai pendengaran yang baik.
No comments:
Post a Comment