Telur asin adalah
istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).
Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain.
Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).
Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai
masakan misalnya nasi jamblang,
dan nasi lengko, bahkan dapat pula
dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama
biasa membawa telur asin untuk bekal.
Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal
sebagai penghasil utama telur asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas
hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin. Masing-masing produsen
memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur.
Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi
memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan,
"kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan
bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.
Telur asin,
telur itik olahan berkalsium tinggi. Juga mengandung hampir semua unsur gizi dan mineral, maka telur asin baik dikonsumsi
oleh bayi hingga lansia. Telah banyak kajian mengenai kandungan gizi pada sebutir telur. Orang juga
sudah banyak tahu betapa besar kandungan proteinnya. Namun, kajian mengenai
nilai gizi telur asin belum begitu populer. Padahal selain mengandung
hampir semua unsur gizi dan mineral lengkap, kandungan kalsium meningkat 2,5
kai setelah pengasinan.
Telur merupakan hasil ternak yang mempunyai andil besar dalam mengatasi masalah gizi masyarakat, karena
telur sarat akan zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan yang sehat. zat-zat
gizi yang ada pada telur sangat mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Itulah sebabnya, maka telur sangat
dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang,
ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta
usia lanjut.
Bobot dan ukuran telur itik rata-rata lebih besar dibandingkan dengan telur ayam. warna kulit telurnya agak
biru muda. karena bau amisnya yang tajam, penggunaan telur itik dalam berbagai
makanan tidak seluas telur ayam. Selain baunya yang lebih amis, telur itik juga
mempunyai pori-pori yang lebih besar, sehingga sangat baik untuk diolah menjadi
telur asin.
Bahan
alat-alat:
a. telur
b. garam
c. serbuk batu
bata merah
d. air bersih
e. periuk
Cara
kerja:
a. Pilihlah
telur yang baik (terlihat jernih dibalik sinar)
b. Telur dicuci
dengan bersih
c. Ambil garam
dapur secukupnya dan ditumbuk hingga halus
d. Ambil batu
bata, ditumbuk dan ditapis sehingga menjadi serbuk batu merah
e. Serbuk batu
bata (2 bahagian) dan garam halus (1 bahagian)
dicampur dan diaduk diberi air sedikit-sedikit hingga menjadi adonan
kental.
f. Telur
dilumuri dengan adonan garam batu merah dan dibiarkan selama lebih kurang 10
hari.
g. telur
dibersihkan dengan dicuci sampai bersih, kemudian rebus atau dimasak dan telur
asin siap dihidangkan.
No comments:
Post a Comment