Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun adapula kecap yang dibuat dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut. Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan air kelapa, kecap juga dapat dibuat dari ampas padat dari pembuatan tahu.
Kecap
Kecap
ada beberapa macam antara lain:
a. kecap bangkil
kacang
b. kecap air
kelapa dan kecap air kedelai
c. kecap ikan
Bahan
alat-alat:
a. Bungkil
kacang
b. air bersih
c. penyaring
d. ayakan
e. kantong kain
f. garam
g. penanak
h. tampah
i.
cendawan oncom Monilia
Sithopia
Bungkil
kacang adalah kacang yang sudah diambil minyaknya, tetapi bangkil kacang ini
masih cukup mengandung lemak, zat tepung dan zat gula, protein.
Cara
membuatnya:
1. Bungkil
kacang di rendam semalam suntuk dalam air bersih, lalu disaring dan diayak.
2. Bersihkan
kulitnya kemudian buanglah sebagian air yang diserap bungkil itu, bungkil yang segar
ini dimasukkan ke dalam kantong kain atau tanggk dulu.
3. Tindih dengan
batu dan biarkan airnya keluar terperas, bungkil menjadi kesat.
4. Bungkil yang
sudah kesat langsung ditanak seperti menanak nasi selama 1 ½ Jam atau sampai
masak. Bungkil yang sudah masak ini diserakkan diatas tampah. Jaga jangan
mengempal, jemur seperlunya agar benar-benar menjadi kesat. Bila sudah dingin
biarkan cendawan Monilia Sithopia.
5. Dicampur rata
dengan bungkil, cendawan ini ialah cendawan merah jingga yang tumbuh pada
oncom. Ambil saja dari oncom dan taburkan rata pada bungkil itu.
6. Bungkil yang
telah ditaburi cendawan oncom ini kita peram, dengan menutupinya pakai daun
waru atau daun pisang. Lindungi dengan tampah tumpukan diatas rak. Peram selama
satu malam keesokan harinya peraman bungkil tadi dibalikkan untuk memperbaharui
hawa dijaga agar tidak melebihi 30o C. Peraman ini berlangsung selama 3 hari 3
malam. Hasil kecap bergantung dari hasil cendawan ini, bila tumbuhnya bagus,
maka mutu kecap itupun akan tinggi.
7. Bungkil
bercendawan itu, dijemur sampai kering betul. Buang bulu atau benang cendawan
itu, dijemur sampai kering betul. Buang bulu atau benang cendawan itu, tampi
dan tiupkan angin sampai bungkil bersih dari bulu cendawan, lama menjemur
bungkil setidak-tidaknya 3 hari, ada yang menjemur siang hari dan diperembunkan
malam harinya. Hal ini berlangsung selama satu minggu dan 2 minggu, 3 minggu
bahkan ada yang 1 bulan. Terjadilah proses permentasi yang mendalam.
8. Bungkil yang
sudah bersih terus direndam dalam air garam . kepekatannya 30% smpai 40% yaitu
300 gram sampai 400 gram garam larutkan dalam 1 liter air bersih. Biarkan
bungkil hasil permentasi ini terendam dalam larutan garam sampai menjadi kecap.
Kita saring air rendaman itu dengan kain blacu halus, air hasil saringan itulah
kecap.. kecap bungkil kacang asin tentunya. Supaya ada rasa manis dan baru
wangi seperti kecap yang dijual, kita beri gula aren dan aneka bumbu, lengkuas,
asam, serai, biji adas atau perhkak cina, ikan asin, akar rumput. Kecap
berbumbu itu akan kita masak sekali lagi sampai mendidih, baru disaring sekali
lagi bila sudah dingin supaya tahan lama tidak cepat bercendawan, bubuhkan
bahan pengawet natrium benzoat sebanyak 0,1%.
No comments:
Post a Comment