Minyak Atsiri, atau dikenal juga
sebagai Minyak Eteris (Aetheric
Oil), Minyak Esensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besar
minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak Atsiri
bersifat mudah menguap karena
titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya
kuat memengaruhi saraf manusia
(terutama di hidung) sehingga
seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat). Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri,
dan campurannya dapat menghasilkan rasa
yang berbeda. Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun
dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya
bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar Minyak Atsiri
termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak
Dalam bab
ini akan dibicarakan beberapa tanaman yang menghasilkan minyak atsiri,
diantaranya adalah nilam, cengkeh, akar wangi dan serai dimana tanaman ini
dapat tumbuh di Indonesia umumnya di Sumatera khususnya. Pada buku ini akan
diuraikan secara singkat mengenai tumbuh-tumbuhan tersebut dan kegunaan dari
minyak atsiri yang dihasilkan oleh tanaman tersebut diatas serta bagaimana cara
proses pengolahan untuk mendapatkan minyak atsiri itu sendiri.
Minyak Atsiri, atau dikenal juga sebagai Minyak Eteris (Aetheric Oil), Minyak Esensial, Minyak Terbang, serta Minyak Aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk
pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan Minyak Atsiri dikenal
sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap, Minyak
Atsiri merupakan metabolit sekunder yang
biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan
ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang
juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari
beberapa musang atau
cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai Minyak Atsiri.
Ciri-ciri Minyak Atsiri
1. Minyak Atsiri
bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.
2. Selain itu,
susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia
(terutama di hidung) sehingga
seringkali memberikan efek psikologis tertentu (baunya kuat).
3. Setiap
senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa
yang berbeda.
4. Secara kimiawi,
minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu
senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu.
5. Sebagian
besar Minyak Atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang
bersifat larut dalam minyak/lipofil.
3. Minyak Nilam
Minyak
nilam adalah minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman nilam dengan cara
penyulingan. Minyak atsiri terkandung pada semua bagian tanaman, seperti akar,
batang, cabang, dan daun. Namun yang lebih banyak digunakan saat ini berasal
dari daun nilam karena menghasilkan mutu dan rendemen yang lebih tinggi
dibandingkan minyak yang dihasilkan dari bagian tanaman yang lain.Minyak nilam
merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang dapat mengikat bau wangi dan
sekaligus dapat membentuk bau yang harmonis dalam suatu campuran. Sifat-sifat
minyak nilam antara lain sulit tercuci, sukar menguap jika dibandingkan dengan
minyak atsiri lainnya. Komponen utama dalam minyak nilam adalah patchouli
alkohol sebanyak 30-40%, dan merupakan senyawa yang menentukan bau minyak
nilam.
Minyak nilam
Nilam(Pogostemon
cablin Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang
dinamakan sama (minyak nilam). Dalam perdagangan internasional, minyak nilam
dikenal sebagai minyak patchouli (dari
bahasa Tamil patchai
(hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya
disuling dari daun). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan
telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum) dan bahan dupa atau
setanggi pada
tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila
dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.
Tumbuhan nilam
Tumbuhan nilam berupa semak yang
bisa mencapai satu meter. Tumbuhan ini menyukai suasana teduh, hangat, dan
lembap. Mudah layu jika terkena sinar matahari langsung atau kekurangan air.
Bunganya menyebarkan bau wangi yang kuat. Bijinya kecil. Perbanyakan biasanya
dilakukan secara vegetatif.
Minyak nilam tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen
utamanya adalah patchoulol. Daun dan bunga nilam mengandung minyak ini, tetapi orang
biasanya mendapatkan minyak nilam dari penyulingan uap terhadap daun keringnya
(seperti pada minyak cengkeh). Di Indonesia minyak
nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari Indonesia, nilam Jawa (Pogostemon heyneani), yang
memiliki kualitas lebih rendah.
Minyak nilam yang baik umumnya memiliki kadar PA di atas 30%,
berwarna kuning jernih, dan memiliki wangi yang khas dan sulit dihilangkan.
Minyak nilam jenis ini didapat dengan menggunakan teknik penyulingan uap kering
yang dihasilkan mesin penghasil uap (boiler) yang diteruskan ke dalam
tangki reaksi (autoklaf)
selanjutnya uap akan menembus bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan
diteruskan ke bagian pemisahan untuk dilakukan pemisahan uap air dengan uap
minyak nilam dengan sistem penyulingan. Minyak nilam yang baik dihasilkan dari
tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan karat (stainless
steel) dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja
(tidak boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).
Karena sifat aromanya yang kuat, minyak ini banyak digunakan dalam
industri parfum. Sepertiga dari produk parfum dunia memakai minyak ini,
termasuk lebih dari separuh parfum untuk pria. Minyak ini juga digunakan
sebagai pewangi kertas tisu, campuran deterjen pencuci pakaian, dan pewangi
ruangan. Fungsi yang lebih tradisional adalah sebagai bahan utama setanggi dan
pengusir serangga perusak pakaian.
Aroma minyak nilam dianggap 'mewah' menurut persepsi orang Eropa,
tetapi orang sepakat bahwa aromanya bersifat menenangkan.
Nilam Pogosteron Cablin Benth
Nilam banyak tumbuh di Sumatera dan Semenanjung Malaysia, hampir
90 % kebutuhan minyak nilam di dunia dipenuhi oleh Indonesia, minyak nilam ini
diperoleh dari penyulingan tanaman Pogosteron
Cablin Benth, disamping Indonesia negara lain yang juga menghasilkan minyak
nilam ialah Madagaskar, Reunion Island, Brasil dan Paraguay. Tanaman ini
terdapat dengan stek yang mulanya disemaikan kemudian dipindahkan kepembenilan
dengan memberi pelidung terhadap cahaya matahari. Panen dilakukan setelah
penanaman berumur 6 bulan dan selanjutnya dilakukan 2 sampai 3 kali dalam
setahun tergantung pada kesuburan tanah tempat penanamannya. Waktu memanen
daunnya diusahakan jangan sampai terbawa gagangnya dan kemudian dibersihkan
dari daun yang kuning ataupun daun yang busuk. Lalu dikeringkan diudara baru
siap untuk disuling. Bahan alat-alat yang dibutuhkan untuk penyulingan adalah
sebagai berikut.
Bahan
alat-alat:
a.
Daun nilam (sampel)
b.
Ketel tempat bahan (daun)
c.
Alat pendingin
d.
Air
Cara kerja:
1.
Daun yang dipersiapkan dipotong-potong sepanjang ± 5 cm, kemudian masukan ke dalam ketel tempat
bahan, sebelumnya daun harus dibersihkan terlebih dahulu dari daun yang kuning
dan busuk demikian juga dengan gagang-gagang kalau ada yang terbawa waktu
memetiknya. Ketel tempat bahan ini biasanya terbuat dari logam-logam yang tidak
akan mempengaruhi hasil destilasi malah baik dibuat darin Stenless tell.
2.
Untuk menghasilkan uap air yang akan digunakan untuk menarik
minyak atsiri yang terkandung dalam daun nilam digunakan ketel uap, dimana
ketel uap ini dihubungkan dengan uap ini dihubungkan dengan ketel tempat bahan
dengan memakai saluran yang kecil. Biasanya ketel ini mempunyai tekanan 1 atm
untuk proses destilasi yang digunakan oleh masyarakat akan tetapi penyulingan
atau destilasi pada pabrik-pabrik menggunakan tekanan lebih dari 1 atm. Ketel
uap ini biasanya dibuat dari plat besi ukuran 2 mm (2,3 mm).
3.
Molekul minyak yang dibawah uap air air dari ketel bahan yang
masih berbentuk uap dialirkan ke dalam alat pendingin. Alat pendingin ini ada
yang berbentuk spiral dan ada yang berbentuk pipa pnjang yang dimasukkan ke
dalam solokan, bila penyediaan air didaerah tersebut cukup banyak tersedia.
Sebaiknya pipa terbuat dari logam yang bersalut dengan AL, timah putih, atau
tembaga dan nikel.
4.
Setelah melalui pita pendingin ini baru nanti di dapatkan
tetesan-tetesan air yang bercampur dengan minyak yang mempunyai warna
bermacam-macam ada yang kuning dan ada yang seperti air susu seperti minyak
kulit manis (Casia vera).
5.
Selanjutnya minyak yang didapatkan masih bercampur dengan air ini
dipishkan apakah dengan menggunakan corong pemisah ataukah dengan destilasi
kembali ini tergantung kepada sifat ada keadaan minyak itu sendiri disamping
besar kecilnya kadar dari minyak itu.
Alat
destilasi minyak atsiri.
6.