Kalau
kita membicarakan mengenai buah, terbayang oleh kita bahwa
buah itu adalah hasil dari tanaman, baik berupa
pohon, bahwa buah itu adalah hasil dari tanaman, baik
berupa pohon, atang palsu ataupun herba. Kebanyakan buah berbentuk
bulat hing-ga lonjong, berasa asam, manis, pahit, kelat. Secara
umum buah dapat dimakan, namun tidak semua buah yang dimakan oleh
manusia. Apa misalnya? Buah hati, buah baju, buah tangan?
Mungkin saja, tapi buah sungguhan ada yang tak dimakan,
karena keras atau beracun, mungkin pula karena tidak enak.
Pada
tulisan ini akan kita bicarakan mengenai buah nenas, buah
pisang, buah durian, buah manggis, buah delima, buah belim-bing
manis, buah jambu mete, buah juwet, buah
pinang, buah mengkudu, buah jagung dan buah kedaung.
Nanas
(Ananas comosus Merr) termasuk ke dalam
famili Bromeliaceae, yang di Sumatera disebut
ekahauku, anes, nas, henas, kenas, honas,
hanas, gona, asit, masit, enas, kanas, nanas, naneh,
kanyas dan nyanyas. Di Jawa dinamakan danas, ganas, nanas dan
lanas, sementara di Kalimantan
sebagai kanas, samblaka, malaka, uro usan, kayu usan, kayu
ujan dan belasan. Di Nusatenggara disebut manas, nanas,
aruna, fanda pandal, panda jawa, nana, peda,
anana, pedang, parangena atau nanasi, di Sulawesi
sebagai tuis mongondow, na'asi, nanasi, tuis, tuis ne
walanda, busa, pinang, nanati, lalato, pandang,
edan, ekam, hedan, esne dan ngewu. Orang maluku
menyebutnya ai nasi, thanbababa, kai nasi, bankalo,
kampora, kanasoi, anasu, banggala, bangkala, kai nasu, kambala,
kampala, arnasinu, kanasi, kurnasin, mangala, nanasi, nanasu, anasul, kalnasi,
nanaki dan nanas.
Buah
nanas diduga berasal dari lembah sungai
Parana-Paraguay, Amerika Selatan, berupa terna yang kuat,
dengan daunberduri semu yang berdaging semu, mengandung gula,
bromelin danvitamin C, dengan nama simplisia ananas fructus, buah nanas.
Buah nanas masak berkhasiat peluruh air seni (diuretik),
pembersihdarah (depuratif) dan penambah nafsu makan (stomatik).
Sedangkan buah nanas muda berkhasiat memacu enzim pencernaan
(ateratif), obat cacing dan pencahar (purgatif),
sementara daunnya untukpenurun panas (anestesik).
Perlu diingat, bahwa wanita hamil jangan memakan buah nanas
muda, berbahaya terhadap kandungannya.
Obat difteri
Bila anak
Anda demam badannya, lalu terlihat tenggorokannya ternyata meradang
bengkak, itu tandanya ia terserang
kumantenggorokan. Diantaranya mungkin terserang kuman difteri.
Kuman ini, Corynebacterium diphtheriae, menyerang selaput lendir
yang bertugas melindungi daerah tenggorokan. Bakteri itu
menyebarkanracun yang dapat menyerang seluruh tubuh.
Sebenarnya penyakit ini lebih
sering menyerang anak-anak daripada orang dewasa. tetapi karena
anak-anak pada umumnya sudahdiimunisasikan secara rutin
dengan suntikan DPT (difteri, paratifus dan
tifus) di sekolah wajib, maka biasanya tidak
diserang. Tetapi siapa tahu, suatu ketika ia
terserang juga? Ia harus segera dibawa ke dokter.
Dalam keadaan darurat danperlindungan
sementara, penyakit ini dapat diperingan dengan
minum sari nenas.
Buah
nenas yang asam manis, asam karena vitamin
C dan manisnya karena glukosa dan sedikit fruktosa. Disamping itu
juga mengandung bromelin, sejenis enzim pemecah protein. Sifat pemecah
protein inilah yang digunakan untuk melunakkan daging yang alot.
Selain
memecah protein, bromelin juga memecah protein dari tubuh kuman-kuman,
termasuk tubuh Corynebacterium diphtheriae, yang plasma
selnya juga berupa protein. Itulah sebabnya bromelin dalam sari buah
nenas bersifat anti radang, karena mampu menumpas
kuman, penyebab peradangan itu.
Buah
yang sudah masak dikupas, dicuci bersih dan diparut,
laludiperas sarinya. Sebaiknya disaring agar tak bercampur
ampasnya.
Sari ini dipakai untuk berkumur-kumur dan buang keluar,
lalu sari nenas sisanya diminum. Lakukan tiga kali sehari, tiap minum perlu
setengah gelas sari nenas.
Obat cacing gelang
Adanya
Cacing gelang dalam tubuh dapat
dilihat dari gejalanya. Nafsu makan berkurang, kejang
dan nyeri pada perut, mual dan muntah-muntah, badan kurus, muka pucat
dan perut buncit, kadang kala sesak nafas.
Sebuah
nanas muda yang sudah besar dikupas dan parut. Beri madu dua
sendok makan, peras dan saring airnya. Air perasan ini diminum sekali
sehari. Obat ini tak boleh diminum oleh ibu hamil.
DURIAN
Tanaman durian (duriozibethinus
Murr) termasuk famili bombacaceae. Ada secuil cerita yang cukup
menarik dari buah durian. Buah yang
dipenuhi duri ini konon dulunya dijuluki sebagai
buah busuk dari segala yang terbusuk. Tak ada orang yang
berani mencicipinya. Baunya bak ramuan bawang putih
dicampur keju yang sudah disimpan lama. Baru
setelah ada seorang ahli pengetahuan alam
yang bernama Alfred Russel Wallace tanpa ragu mencoba makan
daging buahnya saat ia meneliti kehidupan di
belantara Malaya. Ia mengatakan buah durian
"Nikmatnya tak
tertandingi." maka tersohorlah sejak itu durian
sebagai "The King of fruit".
Di
dalam daging buah durian terkandung mineral
kalium, fosfor, besi, vitamin B-2 (riboflavin), vitamin C, vitamin A
dan protein disamping gula. Tiap 100 gramnya mengandung kalori
134, sementara pisang ambon hanya 99, salak 77 dan
apel 58 serta belimbing 36 kalori.
Pencegah stroke
Menurut pakar
dari Universitas California ,
Amerika Serikat, satu porsi buah yang mengandung kalium tiap hari bisa
mengurangi risiko stroke. Namun perlu diingat bahwa
daging buah durian mengandung senyawa alkohol
yang dapat memabukkan, jika makan terlalu banyak. Bagi
penderita sakit kulit seperti kudis, koreng dan sejenisnya, jangan makan
buah durian. karena akan memperparah penyakit Anda. Begitupun bagi Anda
yang sesak nafas, disarankan supaya tidak makan biji durian yang
dapat menyebabkan kumatnya sesak nafas.
Tanaman Juwet
(Syzygium cumini) berupa pohon bergaris tengah hingga 60 cm
dengan tinggi bisa 15 m. Varietas yang
sudah dibudidayakan yang berbuah besar sebesar buah rambutan (l,k
2,5 cm). Warnanya biru keunguan (juwet biasa)
atau hitam (juwet ireng). Varietas lain (juwet daging)
berbuah ungu dan malahan ada yang putih (juwet bawang). Yang satu ini sulit
diketahui kapan masaknya.
Juwet atau
jamblang, yang di Sumatera Barat dikenal
dengan jambu kaliang yang banyak dijual sebagai buah meja. Buahnya sebesar
anggur, bewarna ungu sampai hitam dengan rasa
sepet (kelat manis). Rasa sepet ini disebabkan adanya
tanin, zat penyamak.
Untuk menghilangkan rasa sepet ini, buah yang sudah
masak dikocok dulu dengan garam diantara dua cawan yang
saling ditangkupkan atau dalam botol. maka getah yang
sepet itu akan akan diserap oleh garam, sehingga dapat dinikmati
manisnya.
Anti ngompol
Terlalu
banyak makan juwet, tanin yang kita telan
akan mengganggu juga, karena ia bersifat
astringen (mengerutkan) saluran kencing, lalu menghambat
pengeluaran-nya.
Justru
sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh nenek moyang
kita untuk mengobati "penyakit" beser‚
(sering kebelet kencing) pada orang dewasa dan "penyakit"
ngompol‚ pada anak-anak.
Biji juwet
mengandung semacam sterol yaitu alfa-phytosterol‚ yang bersifat
anticholesteremik, mencegah kelebihan kolesterol.
Anti Mencret
Kulit dahan
juwet yang mengandung tanin dan asam galat yang astringen, juga bisa
dimanfaatkan sebagai jamu pencegah mencret, yang disebabkan
oleh masuk angin. Mencret jenis ini
tidak disebabkan oleh bakteri atau parasit lain, tapi
hanya karena
perbedaan suhu, gara-gara kebanyakan minum
es, misalnya. Atau kebanyakan sate kambing.
Kulit dahan satu jari (lk
6 cm) yang sudah dikeringkan (untuk mencegah pembusukan)
direbus selama setengah jam dalam air mendidih satu gelas. Setelah ampasnya
disaring, sarinya diminum, lakukan tiga kali sehari selama 2-3 hari
hingga angin yang masuk itu hilang.
JAMU ANTIDIABETES
Juwet lebih
terkenal sebagai jamu antidiabetes daripada anti ngompol dan mencret. Diabetes
atau kencing manis disebabkan oleh kelebihan kadar
glukosa darah, karena tubuh tidak
mampu menghasilkan hormon insulin yang cukup.
Insulin ini bertugas
mengubah kelebihan gula dalam darah menjadi
glikogen yang dapat disimpan dalam hati. Tugas
darah yang kelebihan beban ini terganggu.
Tugasnya ialah mengangkut oksigen baru dari luar ke bagian
tubuh yang mebutuhkannya, dan mengeluarkan sisa metabolis-me berupa
karbondioksida. Badan terasa letih, tenaga kurang dan kalau luka
lama sekali sembuhnya. Keringat dan kencing berbau amis,
karena kelebihan glukosa.
Biji buah
juwet mampu mampu menyembuhkan gejala "lama sekali sembuhnya luka"
itu. Ini adalah berkat kerja glukosida Phytomelin‚ dalam biji
juwet, yang mampu mengurangi kerapuhan
pembuluh-pembuluh darah kapiler. Dengan mengkonsumsi
phytomelin‚ dari biji juwet, kerapuhan itu dicegah,
dan luka-luka yang ada dapat cepat
sembuh.
Kadar
glukosa yang tinggi dalam
penderita diabetes menyebabkan kadar
kolesterol yang masih rendah dalam darah. Seolah-olah
darah sudah kebanyakan kolesterol, padahal belum
banyak. Akibatnya tugas darah terganggu, sehingga
pembangkitan tenaga hasil oksidasi (pembakaran) zat makanan menjadi
energi, macet. Berkuranglah tenaga kita dan lekas letih.
Membuat
jamu kencing manis adalah : 7 biji juwet bawang (atau
15 biji juwet biasa) ditumbuk halus, lalu direbus dalam 2 gelas
air. Air rebusan ini diminum sedikit-sedikit. Jumlah yang ada harus
dihabiskan sepanjang hari. Boleh diangsur dengan minum 3 kali
sehari. Mungkin diperlukan 2-3 hari pemberian jamu ini,
dan dihentikan kalau badan sudah segar.
Dengan
jamu ini yang diredakan hanya gejala penyakit saja, sedangkan
kekurangan insulin tidak dipulihkannya. Maka disamping jamu juwet
ini, penderita harus mengurangi makanan berglukosa banyak,
seperti gula, nasi dan makanan karbohidrat lainnya.
Sumber: Slamet Soeseno,
"Juwet Mencegah Ngompol dan Kencing Manis ," (Trububus 252, Nov. 1990), Yayasan
sosial Tani Membangun, Jakarta .
No comments:
Post a Comment