oleh Tarmizi, BSc,
S.Pd
kolesterol
Kolesterol yang terlanjur mendapat
julukan zat berbahaya sesungguhnya punya fungsi penting untuk kesehatan
seseorang. Kolesterol dalam tubuh terdapat dalam beberapa organ penting. Lantas,
keadaan yang bagaimana yang dapat membahayakan?
Bahaya kolesterol terhadap kesehatan
sudah sering dibahas. Namun pengertian kolsterolnya sendiri masih jarang sekali
dibicarakan, bahkan manfaat kolesterol sebagai salah satu zat gizi masih jarang
disinggung. Kolesterol seolah-olah merupakan"momok yang menakutkan".
Apalagi jika dihubungkan dengan kematian akibat penyakit jantung yang erat
kaitannya dengan zat tersebut. Keadaan seperti itu menjadikan kolesterol
dijuluki sebagai zat "pembunuh" yang perlu dihindari.(Moh. Rachmat,
1993).
pada tahun 2000 lalu penyakit jantung
menjadi biang penyebab kematian peringkat pertama, baik di negara maju maupun
negara berkembang. Prediksi ini memang sangat beralasan. Terbukti di Indonesia
penyakit jantung ini tahun 1993 menduduki peringkat ketiga penyebab kematian.
Bahkan di Jakarta saat ini telah menjadi
pembunuh urutan pertama.(Rochman Supriyono, 1994).
KOLESTEROL
Ditinjau dari sudut kimia, kolesterol
diklasifikasikan ke dalam golonaan lemak yang berkomponen alkol steroid. Zat ini
sebagian besar berfungsi sebagai sumber kalori serta memberikan nilai tambah
terhadap cita-rasa makanan. Kolesterol hanya terdapat pada produk hewani. Zat
ini bersama protein digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Walaupun kolesterol terdapat dalam.
makanan, namun zat ini juga dapat dibentuk sendiri dalam tubuh manusia dan
hewan kecuali beberapa kecoa. Di dalam tubuh, zat ini dibentuk pada hati dan
dinding usus.
Dalam keadaan normal, kolesterol
dibentuk oleh tubuh dua kali jumlah zat ini di dalam makanan yang dikonsumsi.
Kolesterol yang dikonsumai diubah menjadi jaringan, hormon, dan vitamin yang
kemudian beredar dalam hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garamnya.
Biasanya bila terjadi gangguan dalam
konsumsi kolesterol, maka akan terjadi mekanisme untuk mempertahankan
keseimbangan kolesterol dengan semua faktor di atas sebagai mekanisme
pertahanannya.
KOLESTEROL PUNYA FUNGSI PENTING
Kolesterol di dalam tubuh diproduksi
untuk menjalankan berbagai fungsi. Fungsi-fungsi itu antara lain memproduksi
vitamin D, menghasilkan getah lambung, melindungi eel saraf, melindungi dinding
sel, menghasilkan berbagai hormon yang antara lain sebagai bahan pembentuk
hormon kelamin testosteron, dan ternyata mengandung lesitin, sejenis protein yang telah
terbukti sangat dibutuhkan oleh balita untuk pertumbuhan dan perkembangan sel
otak.
Selain sebagai sumber kalori,
kolesterol juga berfungsi memberikan nilai tambah terhadap cita-rasa makanan.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan para ahli, ditemukan pula
hubungan antara kehadiran kolesterol dengan zat gizi lainnya. Kolesterol dipadu
dengan protein, seng, Vitamin E, magnesium dan mangan di dalam tubuh,
berhubungan dengan vitalitas seseorang. Penelitian membuktikant kaum vegetarian
yang pantang makan produk hewani (hanya menyantap pangan nabati), kadar
kolesterolnya rendah. Bagi kaum lelaki, rendahnya kadar kolesterol akan
menurunkan produkai testesteron (mani) dan akibatnya menurunkan libido (gairah
seksual) dan akan dilecehkan kaum wanita.
Vitamin D yang bekerja bahu-membahu
dengan kalsium, yang berfungsi pula untuk pengobatan penyakit tulang, dibentuk
dari kolesterol hewani. Dua persen komposisi otak anak terdiri dari kolesterol
dan ini ada kaitannya dengan tingkat intelegensia anak yang sedang tumbuh
kembang. Bukti lain dari fungsi kolesterol adalah pendapat umum, bahwa jika
pria ingin lebih "perkasa” maka banyak-banyaklah mengkonsumsi telur
setengah matang. Kenapa begitu? Karena ternyata dalam bagian kuning telur
terdapat banyak kolesterol.
KOLESTEROL DAN
KESEHATAN
Untuk menggambarkan kolesterol secara
sederhana, dapat disebutkan bahwa kolesterol adalah zat gizi golongan lemak
pada setiap sel hidup di dalam tubuh. Semua minyak dan lemak terdiri 0,1 sampai
2 persen sterol. Sterol adalah
senyawa turunan atau derivat dari fenantren
yang merapakan alkohol monohidrik yang berhubungan dengan asam empedu.
Kolesterol
adalah karakter dari sterol yang terdapat pada minyak hewani atau lemaknya.
Sedangkan sitosterol adalah karakter sterol dari minyak atau lemak tumbuhan.
Secara khusus lemak terpusat pada hati, ginjal, kelenjer adrenalin dan otak,
meski secara merata terdapat dalam sel-sel sekujur tubuh dari kepala hingga
kaki. Dapat disimpulkan, betapa besarnya peranan yang dijalankan oleh
kolesterol dalam kehidupan manusia.
MAKANAN SUMBER
KOLESTEROL
Bahan makanan yang tinggi kadar
kolesterolnya hanya akan berpengaruh meningkatkan kadar kolesterol darah pada
mereka yang memiliki respons tinggi. Dengan kata lain, jika seseorang mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti telur, jerohan (hati,
limfa, usus dan bagian dalam lainnya)t otakt daging, susu dan ikan laut, tidak
dengan sendirinya akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darahnya. Hal ini
bisa dimungkinkan karena secara amum tubuh memiliki mekanisme pengimbang asupan
makanan berkolesterol itu dengan mensintesanya dalam jumlah yang kecil pada
hati. Selebihnya, dalam. jumlah yang besar akan disalurkan ke luar.
KOLESTEROL DAPAT MEMBAHAYAKAN
Pada dasarnya, tubuh memproduksi
kolesterol dalam jumlah yang diperlukan. Namun demikian sering kali orang
memiliki kadar kolesterol berlebihan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa
faktor penyebab yang antara lain karena kurang gerak atau olahraga, dan adanya
asupan kalori yang berlebihan.
Seseorang yang kurang gerak, umumnya
cenderung memiliki berat badan yang berlebihan, demikian pula pada mereka yang
tingkat asupan kalorinya tinggi atau melebihi kebutuhan. Keadaan yang demikian
itu akan dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Bila
sudah demikian keadaannya maka berbagai penyakit akan mudah menghampiri.
Penyakit yang siap menghadang antara lain adalah infark jantung, jantung
koroner, hipertensi dan arteroklerosis.
MENGURANGI
KELEBIHAN KADAR KOLESTEROL DARAH
Pengaruh pengurangan konsumsi
kolesterol akan memberikan hanya sedikit sekali terhadap penurunan kadar
kolesterol dalam darah, jika dibandingkan dengan penurunan kalori dan penurunan
konsumsi lemak jenuh.
Hasil penelitian, kolesterol yang
dikonsumsi berisiko tingkat ketiga terhadap penyakit jantung. Artinya untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, pertama yang harus dilakukan
mengurangi masukan kalori, kedua mengurangi makan lemak jenuh dan baru tahap
berikutnya mengurangi pangan yang berkolesterol tinggi. Kendati Anda pantang
kolesterol, jika pasokan kalori dan lemak jenuh berlebihan, tetap saja
kolesterol darah Anda melonjak. Hal ini disebabkan tubuh masih dapat membentuk
kolesterol dengan pangan non-kolesterol.
Telah dibuktikan vitamin C yang banyak
terdapat dalam buah dan sayuran sangat berperan pula menciutkan kadar kolesterol
darah. Vitamin C yang disebut juga dengan asam askorbat ini bertindak sebagai
sponsor perubahan kolesterol menjadi asam empedu dan garam empedu di dalam
hati. Contoh buah yang kaya vitamin C seperti jambu monyet, jambu biji, mangga
muda, pepaya, jeruk. Sedangkan sayuran antara lain daun singkong, daun melinjo,
daun lobak, sawi, bayam,dan daun katu. Dilaporkan juga bahwa mengkonsumsi
minyak kelapa, minyak sawit dan minyak kacang juga dapat memerosotkan
kolesterol darah.
Bila bahan pangan yang mengandung
kolesterol dikombinasikan dengan minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh,
akan mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Sebaliknya, bila dikonsumsi
bersama lemak yang hanya mengandung lemak jenuh, misalnya telur mata sapi akan
meningkatkan kolesterol darah.
Jadi jelaslah, bahwa kolesterol bukan
suatu bahan yang menakutkan dan harus dihindari sama sekali. Kolesterol
merupakan salah satu gizi yang dibutuhkan tubuh,baik pada masa balita, remaja
maupun dewasa. Hanya saja perlu diingat bagi mereka yang punya kelainan
metabolisme di dalam tubuhnya harus membatasi asupan kolesterol.
Bagi mereka yang normal, jangan pula
mengkonsumsi secara berlebihan. Karena bukan saja kolesterol, semua zat gizi
jika. keberadaannya tak seimbang dengan kebutuhan, kekurangan atau kelebihan,
akan mengakibatkan suatu penyakit. Jauh sebelum para ilmuwan di bidang gizi
meneliti, Nabi Muhammad SAW telah mengajari umatnya. dengan sabdanya
"Makanlah sebelum merasa lapar dan berhentilah makan sebelum
kenyang."
Penafsiran sederhana tentang ucapan
Nabi itu yakni kita harus senantiasa makan dalam jumlah yang diperlukan.
Sehingga terhindar dari penyakit akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Kini
para ahli gizi menerjemahkannya dengan istilah “gizi seimbang"
dengan pola makan "Empat sehat lima sempurna”.
Tarmizi, BSc, S.Pd UNP
Andi,
"Jantung koroner dan asteroklerosis " Buletin 019 Mey 1994, FPMIPA IKIP Padang
Moch. Rachmat,
"Kolesterol bukan barang haram" (Majalah Panasea No.65 Oktober 1993), PT Media
Harapan Muda., Jakarta
Rochman
Supriyono "Kiat Mendepak Kolesterol" (Majalah Panasea. No.68 November
1993), PT Media
Harapan Muda, Jakarta
Tarmizi, “Kiat
menampik dampak kolesterol,” Harian Singgalang, 17-10-1997, Singgalang Pres,
Padang
No comments:
Post a Comment