PENGARUH KOPI PADA KESEHATAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI
Oleh Tarmizi, BSc., S.Pd
Kopi tergolong minuman tersohor di dunia,
tetapi juga paling kontroversial. Jarang ada penelitian tentang pengaruh
“ngopi’ terhadap kesehatan. Penelitian menunjukkan, minum kopi berkaitan dengan
jalan 100 penyakit serta kelainan. Termasuk penyakit jantung dan kanker
pancreas.
Para ahli kesehaan masyarakat berpendapat, bila jumlah
kopi yang diminum berlebihan, maka efek buruk kopi akan muncul. Khusus bagi
wanita, zat yang terkandung dalam kopi
dapat memperparah benjolan pada payudara dan menurunkan kesuburan. Pada wanita
hamil, kafein yang terkandung dalam kopi konon dapat menyebabkan bayi lahir
cacat.
Sebenarnya
dalam jumlah tak berlebihan, kopi bukan hanya sekadar minuman nikmat, melainkan
juga dapat berfungsi sebagai obat mujarab. “kalau Anda cepat merasa tua karena
kurang berkonsentrasi, minumlah secangkir kopi,” kata yang percaya.
Kafein
Kafeina[3][4], atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan[5]. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi.[6] Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina ketika ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama.
Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.
Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan zat psikoaktifyang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia. Di Amerika Utara, 90% orang dewasa mengonsumsi kafeina setiap hari.[7]
metabolisme cafein
Banyak
orang menganggap daya tarik minum kopi karena cita rasanya, kesan ritualnya dan
kehangatan yang ditimbulkannya. Sesungguhnya daya tarik “ngopi” adalah pada
kafeinnya. Senyawa kelompok perangsang bernama metylsantin inilah yang
mencetuskan rasa segar dan nikmat sehabis meneguk kopi. Ini karena zat tersebut
mampu merangsang kerja system saraf
pusat dan pernapasan.
Kafein
terdapat pula pada teh, cokelat, minuman ringan jenis cola dan beberapa obat
sakit kepala. Bahkan kini mulai beredar minuman “pemeras tenaga” yang disebut
juga doping seperti M150, kerating deng, ekstra jos, dan energi drink lainnya yang
semuanya dibubuhi kafein.
Berikut
ini dikemukakan kadar kafein menurut The
Wellness Enciclopedia, 1991 per dosis (5 ons): kopi ditetesi air mendidih
mengandung kafein 110-150 mg, kopi diracik 60-125 mg, teh direndam 5 menit
dalam air panas 40-100 mg, teh direndam
32menit dalam air panas 40-50 mg, cola 20 mg, coklat susu 5-75 mg, sedangkan
obat Amacin, Empirin, Midol 64, Nodoz
Aqua-Ban (diuretic), Dexatrim (pengontrol berat badan) 200 mg, Excerdin
130 mg. Untuk mengetahui kadar kafein dalam minuman penambah semangat atau
doping atau pun energy drink, dapat dilihat pada label kemasannya
masing-masing.
Walau
kafein juga ditemui dalam teh, minuman ringan, coklat, dan banyak obat-obatan,
namun kopi memiliki kadar kafein paling tinggi. Karenanya, kopi mendapat
sorotan paling tajam.
Terserap
dan menyebar ke sekujur tubuh
Ketika
kopi diteguk dan sampai di perut, usus akan menyerap hampis seluruh kafein yang
terkandung di dalamnya. Lima
belas hingga 45 menit kemudian, kafein tersebut akan masuk ke dalam darah
secara maksimal, lebih dari 99 persen kafein yang masuk ke usus. Setelah
diserap, zat itu akan menyebar ke seluruh bagian tubuh secara cepat, termasuk
ke otak.
Kafein
bersifat sulit kembali dikeluarkan oleh ginjal lewat air seni. Kehilangan kafein
hanya terjadi bila zat itu mengalami perubahan bentuk di hati, yakni menjadi
zat yang lebih mudah dikeluarkan lewat urin.
Menaikkan
tensi dan detak jantung
Bagi
yang tidak biasa minum kopi, dosis kafein sebanyak 200-250 mg (sekitar 2
cangkir kopi) dapat menaikkan sedikit tekanan darah. Ini muncul kira-kira satu
jam kemudian. Gejala lain yang mungkin muncul adalah: detak jantung semakin
cepat, napas sesak, beberapa pembuluh darah melebr sementara lainnya menguncup.
Pengeluaran asam lambung dan buang air kecil pun semakin banyak. Juga disertai
meningkatnya kdar adrenalin. Bagi pencandu kopi, gejala seperti itu tidak
muncul karena mereka sudah toleran.
Timbulkan
nyeri tukak lambung
Memang
daya tarik minum kopi dari kafeinnya yang tinggi menimbulkan kenikmatan dan
kehangatan, namun kalau berlebihan, maka efek buruknya akan muncul. Kopi,
cola-cola, dan minuman sejenisnya, diduga keras penyebab munculnya nyeri tukak
lambung. Sebaiknya memang dikurangi atau dihindari bila ingin tetap sehat.
Penyakit
jantung
Thomas Pearson, seorang kardiolog terkenal di
Amerika, memaparkan bukti tentang kopi dan penyakit jantung. Berdasarkan
penelitian jangka panjang pada lebih dari 1.000 orang lelaki yang minum kopi lima cangkir atau elebih
tiap hari. minum mereka hampir tiga kali lebih mudah terserang penyakit jantung
daripada lelaki yang tak minum kopi.
Waktu
paruh
Waktu paruh untuk menyingkirkan separuh dari
jumlah kafein lewat metabolisme dalam tubuh disebut waktu paruh. Arata-rata 5-6
jam pada orang dewasa. Jika Anda minum kopi pada jam 6 pagi, maka pada jam 1
siang masih ada separuh kafeinnya dalam tubuh Anda.
Bagi wanita hamil maupun lansia, hal ini
lebih lama lagi. Sedangkan pada perokok dan anak-anak, waktu paruhnya lebih
singkat. Wanita hamil sering dianjurkan jangan minum kopi, khawatir berdampak
buruk terhadap janin. Anjuran yang sama juga ditujukan pada kaum ibu yang punya
bayi/menyusui. Ini disebabkan kadar kafein dalam ASI kerap kali naik melebihi
kadar dalam darah (apalagi kafein dalam darah bayi lebih sukar dimetabolisme).
Bila dibiarkan berlanjut, maka bayi akan menjadi rewel dan tidak bisa tidur.
Efek
kopi pada kandungan
Meski belum ada riset yang mendukung bahwa
konsumsi kopi berlebihan dapat menyebabkan cacat bayi lahir, namun percobaan
pada tikus bunting yang diberi kafein menjadikan anak tikus cacat setelah
lahir. Kafein bercampur dengan plasenta dan janin tak mampu melakukan
metabolisme. Kafein tetap tinggal dalam jaringan sanin selama 3-4 hari setelah
minum kopi. Para penderita penyakit puru
sering dianjurkan menjauhi kafein, karena merusak lambung dengan menstimulir
timbulnya zat asam. Bagi orang yang sering menderita sakit kepala, juga harus
menghindari penambahan kafein.
Ganggu
kesuburan
Wanita yang mengkonsumsi minuman berkafein,
cenderung lebih sulit hamil. Kesimpulan ini datarik dari Institut Nasional
Kesehatan Lingkungan AS pada tahun 1988, terhadap 104 wanita pencandu kopi di Carolina Utara AS.
Wanita pencandu berat kopi 9minum lebih dari
70 cangkir kopi sebulan) bahkan hanya punya peluang 26 persen. Dalam hal ini,
faktor lain penimbul kemandulan seperti merokok
, alcohol, frekwensi senggama dan usia wanita, tak mengubah hasil
penelitian. Saudari pencandu kopi? Tak usah gelisah. Begitu berhenti minum
kopi, Anda akan subur kembali.
Benjolan
payudara
Jaringan Fibricystic
dalam payudara beberapa wanita bisa menjol-benjol, tidak halus dan menyakitkan.
Dokter umum menasehatiagar membatasi kafen. Kafein dalam jumlah sedangtak
berefek buruk pada anak-anak. Namun anak yang sedang tumbuh kembang, lebih baik
minum susu atau juice buah daripada dibbiarkan minum kopi atau cola.
Sebenarnya kafein juga punya sisi yang
menguntungkan. Antara lain menghindari rasa kantuk, mempercepat reaksi,
meningkatkan kewaspadaan, mempertinggi konsentrasi (dalam dosis 1 atau 2 cangkir
kopi saja). Kafein 5-10 gram (dari 75 cangkir kopi, atau 125 cangkir teh, atau
200 cangkir cola) tiap hari dapat mematikan orang dewasa! Tarmizi,B.Sc,S.Pd/UNP
No comments:
Post a Comment