oleh Tarnizi, B.Sc. S.Pd
Lidah buaya (Aloe vera) sangat populer dan sudah dikenal sejak lamaObat silang sebagai tanaman yang banyak khasiatnya bagi kesehadan dan kecantikan. Aloe adalah salah satu genus/jenis dari famili Liliaceae dan bersaudara dengan asparagus, lily, sanseivera ordyline dan banyak lagi.
Lidah buaya (Aloe vera L.) mempunyai sinonim Aloe
barbadensis Mill dan Aloe vulgaris Lamk. Termasuk Familia
Liliaceae.
Para
peracik jamu mengenalnya dengan nama simplisia Lidah buaya sebagai Aloe.
Kandungan kimia Lendir Lidah
buaya Aloin, aloe‑emodin
Kegunaan Lendir dalam tumbuhan
antara lain obat cacing, obatluka,
peluruh dahak/obat batuk, Peluruh haid, pencahar, penghenti pendarahan,
perawatan rambut
Obat tetes mata,
Di masa datang lidah buaya menjadi komponen
utama dari obat tetes mata. Setelah tanaman ini melalui ujicoba, ophtalmologist
New Jersey AS, dr. Neville Baron menyebut ekstrak aloe vera obat tetes mata
paling mujarab pada abad 20 ini. Obat
ini ternyata sangat efektif memerangi jasad renik penyebalp infeksi mata.
Kontribusi paling besar dari Aloe vera, sebagai obat tetes mata
mungkin disebabkan oleh kemampuannya menyerap sinar ultraviolet yang merugikan
sehingga berfungsi seperti "kacamata cair”demikian DR.Neville Baron.
Tananan lidah buaya Genus Aloe tergolong tanaman
yang beraifat sikulen yaitu banyak mengandung air dan menyukai
tempat hidup kering. Ia berasal dari gurun-gurun pasir terutama
Afrika Timur Tengah dan Amerika. Daunnya yang hijau keabu-abuan terdiri dari daun
yang lunak, rapuh dan banyak mengandung air seperti agar-agar yang hijau muda,
transparan.
Daunnya berdaging dengan ujung meruncing,
panjangnya 30-60 cm dengan pangkal tersusun berbentuk roset melingkari badang.
Sepanjang tepi daun berjejer duri-duri tumpul, ia dapat tumbuh di dataran
rendah hingga 1000 meter dpl. Ada
juga beberapa spesies yang berbentuk pohon mencapai 20 m, dan dapat ditemui di
gurun pasir Afrika Utara atau Amerika.
Bunganya berbentuk terompet atau tabung
kecil sepanjang 2-3 cm, bewarna kuning sampai jingga, tersusun sedikit
berjuntai melingkari ujung tangkai yang menjulang ke atas sepanjang 30-100 cm,
mencolok dan artistik.
Aloe
barbadensis Miller merupakan satu dari 200 jenis Aloe yang ada. Aloe vera banyak dibudidayakan sebagai
tanaman perkebunan industri pengolahan makanan, kosmetika dan obat-obatan. Di
lembah Rio Grande Texas AS terdapat perkebunan lidah buaya ribuan hektar.
Di Asia termasuk Indonesia,
dikenal jenis Aloe vera chinensis, yang berasal dari Cina dan India. Jenis ini ukurannya lebih
kecil dengan daun hijau bertotol putih kelabu dan berbunga jingga. Di Indonesia
jarang terlihat berbunga, karena keadaan iklimnya tak sesuai seperti tempat
asalnya. Namun pertumbuhan vegetatifnya cukup baik.
Kandungan zat berkhasiat.
Unsur kimia yang terkandung dalam daging
daun lidah buaya yang mirip jeli itu antara lain lignin, saponin, antrakuinon,
vitamin, mineral, enzim, gula monosakarida dan disakarida serta polisakarida, asam
amino esensial dan sekunder yang secara
bersamaan dapat dimanfaatkan untuk kesehadan tubuh. Zat yang dikandungnya itu
dapat berfungsi sebagai bahan kosmetika, obat, dan pelengkap gizip disamping
kemampuannya untuk meresap dalam jaringan kulit dan tidak mengandung toksin
(racun).
Kegunaan
Depkes
RI menginventaris kandungan kimia
dalam lendir lidah buaya antara lain
aloin, aloe-emodin. Kegunaannya untuk obat cacing, obat luka, peluruh dahak,
pencahar, penghenti perdarahan, perawatan rambut. Selain sebagai obat, lendir ini
juga bersifat racun. Selain lidah buaya, ia juga disebut jadam, sedangkan nama
simplisianya Aloe.
Lidah buaya telah digunakan untuk pengobadan
luka bakar, infekasi, sembelit, keracunan, penyakit kulit, dan gigitan serangga.
Tetapi jadam juga bisa untuk obat asma, batuk, gangguan sinus, dan penyakit
mata.
Penyediaan
Pilihlah beberapa. lembar daun
lidah buaya dan potong pangkal daunnya, bersihkan bagian luarnya, Pencet daun
dari ujung ke pangkal dan tampung lendir yang keluar ke dalam piring.
Untuk membuat jus, cukup dengan mengupas
kulit daun dari pangkal ke ujung hingga terbuang seluruh kulitnya, Jus atau
lendir yang telah diambil tadi siap
untuk dijadikan obat, kosmetika, atau untuk penambah gizi
Rahasia kecantikan sang Ratu.
Selain untuk pongobatan berbagai penyakit
tersebut, lidah buaya yang digandrungi kaum wanita, sering dikaitkan dengan
manfaat untuk pengusir jerawat, penyubur rambut, pelindung kulit dari sengatan
matahari.
Cara memakainya, cukup mudah. Misalnya
untuk obat luka, cukup dengan mengoleskan lendirnya ke bagian yang luka.
Untuk penyubur rambut, cukup dengan mongoleskan
lendir ini ke kulit kepala, seperti memakai minyak rambut dan lakukan 2 atau 3
kali seminggu.
Cleopatra, Ratu Cantik dari Kerajaan Mesir Kuno,
(sekitar 4000 tahun silam) yang penuh legendaris itu, telah momanfaatkan lidah
buaya. Rahasia kecantikkn ratu itu terletak pada kedisiplinannya berendam dalam
jus lidah buaya setiap kali mandi. Maklumlah
tumbuhan ini banyak terdapat di sana.
Tumbuhan ini baru meluas ke mana-mana, sejak
abad ke-6 melalui Persia.
Penyebaran ini dilakukan oleh para pedagang Arab ke India,
Tibet, Malaysia dan Indonesia. Ia.
memang bukan tunbuhan asli Indonesia.
Namun, di Indonesia
ia sudah dimanfaatkan selain untuk obat, juga untuk kecantikan, penambah gizi,
untuk tanaman hias pun cukup indah. (Tarmizi, BSc, 2004)
Referensi
Aloe vera Obat Tetes mata (Majalah keluarga,
1937); Tambah Cantik Dengan Lidah Buaya (Majalah Tumbuh, Juli 1990)1 Tanaman
Obat Depkes RI, 1985. Penyembuhan dengan Tanaman Obat, Kumpotindo 2002.
Drs.
Djoko Hargono et al, "Tanaman Obat Indonesia Jilid I & II," 1985,
Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan -
Depkes RI. Jakarta.
Dra. H.Cir," Obat-obat Peninggalan Nenek
Moyang," 1982, Ikhwan Jakarta.
C
Wahyu Suryowidodo, "Kecubung Kasihan Obat Keseleo," (Trubus No.248,
juli 1990) Yayasan Sosial Tani
Membangun, Jakarta.
Dra. Balkiah S & Anawati,"
Aneka Resep Obat Kuno Warisan Nenek Moyang," Anugerah
Surabaya.
Marah Maradjo & Ir.Saleh Widodo," Flora
Indonesia, Tanaman Rempah-rempah," 1985, PT Gita Citra, Jakarta.
Soeharso,"Daun saga Obat Sariawan," BPTO
Tawangmangu,Maret 1990.
Sinse
Usen Wijaya, "Jamu Kembang Teratai," Yayasan sosial Tani Membangun, Jakarta, 1984.
Della,
"Resep Jamu Awet Muda," Yayasan Sosial Tani Membangun Jakarta, 1984.
Slamet Soeseno,
"Khasiat Pisang Kelutuk
untuk Pencernaan," (Majalah
Trubus No.285 1993) Yayasan Sosial
Tani Membangun Jkt.
Tarmizi, "Pisang
Obat Lambung," (Harian
Singgalang, 24,11,94) Singgalang
Press, Padang.
No comments:
Post a Comment