Automatic translation of this blog page

Thursday, June 20, 2013

Kembang Sepatu



Oleh Triwitarsih (28 Desember 2009)

kembang-sepatuNama ilmiah: hibiscus rosa-sinensis l

Nama daerah: bungong raya (Aceh), soma-soma (Nias), bunga-bunga (Batak), kembang wera (Sunda), bunga raya (Melayu), kembang sepatu, wora-wari (Jawa), waribang (Bali).

Kandungan kimia


Kembang sepatu memiliki rasa manis dan bersifat netral. Daun sepatu mengandung taraxeryl acetat, sedangkan bunganya mengandung cyanidin diglucosid, hibicetin, zat pahit, dan lendir.

Efek farmakologis

Kembang sepatu memiliki efek farmakologis sebagai antiviral, antiradang, antidiuretik, menormalkan siklus haid, dan meluruhkan dahak. Bunga kembang sepatu juga digunakan untuk mengobati air kencing bernanah, batuk berdahak dan bernanah, batuk rejan, bisul, borok, disentri, infeksi saluran kencing, keputihan, radang saluran napas, dan TBC. Daun kembang sepatu dapat digunakan untuk mengobati bisul, demam karena malaria, gondongan, mimisan, radang kulit, radang selaput lendir hidung, radang selaput mata, dan radang usus.

Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan kembang sepatu

Air kemih bernanah (gonorrhoea)

Rebus 6 kuntum bunga sepatu dan 15 gram sambiloto yang telah dicuci bersih dengan 600 ml air hingga tersisa 300 ml. Dinginkan, saring, tambahkan satu sendok madu. Minum 3 kali sehari masing-masing 100 ml.

Batuk lendir dan darah

Remas-remas 2 kuntum bunga kembang sepatu yang telah dicuci bersih, seduh dengan 400 ml air panas, tutup dalam cawan selama semalam. Saring esok paginya, tambahkan madu, minum sebelum makan pagi.

Batuk rejan (pertussis) dan radang saluran napas (bronkhitis)

Giling 2 kuntum bunga kembang sepatu yang telah dicuci bersih. Tambahkan 100 ml air matang yang masih hangat dan sedikit garam, lalu peras. Saring dan minum 2 kali sehari dengan dosis yang sama.

Demam karena malaria

Rebus 50 gram daun kembang sepatu, ½ lembar daun pepaya, dan 10 gram garam inggris dengan 500 ml air sampai mendidih. Minum air rebusan saat masih hangat.

Gondongan (parotitis)

Rebus 30 gram bunga atau daun kembang sepatu dengan 400 ml air hingga tersisa 200 ml. Saring dan minum 3 kali sehari dengan dosis yang sama.

Infeksi Saluran Kemih

Rebus 15 gram akar kembang sepatu, 25 gram meniran, dan 30 gram sambiloto dengan 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya, minum 2 kali sehari masing-masing 150 ml.

Keputihan

Rebus 15 gram bunga kembang sepatu, 15 gram jengger ayam, dan 30 gram kulit delima segar atau 15 gram kulit delima kering dengan 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring lalu minum 2 kali sehari masing-masing 100 ml.

Melancarkan haid dan mengatasi haid tidak teratur

Giling 3 kuntum bunga kembang sepatu sampai halus. Tambahkan 150 ml air matang dan cuka beras putih secukupnya. Saring, minum 2-3 kali sehari masing-masing 100 ml.

Mimisan (epistaxis)

Rebus 30 kuntum bunga sepatu kering dengan 500 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring dan minum 2 kali sehari masing-masing 100ml.

Radang selaput ikat mata (conjunctivitas)

Rebus 30 gram akar kembang sepatu dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml. Saring air rebusannya lalu minum. Dapat juga dilakukan dengan merebus 15 gram daun kembang sepatu dengan 400 ml air sampai tersisa 200 ml, saring air rebusannya dan minum pada saat masih hangat.

Radang usus (enteritis)

Rebus 25 gram bunga kembang sepatu dan 50 gram sambiloto dengan 600 ml air sampai tersisa 300 ml. Saring air rebusannya dan minum 2 kali sehari masing-masing 150 ml.

Sariawan (aphthae)

Seduh 30 gram daun kembang sepatu dengan 100 ml air mendidih selama 15 menit. Dinginkan, saring, minum 3 kali sehari dengan dosis yang sama.

Tuberkulosis (TBC)

Giling 3 kuntum bunga sepatu dan 30 gram krokot hingga halus, tambahkan 100 ml air panas. Saring dan minum air seduhannya 3 kali sehari dengan dosis yang sama dengan menambahkan 1 sendok makan madu.

Wanita hamil dilarang minum tumbuhan obat ini.

Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat, tetap konsultasikan dengan dokter.

Sumber: Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Seri 2, Penebar Swadaya, 2005

No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers