Automatic translation of this blog page

Monday, May 23, 2011

DEFISIENSI KALSIUM


oleh Tarmizi, B.Sc. S.Pd


     Tubuh  kita mengandung kalsium lebih banyak daripada  unsur

mineral  lainnya. Diperkirakan 1200 gram kalsium  terdapat  dalam

tubuh  orang dewasa dengan berat badan sekitar 70 kilogram  (Adji

1984). Sebagian besar kalsium terdapat pada tulang rangka  berupa

endapan  hidroksiapatit Ca10(PO4)6(OH)2, yang menyebabkan  tulang

menjadi keras seperti baja. Selebihnya dalam jumlah sedikit  ter-

dapat  dalam  plasma.  Kalsium plasma ini  sebagian  besar  (1,34

mmol/liter)  terdifusi  sebagai ion kalsium dan  selebihnya  1,16

mmol/liter) terikat dengan protein.

     Kalsium dalam plasma berperan dalam berbagai kegiatan tubuh,

diantaranya  untuk  mentransmisi impuls syaraf,  kontraksi  otot,

penggumpalan  darah,  pengatur permiabilitas  membran  sel  serta

keaktifan  enzim. Kadar kalsium dalam plasma  dipertahankan  oleh

tubuh tetap seimbang, yaitu antara 9-11 mg kalsium/100 ml (2,5

mmol/liter) walaupun terdapat kalsium dalam makanan dalam jumlah

yang bervariasi.

     Ada  tiga hormon yang berperan dalam mengatur  agar  kalsium

dalam plasma tetap seimbang, diantaranya adalah hormonparatiroid,

hormon  kalsitonin  dan vitamin D-3. Hormon  paratiroid  berperan

menaikkan penyerapan kalsium pada usus bila terdapat kadar kalsium

yang rendah dalam plasma atau bila terdapat peningkatan kebutuhan

tubuh akan kalsium. Hormon kalsitonin berperan untuk  menunrunkan

kadar kalsium bila kadarnya tinggi dalam plasma. Ketiga hormon ini 

bekerja  agar  mempertahankan kadar kalsium  dalam  plasma  tetap

seimbang.

DEFISIENSI KALSIUM

     Kekurangan  kalsium dalam tubuh dapat  menyebabkan  beberapa

penyakit,  diantaranya  adalah; tetani,  penyakit  rakhitis  pada

anak-anak, dan osteomalasia pada orang dewasa. Bagi manusia  kal-

sium dibutuhkan sekali pada pembentukan membran sel. Jika kalsium

tidak ada menyebabkan membran sel menipis dan akhirnya robek. Hal

ini bisa terjadi dengan sangat cepat, menyebabkan kekejangan pada

rangka otot, keadaan begini disebut tetani.

     Rakhitis  atau riket adalah suatu penyakit  yang  disebabkan

oleh kekurangan vitamin D, akibatnya penyerapan kalsium pada usus

berkurang,  atau kekurangan kalsium dalam makanan, sehingga  kal-

sium  dalam  plasma berkurang. Efeknya  pembentukan  tulang  pada

anak-anak  terhenti, dan matrik tulang kekurangan garam  kalsium.

Pada keadaan begini tulang menjadi lunak. gejala yang tampak pada

penyakit ini adalah kaki berbentuk huruf O atau X, karena  tulang

lunak, sedangkan berat badan bertambah. Selain rakhitis dan kejang

otot, pada anak-anak masih ada ganguan lain seperti kariesdentis,

dan darah sukar membeku jika terluka.

     Oestomalasia  adalah  suatu penyakit  rakhitis  untuk  orang

dewasa.  Oestomalasia disebabkan kekurangan vitamin D, atau  oleh

kekurangan kalsium dalam makanan, akibatnya kalsium dalam  plasma

akan  berkurang, untuk plasma kalsium diserap dari  tulang.  Jika

hal ini berlangsung lama, maka seluruh kalsium dalam tulang  akan

diserap kembali. Keadaan begini mungkin disebabkan orang  tua-tua

sedang sakit, sehingga tidak bisa keluar rumah dalam jangka waktu

yang  lama untuk mendapatkan cahaya matahari, atau  mungkin  juga

karena  gangguan  metabolisme. Dua pengaruh yang  utama  yaitu  ;

pertama, kekurangan garam kalsium pada tulang,  akibatnya  tulang

menjadi  lunak dan yang kedua adalah tetani, menyebabkan  konsen-

trasi ion kalsium dalam plasma berkurang.

     Umumnya  anak-anak  yang  tinggal  di  daerah  yang   kurang

mendapat  cahaya  matahari selama musim  dingin,  sejumlah  besar

vitamin  D (400 UI) dibutuhkan untuk menyerap kalsium dari  usus.

Karena  itu penyakit rakhitis berjangkit pada musim  dingin  yang

kurang mendapat cahaya surya. Sedangkan di negara-negara  tropik,

penyakit  rakhitis jarang terjadi, sebab tubuh menyediakan  cukup

provitamin  D  dalam kulit yang akan dirubah  menjadi  vitamin  D

dengan bantuan sinar ultraungu.

     Sekalipun  unsur kalsium banyak terdapat  dimana-mana  (buah

dan  sayur,  lauk pauk serta susu), namun  tak  jarang  kebutuhan

untuk tubuh tetap saja kurang. Hal ini disebabkan pengaruh saling

tindak  dan faktor lain yang ikut mempersulit penyerapan  kalsium

oleh tubuh.

     Menurut dra.Kartiningsih, Apt, bahwa penyerapan kalsium oleh

tubuh antara lain dipengaruhi oleh perbandingan antara unsur kal-

sium  dan  fosfor serta beberapa macam obat yang  saling  tindak,

sehingga  kalsium  dan obat tidak dapat diserap. Hal  ini  sering

terjadi  dan  sering tidak disadari. Sekalipun  konsumsi  makanan

cukup baik dan sehat, terkadang vitamin pelengkap yang kaya  kal-

sium  ini  masih diperlukan bagi mereka yang aktif  sekali,  anak

yang tumbuh kembang, serta wanita hamil dan menyusui. Sebab tidak

mudah  bagi  mereka menaksir berpa banyaknya kalsium  yang  telah

dikonsumsi dari makanan.

     Pernah  mendengar ibu hamil yang giginya merapuh atau  mudah

patah?  Kejadian seperti ini cukup sering dialami  ibu-ibu  hamil

yang konsumsi kalsiumnya kurang. Memang kalsium dibutuhkan  tubuh

sejak  janin dalam kandungan, yang pada saat itu  diperoleh  dari

ibu.

JUMLAH KECUKUPAN YANG DIANJURKAN

     Perkiraan  kebutuhan kalsium untuk orang dewasa dengan  mem-

pergunakan metode keseimbangan, suatu cara yang sering  digunakan

untuk menetukan kebutuhan kalsium manusia, sangatlah  bervariasi. 

Telah dilaporkan adanya kebutuhan yang sangat rendah, sekitar 300

hingga  400  mg setiap hari pada pria-pria  Peru  dan  sebaliknya

kebutuhan yang tinggi, sekitar 1500 mg stiap hari dilaporkan pada

wanita  pascamenopause  yang  tidak  mendapat  terapi   pengganti

estrogen.  Masukan yang rendah pada individu-individu  di  negara

yang  sedang berkembang dapat menerangkan mengapa  mereka  tetap

memiliki keseimbangan kalsium dengan masukan kalsium 400 - 500 mg

setiap  hari. Kebuthan kalsium bagi wanita  oascamenopause  dapat

berkisar  antara  1200-1500 mg setiap hari  yang  sebagian  dapat

disebabkan  oleh menurunnya absorpsi (penyerapan) kalsium  secara

bertahap akibat usia lanjut.

     Berdasarkan penelitian dengan keseimbangan kalsium pada  ke-

lompok  individu  yang  biasa  mendapat  cukup  masukan   makanan

berkadar kalsium tinggi, jumlah kecukupan yang  dianjurkan  untuk

kalsium adalah 800 mg per hari bagi mereka yang berusia 18  tahun

atau  lebih. Sedangkan Winarno (1986) mengatakan bahwa  kebutuhan

orang  dewasa 700 mg. Walau absorpsi kalsium cenderung  meningkat

pada  saat  kebutuhan fisiologis  meningkat,  dianjurkan  masukan

kalsium  ditingkatkan  menjadi  1200 mg  setiap  hari  pada  usia

remaja,  kehamilan,  dan saat-saat menyusui.  Pemberian  kalsium 

bagi  anak-anak berusia satu sampai sepuluh tahun ditetapkan  800

mg,  dan mencerminkan kebutuhan yang jauh lebih  besar  daripada

orang  dewasa.  Pemberian kalsium bagi bayi berusia  kurang  dari

satu  tahun didasarkan pada kadar kalsium air susu ibu  (300  mg

per  liter  air susu) dan ditetapkan 60 mg  untuk  tiap  kilogram

berat tubuh. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi  (1978)

konsumsi  yang dianjurkan untuk anak di bawah 10  tahun  sebanyak

500 mg perhari dan dewasa 500-700 mg.

     Untuk  makanan  orang-orang Amerika yang kadar  protein  dan

fosfornya  tinggi, maka masukan kalsium 800 mg setiap hari  dapat

dianggap mencukupi kebanyakan orang dewasa.  Mereka yang  masukan

proteinnya  rendah,  membutuhkan kurang dari 800 mg  kalsium  per

hari dan yang masukan proteinnya sangat tinggi, mungkin membutuh-

kan  lebih dari 800 mg tiap hari. Wanita-wanita  pasca  menopause

dan pria berusia lebih dari enam puluh tahun, mungkin membutuhkan

kalsium  lebih  dari 800 mg per hari.  Harus  diperhatikan  bahwa

banyak  individu, terutama wanita-wanita, yang mengkonsumsi  kal-

sium  sangat kurang dari 800 mg per hari. Kurang lebih 25  persen

remaja  putri  dan 50 persen wanita yang berusia  lebih  dari  35

tahun mengkonsumsi kurang dari 500 mg kalsium setiap hari.  

SUMBER KALSIUM

     Kalsium,  unsur  terbanyak kelima dan  kation  terbanyak  di

dalam  tubuh  manusia, terdapat dalam jumlah  1,5-2  persen  dari

keseluruhan  berat tubuh. Kalsium banyak terdapat dalam  bebuahan

dan  sayur-mayur.

     Pada  bebuahan kalsium terbanyak dalam bonteng  suri,  yaitu

193  mg  tiap 100 gram, salak 28 mg, pepaya masak 23  mg,  nangka

masak  20 mg, langsat 17 mg, jambu monyet 15, 8 mg, jambu bol  29

mg, sirsak 14 mg.

     Pada  sayur-mayur kalsium tiap 100 gram bahan  dalam  kacang

kedelai 227 mg, sawi 220 mg, daun katuk 204 mg, kacang hijau  125

mg, paria 45 mg, wortel 39 mg, lobak 35 mg, nenas 16 mg.

     Selain  dalam  makanan  dan sediaan  vitamin,  kalsium  juga

taerdapat  pada obat untuk gangguanlambung atau obat mag.  Saling

tindak  kalsium dalam makanan, susu, vitamin dengan  obat  antara

lain  yang mengandung senyawa tetrasiklin dan obat  yang  berasal

dari  tetrasiklin. Jika hal ini terjadi, kalsium dan  obat  tidak

dapat  terserap  hingga menibulkan resistensi. Selain  itu  kedua

bahan  membantuk  kalsium  tetrasiklinat,  akan  mengendap  dalam

tulang dan gigi sehingga berubah warna dan merapuh.

     Tanda  yang paling mudah dikenal bila hal ini  terjadi  pada

anak  tumbuh kembang, giginya akan tampak coklat  kehitaman  atau

kuning kotor. dari itu  sedapat mungkin pisahkan pemakaian  kedua

obat  tersebt  dengan selang waktu minimal satu jam,  dan  jangan

sekali-kali  makan obat yang mengandung tetrasiklin bersama  susu

atau makanan yang mengandung keju (Panasea Maret 1992).

RINGKASAN

     KALSIUM  dibutuhkan untuk proses perawatan  dan  pembentukan

jaringan rangka tubuh serta beberpa kegiatan penting dalam tubuh.

Namun jumlah yang dibutuhkan tidak dapat ditetapkan dengan  pasti

karena faktor-faktor yang sangat beragam- seperti makanan, faktor

hormonal,  usia,  dan jenis kelamin- mempengaruhi  kebutuhan  dan

metabolisme kalsium. Karena  adanya hubungan saling  mempengaruhi

antara kalsium, fosfor dan protein, sangatlah sulit, bahkan tidak

mungkin,  untuk menetapkan suatu kebutuhan kalsium  untuk  setiap

kelompok  umur. Tak ada cukup data untuk memperkirakan  kebutuhan

kalsium  pada  tingkat  masukan protein  yang  berbeda-beda  atau

perubahan kebutuhan kalsium dalam urin dan retensi kalsium,  yang

berlawanan  dengan  efek peningkatan masukan  fosfor.  Kekurangan

kalsium  jelas  mempengaruhi kesehatan terutama pada  tulang  dan

membran sel.     

Referensi :
Dhama,  Adji,  "Biokimia," (terjemahan dari  Harper's  review  of
     Biochemistry), edisi 19, EGC Jakarta, 1984.
Kartiningsih, "Mencukupi Kebutuhan Kalsium tubuh", (Panasea Maret
     1992), PT Media Harapan Muda. 1992.
Olson, RE et all, "Pengetahuan Gizi mutakhir, Mineral", PT.Grame-
     dia Jakarta, 1988.
Utama,  Sedia,  "Ilmu Gizi dan Diet di Daerah Tropik,"  PN  Balai
     Pustaka Jakarta, 1976.
Winarno. FG,"Kimia Pangan dan Gizi", PT.Gramedia Jakarta, 1986.

No comments:

Post a Comment

Tumbuhan Obat

Followers