Seperti yang
dijelaskan dalam artikel sebelumnya, orang yang mengonsumsi herbal untuk
pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan oleh efek dan reaksi tidak
menyenangkan yang dihasilkannya sehingga seringkali beberapa orang
menyimpulkan bahwa mereka mengalami keracunan. Mari kita lihat reaksi
seperti apa yang dimaksudkan dalam penjelasan berikut.
Reaksi Kerja Obat Herbal
Reaksi yang dimaksudkan di atas, biasanya akan muncul dalam bentuk
yang berbeda-beda pada tiap orang. Terkadang, pada awal terapi herbal,
perut Anda akan terasa seperti dikocok selama satu atau dua hari,
pusing, mual, dan sakit perut mungkin menyertainya.
Jika Anda mengalaminya, jangan khawatir! Secara umum dikatakan bahwa reaksi ini adalah efek penyesuaian
tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa
memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh herbal tersebut dan biasanya
akan hilang setelah beberapa hari.
Selain efek penyesuaian tersebut, akan ada efek detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/setelah menerima pengobatan.
Reaksi yang mungkin muncul adalah batuk-batuk, pilek, demam,
gatal-gatal, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan
besar dan sekali lagi efek tersebut akan berbeda-beda pada tiap orang.
Jika Anda merasakan reaksi atau efek yang tidak menyenangkan
tersebut, ketika/setelah menggunakan obat herbal, jangan menyerah dan
menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan
menghentikan proses pengobatan dan pemulihan.
Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli herbal Anda dan
ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya, ahli herbal akan menganjurkan
Anda mengurangi dosis untuk meringankan efek tersebut dan memberikan
waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan bekerjanya obat herbal.
Prinsip Kerja Obat Herbal
Seseorang yang memutuskan untuk menggunakan obat herbal sebagai pengobatan harus sabar menunggu hasilnya. Mengapa? Salah
satu prinsip kerja obat herbal adalah reaksinya yang lambat. Tidak
seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, manfaat obat herbal
umumnya baru dapat dirasakan setelah beberapa minggu atau beberapa bulan
penggunaan.
Hal itu disebabkan, senyawa-senyawa berkhasiat di dalam obat herbal
membutuhkan waktu untuk menyatu dalam metabolisme tubuh. Berbeda dengan
obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya,
obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya yakni dengan
membangun dan memperbaiki keseluruhan sistem tubuh dengan memperbaiki
sel dan organ-organ yang rusak. Tak heran, dibutuhkan waktu yang relatif
lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita
menggunakan obat kimia.
Alasan lain, kebanyakan obat herbal yang beredar di pasaran bukan
berupa senyawa aktif yang diperoleh dari proses ekstraksi melainkan
berasal dari bagian tanaman obat yang diiris, dikeringkan, dan
dihancurkan. Artikel berikutnya, akan membantu Anda memahami kaitan
antara bentuk sajian obat herbal dengan khasiat yang dihasilkannya.
Silahkan kunjungi halaman Aneka Sajian Obat Herbal
untuk mendapatkan informasi berguna yang Anda butuhkan. Artikel
tersebut akan membantu Anda memilih bentuk sajian obat herbal secara
bijak.
Published in
Artikel Obat Herbal
No comments:
Post a Comment