Perbedaan kitab dari Kalamullah dengan Karangan Manusia
Perbedaan pada
|
Kitab Ciptaan Allah (Al-Qur’an)
|
Kitab Karangan Manusia
|
1. Kata pengantarnya
|
Tidak ada keraguan padanya (QS 2 ayat 2)
|
Mohon kritik dan saran, apabila terjadi kekeliruaan di kemudian hari akan
diperbaiki dst
|
2. Keaslian bahasanya
|
Tetap dari
dulu hingga kini.
Buktikanlah sendiri! |
Mengikuti
perkembangan bahasa dan keilmuan saat ini.
|
3. Keuniversalan tempat dan waktu berlakunya
|
Untuk semua manusia (Hudan lin Nas) hingga akhir zaman
|
Untuk negara tertentu, golongan tertentu, kaum tertentu atau ilmu
tertentu
|
4. Kelengkapan kandungan ilmu yang dimuatnya
|
Memuat
berbagai ilmu
(seni, sejarah,
pertanian, hukum, perdagangan, IPA, teknologi, Astronomi, Biologi, dsb)
|
Ilmu yang
dimuat terbatas (misalnya hanya seni, sejarah, pertanian, hukum, perdagangan,
IPA)
|
Perbedaan pada
|
Kitab Ciptaan Allah (Al-Qur’an)
|
Kitab Karangan Manusia
|
5. Ada tidaknya Edisi Revisi
|
Tidak ada edisi revisi
tidak ada al-Qur'an baru, al-Qur'an lama |
Ada edisi revisi
ada edisi adisi, ada perjanjian baru, perjanjian lama, dsb |
6. Dapat atau tidak dapatnya dinyanyikandengan berbagai irama
|
Dapat
dinyanyikan dengan berbagai irama
|
Tidak dapat
dinyanyikan dengan berbagai irama
|
7. Dapat atau tidak dapatnya dihafal
|
Dapat dihafal (Hafizun)
|
Tidak dapat dihafal
|
8. Keterjaminan aslinya
|
Dalam
ayatnya sendiri dinyatakan penjaminan keasliannya (Inna Nazzalnahu wa Inna
lahizun),
bila ada yang salah baca, orang yang mendengarkan tahu langsung tanpa menyimak tulisannya |
Tidak ada
penjaminan keasliannya
bila ada yang salah baca, orang yang mendengarkan tidak tahu langsung dan harus menyimak tulisannya |
9. Pembuktian isinya
|
Pembuktian isinya dari dulu hingga kini terus berlanjut kemudian (apala
takkilun, apala tatafakkarun)
|
Hanya beberapa ayat yang bisa dibuktikan kemudian. Lebih banyak yg tak
relevan lagi.
|
10. Ada atau tidaknya unsur Menantang
|
Satu ayat
menantang: Siapa yang bisa membuat seumpama al-Qur’an cobalah (Paktu bi
suratin min mislihi)
|
Tidak ada
ayat yang menantang. Tidak ada ayat yg menyatakan bahwa kitab tsb lah yg
benar.
|
11. Menjadi rujukan atau tidaknya bagi ilmu pengetahuan dulu, kini dan
nanti.
|
Sebutlah bermacam ilmu saat ini. Kebenarannya tidak bertentangan dengan
al-Qur’an (Pa bi aiyyi ala irabbikuma tukazziban)
|
Kebenarannya bisa berubah dan tidak dapat dijadikan rujukan permanen.
|
12. Keteraturan isinya
|
Isinya
menyerupai syair
|
Isinya tidak
menyerupai syair
|
13. Peruntukkannya
|
Petunjuk untuk manusia, orang beriman, orang yang bertaqwa, dan
orang yangberfikir
|
Petunjuk untuk kaum tertentu, untuk bidang ilmu tertentu dan orang yang
sedang belajar.
|
14.Versinya
|
Hanya ada satu versi
|
banyak versi
|
Dengan kata lain, bila memang ada al-kitab yang semula dari Allah, kini tak lagi memenuhi kriteria seperti di atas, maka hal itu disebabkan campur tangan manusia.
Al-Qur'an adalah Kitab Suci yang diturunkan pada nabi terakhir dan penyempurnaan dari kitab sebelumnya.
Bonus dari Sdr Alfurqon, MLS
Debat Al-kitab
AKHWAT: “Pak Pendeta, di dunia ini ada banyak orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala. Apakah ada orang yang hapal Alkitab diluar kepala?”
PENDETA (bertitle Doctor Teology):“Di dunia ini tidak mungkin ada yang hapal Alkitab di luar kepala. Sejenius apa pun orang itu, tidak mungkin dia bisa hapal Alkitab di luar kepala, sebab Alkitab itu adalah buku yang sangat tebal, jadi sulit untuk dihapal. Berbeda dengan Al Qur’an. Al Qur’an adalah buku yang sangat tipis, makanya mudah dihapal.”
(Jawaban pendeta tersebut terlalu singkat, tidak rasional dan sangat merendahkan bahkan melecehkan AI Qur’an)
Dengan jawaban pak Pendeta hanya seperti itu, karena penasaran, kami maju ke depan, merebut mikropone yang ada ditangan akhwat tersebut, dan melanjutkan pertanyaan akhwat tadi. (maaf disini kami pakai nama pengganti HILS)
HILS : “Maaf pak Pendeta, tadi bapak katakan bahwa Al Qur an adalah buku yang sangat tipis, makanya gampang dihapal diluar kepala. Tapi pak Pendeta, bahwa setipis-tipisnya Al Qur’an, ada sekitar 500 s/d 600 halaman, jadi cukup banyak juga lho!! Tapi kenyataannya di dunia ini ada jutaan orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala. Bahkan anak kecil sekalipun banyak yang hapal diluar kepala, walaupun artinya belum dipahami. Sekarang saya bertanya kepada pak Pendeta, Alkitab itu terdiri dari 66 kitab bukan? Jika pak Pendeta hapal satu surat saja diluar kepala (1/66 saja), semua yang hadir disini jadi saksi, saya akan kembali masuk agama Kristen lagi! Ayo silahkan pak Pendeta!”
Mendengar tantangan saya seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin audiens yang muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta yang benar-benar hapal salah satu surat saja di dalam Alkitab tersebut. Seandainya ada yang hapal, berarti saya harus tepati janjiku yaitu harus masuk Kristen kembali. Karena para Pendetanya diam, saya lemparkan kepada jemaat atau audiens Kristen yang dibelakang.
Mendengar tantangan saya seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin audiens yang muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta yang benar-benar hapal salah satu surat saja di dalam Alkitab tersebut. Seandainya ada yang hapal, berarti saya harus tepati janjiku yaitu harus masuk Kristen kembali. Karena para Pendetanya diam, saya lemparkan kepada jemaat atau audiens Kristen yang dibelakang.
HILS : “Ayo kalian yang dibelakang, jika ada diantara kalian yang hapal satu surat saja dari Alkitab ini diluar kepala, saat ini semua jadi saksi, saya akan kembali masuk ke agama Kristen lagi, silahkan!!”
Masih dalam situasi tegang, dan memang saya tahu persis tidak akan mungkin ada yang hapal walaupun satu surat saja diluar kepala, tantangan tersebut saya robah dan turunkan lagi. Saat itu ada beberapa Pendeta yang hadir sebagai pembicara maupun sebagai moderator. Mereka itu usianya bervariasi, ada yang sekitar 40, 50 dan 60an tahun. Pada saat yang sangat menegangkan, saya turunkan tantangan saya ke titik yang terendah, dimana semua audiens yang hadir, baik pihak Kristen maupun Islam semakin tegang dan mungkin sport jantung.
HILS : “Maaf pak Pendeta, umur andakan sekitar 40, 50 tahun dan 60an tahun bukan? Jika ada diantara pak Pendeta yang hapal SATU LEMBAR saja BOLAK BALIK ayat Alkitab ini, asalkan PAS TITIK KOMANYA, saat ini semua jadi saksinya, aku kembali masuk agama Kristen lagi!! Silahkan pak!”
Ketegangan yang pertama belum pulih, dengan mendengar tantangan saya seperti itu, situasi semakin tegang, terutama dipihak teman-teman yang beragama Islam. Mungkin mereka menganggap saya ini gila, over acting, terlalu berani, masak menantang para Pendeta yang hampir ratarata bertitel Doctor hanya hapalan satu lembar ayat Alkitab saja. Suasana saat itu sangat hening, tidak ada yang angkat suara, mungkin cemas, jangan-jangan ada yang benar-benar hapal ayat Alkitab satu lembar saja. Karena para pendeta diam seribu bahasa, akhirnya saya lemparkan lagi kepada jemaat atau audiens yang beragama Kristen.
HILS : “Ayo siapa diantara kalian yang hapal satu lembar saja ayat Alkitab ini, bolak balik asal pas titik komanya, saat ini saya kembali masuk Kristen. Ayo silahkan maju kedepan!”
Ternyata tidak ada satu pun yang maju kedepan dari sekian banyak Pendeta maupun audiens yang beragama Kristen. Akhirnya salah seorang Pendeta angkat bicara sebagai berikut:
PENDETA: “Pak Insan, terus terang saja, kami dari umat Kristiani memang tidak terbiasa menghapal. Yang penting bagi kami mengamalkannya.”
HILS : “Alkitab ini kan bahasa Indonesia, dibaca langsung dimengerti! Masak puluhan tahun beragama Kristen dan sudah jadi Pendeta, selembar pun tidak terhapal? Kenapa? Jawabnya karena Alkitab ini tidak murni wahyu Allah, makanya sulit dihapal karena tidak mengandung mukjizat! Beda dengan Al Qur’an. Di dunia ini ada jutaan orang hapal diluar kepala, bahkan anak kecilpun banyak yang hapal diluar kepala seluruh isi Al Qur’an yang ratusan halaman. Padahal bahasa bukan bahasa kita Indonesia. Tapi kenapa mudah dihapal? Karena Al Qur’an ini benar-benar wahyu Allah, jadi mengandung mukjizat Allah, sehingga dimudahkan untuk dihapal. Soal mengamalkannya, kami umat Islam juga berusaha mengamalkan ajaran Al Qur’an. Saya yakin jika bapak-bapak benarbenar mengamalkan isi kandungan Alkitab, maka jalan satu-satunya harus masuk Islam. Bukti lain bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah, seandainya dari Arab Saudi diadakan pekan Tilawatil Qur’an, kemudian seluruh dunia mengakses siaran tersebut, kami umat islam bisa mengikutinya, bahkan bisa menilai apakah bacaannya benar atau salah. Dan ketika mengikuti siaran acara tersebut, tidak perlu harus mencari kitab Al Qur’an cetakan tahun 2000 atau 2005. Sembarang Al Qur’an tahun berapa saja diambil, pasti sama. Beda dengan Alkitab. Seandainya ada acara pekan tilawatil Injil disiarkan langsung dari Amerika, kemudian seluruh dunia mengaksesnya, kitab yang mana yang jadi rujukan untuk di ikuti dan dinilai benar tidaknya? Sama-sama bahasa Inggris saja beda versi, jadi sangat mustahil jika ada umat Kristiani bisa melakukan pekan tilawatil Injil, karena satu sama lainnya berbeda.”
Alhamdulillah dari sanggahan kami seperti itu mendapat sambutan hangat dan aplaus dari audiens yang beragama Islam. Oleh sebab itu kami serius menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.(sepuluh juta rupiah) bagi siapa saja umat Kristiani yang bisa hapal ayat-ayat Alkitab walau 100 lembar saja bolak balik atas pas titik komanya. Bagi yang ingin mencobanya, kami persilahkan hubungi kami bila ada yang bisa menghapalnya diluar kepala, tanpa harus membuat satupun kesal.
(“Mustahil Kristen Bisa Menjawab”, Oleh : H. Insan LS Mokoginta)
Jumlah Penghafal Al-Qur’an di Indonesia Terbanyak di Dunia
Indonesia kali ini boleh berbangga. Pasalnya, ternyata jumlah penghafal Alquran di Indonesia tertinggi di dunia, yakni mencapai 30 ribu orang. Arab Saudi bahkan hanya memiliki 6.000 orang penghafal Alquran.
Namun jangan gembira dulu, jumlah tersebut masih terhitung sedikit jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang sekitar 234 juta orang.
Namun jangan gembira dulu, jumlah tersebut masih terhitung sedikit jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang sekitar 234 juta orang.
”Jadi lomba Musabaqah hafalan Alquran dianggap penting agar bisa terus menghasilkan penghafal Alquran dan hadits di kemudian hari,” ujar Koordinator Sekretariat Musabaqah Tahunan Hafalan Alquran Sultan Bin Abdul Aziz Tingkat Nasional, Gunaim Ikhsan, Jumat (24/9).
Acara yang berlangsung sejak Jumat (24/9) hingga Ahad (26/9) ini, kata Gunaim, masih memperlombakan lima cabang utama. Yakni hafalan 30 juz Alquran, 20 Juz Alquran, 15 Juz Alquran, 10 Juz Alquran, serta hafalan kumpulan hadits sejumlah 500 hadits (100 hadits lengkap dengan sanadnya dan 400 hadits tanpa sanad). “Jumlah peserta selalu bertambah setiap tahunnya. Tahun ini termasuk animo terbesar, terutama untuk peserta hapalan hadits,” kata dia.
Gunaim menambahkan, demi terus meningkatkan jumlah penghafal Alquran di Indonesia, hadiah Musabaqah pun terus ditambah. Ahad nanti, panitia akan mengumumkan 15 pemenang dari lima kategori perlombaan tersebut. Hadiah terbesarnya, yakni bagi pemenang pertama kategori hafalan 30 juz Alquran berhak mendapatkan uang sebesar 16 ribu riyal atau sebesar Rp 40 juta. Jumlah tersebut terus berurutan menurun untuk juara-juara berikutnya. Hadiah tersekecil, yakni bagi juara tiga cabang hafalan Alquran 10 juz akan mendapatkan 5.000 riyal atau sebesar Rp 12,5 juta. “Untuk peserta yang tidak menang juga kami berikan hadiah sebesar Rp 450 ribu per orang,” katanya.
Hadiah-hadiah tersebut tentu belum termasuk akomodasi dan penginapan serta baju, tas, dan makan yang gratis. Hadiah-hadiah dalam jumlah yang cukup besar tersebut, kata Gunaim, diharapkan mampu memberikan tambahan motivasi bagi anak muda penghafal Alquran agar memiliki kualitas lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment