Oleh Tarmizi, B.Sc. S.Pd
Diantara beragam jamur pangan yang lezat, ternyata banyak juga yang berkhasiat sebagai obat. Ada jamur sebagai pencegah anemia, antidiabetes, penurun tensi, dan ada pula yang bisa menurunkan kolesterol dalam darah.
Ada beberapa jenis jamur tak beracun yang bermanfaat. Sebagai bahan makanan, kita mengenal jamur merang atau cendawan jerami, jamur kuping, jamur kukuran, jamur tiram, dan jamur paying yang dapat diolah menjadi hidangan lezat bergizi tinggi. Dalam literature Cina kuno tertulis bahwa jamur kuping bisa dimanfaatkan sebagai penurun tekanan darah tinggi, dan jamur paying sebagai penurun kolesterol. Ternyata hasil penelitian FAO (Food and Agriculture Organization) pun mendukung pendapat itu.
Jamur yang kita kenal
Bila kita berjalan di kebun, hutan, atau di tempat yang lembab banyak kita jumpai jamur. Ia senang tumbuh di atas kayu mati atau tumpukan jerami padi yang selalu basah oleh air. Makanya pada musim hujan sering bermunculan jamur dalam waktu beberapa minggu. Yang paling dikenal tentu saja jamur yang tumbuh sebesar jempol pada tumpukan jerami padi, yang enak dimakan. Jamur merang atau cendawan jerami ini sudah banyak dibudidayakan dan dapat dibeli di took swalayan dan supermarket. Jamur jenis lainnya yang lezat dimakan juga banyak dibudidayakan dan dipasarkan.
Jamur merang (Volvariella volvacea) termasuk dalam familia Agarcaceae. Jamur merang berbentuk paying, terdiri atas batang dan tudung. Pangkalnya mempunyai selaput yang pada mulanya menutupi seluruh tubuh buah yang masih kecil. Sedangka pada permukaan bawah tudungnya, terdapat lembaran-lembaran yang ersusun seperti jari-jari payung. Di tempat ‘ari-jari payung’ itulah spora jamur bisa muncul. Ketika masih kecil, bentuk jamur meran bulat seperti kelereng. Semakain besar akan timbul warna coklat tua, dan mulai membuka mahkotanya. Daging jamur yang bewarna putih kecoklatan ini kenyal, empuk, dan sedikit berserat. Jamur merang dijual pada saat tudung mahkotanya belum merekah. Jamur yang sudah merekah tidak akan tahan lama disimpan dan nilai gizinya sudah berkurang.
Jamur yang lain dapat dijumapi di pasaran adalah jamur tiram, jamur payung shiitake yang sudah dikeringkan, jamur payung shiitake yang masih segar, jamur kuping seperti warna daging, jamur kuping seperti warna daging, jamur kuping yang sudah dikeringkan, dan jamur champignon yang sangat putih.
Jamur shiitake telah terbukti menyembuhkan beberapa penyakit antara lain: mandul, stroke, kanker, kelebihan lemak, insomnia, darah tinggi, wasir sampai diabetes. Bahakan kalau hanya sekadar influenza dan kejantanan, tak perlu pinjam mulut orang lain. “saya sendiri mengalaminya, influenza menjauh dari hidung saya,” tutur Adiyuwono di Bandung.
Dulu jamur shintake dan maitake dimakan untuk memperpanjang umur. Shiitake mengandung senyawa anti kanker, anti virus dan efek memicu kekebalan.
Kandungan gizi 100 gram jamur shiitake terdiri dari vitamin B1 0,16 mg; B1 0,64 mg; C 6,25 mg; D2 76,90 mg. Selain itu ada protein 7,58 gram; lemak 0,93 gram; karbohidrat 11,42 gram;kalsium 800 mg; fosfor 800 mg; kalium 420 mg; besi 19 mg; niasin 7,60 mg; asam pantotenat 3,20 mg; dan air 75,37 gram. Untuk dijadikan obat dianjurkan tidak merebusnya, karena diduga kandungan gizinya berkurang (Karjono, Trubus 364, Mar 2000).
Kandungan gizi 100 gram jamur shiitake terdiri dari vitamin B1 0,16 mg; B1 0,64 mg; C 6,25 mg; D2 76,90 mg. Selain itu ada protein 7,58 gram; lemak 0,93 gram; karbohidrat 11,42 gram;kalsium 800 mg; fosfor 800 mg; kalium 420 mg; besi 19 mg; niasin 7,60 mg; asam pantotenat 3,20 mg; dan air 75,37 gram. Untuk dijadikan obat dianjurkan tidak merebusnya, karena diduga kandungan gizinya berkurang (Karjono, Trubus 364, Mar 2000).
Obat hipertensi
Satu genggam jamur kuping putih (Tremella fuciformis) disiram -3 kali, agar bersih dari pasir. Slanjutnya jamur itu ditim bersama 3 gelas air, sampai airnya tinggal kira-kira 2 gelas. Rebusannya – air bersama ampasnya – lalu diminum setiap pagi dan sore, masing-masing satu gelas. Rasanya memang hambar saja. Selama minum rebusan jamur dianjurkan tidak minum obat apapun, juga tidak melakukan diet. Lakukan secara rutin sampai Anda rasakan penurunan tensi yang berarti (pengalaman hartono S & Ny. Sugiarto, Trubus 247 1990).
Obat diabetes
Jamur shiitake digodok dengan 3 gelas air, hingga tinggal 2 gelas. Minumlah pagi segelas dan sore segelas. Penggunaannya bisa 2-3 kali sampai air rebusannya terlihat bening. Jangan dibuang, kaki jamur sisa rebusan bisa dimasak. Boleh dicampur dengan mi instant (T Sunardi, Trubus 364 Mar 2000).
Obat diabetes diikuti pembengkakan kaki
Jamur kuping putih 10 gram didirendam semalam dalamas air. Selanjutnya, jamur kuping itu dicampur 2 gelas air kemudian di tim 30 menit, sehingga tinggal 1 gelas. Minumlah sekali dua hari rebusan jamur itu bersama jamurnya malam menjelang tidur. Seudah meminumnya tidak lagi makan apa-apa (Della, Trubus 247 Juni 1990).
Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan dimaksud adalah jalan udara hidung dan sinus (rongga berisi udara) mengalami infeksi dan masalah-masalah lain. Gangguan pernapasan tersebut dapat berupa hidung berair atau mungkin tersumbat lender yang disebabkan oleh infeksi virus, selaput lender hidung dan mata membengkak dengan keluar ingus, dan bersin-bersin yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Selain itu gangguan pernapasan dapat juga berupa masalah seperti sinusitis, polip, sindrom, apses paru-paru dan lain-lain, dimana gangguan tersebut empunyai gejala tersendiri. Pada gangguan pernapasan sindrom, cairan terbentuk dala paru-paru dan menyebabkan paru-paru kaku. Gejala ini mengganggu pernapasan karena berkurangnya jumlah oksigen dalam kapiler-kapiler yang memompakan oksigen ke dalam paru-paru.
Cara pengobatan tradisional yang dapat Anda gunakan: 1. Rebus 10 gram jamur putih kering (direndam dulu hingga lembut), 50 gram jail-jali (direndam hingga lembut selama 4 jam), 5 gram jeruk mandarin kering (Hembing, Citra 378 Juni 1997).
2. Diiris jahe, gula batu secukupnya dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc lalu diminum. Jamur, jail dan pahap dapat dibeli di pasar swalayan (Tarmizi/Universitas Negeri Padang)
No comments:
Post a Comment