oleh Tarmizi
Membuat
sendiri jamu lebih baik daripada mmembeli. Begitulah kata seorang penemu resep
jamu awet muda, Nyonya Sri Hadi. "Kebersihannyapun lebih terjamin,"
begitu alasannya. Khasiatnya ? Minumlah dua kali seminggu, pagi dan sore.
Misalnya tiap Senin dan kamis atau Selasa-jumat. Tubuh kan terasa sehat, segar,
wajah bersinar-sinar, kulit halus dan kencang. Cobalah, siapa yang mau.
JAMU BUNGA TERATAI
Teratai
menurut warna bunganya ada dua macam, yang merah dan putih. Menurut
ukurannyapun ada yang besar dan kecil. Jenis yang besar antara lain Nelumbium
nelumbo, Nelumbium speciosum, serta Nelumbiumium nucifera. Sementara yang kecil
bernama Nymphaea indica serta Nymphaea pubescens.
Keduanya
memang berbeda. Yang besar berasal dari India dan Cina, sedangkan jenis teratai
kecil berasal dari Afrika. Khusus teratai besar di India sudah lama
dimanfaatkan. Selain untuk jamu juga untuk bahan makanan. Misalnya akar dan
biji buah teratai digoreng atau dikari, bisa pula dijadikan acar dan asinan.
Sedangkan di restoran Cina, buah teratai dijadikan salah satu bumbu dalam
membuat masakan daging itik. konon daging itik itu tidak akan senikmat iklannya
kalau tidak dicampuri buah teratai terlebih dahulu di dapur.
BUNGA TERATAI
Bunga
teratai rasanya pahit. karena itu untuk dijadikan jamu harus direbus terlebih
dahulu. Barulah air rebusan itu yang diminum. Air rebusan bunga teratai dapat
melancarkan pengeluaran air kencing yang mengalami gangguan. Selain itu juga
dapat menyembuhkan batuk, muntah-muntah serta mampu membersihkan darah. Mereka
yang rajin minum air rebusan bunga teratai akan menjadikan wajahnya selalu
segar. Dengan begitu kaum ibu dan remaji penggemar jamu bunga teratai akan
selalu awet muda.
Helaian
mahkota bunga teratai berkhasiat mengatasi gangguan bagi para ibu yang sedang
hamil muda. Helaian mahkota bunga teratai direbus dalam susu sapi lalu diperas
dan dimakan dalam bentuk pil. Kalau bunganya dibakar, maka abunya dipakai
sebagai obat luar untuk menyembuhkan eksim, bisul serta gangguan kulit lainnya.
Kalangan
ahli kecantikan Cina, sejak dulu sudah menemukan jamu yang menjaga kelembutan
kulit. Yitu berupa helaian mahkota bunga teratai yang sudah dikeringkan.
demikian pula dengan serbuk dan benang sarinya, dipakai untuk bahan kosmetika.
Kalau serbuk dan benang sarinya dicampur madu dan keju, maka dapat dijadikan
obat penyakit wasir.
Biji
bunga teratai juga tak kalah pentingnya. Kantong biji yang berbentuk sarang
tawon itu, setelah dibakar, lantas abunya diminum dengan air masak, akan
menghentikan kencing darah serta berak darah. Kantong yang pahit itu juga
dipakai untuk menghilangkan pembekuan darah yang sering menimpa wanita baru
melahirkan. Caranya dengan merebus kantong biji teratai dalam air dan dicampursedikit
samsu putih (arak dari air tebu).
Biji
bunga teratai yang telah dikupas dari kulitnya, direbus dan diminum airnya,
konon mujarab (mangkus) menyembuhkan kaum pria yang mulai "lemah".
Sementara sumbu yang terdapat di tengah-tengah biji teratai (rasanya juga
pahit), air rebusannya punya daya penenang. Ini baik bagi mereka yang sedang
mengalami gangguan syaraf (stres, gelisah, berdebar-debar) maupun penyem-buhan
mata bengkak.
Daun
teratai juga pahit dan terkenal sebagai jamu turun panas. Selain itu untuk
perangsang membukanya pori-pori kulit, sehingga memperlancar pengeluaran
keringat. Disamping sangat baik untuk mengobati demam dan influensa, daun
teratai juga mampu menormalkan buang air kecil dan buang air besar.
Daun
terati yang dipanggang kering dan dijadikan tepung, merupakan jamu penyembuh
disentri. Dua gram tepung daun teratai dicampur gula merah lalu diseduh dengan
air panas. Jamu ini dimi-num beberapa kali. Seandainya disentri sudah sampai ke
tingkat mengeluarkan darah, maka gula merah mesti diganti dengan madu.
Batang
teratai mempunyai serat berupa benang yang panjangnya sekitar 30 cm. Batang ini
juga berfungsi sebagai penenang seperti bijinya. Batangnya direbus dan air
rebusannya diminum, akan menyembuhkan gangguan lambung. Selain itu juga
melancarkan buang air kecil, mengobati mencret dan disentri.
Tepung
akar teratai (biasanya teratai putih) dapat menghentikan disentri. Rasanya agak
manis. Tepung mentah dapat menyembuhkan sariawan. Kalau sudah dimasak, tepung
akar berfaedah menguatkan jantung serta lambung. Batang atau tangkai teratai
yang ditumbuk dan diperas airnya, dapat menyembuhkan mimisan. Caranya cukup
dengan meneteskan air perasan itu ke dalam hidung yang mengeluarkan darah.
beberapa tetes cukup untuk menghentikan perdarahan tersebut.
JAMU AWET MUDA UNTUK REMAJA
PUTRI
Jamu awet muda berikut diramu dari
bahan-bahan berupa rimpang dan pucuk daun. Kalau tak suka pahit, boleh
menambahkan gula Jawa lebih banyak.
Caranya: Bahan 1 terdiri
dari masing-masing 1 jari rimpang : kencur, jahe, kunyit, temu lawak,
lempuyang, temu giring, ditambah 1 jari asam Jawa, 3 buah cabe Jawa dan gula
Jawa secukupnya. Semua bahan ditumbuk jadi halus.
Bahan
2 terdiri dari masing-masing 1 pucuk daun : asam, pepaya, jambu klutuk,
kemuning, saga, beluntas, gandarusa, meni-ran, kumis kucing, sirih. Cuci bersih
dengan air masak dan tumbuk halus.
Bahan
1 dan 2 dipindahkan ke wadah plastik. siapkan wadah yang lain dan di atasnya
ditaruh saringan. Tuangkan setengah gelas air matang bening ke dalam campuran
bahan 1 dan 2, peras di atas saringan. Tuang lagi setengah gelas air bening
matang dan lakukan hingga habis 2 gelas air bening. Bagi dua air perasan ini
untuk diminum pagi dan sore.
JAMU AWET MUDA UNTUK PARA
IBU
Bahan
jamunya sama dengan jamu untuk remaja puteri, hanya ada 3 macam tambahan: 3
jari kayu rapet (kayu pegatsih), 1 buah majakane dan sejumput kunci pepet.
Khasiat jamu ini melngsingkan dan membuat ketat tubuh.
Caranya: Sama dengan cara
menyiapkan jamu remaji. tiga bahan tambahan dicuci dan ditumbuk bersama bahan 1
dan 2. Proses selanjutnya sama saja.
JAMU AWET MUDA UNTUK IBU
LANSIA
Yang
dimaksud ibu lansia di sini adalah para ibu yang telah menopause. bahan jamunya
sama dengan jamu remaja puteri, hanya ditambah dengan 3 macam bahan : 1 jari
rimpang lengkuas, 2 buah cabe Jawa dan 1 jari lempuyang. Caenghilangkan
pengapuran dan menambah keaktifan bekerja.
Referensi:
Sinse Usen Wijaya,
"Jamu Kembang Teratai," Yayasan sosial Tani Membangun, Jakarta, 1984.
Della, "Resep Jamu
Awet Muda," Yayasan Sosial Tani Membangun Jakarta, 1984.
No comments:
Post a Comment