Anemia adalah suatu keadaan dimana volume eritrosit (sel darah merah atau kadar Hb menurun sampai di bawah kadar fisiologis yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan (O2) jaringan. Sebenarnya banayk lagi penyebab anemia, seperti rendahnya
konsumsi vitamin B-12, asam folat, protein, vitamin C, seperti adanya infeksi cacing tembang atau malaria. Akan tetapi jenis anemia yang banyak terjadi di Indonesia adalah kekurangan zat besi sebagai rendahnya konsumsi zat besi.
Kaitan anemia dengan prestasi belajar
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kosentrasi belajar dan kemampuan akademik (prestasi belajar di sekolah) rendah pa anak yang menderita anemia daripada yang tak menderita anemia. Pada semua tingkat umur, anemia menyebabkan tubuh rentan terhadap penmyakit dan menurunkan produktivitas kerja. Untuk mengetahui seseorang mederita anemia perlu diperiksa darahnya. jika kadar hb kurang dari normal (menurut WHO 12 g%) berarti menderita anemia.
Malaria
Anemia disebabkan penghancuran sel darah merah dan proses fagositosis (memakan benda asing) yang berusaha untuk mengatasi infeksi parasit. Infeksi plasmodium malariae termasuk yang paling ringan. gejala awal berupa nyeri otot, sakit kepala, demam dan rasa menggigil, anemianya ringan.
Infeksi palsmodium vivax hanya ringan, jarang fatal namun sering kambuh dan agak sulit disembuhkan sempurna. Anemia yang terjadi tidak berat, limpa akan membesar 2 x dalam minggu kedua.
Infeksi plasmodium falsifarum dengan gejala awalnya hebat berupa sakit pinggang, demam yang kontiniu. Anemia terjadi cepat, pembesaran limpa dalam 3-4 hari. Bila tak diobati cepat, anemia akan semakin berat dan peredaran darah yang efektif akan berkurang sehingga dapat menimbulkan sumbatan pembuluh kapiler yang bisa menimbulkan komplikasi serius (Yudi Irawanto 1992).
Zat besi
Zat besi (Fe) merupakan komponen hemoglobin, mioglobin, sitokhrom, enzim katalase dan feroksidase. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang disebut juga lesu darah. Keadaan ini menyebabkan penurunan penurunan produktivitas kerja> zat besi yang berasal dari makanan, sebagian digunakan untuk pembentukan hemoglobin. Hemoglobin yang terbentuk akan berguna mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh dan otot (Moh. Rahmat, 1994).
Di dalam jaringan, oksigen berfungsi membakar zat gizi untuk menghasilkan tenaga. Dari itu dapat dipahami bahwa orang yang kekurangan zat besi akan mengalami penurunan produktivitas kerja.
Bayi cerdas
Dari hasil penelitian ternbukti bahwa ibu yang menderita gangguan pencernaan lemak, akan melahirkan bayi dengan IQ point lebih rendah daripada ibu yang tidak mengalami gangguan pencernaan lemak.
Kebutuhan asam lemak omega-3 Pada masa kehamilan 4,5% dari total kebutuhan energi. Sementara ahli lain (Breve, 1987) mengajukan kebutuhan asam lemak omega-3 sebesar 350-400 mg/hari dalam bentuk asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang.
Pada masa menyusui, pemberian ASI sangat dianjurkan guna menyumbangkan intake terbesar asam lemak omega-3 dan omega-6. Hal ini menyadarkan kita bahwa teknologi canggih untuk merekayasa formula susu buatan, tak mampu menyamai ASI sebagai makanan alami (food natural) bagi bayi.
Hasil penelitian di Bogor membuktikan, dari beberapa merek susu formula yang beredar saat itu tak satupun yang mengandung asam lemak omega-3. Dari itu di satu pihak kita harus menambahkan asam lemak omega-3 ke dalam susu formula, emgingat produk ini memiliki segmentasi pasar cukup luas dan merupakan alternatif untuk menggalakkan ASI bagi wanita karier (Sirajudin, 1995).
Banyak asfek yang harus menjadi perhatian kita agar selalu energik, sehat, fit dan fresh stiap hari. Diantara gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, dan segalan serba teratur, termasuk masalah makanan. dalam hal ini mkanan beserta gizinya terutama zat besi sangat berperan dalam mencapai kesehatan tubuh yang dimanfaatkan untuk menciutkan kulit kepala, sehingga mencegah kerontokan rambut. Resepnya semacam minyak rambut tradisional dari iris-irisan bunga kenanga, cempaka, mawar dan pandan wangi bersama melati. Minyak ini selain menyejukkan juga sekaligus mengharumkan.
No comments:
Post a Comment