Ini adalah salah satu mata kuliah wajib yang baru diselenggarakan di program studi kimia. Karena ada standarisasi kurikulum, maka mahasiswa wajib untuk mengambil matakuliah bertemakan manajemen dan lingkungan.
Kedua mata kuliah tersebut bisa diambil dari program studi teknik industri untuk matakuliah manajemen dan teknik lingkungan untukmatakuliah lingkungan. Selain itu juga kedua matakuliah tersebut bisa di ambil dari prodi kimia sendiri. Yang selama ini diselenggarakan di prodi kimia adalah ‘kimia lingkungan’, kuliah tentang manajemen sendiri belum ada.
Kedua mata kuliah tersebut bisa diambil dari program studi teknik industri untuk matakuliah manajemen dan teknik lingkungan untukmatakuliah lingkungan. Selain itu juga kedua matakuliah tersebut bisa di ambil dari prodi kimia sendiri. Yang selama ini diselenggarakan di prodi kimia adalah ‘kimia lingkungan’, kuliah tentang manajemen sendiri belum ada.
Belajar manajemen laboratorium ternyata membutuhkan kemampuan yang komprehensif. Misalnya, untuk membangun laboratorium butuh arsitek juga lho… tapi arsitek yang ngerti ilmu kimia. Kenapa ? soalnya ketika membangu suatu lab tidak bisa sembarangan menata ruangan – ruangan. MIsalnya, ruangan adminstrasi, manajer, lab penelitian, ruang instrumen, ruang timbang, gudang alat dan gudang bahan, alur evakuasi jika terjadi kebakaran/bencana di lab pun harus ada dll.
Dalam penempatan alat harus diperhatikan dengan sangat. Kita harus mengenali karakter alat tersebut. Alat seperti HPLC (High Pressure Liquid Chromatography) – GC MS (Gas Chromatography Mass Spectrophotometer) jangan di satu ruangkan dengan alat FTIR (Fourier transform infrared spectroscopy). Dalam pengoperasian HPLC dan GC MS membutuhkan pompa besar sehingga menghasilkan getaran sedangkan FTIR sangat sensitif terhadap getaran. Hohoho… bayangpun kalau di satu ruangkan, pengukurannya pasti tidak akan akurat.
Kemampuan seorang kimiawan untuk mengenali sifat – sifat bahan kimia ternyata amat sangat diperlukan. Bahan – bahan kimia di tempatkan di lemari bukan berdasarkan alfabet tapi dari sifat kereaktifannya. Ingat ini bukan perpustakaan dimana buku – buku di susun dalam rak berdasarkan alfabetnya.
Asam – asam sebaiknya disimpan dalam lemari tersendiri. Bahan beracun seperti kalium sianida (KCN), asam oksalat (H2C2O4 . 2 H2O), raksa (Hg) disimpan dalam lemari yang terkunci, jika tidak… zat – zat berbahaya ini bisa disalah gunakan misalnya untuk bunuh diri (hiiy.. nggak banget). Bahan kimia yang bau dan mudah menguap seperti asam asetat (wuih baunya asyemm banget), amoniak disimpan dalam lemari yang berventilasi. Ventilasi lemari ini berupa pipa yang menuju keluar ruangan jadi gasnya bisa langsung menuju udara terbuka. Bahan yang mudah terbakar seperti eter (sedikit aja ada api dah langsung terbakar lho..), fosfor, alkohol, aseton disimpan dalam lemari yang terbuat dari bahan yang tidak dapat terbakar.
Bahan kimia juga harus diberi label sesuai dengan isinya. Biasanya seiring berjalannya waktu, tulisan dalam label bisa memudar, nah… ini harus segera di ganti! ika tidak, bisa berbahaya!
Dulu, himpunan AMISCA dipakai untuk gudang limbah. Jadi zat – zat kimia yang labelnya tidak jelas di simpan dalam gudang limbah. Semakin hari, botol – botol tak jelas semakin bertambah. Bagaimanapun juga limbah harus diolah/dibuang. Gudang itu bak teror yang menghantui petugas lab. Zat dalam botol – botol tak jelas itu jika diolah/dibuang bisa saja terjadi reaksi yang tak terduga dan berbahaya! Kalau meledak gimana? kalo tiba – tiba menghasilkan gas mematikan… kalau… kalau…
Dan jangan pernah menyimpan zat kimia dalam tempat sisa makanan tanpa melepas labelnya! Soalnya pernah ada kejadian seorang anak kecil minum… apa ya itu namanya… yang buat ngencerin cat tea… dari botol minum aqua terus meninggal. Jadi ayah sang anak nyimpen zat itu di botol aqua tanpa mengganti labelnya. Ini pelajaran buat kita juga. Meski bukan di laboratorium, zat – zat kimia yang disimpan dalam botol/wadah bekas makanan sebaiknya diganti labelnya.
Laboratorium juga harus hidup. Maksudnya pendanaannya lancar. So… kemampuan untuk bekerjasama dengan pihak lain pun di butuhkan. Mahal – mahal lhoo alat/instrumen ataupun zat kimia itu…
Sistem administrasi yang dimiliki oleh laboratorium juga harus rapih dan terdokumentasi dengan baik. Misalnya, pengaturan keluar masuk barang, laporan kegiatan di lab, data – data penelitian dll.
Intinya kalau kerja di laboratorium adalah :
Tulis Apa yang Akan Anda Lakukan, Kerjakan Apa yang Anda Tulis dan Tulis Apa yang Anda Kerjakan!
Kemampuan mengelola sumber daya manusia yang ada pun harus dikuasai oleh seorang manajer. Sudah bukan zamannya lagi manajer itu kerjanya hanya memberi perintah – perintah saja. Zaman sudah berubah kawan… ini bukan masa orba lagi (lhoo…?)
No comments:
Post a Comment