8 |
A.
LARUTAN PENCUCI
Untuk alat gelas/kaca
yang tidak ternoda zat kimia (melengket), dapat dicuci dengan mempergunakan
sabun atau deterjen.Alat yang ternoda oleh minyak atau lemak, dibersihkan
dengan alkohol 70 hingga 95%.
Alat yang ternoda endapan berupa garam, seperti terkena air kapur atau
ternoda oleh zat warna, dapat dibersihkan dengan merendam alat tersebut dalam
salasatu larutan dibawah ini :
1. Larutan asam klorida 0,1 M.
Dipipet dengan hati-hati 8,9 mL HCl pekat (35-37 %; 11,3 M) dengan pipet
takar atau diambil dengan gelas ukur, dilarutkan dengan hati-hati ke dalam
gelas kimia yang telah berisi 991,1 mL air suling.
2. Larutan asam sulfat 0,1 M.
Dipipet dengan hati-hati 1,4 mL H2SO4 pekat (96-98
%; 18 M) dengan pipet takar atau diambil dengan gelas ukur, dilarutkan dengan
hati-hati ke dalam gelas kimia yang telah berisi 998,4 mL air suling.
3.
Alkohol.
Tambahkan 3 bagian air suling ke
dalam 50 bagian alkohol 95% (6 mL air + 100 mL alkohol pekat).
4.
Larutan kromat asam.
4.Timbang 10
gram kalium dikromat (K2Cr2O7), dilarutkan ke dalam 50 mL air suling, kemudian
tambahkan lagi 40 mL asam sulfat pekat.
Untuk slide atau kaca objek dan kaca penutup (object glass & cover
glass) dapat dibersihkan dengan merendmnya di dalam xylen/silol beberapa lama
(jika perlu beberapa hari) terutama bila ternoda oleh balsam kanada. Kemudian
barulah dicuci dengan salasstu dari tiga larutan di atas.
B. LARUTAN INDIKATOR pH
5.
Biru
bromtimol (untuk pH 6 - 7,6)
Ditimbang
serbuk bromtymol blue 0,1 gram, masukkan
ke gelas kimia dan tambahkan 50 mL etanol
pekat, lalu diaduk sampai larut. Pindahkan larutan ini ke gelas ukur (sebaiknya labu ukur) 250
mL, tambahkan air suling sampai garis
tanda batas 250 mL. Simpan dalam
botol-botol indikator (botol tetes) yang bertutup baik dan diberi label.
Catatan
perubahan warna :
pH kurang dari 6
|
bewarna kuning
|
pH 7
|
bewarna hijau
|
pH lebih dari 7,6
|
bewarna biru
|
6.
Merah metil (untuk pH 2,8 - 4,6)
Ditimbang
serbuk methyl red 0,1 gram, masukkan
ke gelas kimia dan tambahkan 20 mL etanol pekat, lalu diaduk sampai larut. Pindahkan larutan
ini ke gelas ukur (sebaiknya labu ukur)
100 mL, tambahkan air suling
sampai garis tanda batas 250
mL. Simpan dalam botol-botol
indikator (botol tetes) yang bertutup baik dan diberi label.
Catatan perubahan warna :
pH kurang dari 2,8
|
bewarna merah
|
pH 4
|
bewarna jingga
|
pH lebih dari 4,6
|
bewarna kuning
|
7.
Fenol ftalein (untuk pH 8,3 - 10)
Ditimbang serbuk phenol phtalein 0,1 gram, masukkan
ke gelas kimia dan tambahkan 60 mL etanol
pekat, lalu diaduk sampai larut. Pindahkan larutan ini ke gelas ukur (sebaiknya labu ukur) 250
mL, tambahkan air suling sampai garis
tanda batas 250 mL. Simpan dalam botol-botol
indikator (botol tetes) yang bertutup baik dan diberi label.
Catatan
perubahan warna:
Pada pH
|
warna
|
kurang dari 8,3
|
tidak bewarna
|
9
|
pink (merah jambu muda)
|
lebih dari 10
|
merah ungu
|
8.
Jingga metil (untuk pH 2,8 – 4,6)
Ditimbang serbuk methyl orange 0,1 gram, masukkan ke gelas kimia dan tambahkan 50 mL etanol
pekat, lalu diaduk sampai larut. Pindahkan larutan ini ke gelas ukur (sebaiknya labu ukur) 100
mL, tambahkan air suling sampai garis
tanda batas 100 mL. Simpan dalam
botol-botol indikator (botol tetes) yang bertutup baik dan diberi label.
Catatan perubahan warna :
Pada pH
|
warna
|
kurang dari 2,8
|
merah
|
pH 3,8
|
jingga
|
4,6
|
kuning
|
9.
Lakmus
Ditimbang serbuk lakmus (azolitmin) 1 gram, masukkan ke gelas kimia dan tambahkan 50 mL air lalu dipanaskan 30 menit. Biarkan 2 jam
dan disaring. Jika perlu warna larutan dibuat ungu dengan menambahkan beberapa
tetes asam nitrat encer. Simpan dan
diberi label dalam botol yang bertutup longgar agar udara dapat masuk. Tanpa
udara larutan lakmus mudah rusak. Larurtan inidapat digunakan untuk membuat
kertas lakmus
10.
Indicator universal Yamada (untuk pH 4 - 10)
serbuk bromtymol blue 0,2500 gram,
serbuk tymol blue 0,0250 gram,
serbuk methyl red 0,0625 gram,
Serbuk phenol phtalein 0,5000 gram,
masukkan ke gelas kimia dan
tambahkan 500 mL etanol pekat, lalu diaduk sampai larut. Pindahkan
larutan ini ke gelas ukur (sebaiknya
labu ukur) 1000 mL, tambahkan air suling
sampai garis tanda batas 1 L.
Catatan
perubahan warna :
Pada pH
|
warna
|
4
|
merah
|
5
|
jingga
|
6
|
kuning
|
7
|
hijau
|
8
|
biru
|
9
|
biru
tua
|
10
|
ungu
|
C. LARUTAN LAIN
11.
Air laut tiruan
Ditimbang
zat-zat berikut:
Kalium
sulfat (K2SO4) 5,7
g
Magnesiumm
sulfat (K2SO4) 9,9
g
Magnesium
klorida (MgCl2) 1,4 g
Natrium
klorida (NaCl) 114,0
g
Masing-masing dilarutkan dalam beker / wadah yang terpisah dengan sedikit
air suling, aduk sampai larut. Campurkanlah semua larutan di atas dan tambahkan
air suling sampai volumenya menjadi 3 liter, dan aduk sampai bercampur rata
(dalam ember).
12.
Asam
sulfat untuk accu
Tambahkan 220 mL asam
sulfat pekat ke dalam 750 mL air secara perlahan dan hati-hati sambil terus
diaduk. Tambahkan lagi air hingga menjadi 1 Liter. Ukurlah massa jenisnya
memakai hidrometer dan buatlah massa jenisnya menjadi 1,25 dengan menambahkan
asam jika massa jenisnya terlalu rendah, dan menambahkan air suling j ika massa
jenisnya terlalu tinggi.dipakai untuk pengisi batteray basah
13.
Hidrogen
peroksida
Diencerkan 10 mL H2O2 pekat (30%) dengan air suling hingga 100 mL,
simpan di botol gelap. Larutan ini dipakai sebagai reagen uji katalase.
14.
Kertas
timbal asetat
Larutkan 1 gram timbal
asetat Pb(CH3COO)2 dalam 10 mL air suling. Gunakan
larutan ini untuk membasahkan kertas saring yang telah dibuat pita-pita selebar
1 cm. Biarkan kering angin, simpan dalam kantong plastik kecil untuk digunakan
sebagai kertas uji gas hidrogen sulfida H2S.
15.
Reagen barrit
Larutan A: a-naphtol serbuk 6
gram
Ethanol 95% 100
mL
Larutan B: KOH kristal 16 gram
Air suling 100
mL
Larutan
ini dipakai sebagai reagen uji Voges-Proskaver
16.
Reagen
Kovac
n-amylalcohol 6
gram
HCl pekat 100
mL
p-dimethylamine-benzaldehyde 5 gram
Larutan ini dipakai sebagai reagen uji indol
17.
Reagen
asamsulfanil
Larutan A:
Sulphanilic acid (asam sulfanilat) 8 gram
Acetic acid
5N (2 CH3COOH + 5 air)
1000 mL
Larutan B:
Dimethyl-a-naphtylamine
5 gram
Acetic
acid 5N (CH3COOH + air = 2 : 5)
1000 mL
Larutan ini dipakai sebagai reagen
uji nitrit
18.
Reagen uji oksidase
Dimethyl-p-phenilendiamine
hidrochloride 1 gram
Air suling 100
mL
Reagen ini paling
baik disediakan segar. Bila
disimpan dalam lemari es, hanya tahan sepekan.
Larutan
Tetramethyl-p-phenilendiamine hidrochloride 1% jauh lebih sensitif, tetapi
lebih mahal.
19.
Pirogalol
1
Ditimbang serbuk pirogalol 14,8 gram, masukkan
ke gelas kimia dan tambahkan 50 mL etanol pekat, lalu diaduk sampai larut.
Pindahkan larutan ini ke gelas ukur (sebaiknya labu ukur) 250 mL, ambahkan air
suling sampai garis tanda batas 100 mL. Simpan dalam botol-botol indikator
(botol tetes) yang bertutup baik dan diberi label Pirogalol.
20.
Pirogalol
2
Ditimbang seberat 14,8 gram pirogalol,
larutkan dalam air masak yang telah
dingin dalam labu erlenmeyer. Dibaut pula larutan KOH jenuh dengan menambahkan
sedikit demi sedikit kristal KOH ke dalam gelas piala yang berisi air suling.
Tuangkanlah farafin cair ke dalam erlenmeyer berisi larutan pirogalol tadi,
sehingga menutup permukaannya.
Dituangkan pula larutan KOH sedikit demi
sedikit melalui corong berpipa panjang (boleh dengan corong tistel), yang
ujungnya masuk sampai ke bawah lapisan farafin cair ke dalam larutan pirogalol,
kemudian larutan ini ditutup dengan kapas.
Setelah larutan pirogalol bercampur dengan
larutan KOH jenuh, barulah ia aktif
untuk menghisap oksigen. Larutan yang baru di buat bewarna kecoklatan, tetapi
bila sudah bereaksi dengan oksigen, larutan ini akan lebih gelap lagi sampai
hitam.
21.
Pupuk hidroponik I
Amonium sulfat (NH4)2SO4 43
gram
Kalsium sulfat CaSO4 198
g
Kalium
nitrat
KNO3 255
g
Monokalsium fosfatCa(H2PO4)2
113
g
Magnesium sulfat (kiserit)MgSO4 170 g
Besi
sulfat FeSO4
sekuku jari
Bahan dicampur rata dan disimpan. Ketika pupuk ini
akan digunakan, ambil satu sendok teh (10 g) campuran di atas dan larutkan
dalam 4 liter air. Resep bahan kimiaini sumber unsur hara makro bagi tanaman
pot hidroponik (berdasarkan Nicholls)
22.
Pupuk hidroponik II
Natrium nitrat (pupuk
chilisalpeter) K2SO4 355 gram
Kalium sulfat K2SO4 113 gram
Kalsium fosfat monohidrat CaH4(PO4)2.H2O 142 gram
Magnesium sulfat
(kiserit) MgSO4 100 gram
Besi
sulfat FeSO4 sekuku jari
Bahan dicampur rata dan disimpan. Ketika pupuk ini akan digunakan, ambil
satu sendok teh campuran di atas dan larutkan dalam 4 liter air.
23.
Pupuk
mikro I
Mangan sulfat MnSO4 1 sendok teh
Asam borat H3BO3 1 sendok teh
Seng sulfat ZnSO4
½ sendok teh
Terusi CuSO4.5H2O ½
sendok teh
Bahan dicampur rata dan disimpan. Ketika pupuk ini
akan digunakan, ambil satu sendok the campuran di atas dan larutkan dalam 4
liter air.
24.
Lar. Sel Daniel.
Tambahkan 80 mL asam sulfat pekat ke dalam 900 mL air dan jadikan larutan 1
liter, simpan di botol. Buat pula larutan jenuh tembaga (II) sulfat dalam air
(kira-kira 400 g dalam 1 Liter) dan tambahkan sedikit asam sulfat pekat.
25.
Lar. Tembaga II sulfat
Larutkan 150 g tembaga II sulfat dalam 1 liter air dan tambahkan 25 mL asam sulfat pekat dan 60
mL etanol.
26.
Lar. Sel-Leclanche
Larutkan 350 g amonium klorida dalam air dan encerkan menjadi 1 Liter.
27.
Perak nitrat
Larutan perak nitrat untuk elektrolisis kira-kira mengandung 170 g AgNO3
dalam 1 liter.,
Sumber: Embeding
Specimens for Elemntary microscopy,” Western Universities Training Centre,
Indonesia, 1993.
28.
Anti
pembekuan
Buatlah larutan jenuh
dari kedua garam berikut: ammonium oksalat dan kalium oksalat pada suhu kamar,
dentgan perbandingan ammonium oksalat 3 bagian dan kalium oksalat 2 bagian
(3:2).
Digunakan untuk
menyimpan darah mamalia agar tidak menggumpal. Caranya:
campurkan darah dengan larutan tersebut tiap 100 mL darah dengan 4 mL larutan
ini.
29.
Lar.
asam gibberelat 5%
5 g gibberarilc acid
dilarutkan dalam 100 mL air.
30.
Lar.
asam gibberelat 5%
5 g gibberarilc acid
dilarutkan dalam 100 mL air.
Kedua larutan ini
pertama kali di Jepang digunakan para petani anggur untuk menghasilkan buah
anggur tanpa biji. Caranya dengan merendam bunga anggur yang berumur 10 hari ke
dalam larutan asam giberelat 5%, kemudian setelah putiknya berumur 20 hari
direndam lagi ke dalam larutan asam giberelat 10%.
31.
IAA
(indol acetyc acid)
Larutkan indol asam
asetat 0,1 g dalam 2 mL etanol dan ditambahkan 900 mL air suling. Panaskan
hingga 80oC selama 5 menit, dinginkan dan setelah dingin kemudian
diencerkan dengan air suling sampai 1 liter. Jika dikehendaki larutan yang
konsentrasinya 10 ppm, ambillah 100 mL larutan tersebut dan diencerkan dengan
air suling sampai 1 liter. Larutan ini
digunakan dalam berbagai percobaan sebagai hormon pertumbuhan tanaman.
32.
Sukrosa
(larutan untuk fermentasi)
Larutkan 150 g sukrosa
dalam air, lembutkan ragi dan aduk ke dalamnya, encerkan dengan air sampai 1
liter.
Larutan ini dipakai
untuk menunjukkan proses fermentasi.
D. LARUTAN ISOTONIK
33.
NaCl 0,75% Untuk jaringan vertebrata
Timbang 0,75 gram kristal NaCl dan
larutkan dalam air hingga 100 mL.
34.
NaCl
0,64% Untuk jaringan amfibia
Timbang 0,64 gram kristal NaCl dan
larutkan dalam air hingga 100 mL.
35.
NaCl
0,90% Untuk jaringan mamalia
Timbang 0,90 gram kristal NaCl dan
larutkan dalam air hingga 100 mL.
36.
NaCl
0,60% Untuk jaringan mamalia
Timbang 0,60 gram
kristal NaCl dan larutkan dalam air hingga 100 mL.
37.
Garam
fisiologi
Dilarutkan 6 g kristal NaCl dalam air suling,
kemudian diencerkan hingga 1 liter. Digunakan untuk mendapatkan larutan yang
sama nilai osmotiknya dengan darah
mamalia.
A.
PENYEDIAAN 1 LITER REAGEN DENGAN PELARUT AIR
Nama bahan
|
Rumus kimia
|
Ekivalen
|
Dibutuhkan (g)
|
Aluminium klorida
|
AlCl3
|
0,5
|
22
|
Aluminium nitrat
|
Al(NO3)3.7H2O
|
0,5
|
58
|
Aluminium sulfat
|
Al2(SO4)3.18H2O
|
0,5
|
55
|
Amonium
asetat
|
NH4CH3COO
|
3,0
|
231
|
Amonium
karbonat
|
NH4OH
|
3,0
|
171
|
Amonium
hidroksida 28%
|
NH4OH
|
15,0
|
28
|
Amonium
hidroksida
|
NH4OH
|
6,0
|
400 mL
|
Asam asetat
|
CH3COOH
|
6,0
|
350 mL
|
Asam bromida
|
HBr
|
0,5
|
40
|
Asam florida pekat
|
HF
|
48%
|
48
|
Asam fosfat
|
H3PO4
|
0,5
|
16
|
Asam iodida
|
HI
|
0,5
|
64
|
Asam nitrat
|
HNO3 (Bj 1,165)
|
5,0
|
16
|
Bismut klorida
|
BiCl3
|
0,5
|
40
|
Besi (III)
klorida
|
FeCl3
|
0,5
|
27
|
Besi (III)
nitrat
|
Fe(NO3)3.9H2O
|
0,5
|
67
|
Besi (III)
sulfat
|
Fe(SO4)3.7H2O
|
0,5
|
80
|
Besi amonium
sulfat
|
FeSO4(NH4)2SO4.6H2O
|
0,5
|
67
|
Kalium arsenat
|
K3AsO4 1/10
|
0,5
|
26
|
Kalium arsenit
|
KasO2 1/6
|
0,5
|
24
|
Kalium bromat
|
KBrO3 1/12
|
0,5
|
14
|
Kalium karbonat
|
K2CO3
|
3,0
|
207
|
Kalium dikromat
|
K2Cr2O7
|
0,5
|
38
|
Kalium heksasiano-ferat III
|
K3Fe(CN)6
|
0,5
|
45
|
Kalium heksasiano-ferat II
|
K4Fe(CN)6
|
0,5
|
53
|
Kalium hidroksida
|
KOH
|
0,5
|
31,2
|
Kalium cianida
|
KCN
|
0,5
|
33
|
Kalium iodida
|
KlO3 1/12
|
0,5
|
18
|
Kalium nitrat
|
KNO3
|
0,5
|
83
|
Kalium nitrit
|
KNO2
|
2,0
|
510
|
Kalium pernanganat
|
KMnO4 1/10
|
0,5
|
16
|
Kalium sulfat
|
K2SO4
|
0,5
|
44
|
Kalium tiosianat
|
KCNS
|
0,5
|
49
|
Kadmium nitrat
|
Cd (NO3)2.4H2O
|
0,5
|
77
|
Kadmium sulfat
|
CdSO4.4H2O
|
0,5
|
70
|
Kalsium klorida
|
CaCl2.6H2O
|
0,5
|
55
|
Kalsium hidroksida
|
KOH
|
1,0
|
56
|
Kalsium sulfat
|
CaSO4.2H2O
|
0,03
|
10
|
Cromium
klorida
|
CrCl3
|
0,5
|
26
|
Cromium
nitrat
|
Cr(NO3)3
|
0,5
|
40
|
Cromium
sulfat
|
Cr2(NO3).18H2O
|
0,5
|
60
|
Kobal nitrat
|
Co(NO3).6H2O
|
0,5
|
73
|
Kobal sulfat
|
CoSO4.7H2O
|
0,5
|
70
|
Magnesium
klorida
|
MgCl2.6H2O
|
0,5
|
50
|
Magnesium
nitrat
|
Mg(NO3)2.6H2O
|
0,5
|
64
|
Magnesium
sulfat
|
MgSO4.7H2O
|
0,5
|
62
|
Garam epson
|
MgSO4.7H2O
|
jenuh
|
600
|
Mangan
klorida
|
MnCl2.4H2O
|
0,5
|
50
|
Mangan nitrat
|
Mn(NO3)2.6H2O
|
0,5
|
72
|
Mangan sulfat
|
MnSO4.7H2O
|
0,5
|
69
|
Natrium hidrofosfat
|
Na2HPO4.12H2O
|
0,5
|
50
|
Natrium karbonat
|
Na2CO3
|
3,0
|
159
|
Natrium klorida
|
NaCl
|
0,5
|
29
|
Natirum hipoksida
|
NaOH
|
5,0
|
220
|
Natrium nitrat
|
NaNO3
|
0,5
|
43
|
Natrium
sulfat
|
Na2SO4
|
0,5
|
35
|
Natrium
sulfit
|
Na2.SO3.7H2O
|
0,5
|
63
|
Nikel klorida
|
NiCl2.6H2O
|
0,5
|
59
|
Nikel nitrat
|
Ni(NO3)2.6H2O
|
0,5
|
73
|
Nikel sulfat
|
NiSO4.6H2O
|
0,5
|
66
|
Perak nitrat
|
AgNO3
|
0,25
|
43
|
Perak sulfat
|
AgSO4
|
1/13
|
10
|
Raksa (II)
klorida
|
HgCl2
|
0,5
|
68
|
Raksa (II)
nitrat
|
HgNO3
|
0,5
|
81
|
Raksa (II)
sulfat
|
HgSO4
|
0,5
|
74
|
Stronsium
klorida
|
SrCl2.2H2O
|
0,5
|
53
|
Stronsium
nitrat
|
Sr(NO3)2
|
0,5
|
53
|
Tembaga (II)
klorida
|
CuCl2
|
0,5
|
43
|
Tembaga (II)
nitrat
|
Cu(NO3)2.6H2O
|
0,5
|
62
|
Tembaga (II)
klorida
|
CuCl2. dalam HCl
1:5
|
0,5
|
50
|
Timah (IV)
klorida
|
SnCl4
|
0,5
|
33
|
Timah (II)
klorida
|
SnCl2.6H2O(+HCl+Sn)
|
0,5
|
67
|
Timbal
asetat
|
Pb(CH3COO)2.3H2O
|
0,5
|
95
|
Timbal
klorida jenuh
|
PbCl2
|
1/7
|
jenuh
|
Timbal
nitrat
|
Pb(NO3)2
|
0,5
|
83
|
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
B.Harrow," Laboratory Manual of Bioche-mistry" Ed.V,
21, 1960
BPGN. 1982. "Pendidikan IPA (No.57 sd.72)". Bandung:
Science Teaching Centre.
Caterina Middlecamp & Elizabeth Kean. 1985. "Panduan Belajar
Kimia Dasar" Jakarta: PT. Gramedia.
Cauld J.B.1957 "Effects of varying the Vehicle for Oso in Tissue
Fixation": J. biophys. Biochem. Cytol. 3, 827.
Coleparmer. 1989."Laboratory Equipment". Chicago, USA:
Coleparmer CO.
Colowick, S. P. & Kaplan N.O., "Method in Enzymology, Vol. I".
Academic Press, New York, 1955.
Dawson, R.M.C., D. C. Ellit, W.H. Elliot, K.M. Jones," Data for
Biochemical Research", Oxford University Press, New York, Oxford,
1969.
Depdikbud.1978. "Daftar
Alat-alat Labora-torium IPA SMA". Depdikbud RI.
D.Gliok, "Methods of Biochem.Anal" Vol.II, Interse
science Publ., New York, 1958, hal.247-249.
Duffield J.W. 1940" Time Savers for Fixing and Dehydration":Tech.
15, 57.
Dwidjo Seputro, dkk. Biologi: Petunjuk Kegiatan Untuk SMA. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta: 1985.
E.C.Noyons,"Chemie en
klinik", Deel II, Van Holkema en Warendorf N.V., Keizersgracht
Amsterdam, 1951, 234.
Edwar Staunto West & Wilbert R. Tood, 1964."Biochemistry".
Third Edition, Fifth Printing. New York: McMillan Co.
F.Albert Cotton & Geoffrey Wilkinson. Terjemahan Shati
Suharto.1989."Kimia Organik Dasar". Jakarta: UI Press.
Fisher. 1979. "Incorparation Stansi Scientific Listings".
Pithsburg: Fisher and Co.
Glastronic. 1985."Food Analysys". Bandung: Glastronic
Scientific CO.
Griffin, "Laboratory Equipment". Griffin & George
Ltd, Wembley, 1974.
Hadikastowo, Drs. dkk,. Petunjuk Praktikum Biologi Untuk SMA.
Brahtara Karya Aksara. Jakarta: 1982.
Harper W. Frantz & W.H. Freeman.
1963. "Fundamental Experiment". Sixth Edition. Sanfrancisco: W.H. Freeman and Co.
Harrow & Mazur. 1964."Biochemistry". Philadelphia:
WB Saunder CO.
Harper W. Frantz & W.H.Freeman.
1963. "Fundamental Experiment". Sixth Edition. Sanfrancisci: W.H. Freeman and
Co.
H.G.K.Westenbrink,"Practicum der Physio-logischechemie",
4 druk.Db.Centen's Vith. Maatchappij NV.Amsterdam, 1950, 129-131.
Imam S. Hododimoelyo, "Pegangan Biologi 3", Armico,
Bandung, 1996. Miller Dafid F & Blaydes Glen W".
I.N.C.Davis & E.L.Smith,"Methods of Bioche-mistry Analysis",
Vol.2, 2nd Printing, D.Gliok, Editor Intersciense Publisher, Inc, New York,
1958 hal 232-233.
International INC. 1986. "Equipment
Interna-tional". USA.
Isjrin Noerdin. 1965. "Penuntun
Praktikum Analisa Kwalitatif Semi Mikro 1 B". Bandung: Penerbit
Tarate.
ITB. 1984. "Peristilahan
Kimia dan Farmasi". Bandung: Penerbit ITB.
James English Jr, Harold G. Cassidy & Richard L. Brain. 1971. "Principles
of Organic Chemistry". Third Edition. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha,
Ltd.
James T. Parkin, "Fixing & Embeding Speciments for
Elementary microscoy," Westem Universities Training Centre, Indonesia,
1993.
Lambert & T.A Muir. 1967. "Practical Chemistry".
London: Heniman Education Books.
Lois F. Fiesher & Mary Fiesser. 1958. "Experiment in Organic
Chemistry". Third Edition. Toronto: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Lois F. Fiesher & Mary Fiesher 1952."Text Book of Organic
Chemistry". Tokyo: Maruzen Co, Ltd.
M.A.G. Padussa. 1988. "Pedoman Penggunaan Laboratorium IPA
SLTP-SMU". Jakarta: Bhratara.
Martono WP.1987. "Penuntun Penamaan Zat Kimia".Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
McGraw-Hill. 1980. "Higher Educational and Profesional Book".
USA: McGraw-Hill, Inc.
Merck Index. 1987. "Encyclopedia of Chemical and Drugs".
Tenth Edition. London.
Miller Dafid F & Blaydes Glen W. Methods and Material for Teaching
The Biological Sciences. Mc Graw-Hill Book Company Inc: 1980.
Mujadi, dkk. 1985."Ilmu Kimia". Jilid 1, 2 & 3. Jakarta: Produksi Proyek Buku Terpadu P & K.
N.A Lange, N.A., "Hand Book of Chemistry", Elevent
Edition, Johannesburg: McGraw-H: Book Company, 1973.
Norbert Adolf Lange. 1967. "Book of Chemistry."
Revished Tenth Edition. Sydney: McGraw Hill Book Company.
P.Soedigdo, Muliawati S, M. Wirahadi-kusumah," Penuntun
Praktikum Biokimia Dasar," bagian pertama, ITB, 1980.
Ralp J. Fessenden & Joan S.
Fessenden. Terjemahan A. Hadyana Pudjaatmaka. 1983. "Kimia
Organik". Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Rusjdi Djamal. 1983. "Penuntun
Praktikum Farmasi". Padang: Universitas Andalas.
Salk A.J. Fundamental Principles
of Bacte-rilogy. Mc.Graw-Hill Book Company, Kogakusha Company Ltd, Tokyo:
1961.
S.M.Kopkar. Terjemahan A. Sapto
Hardjo. 1990."Konsep Dasar Kimia Analitik". Jakarta: UI Press.
S.P. Colowick &Kaplan. 1955. "A Methods in Enzymology".
Vol. I. New York: Academic Press.
Stahl, Egon. 1985,"Kralisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi"
Bandung: ITB Press. "Chemical Technicians: Ready Reference Handbook"
Suhardi, Drs.M.Pd. 1988. "Media
Pendidikan Biologi Avertebtara". Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud RI.
Tarmizi & Nasrul Naim.
1993.”Petunjuk Penyediaan dan Pembuatan Pereaksi Kimia 1, Angkasa Raya Padang.
Tarmizi. 1995.”Petunjuk Laboratorium IPA untuk SLTP, Angkasa Raya Padang.
Tarmizi. 1997.”Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Aalam, UNP Press. Padang.
Tarmizi. 1998.”Pereaksi Kimia, UNP Press. Padang.
The Merck Index. 1987."Ecyclopedia of Chemical and Drugs".
Tent Edition. London.
––––––– "Chemical Tecnician: Ready Reference Handbook" London,
1995.
Methods and Material for Teaching The Biological Scienses McGraw-Hill
Book Company inc., 1980.0
Pendidikan IPA, Balai Penataran Guru Nasional IPA Bandung, 1982
Pendidikan IPA, Pusat Pengembangan Penataran Guru
Bandung, 1985
No comments:
Post a Comment