Oleh
Tarmizi, B.Sc, S.Pd
Kalau anak
sering mogok makan, berilah cekokan
sari temu hitam. Biasanya nafsu
makannya akan timbul kembali.Anak
yang sering tak mau makan, memang
bikin repot. Para
ibu sering bingung, karena anak-anak memang sangat perlu mendapatkan makanan bergizi
setiap hari untuk pertumbuhannya.
Biasanya ia lantas dibuatkan campuran perasan temu hitam dengan
tempe bosok (yang sudah basi) yang
dihaluskan, diberi sedikit air masak. Campuran itu lalu dibungkus dengan kain
dan dicekokan ke mulut anak (dipaksa minum).
Rasa pahit
karena rasanya yang pahit, maka sari temuhitam itu harus
dicekokan. Dengan begitu, anak jdi terpaksa harus menelannya. Biasanya kalau
sari temuhitam itu sudah tertelan, nafsu makan anak kembali pulih. Ia jadi suka
lagi makan.
Temuhitam
Temuhitam tidak seperti kerabatnya yang disebut temulawak,
temukunci dan lengkuas. Temuhitam jarang sekali dijual di pasar. Kalau ada yang
memerlukannya, harus memesannya terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya.
Temuhitam (Curcuma aeroginosa) pada mulanya tumbuh
di Birma, kemudian menyebar ke Indocina sampai juga ke Indonesia. Di negara
kita, banyak dikenal orang dengan berbagai sebutan. Di Sumatera disebut temu
erang, temuhitam (di Sumatera Barat), di Jawa Barat disebut koneng hideung.
Sementara di Jawa Tengah orang menyebutnya temo ereng, di Jawa Timur dan Bali
sebagai temu ireng, orang Makasar menamainya temu lotong, di Sulawesi disebut
temu leteng, dan di Nusatenggara disebut temu ireng (Depkes RI, 1985).
Temuhitam ini belum banyak
dibudidayakan. Akan tetapi, ia di tanam sebagai tanaman sela pekarangan di
antara tanaman lain. Di alam, tanaman ini banyak tumbuh liar di ladang yang
dekat dengan air atau di parit jalan air dan di hutan jati. Daerah
pertumbuhannya mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 750 meter di atas
permukaan laut.
Sosok tanaman
Sama halnya dengan keluarga Zingiberaceae (jahe-jahean)
lainnya, temuhitam merupakan terna dengan batang semu. Tingginya dapat mencapai
2 meter. Daunnya hijau, dengan garis agak kecoklatan di sepanjang tulang daun.
Daunnya berbentuk lanset, dengan panjang sekitar 80 cm dan lebarnya bisa
mencapai 20 cm. Tangkai bunganya keluar dari ketiak daun. Kelopak bunganyanya
bewarna putih dengan mahkota berbentuk tabung.
seperti pada lengkuas, rimpang temuhitam bercabang-cabang,
berbentuk silindris dengan diameter sampai 2,5 cm. Kalau rimpang temuhitam
diiris melintang, akan terlihat warna kuning kecoklatan dengan lingkaran
bewarna abu-abu. Baunya khas aromatik dan rasanya pahit (Trubus 248, 1990).
Ramuan pemacu nafsu makan
Untuk memacu nafsu makan anak yang mogok makan, diperlukan
10 gram temuhitam segar, daun pepaya sekitar 10 gram, daging buah pala 1 gram,
madu atau gula aren secukupnya. Temuhitam, daun pepaya dan daging buah pala
dihaluskan, kemudian diseduh dengan air mendidih. Setelah dingin ditambahkan
madu atau gula aren. Kalau tidak dicekokan, ramuan ini bisa langsung diberikan
pada anak setelah disaring (Della, 1990).
Hanya saja kalau dicekokan, ramuan ini diberi air sedikit
saja, supaya tidak susah mencekokannya. Sari temuhitam ini diberikan pada pagi
hari sebelum sarapan.
Untuk cacing kremi
·
25 gram temu hitam, 25 gram bangle, 10 gram biji ketumbar, dan 5
buah tangkai daun sirih (diiris-iris
tipis) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian diminum selagi
hangat, untuk 2 kali minum.(Hembing, 2002)
No comments:
Post a Comment