Pernahkah Anda
mendengar nafas seseorangr yang sedang sesak berbunyi ngik .. ngik?Nah, bila
ya, maka kemungkinan Anda saat itu berhadapan dengan seorang penderita asma.
Penyakit asma atau 'bengek' ini sering menyebabkan Penderitaan pada jutaan
orang. Bila serangan asma datang tidak saja penderita yang susah, kduargapun
ikut susah. Pengetahuan mengatasi serangan asma berikut upaya pencecegahannya
harus dimiliki oleh penderita dan keluarganya agar dapaat memberikanper
tolongan yang benar
Apakah
Penyakit Asma itu?
Secara umurn serangan
asma ditandai adanya tiga gejala yaitu sesak, bunyi mengi (ngik...ngik) saat
mengeluarkan nafas dan batuk-batuk. Selain itu, serangan asma dapat pula ditandai
dengan salah satu dari gejala tersebut. Hal inilah yang ikut menyebabkan
mengapa penyakit asma adakalanya tidak mudah didiagnosis karena banyaknya
penyakit lain yang memiliki gejala serupa. Bukan tidak mungkin seorang
penderita asma hanya mengeluh batuk lama tanpa sesak atau mengi.
Sasaran serangan
Asma
Asma terjadi pada
orang-orang yang memilki kepekaan
berlebihan (hipersensitif) pada saluran pernarasannya terhadap ransangan
tertentu, yang pada orang normal tidak memberikan reaksi apa-apa. Berat ringannya
kepekaan diantara penderita asma berbeda-beda, derajat kepekaan ini juga tidak
menetap melainkan dapat berubah-ubah sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit
penderita, pengaruh lingkungan dan obat antiasma yang digunakan.
Angka kejadian asma
pada anak dan bayi lebih tinggi daripada orang dewasa. meskipun demikian asma
dapat timbul pada usia berapa saja. Ada bayi berumur kurang dari satu tahun
sudah menderita asma, tetapi jangan heran bila ada kakek atau nenek yang
berumur 80 tahun baru menderita asma. Para ahli sepakat bahwa umumnya asma
lebih banyak muncul pada masa anak daripada asma yang baru muncul setelah usia
dewasa.
Asma diturunkan?
Sebenarnya yang diturunkan dari orang tua (Ayah atau
Ibu) ke anak ialah bakat untuk menderita alergi bukan penyakit asmanya.
Orang-orang yang keluarganya ada yag menderita asma (ayah, ibu, adik, kakak,
paman, bibi, kakek, nenek), memiliki kepekaan saluran nafas yang lebih tinggi
(hipersensitif) daripada orang normal, meskipun ia sendiri tidak menderita
asma. Orang-orang seperti ini bisa jadi seumur hidupnya tidak pernah menderita
asma namun demikian tidak tertutup kemungkinan
sebagiannya lagi menderita asma pada usla lanjut.
Seumur
hidup menderita asma?
Menurut berbagai penelitian temyata penyakit asma memiIiki
perjalanan secara alamiah. tidak semua penderita asma pada masa bayi dan anak
kecil berlanjut sampai dewasa. Berikut ini dijelaskan perjalanan penyakit asma
yang alamiah terjadi pada penderita asma.
1. Pada Bayi dan Anak Kecil (0-4 tahun)
Banyak bayi di bawah umur satu tabun pemah menplarni mengi,
yang sebenarnya belum tentu asma. Namun demikian dari mereka bisa jadi
menderita asma di kemudian hari. Penyebab mengi pada bayi belum diketahui secara jelas. Penelitian terakhir
menunjukkan bahwa baik bayi yang mengi yang kemudian berkembang; menjadi asma
maupun yang tidak berkembang menjadi asma berasal dari orang tua menderita asma
atau penyakit alergi lain. Atas dasar inilah maka semua mengi pada bayi
dianggap asma. Bunyi mengi dapat berulang beberapa minnggu atau bulan kemudian,
tetapi kadang-kadang terus-menerus sehingga mengkauwatirkan orang tua. Mengi
seperti ini sebenrnya bukan asma murni karena dengan obat-obat anti asma mengi
tidak hilang dengan segera. Suatu hari mengi tersebut akan hilang dengan
sendirinya. Yang penting yaitu anak kecil ini cukup mendapat minum terutama
ASI, makan dan kalau perlu oksigen. Meskipun nafasnya berbunyi, bayi ini tidak
seperti bayi yang menderita sakit berat. Bayi tersebut tampak sehat, tidak
menunjukkan sesak nafas, bahkan badannya gemuk.
Sulit membedakan bayi atau anak kecil yang mengi Ini di
kemudian hari akan menjadi asma alergi jika bayi atau anak tadi masih sangat
kecil. Berbagai pertanda yang dapat membantu membedakan anak yang di kemudian
hari menjadi asma adalah:
·
Ada riwayat asma pada
keluarga atau peyakit alergi lain seperti pilek terus-menerus atau eksim.
·
Mengi tersebut cepat
hilang atau bila diberikan obat anti asma.
·
Adanya eksim pada
penderrita di daerah pipi, sendi siku dan sendi lutut bagian belakang.
2. Asma pada Anak
Lebih Besar (4-10 tahun)
meskipun
asma pada anak timbul pada usia di atas
empat tahun, masalah pengobatan timbul justru sesudah usia ini. Bentuk dari
asma pada masa 4-10 tahun dapat berupa asma ringan atau berat yang frekuensinya
jarang namun bisa pula sering.
3. Asma pada Anak
Besar (10-14tahun)
Karena alasan yang belum diketahui, serangan asma pada
sebagian besar anak akan berkembang dan bahkan menghilang. Suatu penelitian menunjukkan bahwa 60 persen
asma pada anak akan menghilang pada umur 10 tahun, 75-80 persen menghilang pada
umur 14 tahun.
4 Asma pada Orang
Dewasa atau Orang Tua
Asma
pada orang dewasa dapat merupakan kelanjutan asma yang terjadi pada masa
kanak-kanak atau asma anak yang
kambuh atau yang memang baru pertama kali muncul pada usia dewasa dan orang tua
(asma yang tersembunyi). Faktor yang mempengeruhl terjadinya asma pada orarang
dewasa selain bakat (hipersensitif) yang sudah ada, faktor lingkungan juga
memegang peranan yang sangat penting sebagai pencetus serangan, seperti lingkungan
kerja, emosi, polusi udarar dan lain sebagainya.
Asma sama dengan
alergi?
Dasar
pernyakit asma sebenarnya sama dengan penyakit alergi, yaitu reaksi tubuh yang
berlebihan (hipersensitif) terhadap.suatu zat yang pada banyak orang tidak
menimbulkan reaksi apa-apa. Bedanya, kalau alergi menggambarkan reaksi tubuh
secara umurn, sedangkan asma berkaitan dengan keadaaan hipersensitif pada
saluran nafas (bronkus). Oleh karena dasar genyakit kedua duanya sama-sama
hipersensitif ini yang menjawab mengapa pada penyakit asma sering pula dijumpai
penyakit alergi lain seperti alergi hidung, alergi kulit, alergi makanan, dan
lain-lain. Dalam bebrapa literatur disebutkan alergi terbanyak yang bersamaan
dengan asma adalah alergi hidung (50 persen).
Pencetus serangan
asma
Ada dua keadaan yang menjadi syarat terjadi serangan Asma.
Pertama adanya kepekaan yang berlebihan (hipersesitif) saluran nafas. Kedua, adanya rangsangan yang
cukup kuat terhadap saluran nafas yang peka tadi. Rangsangan yang cukup kuat
inilah yang dapat mencetus terjadinya serangan asma yang dikenal sebagai aktor
pencetus serangan asma. Secara garis besar faktor pencetus asma dikelompokkan
dalam bebera bagian yaltu alergen, polusi infeksi, rokok, keletihan, udara
malam/dingin, lingkungan kerja, obat dan atau makanan. Tidak setilap penderita
sensitif terhadap semua faktor pencetus yang telah disebutkan. Yang jelas
sedapat mungkin penderita mengenali faktor pencetus yang dapat menimbulkan
serangan untuk kemudian dihindari semaksimal mungkin.
1. Alergen
Yang disebut alergen adalah bahan yang ada dalam linoungan
sehari-hari yang dapat menimbulkan alergi. Alergen yang sering dijumpai di
dalam rumah misalnya tungau debu (sejenis binatang kecil yang hidup pada debu)
ruman, hewan piaraan, jamur. Sedangkan yang di luar rumah misaInya tepung sari
dan jamur. Debu rumah sering dijumpai pada benda-benda yang seringkali tidak
kita sangka seperti bahan pengsi kasur, bantal, kursi, mainan anak, gorden,
tutup tempat tidur, selimut, karpet atau pada baju. Memang mustahil rasanya
menghindiri kontak dengan debu rumah seratus persen, oleh karena itu yang dapat
dilakukan di sini adalah merubah perilaku penderita seperti menjaga kebersihan,
mencuci, menjemur, menyeterika bahan:bahan yang kita yakin disenangi oleh kuman
debu.
Hewan
piaraan
Hewan piaraan seperti kucing dan anjing juga meleipaskan
serpihan kulitnya yang dapat disebarkan ke seluruh bagian rumah seperti karpet,
meja, kursi dan sebagainya. Bagi mereka yang sensitif terhadap hal iIni, dapat
pula menimbulkan alergi seperti asma.
Jamur
Jamur tumbuh di dalam rumah maupun di luar rumah terutama peda
daerah-daerah yang tidak cukup sinar matahari. Bagian jamur yang dapat
menyebabkan asma ialah sporanya. Spora ini merupakan benih jamur yang ukurannya
kecil dan dapat diterbangkan angin. Bila spora ini terhirup dapat menimImIkan
alergi.
Tepung
Sari
Tepung sari yang dihasilkan oleh tanaman seperti rumput, padi
dan jagung dapat menimbulkan alergi mata, hidung dan asma pada tenderita yang
sensitif. Tetap di Indonesia smpai sekarang belum diketahui adanya jenis tepung
sari yang menimbulkan alergi.
2.
Polusi
Asap yang berasal dari dapur, pembakaran sampah atau kayu,
polusi jalanan (asap kendaraan bermotor) serta polusi yang ditimbulkan industri jelas dapat merangsang dan menyempitkan
saluran nafas yang hipersensitif.
3. Infeksi
infeksi saluran nafas atas seperti influensa, terutama infeksi
yang disebabkan oleh virus merupakan pencetus asma tersering pada anak di bawah
usila 4 tahun. Sebaiknya bila penderita asma mulai terserang gejala influensa
orang tua lebih Waspada dan bila memungkinkan berkonsultasi dengan dokter bila
keadaannya memberat.
4.
merokok
Asap rokok mengandung
berbagai bahan kimia yang dapat
merangsang bahkan merusak selaput lendir saluran nafas se hingga meningkatkan keren tanan Yang sudah
ada. Oleh karena itu, di rumah seorang
penderita asma hendaknnya tidak ada Yang merokok dalam rumah.
5.
Kecapaian/keletihan
Kecapaian sering pula
mencetuskan serangan serangan asma.Penyelidikan menunjuk bahwa macam, lama dan beratnya oleh raga menentukan
timbulnya asma. Lari cepat paling mudah
menimbulkan asma, kemudian bersepeda, sedangkan
renang dan jalan kaki paling
kecil risikonya. Dari uraian di
atas tampak bahwa olah raga
dilakukan dalam waktu singkat dan
berat lebih mudah mencetuskan asma
daripada olah raga yang dilakukan dalam
waktu lama (lebih dari 20 menit)
dengan intensitas ringan sedang. Serangan biasanya terjadi segera setelah selesai
olah raga, lamanya di antara 10-60 menit dan jarang serangan timbul beberapa Jam
setelah olah raga.
6. Hewan malam
Banyak
teori yang menerangkan mengapa malam
hari dapat mencetuskan asma. Hal ini
ternyata berkaitan dengan udra yang dingin, lamanya kontak dengan tungau debu rumah yang hidup dalam kasur, selain itu
tungau berkembang biak di malam hari
dan posisi tidur yang dapat merangsang
saraf-saraf sehingga terjadi serangan.
7. Lingkungan
kerja
Di tempat kerja
biasanya banok uap, asap, furroe, debu, bau-bauan Yang semuarvya dapat
mencetuskan serangan asma. Bahkan pemah dilaporkan ada yang alergi terhadap
campuran cat dan bahan plastik
8. Obat dan
Makanan
Udang atau telur
derita yang sensitif mencetuskan alergi seperti
alergi kulit, asma atau alergi hidung. Sedangkan obat-obatan yang dapat
menimbulkan asma antara lain obat-obat untuk pen derita jantung koroner
(mengan dun zat yang bernama
beta-blocker), obat-obat rematik (Yang
mengandung aspirin) dan lain-lain.
Ada pula Yang
memasukkan faktor psikis (tekanan jiwa) sebagai pencetus serangan asma. Selain
sebagai pencetus tekanan jiwa dapat pula
memperberat serangan asmaYang sudah ada.
Disamping gejala asmanya diobati, penderita seperti ini perlu
pula dianjurkan untuk menyelesaikan masalah pribadinya. sebaliknya asma
yang berat dapat membawa masalah
kejiwaan bagi penderita dan keluarga.
Serangan asma sering mengakilbatkan kehidupan penderita ini
terganggu, baik sekolah, pekerjaan maupun aktifitas lainnya. Pada asma anak,
diperlukan kesabaran orang tua untuk menanganinya tanpa perlu memanjakannya
secara berlebih-lebih han. Jangan pula membenci atau menyalahkan anak karena
hal ini akan menambah tekanan jiwa Yang sudah ada. Dalam hal ini sangat diperlukan pengertian seluruh
keluarga untuk menolong penderita.
hingga merukan penanganan
yan lebih serius.
Pengobatan asma
masa kini
Dahulu pegobatan asma hanya ditujukan untuk menghilangkan
gejala asma saja. Pengobatan cara ini kadang membawa risiko, karena jika
terjadi serangan asma yang berat, sering pengobatan tidak berhasil dengan baik.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
kemudian terbukti bahwa asma merupakan suatu proses peradangan, oleh karena Itu
pengobatan Yang paling baik saat ini adalah mencegah proses peradangan yang
masih ada. Pencegahan di atas berkaitan dengan penggunaan obat-obat tertentu (imedlikamentosa).
Sedangkan secara non- medis, pasien dan keluarga dapat ikut serta secara aktif
dengan cara mengetahui cara-cara pengobatan dan pencegahan serangan asma serta mengetahui kapankah saat
tepat untuk menghubungi dokter atau
rumah sakit bila terserang asma.
Dengan kata lain, pengobatan asma masa kini cenderung
menempatkan pasien dan kelurarga pada baris terdepan untuk mengobat penyakit.
Seperti yang telah kita ketahui, pengobatan asma tergantung pada berat
ringannya serangan. Secara sistematis,
pengobatan asma ini menyerupai tangga. Tangga terendah menggambarkan serangan
yang paling ringan. Penanganan cukup dilakukan oleh pasien. Semakin ke atas
mencerminkan keadaan Yang makin berat sehingga memerlukan penanganan yang lebih
serius.
Pada pegangan bertindak di bawah ini ada
beberapa parameter yang mungkin dan praktis baik di rumah maupun di luar rumah. Alat pengukur
APE dikenal dengan nama flow meter (Mini Wright Flow Meter). Informasi lebih jelas dapat diperoleh di ruman sakit-rumah
sakit Yangmemiliki fasilitas klinik asma.
Pada pengobatan asma sistem tangga, terdapat beberapa pedoman
yang perlu diketahui pasien dalam menghadapi asmanya.
1. Tanpa obat
Meskipun pada dasamya
pengobatan asma merupakan pengobatan seumur hidup tetapi ti dak selalu harus
memakai obat. Terkadang pasien tidak mengalami serangan asma selama
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hanya dengan jalan menghindari zat atau
faktor yang dapat mencetuskan asma.
Namun demikian, meskipun ti dak sesak sebaiknya
pasiensekali-kali memeriksakan diri ke dokter selain untuk memantau penyakitnya
juga mengetahui apakah keadaan tanpa gejala tersebut disertai fungsi paru yang
normal.
2. mengobati
sendiri
Tidak semua serangan asma menyebabkan pasien
harus ke dokter. Serangan asma ringan yang segera lenyap dengan obat
antiasma cukup diatasi oleh pasien sendiri. Oleh karena itulah persediaan obat
antiasma harus ada di rumah dan sedapat mungkin dibawa oleh pasien bila
bepergian. Bila serangan tidak segera hilang atau timbul berulang-ulang, maka pasien
harus mencari pertolongan dokter.
3. Kunjungan ke Dokter
Makin
berat atau makin serIng serangan asma merupakan petuinjuk pasien untuk pergi ke
dokter. Berikut pedoman yang dapat dijadikan pegangan. Pasien harus menghubungi
dokter bila:
a. Tidur sering
terganggu karena asma, baik karena
batuk, mengi, atau, sesak.
b. Pekerjaan sering
terganggu.
c. Efek obat semprot
hanya bertahan kurang dari tiga jam.
d. Bila ada spirometer,
pemeriksaan Arus Puncak Ekspirasi (APE) kurang dari 25 persen nilai normal
(kurang dari 100 L/menit).
4. Pengobatan
Rumah Sakit
Bila fasillitas yang
tersedia di tempat praktek dokter terdekat tidak cukup atau bila menurut
penilaian dokter kondisi pasien cukup berat, maka dokter akan mengirim pasien
ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lengkap.
HaI Ini penting dipatuhi pasien, karena menunda mencari
pertolonga berarti menambah derita pasien yang dapat memperberat derajat
serangan. Serangan yang menjadi berat akan mempersulit pengobatan bahkan dapat
menyebabkan kematian.
Pasien
harus segera ke rumah sakit bila:
a. Karena sesak pasien hanya bbisa duduk dan sukar berjalan.
b. Tidak bisa bicara
atau bicara terputus-putus.
c. Sangat lelah dan tidak bisa meniup flow meter.
meniup Flow mew.
d. APE kurang dari 80
L/menit, meskipun telah minum obat antiasma.
e. Pasien bingung atau
hilang kesadaran.
5. Ruang Perawatan
Intensif
Pasien yang mendapat serangan asma yang sangat berat
memerlukan perawatan intensif bahkan mungkin menggunakan alat bantu nafas.
Perawatan seperti ini hanya ada di rumah sakit-rumah sakit besar.
1. Obat Antiasma Bentuk Aerosol/MDI
Jenis obat Ini mulai banyak beredar di Indonesia. MDI terdiri
dari dua bagian, yaitu tabung logam dan bagian pegang dari plastik yang
memiliki dua mulut, satu bergubungan dengan tabung dan satu lagi akan
dimasukkan ke dalam mulut. Jenis obat ini lebih aman, efektif dan relatif cukup
murah untuk satu kall semproL t?1katakan aman karena dosis yang dipedukan 1/10
- 1/40 lebih rendah dibanding obat minum dan disebut efektif karena langsung bekerja
di tempat yang dibutuhkan (saluran nafas) sehingga efek samping yang
ditimbulkan menjadi minimal.
Sayangnya obat ini mmemerlukan keterampilan dalam memakainya
sehingga semprotan yang dihasilkan dapat berhasil guna. Keterampilan seperti
ini dapat diajarkan oleh dokter,
2. Asma dan ASI
Air susu ibu baik untuk pertumbuhan bayi karena selain
mengandung zat-zat makanan, Juga mengandungzat anti untuk meilawan penyakit.
Bahkan ada penelitian menyebutkan bahwa bayi-bayi yang diberi ASI dikemudian
harr lebih sedikit menderita asma menahun (kronik) atau asma yang berulang.
3. Pengetahuan
Baik
penderita maupun keluarga seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
asma. Pengetahuan Ini dapat diperoleh baik melalui buku-buku, majalah, dokter
pribadi/keluarga maupun rumah sakit-rumah sakit yang memillki fasilitas klinik
asma. Di Jakarta informasi dan pelayanan yang cukup Iengkap dapat diperoleh
sepeoi di klinik asma RSCM, atau klinik
asma RS Persahabatan.
penutup
Kesabaran dan ketawakalan sangat diperlukan dalam upaya
penkobatan selcaligus pencegahan penyakit asma karena hal ini umumnya memakan
waktu yang lama bahkan dapat seumur bidup. Peran aktif penderita, keluarga dan
dokter sangat diperlukan untuk membedakan hasil pengobatan terutama pencegahan.
Bukan tidak mungkin dengan pencegahan yang baik, seorang penderita bebas dari
serangan asma selama berbulan-bulan atau mungkin bertahun-tahun. Insya AIIah.
Referensi:
Heru Sundaru. Asma Apa dan bagaimana Pendekatannya. FKUI, 1987. H47.1‑145.
Kamen Bratawidjaja Cara Mencegah serangan Asma Dengan Aman,
FKUI, 1 Nopember 1992.
Heru Sundaru.
Pengobatan Asma Masa Kini.
Simposium Mencegah Serangan Asma Dengan Aman, Aula FKUI, I Nopember. 1992.
John Crofton, Andrew Douglass. Bronchiale
Asthma. Respiratory Disease. Ed ke‑3. Blackwell Scientific Pubications; 1981.
Hal.478-508
James
P Kemp MD. Aporoaches to Asthma Management, Realities and
Recommendations. Arch Intern Med Vol
153, 12 April 1993. Hai. 805-811.
No comments:
Post a Comment