Automatic translation of this blog page
Friday, July 24, 2015
PERLUNYA MENGKONSUMSI SAYURAN HIJAU
Tarmizi, B.Sc., S.Pd
"Silakan makan. Aduh, malu. Soalnya, lauknya cuma sayur!" begitu sering kita
dengar rikuhnya seorang Nyonya Rumah yang menjamu tamunya dengan perasaan
malumalu karena menghidangkan sayur. Apakah itu bayam, kangkung, daun
singkong, daun pepaya, sawi hijau, katuk, kacang panjang dan jenis sayuran hijau
Nyonya Rumah tadi tidak salah. Perasaan malu itu secara. tak sadar terbentuk
oleh anggapan masyarakat yang menilai bahwa sayuran hijau itu lauk tidak bergengsi,
nilai rendah. Sementara lauk yang dianggap bergengsi, adalah daging. Itu menaikkan
prestise. Jelas, ini anggapan yang salah. Kita harus segera mengubah visi tentang
sayuran hijau demi kesehatan keluarga, khususnya anakanak kita yang sedang
tumbuh kembang., Sebab sayuran hijau pada umumnya kaya akan sumber gizi yang
Mari kita simak
Setiap sayuran hijau yang dapat dimakan seberat 100 g kandungan gizinya
terdiri dari : 25 g protein; 400 1.000 mg kalsium; 20 30 mg zat besi; 3.000 10.000 mg VIT A; 50 100 g VIT C; 20 40 mg folat dan 150 400 mg riboflavin
(VIT B2). Sedangkan kita per harinya paling tidak mengkonsumsi 30 g sayuran hijau,
untuk kesehatan kita. Dari 30 g itu berarti memberikan sekitar 150 300 mg kalsium;
6 10 mg zat besi; 1.000 3.000 mg VIT A; 15 40 mg folat; 50 150 mg VIT B, dan
15 30 mg VIT C masuk ke tubuh kita.
Bila ada seseorang mengkonsumsi sayuran hijau lebih dari itu, juga tidak ada
salahnya. Berarti ia banyak memasukkan protein ke dalam tubuhnya. Tetapi jumlah
kandungan gizi pada sayuran itu tidaklah selalu sama. Ada yang kandungan VIT C
lebih banyak dan sayuran itu berarti kandungan kalsiumnya sedikit. Lepas dari
masalah itu, pada umumnya sayuran hijau kaya akan VIT A. Ini sangat diperlukan
untuk pertumbuhan anakanak.
Di Jawa Barat, umumnya sayuran hijau dikonsumsi mentah sebagai lalap.
Istilahnya dikonsumsi secara 'segar'. Dipandang dari segi gizi, pengkonsumsian secara
segar ini banyak keuntungannya. Sebab ada beberapa sayuran hijau yang nilai gizinya
berubah setelah dimasak. Karena itu pengkonsumsian sayuran hijau perlu
dipertimbangkan, apakah dalam bentuk segar atau harus dimasak. Dalam proses
pemasakan nilai gizi kalsium dan zat besi dalam sayuran hijau itu tidak berubah. Yang
berubah kandungan Vit C. Ini terjadi bila sayuran tersebut dimasak sampai matang
sekali. Kandungan VIT Cnya akan hilang/rusak sekitar 50 – 70 %. Untuk
menghindari hilangnya VIT C tersebut, seyogyanya sayuran itu dimasak 1/2 matang
saja atau cukup dimasukkan ke dalam air mendidih beberapa detik untuk mematikan
Sayang, sayuran yang kaya gizi itu jarang disukai. Maksudnya banyak orang
yang tidak suka makan sayuran. Demikian juga anakanak. Maka tak heranlah apabila
banyak anakanak yang terancam kebutaan. Agar suka makan sayuran memang perlu
dididik. Pendidikannya sebetulnya tidak terlalu sulit. Pertama, sayuran itu
dihidangkan dalam berbagai variasi resep yang dihidangkan selangseling. Misalnya,
bayam tidak hanya dimasak sayur bening saja tetapi juga bisa ditumis, bahkan dibuat
rempeyek. Kangkung jangan hanya diurap saja, tetapi bisa dimasak bumbu mie (mie
kangkung), cah kangkung jamur, tumis, gadogado dan sebagainya.
Dengan adanya hidangan yang penuh variasi itu, sayuran menjadi hidangan fovorit.
Bisa jadi, meskipun sayuran itu telah dimasak dengan resep yang lezat, bisa
saja anakanak tetap tidak mau memakannya. Bila hal itu terjadi, pendidikan makan
sayur yang sistem kedua perlu dilancarkan. Anakanak itu diberi contoh tokohtokoh
yang suka makan sayur. Misalnya, tokoh Popeye dalam cerita Popeye the Sadorman,
meskipun ia bertubuh kurus tetapi kuatnya bukan main. Karena Popeye suka makan
sayuran. Lalu, tokoh Tarzan. Tubuhnya. yang kuat itu karena banyak makan sayur dan
buah, karena hidup di hutan. Kita dapat juga menampilkan tokohtokoh nyata yang
menjadi idiola anakanak. Katakan pada anak itu, bahwa idolanya itu makan sayur.
Langkah ketiga dalam mendidik anak agar suka, sayur, maka orang tuanya
harus makan sayur, Setiap harinya menunya dilengkapi dengan sayuran, tidak hanya
yang serba daging. Utamakan hidangan yang dimasak dengan resep lezat,
penampilannya menarik. Dengan demikian anakanak akan menjadi suka sayur.
Kekayaan Sayuran
Di atas telah disebutkan bahwa sayuran hijau antara lain mengandung VIT A,
VIT C, VIT B2, kalsium dan zat besi. Kandungankandungan tersebut mungkin saja
mempunya beberapa rfungsi.
Vitamin A lazim juga disebut 'vitamin kecantikan'. Karena dengan VIT A
masuk ke tubuh kita, kulit kita menjadi licin, halus dan lembut. Selain itu VIT A juga
berguna untuk menjaga ketahanan lapisan lendir di hidung, kerongkongan, cabang
tenggorokan serta seluruh saluran pencernaan, kandungan kemih, ginjal dan organ-
organ dalam rongga panggul. Bagi anakanak VIT A juga berguna untuk membantu
pertumbuhan tulang dan gigi.
Bila tidak ada VIT A yang masuk ke dalain tubuh, maka mata akan suram
pandangannya (penglihatan rusak), kulit tebalkasar, mudah terkena infeksi dan sulit
memerangi penyakit menular.
Untuk memperoleh VIT A lebih banyak, selain makan sayur kita perlu juga makan
buahbuahan (alpokat, semangka, perzik) dan sayuran seperti labu siam, wortel, ubi
Vitamin C lazim juga disebut asam askorbat, merupakan vitamin yang punya
daya untuk menyembuhkan penyakit yang berlarutlarut atau infeksi. Bila tubuh
kekurangan VIT C, akibatnya gusi berdarah, tulang nyeri, gigi gampang goyah, kulit
mudah kena bintikbintik merah.
Perlu diketahui bahwa VIT C tidak dapat disimpan dalam tubuh. Karena itu
tiap hari kita harus mengkonsumsi VIT C yang berasal dari sayuran, maupun buah-
buahan (terutama jeruk, anggur, tomat).
VIT B2 lazim disebut riboflavin, untuk tubuh kita diperlukan sebagai
enzima, sehingga tubuh kita dapat menggunakan hidrat arang. Bila kita kekurangan
VIT B2 Akibatnya mulut pecahpecah (bibir termasuk lidah). Bibir rasanya seperti
terbakar dan warnanya menjadi ungu. Untuk memperoleh Vit B2 lebih banyak, selain
makan sayuran perlu juga makan kacang kacangan, telur, susu dan bijibijian yang
masih berkulit ari.
Kalsium lazim juga disebut zat kapur. Ini mineral yang paling banyak di
dalam tubuh kita : dalam tulang, saraf, otot dan darah. Dalam tulang berguna untuk
kekuatan, dalam otot untuk kelenturan, dalam saraf untuk kepekaan dan dalam darah
untuk mencegah pendarahan yang serius. Agar tubuh kita stabil dan seimbang terus
menerus, maka pengkonsumsian kalsium tidak boleh kurang.
Apabila tubuh kekurangan kalsium akibatnya, tubuh lemah, saraf tidak peka,
otot kejang, kerja jantung lemah bahkan bisa jadi berhenti sama sekali. Untuk
mencegah itu, kita harus mempunyai persediaan kalsium yang diperoleh dari makanan
yang kita konsumsi setiap hari:
Zat Besi atau lazim juga disebut besi. Kadar besi dalam tubuh kita tidak
seberapa jumlahnya tetapi peranannya sangat penting, seperti halnya peranan besi
logam itu dalam kehidupan kita.
Besi dalam tubuh kita banyak terdapat di dalam sel darah merah yang
membentuk hemoglobin (wama merah pada darah). Hemoglobin amat penting
peranannya karena mengantar oksigen ke segala jaringan tubuh, sehingga kita tetap
Tiap sel darah merah berisi 250.000.000 (sperempat milyar) molekul hemoglobin
dan 1.000.000.000 (satu milyar) atom besi. Dalam beberapa detik selama selsel darah
merah yang kecil itu melalui paruparu, 1.000.000.000 molekul oksigen diambilnya
dari udara di dalam paruparu. Pada waktu yang sama ditinggalkannya 1.000.000.000
molekul karbon dioksida yang telah dikumpulkan dari jaringan tubuh. Karbon
dioksida yang tidak diperlukan dikeluarkan dari tubuh waktu menghembuskan nafas.
Karena itu kita harus selalu menghirup udara segar untuk memberikan oksigen pada
setsel darah merah dan untuk menyingkirkan karbon dioksida. Proses, ini disebut
pernafasan.
Sel darah merah itu hanya hidup empat bulan, kemudian harus dibinasakan.
Karena itu perlu sel baru dan tubuh kita harus memproduksinya untuk menggantikan
darah lama maupun mengisi darah yang hilang karena suatu sebab (teriris, luka berat
dll). (NP, Medical Technology)
Sekarang masih kita temui orang yang tidak menyukai sayur. Hal itu mungkin
disebabkan tidak dibiasakannya makan sayur sejak kecil. Oleh karena itu, kita harus
mebiasakan diri mengkonsumsi sayuran dan bagi anak mulai dari kecil, bahkan bagi
ibu yang hamil diharuskan banyak makan sayur, agar bayi/janin dalam kandungannya
tetap sehat.
Sayuran juga kaya akan kandungan gizi, dan sayuran yang satu berbeda
kandungan atau jumlahnya dengan sayuran lainnya. Kekurangan gizi menyebabkan
berbagai keluhan antara lain sebagai berikut. ● Kekurangan Vitamin A menyebabkan penglihatan kabur, kulit tebaldan kasar,
mudah terkena infeksi, mudah terserang penyakit. ● Kekurangan vitamin C berakibat gusi mudah berdarah, tulang nyeri, gigi mudah
goyah. ● Kekurangan vitamin B2 menyebabkan sariawan. ● Kekurangan kalsium menyebabkan tulang rapuh dan mudah keropos,
keseimbangan dan kestabilan tubuh berkurang. ● Kekurangan Zat besi menyebabkan anemia atau kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin rendah.
Karena itu, sangat perlu mengkonsumsi sayuran hijau.
Referensi:
Sardianto "Kecubung Sebagai Obat" Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu, 1990.
S "Akar Kecubung untuk Obat Kolera" (Majalah Tumbuh No.15, Nopember 1990). PT Menara
Bangun Tanindo, Jakrta.
Suci Puji Suryani "Kecubung" (Majalah Trubus No.278, Januari 1993). Yayanas Sosial Tani
Membangun, Jakarta.
Uje "Dua Jenis Kecubung" (Majalah Trubus No.279, Februari 1993). Yayanas Sosial Tani
Membangun, Jakarta.
Drs. Djoko Hargono et al, "Tanaman Obat Indonesia Jilid I & II," 1985, Dirjen Pengawasan Obat
dan Makanan Depkes RI. Jakarta.
Dra. H.Cir," Obatobat Peninggalan Nenek Moyang," 1982, Ikhwan Jakarta.
C Wahyu Suryowidodo, "Kecubung Kasihan Obat Keseleo," (Trubus No.248, juli 1990) Yayasan
Sosial Tani Membangun, Jakarta.
Dra. Balkiah S & Anawati," Aneka Resep Obat Kuno Warisan Nenek Moyang," Anugerah
Surabaya.
Marah Maradjo & Ir.Saleh Widodo," Flora Indonesia, Tanaman Rempahrempah," 1985, PT Gita
Citra, Jakarta.
Soeharso,"Daun saga Obat Sariawan," BPTO Tawangmangu,Maret 1990.
Sinse Usen Wijaya, "Jamu Kembang Teratai," Yayasan sosial Tani Membangun, Jakarta, 1984.
Della, "Resep Jamu Awet Muda," Yayasan Sosial Tani Membangun Jakarta, 1984.
Slamet Soeseno, "Khasiat Pisang Kelutuk untuk Pencernaan," (Majalah Trubus No.285 1993)
Yayasan Sosial Tani Membangun Jkt.
Tarmizi, "Pisang Obat Lambung," (Harian Singgalang, 24,11,94) Singgalang Press, Padang.
Label:buku, artikel, foto, slide
artikel kesehatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer Pekan Ini
Link dalam Blog ini
Buku & Artikel | Riset/Penelitian | Labor | Galery Foto |
Buku Praktik Kimia | | Foto Kegiatan laboratorium Video dan Slide |
No comments:
Post a Comment