Oleh Tarmizi, B.Sc., S.Pd
sumber gambar http://cacingan.org/
Cacingan merupakan penyakit yang sering menghinggapi anak-anak, walau pada orang dewasa dapat juga terserang. Penyakit ini cukup berbahaya karena dapat mempengaruhi perkembangan anak bahkan kematian. Penyakit ini juga termasuk penyakit yang paling tersebar di dunia, dimana kurang lebih sepertiga penduduk dunia terinfeksi dengan parasit ini (AMA 1986). Kebanyakan angka tertinggi dijumpai di negara-negara tropis dan negara berkembang, dengan keadaan kesehatan dan lingkungan yang buruk. Diperkirakan bahwa lebih dari 60 - 80% penduduk di beberapa daerah di Indonesia, seperti halnya negara tropis lain, menderita infeksi askaris (Dirjen P3M)
Infeksi dimulai dengan masuknya telur mengandung embrio melalui makanan. Dalam perut manusia, cacing bertelur dan telur keluar bersama kotoran yang kadang kala terserak kemana-mana. Dengan perantaraan lalat yang hinggap pada makanan, sayuran dan buah. Kalau tak dicuci bersih, telur itu akan ikut masuk ke dalam mulut menuju usus. Di usus telur menetas menjadi larva yang akhirnya menjadi cacing.
Gejala cacingan secara umum adalah :
1. Nafsu makan kian lama makin berkurang,
2. Terasa nyeri dan kejang pada perut,
3. Terasa mual dan mau muntah,
4. Bila buang air besar kadang-kadang bercampur lendir dan darah,
5. Badan kurus, muka pucat, dan perut bisa buncit.
Adapun jenis cacing yang hidup parasit pada manusia ialah cacing gelang, cacing kremi, cacing pita anjing, cacing pita babi, cacing tambang, cacing rambut.
Membasi cacing gelang
Cacing gelang atau cacing perut (Ascaris lumbricoides), hidup dalam usus manusia, warna merah pucat agak kelabu. Bila sudah dewasa, cacing jantan panjangnya 15-25 cm, yang betina 25-40 cm. Berikut ini akan dijelaskan tanaman obat dan cara pemakaiannya.
Bawang putih (Alium sativum L) 3 siung, dikupas, dikunyah-kunyah sampai halus lalu ditelan dan segera minum air minum hangat, lakukan 3 kali sehari.
Buah nenas muda (Ananas comusus Mer) 1 buah, diparut, ditambah madu, disaring dan diminum 3/4 gelas, lakukan 3 kali sehari.
Buah pinang (Areca catechu L) 3/4 sendok makan, diseduh dengan air panas. Setelah suam-suam kuku baru diminum laku-kan 1 kali sehari.
Kulit Pulai (Alstonia scholaris R.Br) 2 jari, dicuci dan dipotong-potong. direbus dengan 3 gelas. Biarkan mendidih hingga tinggal 3/5 bagian, disaring dan setelah suam-suam kuku baru diminum 3/5 gelas, laku-kan 3 kali sehari.
Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) yang cukup besar dan telah masak 2 buah, dicuci bersih dan ditumbuk halus , diberi garam sedikit, lalu diperas dan disaring baru diminum, lakukan 3 kali sehari.
Biji pepaya (Carica papaya L) 2 sendok makan, dicuci lalu digiling halus, diseduh dengan air panas 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Setelah suam-suam kuku baru diminum,lakukan 1 kali sehari.
Buah legundi (Vitex trifolia L) berupa serbuk 1 sendok teh, diseduh dengan air panas 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Setelah suam-suam kuku baru diminum lakukan 1 kali sehari.
Biji pelasa (Butea monospermae Tamb) berupa serbuk 1 sendok teh, diseduh dengan air panas 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan Setelah suam-suam kuku baru diminum lakukan 1 kali sehari.
Mungsi Arab (Artemisia cina Berg) 3/4 sendok teh, diseduh dengan air panas 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Setelah suam-suam kuku baru diminum lakukan 1 kali sehari.
Getah Kayu santan (Kibattalia arborea g.Don) 15 tetes, di-seduh dengan air panas 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Setelah suam-suam kuku baru diminum lakukan 1 kali sehari.
Membasi cacing kremi
Cacing kremi (Oxyuristis vermicularis) berbentuk seperti benang, warnanya puttih, panjang cacing jantan kira-kira 3-5 mm dan betinanya kira-kira 8-13 mm. Cacing ini hidup dalam usus buntu dan dalam pangkal usus sebelah bawah. Larvanya pada malam hari merayap keluar usus menuju dubur. Di sekeliling dubur, larva itu menimbulkan rasa gatal. Anak-anak kecil sering menularkan cacing kremi kepada dirinya sendiri dengan cara menggaruk-garuk kulit di sekeliling dubur dengan jari,dan kemudian memasukkannya ke dalam mulut.
Bawang putih (Alium sativum L), Buah nenas muda (Ananas comusus Mer),Buah pinang (Areca catechu L), Kulit Pulai (Alstonia scholaris R.Br), Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L), Biji pelasa (Butea monospermae Tamb), Getah Kayu santan (Kibattalia arborea g.Don) disiapkan seperti cara di atas.
Biji wudani (Quisqualis indica L) berupa serbuk 3/4 sendok teh, dicuci lalu digiling halus, diseduh dengan air panas 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Setelah suam-suam kuku baru diminum lakukan 2 kali sehari.
Daun sidaguri (Sida rhombifolia L) 1/5 genggam, dicuci bersih lalu digiling halus, diberi air masak 3/4 cangkir dan sedikit garam, diperas dan disaring lalu diminum, lakukan 2 kali sehari.
Daun Santan (Leucas lavandulifolia L) 3/5 genggam, dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air, biarkan mendidih sampai airnya tinggal 3/4 bagian. setelah dingin ditambah sedikit madu lalu diminum 3/4 gelas, lakukan 2 kali sehari.
Akar Mondokaki (Flasmanilhanus Rump) 4 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air, biarkan mendidih sampai airnya tinggal seperuh, disaring. Setelah suam-suam kuku baru diminum 3/4 gelas lakukan 2 kali sehari.
Tembakau (Nicotiana tobacum L) sebesar buah kemiri, diremas dengan air bersih 2 sendok makan, diperas, dan air perasan untuk melumasi dubur waktu bangun pagi 1 kali sehari.
Teratai gunung (Gunnera macriphylla BI) seutuhnya, dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air dan biarkan mendidih hingga airnya tingga 3/4 bagian. sesudah dingin disaring lalu diminum 3/4 gelas 2 kali sehari.
Rimpang Temu girining ( Curcuma heyneana val) 12 jari, dicuci dan diparut, diberi air masak 1 sendok makan dan sedikit garam, dieras dan diminum 2 kali sehari.
Dari berbagai sumber Tarmizi, B.Sc (UNP)
No comments:
Post a Comment